Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH
QUINTA NURSABRINA
01111402020
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG
1. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Pembangunan ekonomi merupakan suatu keharusan jika suatu negara
ingin meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan rakyatnya. Dengan kata
lain, pembangunan ekonomi merupakan upaya sadar dan terarah dari suatu
bangsa untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya melalui pemanfaatan
sumber daya yang ada. Pembangunan ekonomi inilah yang digunakan
sebagai alat untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan ketimpangan.
1
P3EI, 2007. Ekonomi Islam. Jakarta : Rajawalil Pers
mengatakan Dirikanlah shalat dan berikanlah zakat, dan rukulah bersama-
sama orang yang ruku .
Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak dari manfaat zakat yang
ada di Indonesia, khususnya di daerah kota Palembang. Penelitian ini
bertujuan ntuk melihat hubungan antara potensi zakat dengan pengentasan
kemiskinan dan pengaruh zakat itu sendiri terhadap kemiskinan di
masyarakat. Untuk itu diperlukan penelitian yang melihat sejauhmana
pengaruh potensi zakat dan peranan zakat dalam menanggulangi
kemiskinan di kota Palembang.
2. KAJIAN TEORI
2.1 PENGERTIAN ZAKAT
Zakat merupakan salah satu tindakan pemindahan harta kekayaan dari
golongan yang kaya kepada golongan yang miskin. Zakat merupakan salah
satu dari konsep muamalah atau konsep tentang bagaimana cara manusia
melakukan kehidupan bermasyarakat termasuk di dalamya bentuk ekonomi.
Oleh karena itu, ada dua konsep yang selalu dikemukakan dalam
pembahasan mengenai sosial ekonomi islam yang saling berkaitan yaitu
larangan tentang riba dan perintah membayar zakat.
2
Sinaryo, Amry, 2004 .Kitab Zakat: Esensi dan Panduan. Palembang :P.D. Roda Maju
Secara yuridis formal, keberadaan zakat diatur dalam UU nomor
38/1999 tetang pengelolaa zakat yang bertujuan untuk membantu golongan
fakir dan miskin, untuk mendorong terlaksananya undang- undang ini
pemerintah telah mendirikan Baznas dan Bazda yang tugasnya mengelolah
zakat, infaq dan sedekah. Melihat dari sebagian besar penduduk di
Indonesia yang mayoritas beragama islam, maka sesungguhnya zakat
merupakan sektor ekonomi yang memiliki potensi untuk dikembangkan.
3
SInaro, Amry : Kitab Zakat Esensi dan Panduan. Palembang :P.D. Roda Maju
Potensi ini tentu saja di anggap jelas mampu mewujudkan pengentasan
kemiskinan, tetapi tentu saja harus melalui pengelolaan dan mekanisme
yang efektif dan efisien. Potensi Zakat yang bisa dikembangkan untuk
mengentaskan kemiskinan adalah zakat yang memiliki sifat produktif.
4
SInaro, Amry : Kitab Zakat Esensi dan Panduan. Palembang :P.D. Roda Maju
Irfan ( 2009 ) meneliti Analisis Peran Zakat dalam Mengurangi
Kemiskinan : Studi Kasus Dompet Dhuafa Republika Hasil analisa
menunjukkan bahwa zakat mampu mengurangi jumlah keluarga miskin dari
84 persen menjadi 74 persen. Kemudian dari aspek kedalaman kemiskinan,
zakat juga terbukti mampu mengurangi kesenjangan kemiskinan dan
kesenjangan pendapatan, yang diindikasikan oleh penurunan nilai P1 dari Rp
540.657,01 menjadi Rp 410.337,06 dan nilai I dari 0,43 menjadi 0,33.
Sedangkan ditinjau dari tingkat keparahan kemiskinan, zakat juga mampu
mengurangi tingkat keparahan kemiskinan yang ditandai dengan penurunan
nilai Indeks Sen (P2) dari 0,46 menjadi 0,33 dan nilai indeks FGT dari 0,19
menjadi 0,11.
2.5 HIPOTESIS
2.5.1 Hubungan antara potensi zakat dengan
pengentasan kemiskinan
Hipotesis umum berikut menunjukan peranan potensi zakat dengan
pengentasan kemiskinan yaitu :
a. Hipotesis ( H0 : p = 0 )
potensi zakat tidak berhubungan signifikan dengan pengentasan
kemiskinan.
b. Hipotesis ( Ha : p 0 )
potensi zakat berhubungan signifikan dengan pengentasan
kemiskinan.
3. METODE PENELITIAN
3.1 JENIS PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey dimana akan
mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat
pengumpul data yang pokok. Penggalian data dapat melalui kuisiner,
wawancara maupun data dokumen.