Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
GEOMORFOLOGI INDONESIA
Yang dibina oleh Drs. Sudarno Herlambang M. Si
Dibuat oleh :
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
APRIL 2017
Nama Batuan : Andesit
Jenis Batuan : Batuan Beku
Lokasi Pengambilan : Kaliampo Dusun Gangsiran Ledok Desa Tlekung Kecamatan Junrejo
Latitude 7o 54 49 (7.91356o) S
Longitude 112o 32 37 (112.5436o) E
Elevasi 840 m (2,638 kaki)
Nama : Putri Agustina Wulansari
NIM / Off : 150721600635 / L
Gambar : lokasi Kaliampo di Dusun Gangsiran Ledok dilihat dari citra satelit
Deskripsi
Batu andesit merupakan salah satu jenis batuan beku yang dihasilkan dari produk
gunung berapi. Batu andesit adalah batuan yang berasal dari lahar yang dihasilkan gunung api
yang membeku. Batuan Andesit atau disebut juga dengan lavastone adalah batuan beku yang
tersusun atas mineral yang halus (fine-grained), serta memiliki kandungan silica yang lebih
tinggi dari batu basal dan lebih rendah dari batuan rhylolite dan felsite. Meskipun
pembentukan batuan andesit juga terjadi di bawah permukaan bumi, umumnya batuan andesit
terbentuk di permukaan bumi sebagai akibat letusan gunung merapi sehingga batu andesit ini
diklasifikasikan ke dalam bagian batuan beku ekstrusif.
Adanya beberapa gunungapi aktif di bagian hulu sungai Sumber Brantas yaitu
Gunung Kelud dan Gunung Semeru menyebabkan banyak material vulkanik yang mengalir
ke sungai ini. Oleh karena itu, di kali-kali yang termasuk anak sungai Sumber Brantas
kebanyakan batu yang ditemukan yaitu berjenis andesit.
Batuan Andesit terbentuk dari magma dengan temperatur antara 900 sampai 1.100
derajat celcius. Mineral-mineral yang dikandung batuan andosit bersifat mikroskopis,
sehingga tak bisa dilihat tanpa batuan mikroskop. material-material itu antara lain adalah :
Di lapangan, morfologi batuan andesit dapat dikenali dari warna abu-abu yang dominan
sampai merah. Warna ini menandakan kandungan silicanya yang cukup besar. Ciri morfologi
lainnya adalah memiliki pori-pori yang cukup padat dan struktur yang sangat pejal. Tapi
struktur kepadatan batuan andesit masih dibawah batuan granit.
Batuan Andesit berbentuk kristalin. Terdapat beberapa macam kristal mineral pada batuan
andesit. Kristal-kristal ini sudah terbentuk jauh sebelum proses pembekuan magma terjadi.
Karena itu, para ahli geologi bisa mengidentifikasi sejarah perjalanan magma dari kristalin
yang terdapat pada batuan andesit. Kristal-kristal penyusun batuan andesit memiliki dua
ukuran. Perbedaan ukuran ini terjadi karena magma yang keluar ke permukaan bumi belum
sempat terkristal akan terkristal dengan cepat karena suhu permukaan yang rendah. Hasilnya
adalah dua kristal dengan ukuran yang berbeda. Yaitu :
fenokris. adalah kristal besar yang sudah terbentuk perlahan-lahan sejak di bawah
permukaan bumi
groundmass, adalah kristal berukuran kecil yang terbentuk dengan cepat di
permukaan.
Pada umumnya, jenis kristal-kristal dalam batuan andesit seragam (Fenokris saja atau
Groundmass saja). Namun ada kejadian dimana, batuan andesit mengandung keduanya, baik
fenokris maupun groundmass. Batuan andosit dengan ciri-ciri seperti ini
disebut AndositPorfiri.
Walaupun pada umumnya berwarna abu-abu, namun pada kondisi cuaca tertentu, batuan
andosit bisa saja memiliki warna coklat tua. Karena itu untuk mengidentifikasinya perlu
dilakukan pemeriksaan lebih detail. Jika ditemukan ada batuan yang memiliki ciri morfologi
sama dengan batuan andosit tapi belum pasti akan kandungan kimianya, maka untuk
sementara batuan tersebut disebut andesitoid. Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut
mengenai kandungan mineralnya barulah diputuskan apakah batuan ini benar merupakan
batuan andesit atau bukan.
Proses pembentukan batuan andosit secara letusan (vulkanologi) agak mirip dengan
proses pembentukan batuan diorit. Batuan andosit biasanya ditemukan dalam aliran lava yang
dihasilkan stratovulkano. Lava yang naik ke permukaan bumi akan mengalami proses
pendinginan dengan sangat cepat, karena itu tekstur batuan andesit sangat halus.
Ada banyak situasi yang mendorong terbentuknya batuan andesit. Salah satuanya
adalah terbentuk setelah proses melting (pelelehan/pencairan) lempeng samudra akibat
subduksi. Subduksi yang menyebabkan pelelehan itu merupakan sumber magma yang naik
dan membeku menjadi batuan andesit. Karena itu biasanya batuan andosit terletak diatas zona
subdiksi yang jadi batuan umum penyusun kerak benua.
Selain karena subdiksi, batuan andesit juga bisa terbentuk jauh dari zona subdiksi.
Misalnya, batuan andesit juga bisa terbentuk pada oceanridges danoceanichotspot yang
dihasilkan dari pelelehan sebagian (partialmelting) batuan basalt. Batuan andesit juga bisa
terbentuk saat terjadi letusan pada struktur dalam lempeng benua yang menyebabkan magma
yang meleleh keluar menuju kerak benua (lava) bercampur dengan magma benua.
1. Sektor konstruksi
2. Sebagai dimensionstone
Karena tidak semua batuan andesit dari pertambangan bisa digunakan untuk
konstruksi, batuan andesit juga dipotong menjadi ukuran tertentu, dipahat, diamplash
kemudian dipoles agar bisa dimanfaatkan untuk tujuan tertentu. Potongan-potongan ini
yang disebut dimensionstone. Dimensionstone umumnya dimanfaatkan untuk keperluan
estetika. Seperti ornamen-ornamen pada dinding, lantai atau dekorasi lainnya.