Vous êtes sur la page 1sur 10

NAMA : ACHMAD ROSIKUN

PERCOBAAN 02 NIM : 3.31.16.0.01


TAHANAN DALAM MULTIMETER KELAS : LT-1A
POLITEKNIK NEGERI
Dosen Pembimbing : Djodi Anton
SEMARANG
B.Tech, M.Eng.

1. DASAR TEORI
Ampere meter arus searah atau sering disebut ampere meter DC adalaha alat ukur
yang berfungsi untuk mengetahui besarnya arus listrik (DC) yang mengalir pada suatu
beban listrik atau rangkaian elektronika. Ampere meter menggunakan gerak dArsonval
yaitu gerakan dasar PMMC (permanent magnet moving coil) atau sering juga dikenal
dengan galvanometer PMMC.
Dalam percobaan ini mahasiswa akan melakukan percobaan tentang mencari tahanan
dalam pada multimeter yakni pada amperemeter DC dan voltmeter DC.

Gambar 2.1

Tahanan shunt dapat ditentukan dengan menerapkan analisa rangkaian konvensional


terhadap gambar diatas dimana :

Rm = tahanan dalam alat ukur


Rs = tahanan shunt
Im = arus defleksi skala penuh dari alat ukur
Is = arus shunt
I = arus skala penuh ampermeter termasuk arus shunt.

Pengukuran hambatan dalam pada Amperemeter DC dapat dilakukan dengan cara


menganggap Amperemeter DC tadi sebagai suatu hambatan dan dialiri dengan listrik
seperti gambar berikut:

Gambar 2.2
Nilai hambatan dalam diatas dapat dicari dengan rumus:

V1
RA=
I

Sedangkan Voltmeter DC adalah alat ukur yang berguna untuk mengukur


tegangan listrik dari suatu rangkaian listrik DC. Tahanan dalam voltmeter sangat besar,
idealnya tak terhingga. DC yang mempunyai rangkaian dasar pada gambar berikut:

Gambar 2.3
Dengan:
Rm = hambatan dalam dari petunjuk skala ()
Rs = hambatan shunt dari Ampermeter ()
Rv = hambatan pengali dari Voltmeter ()
Im = arus simpangan skala penuh dari petunjuk skala (A)
V = tegangan pada voltmeter (volt)

Begitu juga dengan cara untuk mencari hambatan dalam voltmeter juga sama
yakni dengan menganggap voltmeter DC sebagai sebuah hambatan beban yang kemudian
diberi listrik seperti gambar berikut:
Gambar 2.4

Nilai hambatan dalam V1 rangkaian diatas dapat dicari dengan rumus:

V2
R V 1=
I

2. Gambar Rangkaian

Gambar 2.5 Pengukuran Hambatan Dalam pada Amperemeter DC

Gambar 2.6 Pengukuran Hambatan Dalam Voltmeter DC


Gambar 2.7 Pengukuran Hambatan Dalam Voltmeter DC seri

3. Langkah Percobaan
3.1 Buatlah rangkaian seperti pada gambar 2.5
3.2 Onkan catu daya dan atur tegangan catu daya 12 volt
3.3 Catat pada tabel 2.1 , besarnya arus yang mengalir pada rangkaian tersebut
3.4 Ukur besarnya tegangan pada amperemeter untuk menentukan tahanan dalam
amperemeter tersebut
3.5 Ulangi langkah 5.3 dan 5.4 untuk tegangan catu daya 10volt dan 5 volt
3.6 Gantilah nilai tahanan R menjadi 220 ohm
3.7 Ulangi langkah 5.3 sampai dengan 5.5 tetapi catat pengukuran pada tabel 2.2
3.8 Buatlah rangkaian seperti gambar 2.6
3.9 Onkan catu dayadan atur tegangan menjadi 12 volt
3.10 Catat hasil pengukuran V1 dan V2 pada tabel 2.3
3.11 Ulangi langkah 3.9 hingga 3.10 untuk tegangan 10 volt dan 5 volt
3.12 Buatlah rangkaian seperti gambar 2.7
3.13 Onkan catu daya dan atur tegangan pada 12 volt
3.14 Catat hasil pengukuran V1 dan V2 pada tabel 2.4
3.15 Ulangi langkah 3.13 hingga 3.14 untuk tegangan 10 volt dan 5 volt
3.16 Ulangi langkah 3.12 hingga 3.10 untuk R2 = 330 k dan R3 = 270 k
3.17 Catat hasil pengukuran pada tabel 2.5
4. Hasil Percobaan
Tabel 2.1 R= 47 Ohm

Tegangan catu daya Tegangan pada ampere meter Arus melalui R


(Volt) (V) (A)
12 V 0,45 V 0,26 A
10 V 0,4 V 0,22 A
5V 0,2 V 0,12 V

Tabel 2.2 R =220 Ohm

Tegangan catu daya Tegangan pada ampere Arus melalui R


(Volt) meter (V) (A)
12 V 0,09 V 0,06 A
10 V 0,075 V 0,05 A
5V 0,0375 V 0,025 A

Tabel 2.3 R = 47 Ohm

Tegangan catu daya V1 paralel dengan V2 paralel dengan


(Volt) hambatan (V) hambatan dan V3 (V)
12 V 12 V 11 V
10 V 10 V 9V
5V 5V 4,9 V

Tabel 2.4 R2 = 680 , R3 = 820

Tegangan catu daya V1 (seri dengan R2 dan R3) V2 (paralel R1)


(Volt) (Volt) (V)
12 V 11 V 11 V
10 V 9V 9V
5V 4,5 V 4,6 V

Tabel 2.4 R2 = 330 k , R3 = 270 k

Tegangan catu daya V1 (seri dengan R2 dan R3) V2 (paralel R1)


(Volt) (Volt) (V)
12 V 7,5 V 11 V
10 V 6,5 V 9V
5V 3,25 V 4,9 V
5. Pembahasan Hasil Percobaan
1. Tahanan Dalam Amperemeter
Dari Hasil percobaan diatas dapat kita cari tahanan dalam amperemeter sesuai
dengan cara yang terdapat pada dasar teori. Untuk lebih membuktikan bahwa tahanan
dalam tersebut benar kita dapat menggunakan beberapa hassil percobaan. Cara
tersebut adalah sebagai berikut:
V
RA=
I

Keterangan:
V = Tegangan pada Amperemeter
I = Arus pada Amperemeter

Untuk R = 47 Ohm
Vdc = 12 V
V 0,45
RA= = =1,73
I 0,26

Vdc = 10 V
V 0,4
RA= = =1,82
I 0,2

Vdc = 5 V
V 0,2
RA= = =1,67
I 0,12

Untuk R = 220 Ohm


Vdc = 12 V
V 0,09
RA= = =1,5
I 0,06

Vdc = 10 V
V 0,075
RA= = =1,5
I 0,5

Vdc = 5 V
V 0,0375
RA= = =1,5
I 0,025

Dari perhitungan rumus di atas dapat kita ketahui bahwa tahanan dalam pada
amperemeter yang digunakan untuk mengukur hambatan 47 Ohm berbeda beda
meskipun menggunakan amperemeter yang sama. Seharusnya hambatan dalam
tersebut sama seperti amperemeter yang digunakan untuk mengukur hambatan 220
Ohm. Hal tersebut dapat terjadi karena disebabkan oleh beberapa hal yakni :
a) Kondisi Alat yang sudah tidak baik
b) Pembacaan pengukuran yang salah
c) Tegangan sumber yang belum sesuai dengan tegangan yang ditentukan

2. Hambatan dalam Voltmeter


Dari Hasil percobaan tabel 2.4 dan 2.5 diatas dapat kita cari tahanan dalam
Voltmeter sesuai dengan cara yang terdapat pada dasar teori dan mengkombinasikan
dengan teori hukum Ohm.
Vdc Vdc
I= =
Rtot R 2+ R 3+ Rd

Keterangan:
I = Arus Listrik (Ampere)
Vdc = Tegangan sumber DC (Volt)
Rtot = Hambatan Total (Ohm)
R2 = Resistor 2 (Ohm)
R3 = Resistor (Ohm)
Rd = Resistor dalam Voltmeter (Ohm)

Untuk R1 = 820 Ohm , R2 = 680 Ohm , R3 = 820 Ohm dan V = 12 Volt


Vdc
V 2=I Rd= Rd
R 2+ R 3+ Rd
12 12
11= Rd= Rd
680+ 820+ Rd 1500+ Rd

11(1500+ Rd)=12 Rd
16500+11 Rd=12 Rd
Rd=16500

Untuk R1 = 820 Ohm , R2 = 330 k , R3n = 270 k, Ohm dan V = 12 Volt


Vdc
V 2=I Rd= Rd
R 2+ R 3+ Rd
12 12
11= Rd= Rd
330 k +270+ Rd 600 k + Rd

11(600 k + Rd )=12 Rd
6600 k +11 Rd=12 Rd
Rd=6600 k

Dari perhitungan tahanan dalam diatas dapat kita ketahui bahwa hasil
tersebut mendekati teorinya yakni sangat besar idealnya tak terhingga.
6. Menjawab Pertanyaan
1. Hitunglah hambatan dalam pada Amperemeter!
Untuk R = 47 Ohm
Vdc = 12 V
V 0,45
RA= = =1,73
I 0,2 6

Vdc = 10 V
V 0,4
RA= = =1,82
I 0,2

Vdc = 5 V
V 0,2
RA= = =1,67
I 0,12

Untuk R = 220 Ohm


Vdc = 12 V
V 0,09
RA= = =1,5
I 0,06

Vdc = 10 V
V 0,075
RA= = =1,5
I 0,5

Vdc = 5 V
V 0,0375
RA= = =1,5
I 0,025

Dari perhitungan diatas dapat kita ketahui bahwa hambatan dalam amperemeter
tersebut mendekati 0. Karena memang secara teori hambatan dalam amperemeter
sangat kecil idealnya 0

2. Hitunglah hambatan dalam voltmeter!


Untuk R1 = 820 Ohm , R2 = 680 Ohm , R3 = 820 Ohm dan V = 12 Volt
Vdc
V 2=I Rd= Rd
R 2+ R 3+ Rd
12 12
11= Rd= Rd
680+ 820+ Rd 1500+ Rd

11(1500+ Rd)=12 Rd
16500+11 Rd=12 Rd
Rd=16500

Untuk R1 = 820 Ohm , R2 = 330 k , R3n = 270 k, Ohm dan V = 12 Volt


Vdc
V 2=I Rd= Rd
R 2+ R 3+ Rd
12 12
11= Rd= Rd
330 k +270+ Rd 600 k + Rd

11(600 k + Rd )=12 Rd
6600 k +11 Rd=12 Rd
Rd=6600 k

Dari perhitungan tahanan dalam diatas dapat kita ketahui bahwa hasil
tersebut mendekati teorinya yakni sangat besar idealnya tak terhingga.

3. Buatlah Laporan!
Ini Laporannya

7. Kesimpulan
1. Ampere meter adalah suatu alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur
besarnya arus listrik dari suatu rangkaian. Tahanan dalam ampere meter sangat kecil,
idealnya sama dengan nol.
2. Volt meter adalah suatau alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur besarnya
tegangan dari suatu rangkaian. Tahanan dalam dari sebuah volt meter sangat besar,
sedangkan idealnya tak terhingga.
DAFTAR PUSTAKA

http://elektronika-dasar.web.id/ampere-meter-arus-searah-ampere-meter-dc/
http://elektronika-dasar.web.id/volt-meter-arus-searah-dc-volt-
meter/

Vous aimerez peut-être aussi