Vous êtes sur la page 1sur 35

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn SW DENGAN

DIAGNOSA MEDIS INFEKSI SALURAN KEMIH ( ISK )


DI BANGSAL EDELWEIS 2
RSUD KOTA YOGYAKARTA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan


Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah II

Disusun Oleh :
NURUL HIKHMATUL AZMI (P07120113063)
RINA RAHMAWATI (P07120113066)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
2014

LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn SW DENGAN DIAGNOSA
MEDIS INFEKSI SALURAN KEMIH ( ISK )
DI BANGSAL EDELWEIS 2
RSUD KOTA YOGYAKARTA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan


Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah II

Disusun Oleh:
NURUL HIKHMATUL AZMI (P07120113063)
RINA RAHMAWATI (P07120113066)

D-III Reluger Tingkat II


Telah mendapat persetujuan pada tanggal Desember 2014

Oleh :
Pembimbing Lapangan Pembimbing Pendidikan

Rita Rinawati, AMK Ida Mardalena, S.Kep., Ns., M.Si

LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn SW DENGAN DIAGNOSA
MEDIS INFEKSI SALURAN KEMIH ( ISK )
DI BANGSAL EDELWEIS 2
RSUD KOTA YOGYAKARTA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan


Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah II

Disusun Oleh:
NURUL HIKHMATUL AZMI (P07120113063)
RINA RAHMAWATI (P07120113066)

D-III Reluger Tingkat II


Telah mendapat persetujuan pada tanggal Desember 2014

Oleh :
Pembimbing Lapangan Pembimbing Pendidikan

( ) Ida Mardalena, S.Kep., Ns., M.Si

BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : Senin, 15 Desember 2014
Jam : 08.15 WIB
Oleh : Nurul Hikhmatul Azmi
Rina Rahmawati
IDENTITAS
A. Klien
1. Nama : Tn. SW
2. Umur : 65 tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Agama : Katholik
5. Status perkawinan : Kawin
6. Pendidikan : SMP
7. Pekerjaan : Buruh harian lepas
8. Suku/kebangsaan : Jawa/Indonesia
9. Alamat : Umbulharjo Yogyakarta
10. Diagnosa medis : Abdominal pain ISK
11. Nomor CM : 6471**
12. Tanggal masuk RS : Minggu, 14 Desember 2014

B. Keluarga / Penanggung Jawab


1. Nama : Tn.S
2. Umur : 43 th
3. Alamat : Umbulharjo Yogyakarta
4. Hubungan dengan klien : Anak Kandung

I. RIWAYAT KESEHATAN
A. Kesehatan Klien
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
- Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah
- Faktor Pencetus
Klien mengatakan sering menahan kencing dan kebiasaan
kurang minum.
- Awal Serangan
Klien mengatakan 2 hari yang lalu klien merasa mual dan
muntah disertai demam dan nyeri saat b.a.k.
- Faktor yang memperberat
Klien mengatakan jika b.a.k terarasa nyeri pada saluran kencing,
- Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah
Keluarga klien mengatakan pada saat muncul keluhan klien
langsung di bawa berobat ke RS Bethesda dan dari pihak rumah
sakit merujuk klien ke RS Sarjito atau RSUD Kota Yogyakarta,
akan tetapi dari pihak keluarga memilih agar klien dirujuk ke
RSUD Kota Yogyakarta yang jaraknya lebih dekat dari rumah.
- Pengkajian Nyeri :
P: nyeri perut bagian bawah sejak 2 hari yang lalu akibat
kebiasaan sering menahan kencing, dan terdapat nyeri tekan
saat dilakukan palpasi ringan pada abdomen bawah ( kuadran
III dan IV)
Q : nyeri cenut-cenut seperti tertusuk benda tajam.
R : Nyeri menetap di abdomen bagian bawah (kuadran 3 dan 4)
S : Skala nyeri 5 (skala rentang 1-10 )
T : Nyeri datang secara tiba-tiba, dan semakin memburuk saat
digunakan untuk beraktivitas

2. Riwayat Kesehatan Lalu


- Penyakit yang pernah diderita
Keluarga klien menyatakan bahwa klien pernah jatuh sehingga
klien mengalami gangguan saraf
- Tindakan atau operasi yang pernah dijalani
Klien sebelumnya pernah rawat inap di RSUD Panti Rapih
akibat jatuh
- Riwayat alergi :
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi terhadap,
obat, makanan ataupun minuman.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
- Keluarga klien menyatakan klien tidak memiliki riwayat
keturunan hipertensi, diabetes mellitus dan jantung.
- Keluarga klien menyatakan tidak ada keluarga yang memiliki
penyakit menular .
II. POLA KEBIASAAN KLIEN
A. Aspek Fisik-biologis
1. Pola Nutrisi
a. Sebelum sakit
Klien mengatakan makan 3 kali sehari porsi besar, teratur,
dengan menu nasi, sayur, dan lauk.
Klien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap makanan
tertentu.
Klien mengatakan minum 4-6 gelas perhari ( 1920
b. Selama Sakit
Klien menerima diet BNDM (Bubur Nasi Diabetes Mellitus))
Klien mengatakan selama sakit makan sedikit demi sedikit
karena jika langsung banyak klien merasa mual
Klien mengatakan tidak ada penurunan nafsu makan
Klien tidak memiliki gangguan dalam menelan makanan
dan tidak memiliki kesulitan untuk mengunyah
Klien mengatakan selama sakit hanya minum 1 liter
2. Pola Eliminasi
a. Sebelum sakit
Klien b.a.b teratur dan lancar 1 kali sehari. Warna
feses kuning dan berbentuk padat lunak. Klien tidak pernah
memakai obat pencahar untuk melancarkan b.a.b. Klien b.a.k
sebanyak 5-6 kali dengan warna urine kuning dan berbau khas
urine.
b. Selama Sakit
Klien mengatakan bahwa selama sakit tidak ada
perubahan pada pola b.a.b maupun b.a.k-nya. Klien
mengatakan b.a.b teratur 1 x sehari dengan warna feses
kuning, padat lunak. Klien mengatakan sering b.a.k 6-8 kali
namun hanya keluar sedikit (anyang-anyangan) dan ketika
b.a.k terasa nyeri.
3. Pola Aktifitas Istirahat-Tidur
a. Sebelum sakit
1) Keadaan aktifitas sehari-hari
Klien mengatakan dapat beraktifitas secara normal,
mandiri tanpa dibantu dengan orang terdekatnya
2) Keadaan Pernafasan
Klien mengatakan bernafas dengan normal dan tidak
ada gangguan. Tidak ada retraksi otot pernapasan
3) Kebutuhan Istirahat danTidur
Klien mengatakan tidur malam 7-8 jam, dengan
nyenyak tidak terbangun oleh gangguan, dan istirahat
siang 1-2 jam/hari.
b. Selama Sakit
1) Keadaan aktifitas
Klien mengatakan selama sakit merasa lemas sehingga
aktivitasnya dibantu keluarga
2) Keadaan pernafasan
Klien mengatakan sering batuk di malam hari sehingga
terasa sesak
3) Kebutuhan istirahat dan tidur
Klien mengatakan tidak ada masalah dengan pola tidur.
Klien dapat tidur dengan nyenyak tidak terbangun oleh
gangguan.

4. Pola Kebersihan Diri


a. Sebelum sakit
Klien melakukan perawatan mandiri tanpa dibantu oleh
keluarga. Klien mandi 2-3x/hari dengan sabun, sikat gigi 2 x
sehari, dan keramas 1 x seminggu.
b. Selama Sakit
Pemenuhan kebutuhan personal hygiene seluruhnya
dibantu oleh keluarga. Klien mandi hanya dilap saja oleh
keluarga, tidak pernah keramas.

B. Aspek Mental-Intelektual-Sosial-Spiritual
1. Konsep Diri
- Harga diri
Pasen tetap berpegang teguh menjalankan prinsip sesuai
norma.
- Body image
Klien mengatakan lemah dan tidak bisa beraktivitas
seperti biasanya
- Peran diri
Klien di keluarga berperan sebagai ayah
- Aktualisasi diri.
Klien mengatakan selama sakit hanya berbaring di tempat tidur
sehingga tidak bisa banyak melakukan aktifitas dan sudah
setahun terakhir ini klien tidak bekerja
2. Intelektual
Klien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit ISK yang
dideritanya. Klien mengatakan tidak mengetahui gejala awal
tentang penyakit ISK yang dideritanya.

3. Hubungan Interpersonal
a. Sebelum sakit
Hubungan keluarga dan lingkungan rumah dengan klien baik
b. Selama sakit
Hubungan keluarga dan tim kesehatan dengan klien baik
4. Support Sistem
Keluarga memberikan dukungan dengan cara menjaga dan
membantu klien dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Selama
klien rawat inap di RSUD Kota Yogyakarta klien selalu dijaga
keluarganya..
5. Aspek mental-emosional
Nada bicara klien sedikit lemah dan kurang jelas
6. Aspek Intelegensi
Klien pernah mengalami jatuh sehingga memiliki gangguan saraf
7. Pengambilan keputusan
Dalam pengambilan keputusan dilakukan dengan musyawarah
antara keluarga
8. Hubungan Sosial
Klien dapat berkomunikasi dengan baik.
III. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan Umum
1. Kesadaran : compos mentis
2. Keadaan umum : tampak lemas
3. Status Gizi:
TB : 156 cm
BB : 61 kg
m
TB( 2) 61
= =
IMT= BB( kg) (1.56)
2 25,07 kg/m2 (tergolong normal

tinggi/gemuk, batas normal IMT 18-25 kg/m2)


4. Tanda tanda vital:
Tekanan darah : 130/90 mmHg
Suhu tubuh : 35,6 0C
Nadi : 76 x /menit
Respirasi : 20 x /menit
B. Pemeriksaan secara sistematik (sepalo-caudal)
1. Kepala
a. Bentuk kepala mesochepal, kulit kepala bersih dan tidak ada luka
maupun ketombe, tidak teraba massa/benjolan,
b. Pertumbuhan rambut: rambut tidak rontok, rambut beruban
c. Mata :
- Mata klien bersih, konjungtiva merah muda, sklera putih,
kelopak mata simetris
- Refleks cahaya baik (isokor)
- Penglihatan baik, tidak menggunakan alat bantu penglihatan
- Nilai GCS :
Motorik :123456
Verbal :12345
Buka mata :1234
Jumlah : 15
d. Telinga :
Bentuk telinga normal, utuh, tidak ada cairan yang keluar dari
telinga, telinga bersih dan fungsi pendengaran baik.
e. Hidung :
Posisi septum di tengah, tidak ada sekret yang keluar dari hidung
klien. Klien tidak mengeluh nyeri pada hidung dan fungsi
pembauan berfungsi normal.
f. Mulut dan tenggorokan :
Klien mampu berbicara secara normal tetapi kurang jelas
pelafalannya. Membran mukosa basah dan nafas tidak bau.
Terdapat dahak pada pangkal tenggorokan, sulit keluar, suara
serak

2. Leher
Trachea berada di tengah, tidak ada retraksi otot bantu
pernapasan, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak teraba
pembesaran kelenjar limfe

3. Dada
a. Inspeksi
Pergerakan dada pada saat bernapas bersamaan, tidak tampak
retraksi otot bantu pernapasan, klien bernapas dengan
pernapasan diafragma,

b. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan pada saat dilakukan palpasi, gerakan paru
kanan dan paru kiri saat mengembang simetris, traktil fremitus di
setiap intercosta sama, lebih redup pada aksis paru
c. Perkusi
Pada paru kanan terdengar suara resonan pada ICS 1-4, suara
sonor pada ICS 5; pada paru kiri terdengar resonan pada ICS 1
dan sonor pada ICS 2-5.
d. Auskutasi
Terdengar suara ronkhi
4. Abdomen
a. Inspeksi
Bentuk agak cembung, tidak terdapat bekas luka, tidak ada
spider navi, tidak ada jaundice dan tidak ada benjolan.
b. Auskultasi
Auskultasi Terdengar bunyi peristaltic 20 kali/ menit (dalam batas
normal)
c. Perkusi
Terdengar suara timpani pada kuadran II, III, IV
Terdengar suara dall pada kuadran I.
d. Palpasi
Tidak teraba pembesaran hati, tidak terdapat nyeri tekan pada
pada Mc Burney. Terdapat nyeri palpasi ringan pada kuadran 3
dan 4, teraba distensi kandung kemih.
5. Ekstremitas
Penentuan singkat kekuatan otot dengan skala Lovetts (memilikii
nilai 0 5) :
0 = tidak ada kontraksi sama sekali.
1 = gerakan kontraksi.
2 = kemampuan untuk bergerak, tetapi tidak kuat kalau melawan
tahanan atau gravitasi.
3 = cukup kuat untuk mengatasi gravitasi.
4 = cukup kuat tetapi bukan kekuatan penuh.
5 = kekuatan kontraksi yang penuh.
a. Atas
Anggota gerak lengkap tidak ada kelainan, warna kulit sawo
matang, turgor kulit baik, terpasang infus pada tangan sebelah
kiri dangan RL 16 tpm. Skala Lovetts 3.
b. Bawah :
Anggota gerak lengkap, tidak ada kelainan, warna kulit sawo
matang, turgor kulit baik, skala Lovetts 2.

C. Pemeriksaan penunjang
a) Elektrokardiografi (EKG)
Tanggal : 14 Desember 2014
Nama Klien : Tn. SW
Usia : 65 tahun
Alamat : Umbulharjo, Yogyakarta
No RM : 6471**
Diagnosa : Abdominal pain ISK
Hasil : Sinus rhytm 88 x/menit
b) Pemeriksaan Darah
Tanggal : 14 Desember 2014
Nama Klien : Tn. SW
Usia : 65 tahun
Alamat : Umbulharjo, Yogyakarta
No RM : 6471**
Diagnosa : Abdominal pain ISK
Hasil :

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan


Hematologi
15,7
Leukosit 4,6-10,6 10e3/ul
3,75
Eritrosit 10,9 4,50-6,00 10e3/ul
31,5
Hb 13,0-18,0 g/dl
84,0
Ht 29,1 42,0-52,0 %
34,6
MCV 81-99 fl
14,3
MCH 156 27-31 pg
MCHC 33-37 gr/dl
0
RDW-CV 2 11,0-16,0 %
0
Trombosit 150-450 10e3/dl
88
Hitung Jenis 10
0
Basophil 0-1 %
Eosinophil 170 0-5 %
Neutrofil Staf 0-3 %
17
Netrofil Segmen 25 40-74 %
Limphosit 18-48 %
36
Monosit 1,8 0-8 %
Gula Darah
Gula Darah Sewaktu 70-140 mg/dl
Hati
SGOT <37 mg/dl
SGPT <42 mg/dl
Ginjal
Ureum 10-50 mg/dl
Kreatinin <1,1 mg/dl

c) Pemeriksaan Thoraks PA (AP)


Tanggal : 15 Desember 2014
Nama Klien : Tn. SW
Usia : 65 tahun
Alamat : Umbulharjo, Yogyakarta
No RM : 6471**
Diagnosa : Abdominal pain ISK
Hasil : Pulmo dan besar cardio normal

d) Pemeriksaan Urine
Tanggal : 15 Desember 2014
Nama Klien : Tn. SW
Usia : 65 tahun
Alamat : Umbulharjo, Yogyakarta
No RM : 6471**
Diagnosa : Abdominal pain ISK
Hasil :
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Urinalisa
Warna-kekeruhan Kuning keruh Kunung-Jernih
pH 6,0 5,0-6,5
BJ 1,020 1,005-1,030
Keton Negatif Negatif
Protein Positif Negatif
Glukosa Negatif Negatif
Darah Negatif Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Urobilin Positif Positif
Bilirubin Negatif Negatif
Urinalisa (Sedimen)
Positif (25-35)/LP Positif (0-2)/LP
Leukosit Positif (0-2)/LP
Negatif (0)/LP
Positif (3-5)/LP
Eritrosit
Negatif Positif (0-2)/LP
Epithel Negatif
Negatif
Negatif
Slinder Hyalin
Negatif Negatif
Silinder leukosit Negatif
Negatif
Negatif
Silinder granula
Negatif Negatif
Kristal Oxalat Negatif
Negatif
Negatif
Kristal Urat
Negatif
Kristal Tripel
Negatif
Kristal Amorf
Negatif
Trichomonas
Negatif
Bakteri
e) Pengobatan yang didapat saat ini
- Infus RL : Futrolit 1:1, 20 tpm
- Terapi obat :
N Jenis Nama Obat Dosis Rute
o
1 Tablet Pamol 4 x 500 mg Oral
2 Tablet Scopamin 1 x 10 mg Oral
3 Tablet Anemolat 3 x 1 mg Oral
4 Tablet CaCO3 3 x 400 mg Oral
5 Injeksi Ranitidin 2 x 50 mg IV
6 Injeksi Ondancentron 40 mg (k/p) IV
7 Injeksi Ketorolac 2 x 20 mg IV
8 Infus Ciprofloxacin 2 x 400 mg IV
Analisis Data

Nama Klien : Tn. SW


No RM : 6471**
Diagnosa : Abdominal pain ISK

NO DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI


1 Ds : Nyeri Proses penyakit
Klien mengatakan nyeri pada perut
bagian bawah
Klien mengatakan ketika b.a.k
terasa nyeri.
Do :
- Hasil urinalisis :
Leukosit = Positif (25-35)/LP
Eritrosit = Positif (0-2)/LP
Epithel = Positif (3-5)/LP
- Terdapat nyeri palpasi ringan pada
kuadran 3 dan 4.
- Pengkajian nyeri :
P: nyeri perut bagian bawah sejak
2 hari yang lalu akibat
kebiasaan sering menahan
kencing, dan terdapat nyeri
tekan saat dilakukan palpasi
ringan pada abdomen bawah
( kuadran III dan IV)
Q : nyeri cenut-cenut seperti
tertusuk benda tajam.
R : Nyeri menetap di abdomen
bagian bawah (kuadran 3 dan
4)
S : Skala nyeri 5 (skala rentang 1-
10)
T : Nyeri datang secara tiba-tiba,
dan semakin memburuk saat
digunakan untuk beraktivitas
2 Ds : Gangguan Infeksi saluran
- Klien mengatakan sering b.a.k 6-
eliminasi urine kemih
8 kali namun hanya keluar
sedikit-sedikit
- Klien merasa anyang-anyangan
Do :
Warna urine kuning keruh berbau
khas urine

3 Ds : Defisit Kurangnya
- Klien mengatakan tidak
pengetahuan sumber
mengetahui tentang penyakit ISK
tentang kondisi informasi
yang dideritanya.
dan kebutuhan
- Klien mengatakan tidak
pengobatan
mengetahui gejala awal tentang
penyakit ISK yang dideritanya.
Do : -
Diagnosa keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan proses penyakit ditandai dengan k lien
mengatakan nyeri pada perut bagian bawah, klien mengatakan ketika b.a.k
terasa nyeri, Hasil urinalisis : Leukosit = Positif (25-35)/LP, Eritrosit = Positif (0-
2)/LP, Epithel = Positif (3-5)/LP, terdapat nyeri palpasi ringan pada kuadran 3
dan 4, pengkajian nyeri :P: nyeri perut bagian bawah sejak 2 hari yang lalu
akibat kebiasaan sering menahan kencing, dan terdapat nyeri tekan saat
dilakukan palpasi ringan pada abdomen bawah ( kuadran III dan IV), Q : nyeri
cenut-cenut seperti tertusuk benda tajam, R : Nyeri menetap di abdomen
bagian bawah (kuadran 3 dan 4), S : Skala nyeri 5 (skala rentang 1-10), T :
Nyeri datang secara tiba-tiba, dan semakin memburuk saat digunakan untuk
beraktivitas.
2. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan infeksi saluran kemih ditandai
dengan klien mengatakan sering b.a.k 6-8 kali namun hanya keluar sedikit-
sedikit, klien merasa anyang-anyangan, warna urine kuning keruh berbau
khas urine.
3. Defisit pengetahuan tentang kondisi dan kebutuhan pengobatan kurangnya
sumber informasi klien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit ISK
yang dideritanya, klien mengatakan tidak mengetahui gejala awal tentang
penyakit ISK yang dideritanya.
Perencanaan Keperawatan
Nama Klien : Tn. SW
No RM : 6471**
Diagnosa : Abdominal pain ISK

No Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi Rasional


1 Hari, tanggal: senin, 15 Hari, tanggal: senin, 15 Hari, tanggal: senin, 15
Desember 2014, 08.00 Desember 2014, 08.00 WIB Desember 2014, 08.00
WIB WIB

Setelah dilakukan tindakan


- Nyeri berhubungan keperawatan selama 3 x 24 o Lakukan pengkajian Status nyeri klien untuk
dengan proses jam nyeri berkurang atau nyeri meliputi lokasi menentukan pilihan keefektifan

penyakit ditandai hilang dengan kriteria hasil : karakteristik, duraasi, intervensi


- Mampu mengontrol nyeri frekuensi, kualitas dan
dengan klien
- Melaporkan bahwa nyeri
mengatakan nyeri pada presipitasi.
berkurang o Monitoring Vital sign Perubahan tekanan darah, nadi,
perut bagian bawah, - Skala nyeri berkurang batas normal dan respirasi mengidentifikasi
klien mengatakan ketika menjadi 0 (dari 1-10) TD : Sistole (100-140)
- Menyatakan rasa nyaman kondisi keadaan klien
b.a.k terasa nyeri, Hasil Diastole (60-90) mmHg
setelah nyeri berkurang N : 60-80 x/menit
urinalisis : Leukosit = RR : 16-20 X/menit
Paraf
Positif (25-35)/LP, Suhu ; 36-377C
o Berikan waktu istirahat Klien dapat istirahat dengan
Eritrosit = Positif (0- yang cukup dan tingkat tenang dan dapat merilekskan
2)/LP, Epithel = Positif aktivitas yang dapat otot-otot
(3-5)/LP, terdapat nyeri ditoleran.
o Ajarkan tehnik nafas Nafas dalam merupakan latihan
palpasi ringan pada
dalam yang efektif dan efisien untuk
kuadran 3 dan 4,
meningkatkan suplai oksigen
pengkajian nyeri :P:
sehingga dapat menurunkan
nyeri perut bagian
tegangan otot dam nembuatnya
bawah sejak 2 hari yang
menjadi rileks.
lalu akibat kebiasaan
o Kolaborasi pemberian Analgetik berfungsi sebagai
sering menahan
antibiotic sesuai bakteriostatik (menekan
kencing, dan terdapat
s=dengan program pertumbuhan bakteri)
nyeri tekan saat
terapi
dilakukan palpasi ringan o Kolaborasi pemberian Analgetik memblok lintasan
pada abdomen bawah, obat analgetik sesuai nyeri
Q : nyeri cenut-cenut dengan program terapi.
seperti tertusuk benda Paraf
tajam, R : Nyeri
menetap di abdomen
bagian bawah (kuadran
3 dan 4), S : Skala nyeri
5 (skala rentang 1-10), T
: Nyeri datang secara
tiba-tiba, dan semakin
memburuk saat
digunakan untuk
beraktivitas.
Paraf

2 Gangguan eliminasi urine Setelah dilakukan tindakan o Kaji keluhan buang air Untuk mengetahui masalah
berhubungan dengan keperawatan selama 3 x 24 kecil eliminasi dan menentukan
infeksi saluran kemih jam gangguan eliminasi urine tindakan yang tepat
o Observasi karakteristik Ketidaknormalan karakteristik
ditandai dengan klien dapat teratasi dengan kriteria
urine urine mengidentifikasi adanya
mengatakan sering b.a.k hasil :
gangguan pada system
6-8 kali namun hanya - Kandung kemih kosong
perkemihan
keluar sedikit-sedikit, klien secara penuh
- Tidak ada spasme o Bantu klien dalam Memudahkan proses b.a.k
merasa anyang-
bladder posisi nyaman untuk
anyangan, warna urine
- Klien menyatakan tidak b.a.k.
kuning keruh berbau khas anyang-anyangan o Ajarkan perawatan menjaga kebersihan dan
Paraf
urine. perianal yang benar mengurangi infeksi
Paraf

o Kolaborasi dengan Untuk memenuhi kebutuhan


keluarga untuk cairan dan menjaga hidrasi
mengatur minum klien,
air putih 2 liter per
hari
Paraf
3. Defisit pengetahuan Setelah dilakukan tindakan o Kaji tingkat Untuk mengetahui kesiapan
tentang kondisi dan keperawatan selama 3 x 24 pengetahuan klien klien dan keluarga dalam
kebutuhan pengobatan jam pengetahuan klien tentang penyakit yang pemenuhan kebutuhan belajar
kurangnya sumber tentang penyakit yang diderita
informasi klien dideritanya meningkat
mengatakan tidak dengan kriteria hasil :
mengetahui tentang - Menyatakan pemahaman
penyakit ISK yang tentang proses penyakit
dideritanya, klien dan pengobatan
mengatakan tidak Paraf o Berikan informasi Memberikan dasar pengetahuan
mengetahui gejala awal tentang proses pada klien yang memungkinkan
tentang penyakit ISK penyakit, program membuat pilihan berdasarkan
yang dideritanya. pengobatan, jadwal, informasi.
Paraf dan kemungkinan efek .
samping.
Paraf
Implementasi dan Evaluasi

Nama Klien : Tn. SW


No RM : 6471**
Diagnosa : Abdominal pain ISK
Hari, tanggal : Senin, 15 Desember 2014
No.
Tindakan Evaluasi
Dx
1. 08.10 Mengkaji intensitas, lokasi, dan faktor yang memperberat S:
atau meringankan nyeri - Klien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah,
08.20 Memberikan waktu istirahat yang cukup dan tingkat aktivitas dan ketika b.a.k terasa semakin nyeri.
- Klien mengatakan masih nyeri
yang dapat ditoleran
O:
08.30 Melatih teknik relaksasi napas dalam
- Pengkajian nyeri :
09.00 Memberikan Ciprofloxaxin 400 mg infuse 30 tpm
P: nyeri masih terasa pada abdomen bawah,
10.00 Memberikan injeksi IV ketorolac 20 mg
kuadran 3 dan 4
11.00 Mengukur tekanan darah, nadi, dan resprasi, dan suhu Q : nyeri cenut-cenut seperti tertusuk benda tajam.
R : Nyeri menetap di abdomen bagian bawah
(kuadran 3 dan 4)
S : Skala nyeri 3 (skala rentang 1-10)
T : Nyeri dirasakan terutama saat b.a.k.
- Vital sign :
TD : 130/90 mmHg
N : 76 x/menit
S : 35,6 0C
RR : 20 x/menit
A : Nyeri belum teratasi. Skala nyeri turun dari 5
menjadi 3
P:
Lanjutkan intervensi kaji nyeri, monitor vitall sign,
injeksi ketorolac 20mg/12 jam, berikan Ciprofloxaxin
400 mg infuse 30 tpm setiap 12 jam
Rencana USG abdomen besok tanggal 16 Desember
2014, Puasa jam 22.00 WIB
Paraf

2. 08.10 Mengkaji keluhan buang air kecil S : Klien mengatakan merasa ingin buang air kecil
08.20 Mengobservasi karakteristik urin tetapi yang keluar hanya sedikit-sedikit
08.15 Menganjurkan minum banyak 2-3 liter O : Urine berwarna kuning keruh, bau khas urine,
08.15 Menganjurkan keluarga untuk membantu klien dalam sehari klien minum 1,5 liter dan urine yang
mendapatkan posisi nyaman ketika b.a.k keluar 500 ml
08.15 Menganjurkan untuk tidak menahan kencing ketika telah A : Masalah belum teratasi. Klien belum mampu
merasa ingin berkemih mengosongkan kandung kemih secara tuntas
P : Lanjutkan intervensi, monitor input yang masuk
dan urine yang keluar
Paraf

3. 11.00 Mengkaji tingkat pemahaman klien dan keluarga tentang S:


penyakit yang diderita - Klien mengatakan mengerti tentang apa yang harus
11.30 Menjelaskan secara ringkas tentang penyakit yang diderita dilakukannya, yaitu tidak boleh menahan kencing
11.35 Menjelaskan kepada keluarga dan klien mengenai tindakan dan minum air putih yang banyak
- Keluarga mengatakan akan memonitor minum klien 2-
yang bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan eliminasi
3 liter per harinya
seperti tidak boleh menahan kencing dan banyak minum
O : Klien dalam sehari minum air putih 1,5 liter
A : Klien dan keluarga mau mengikuti saran yang

diberikan agar klien minum air putih 2-3 liter dan

tidk menahan kencing


P : Lanjutkan intervensi, berikan pendidikan
kesehatan tentang Infeksi Saluran Kemih
Paraf
Implementasi dan Evaluasi

Nama Klien : Tn. SW


No RM : 6471**
Diagnosa : Abdominal pain ISK
Hari, tanggal : Selasa, 16 Desember 2014
No.
Tindakan Evaluasi
Dx
1. 08.00 Mengukur suhu aksila klien S:
08.10 Memberikan Tramadol 1g 30 tpm Klien mengatakan nyeri telah berkurang, perut sudah
09.00 Mengantar USG Abdomen tidak sakit, tapi nyeri terasa pada daerah pinggul
09.30 Mengantar pulang dari USG Abdomen kembali ke bangsal kanan
09.45 Mengkaji intensitas, lokasi, dan faktor yang memperberat O:
atau meringankan nyeri - Klien tampak menggil, suhu pukul 08.00 38,20C
- Tramadol 1g telah diberikan 30 tpm
09.55 Memberikan Ciprofloxaxin 400 mg infuse 30 tpm
- Pengkajian nyeri :
10.00 Memberikan injeksi IV ketorolac 20 mg P: nyeri terasa pada daerah pinggul kanan
Q : nyeri cenut-cenut seperti tertusuk benda tajam.
11.00 Mengukur tekanan darah, nadi, dan resprasi, dan suhu
R : Nyeri menetap pada daerah pinggul kanan
aksila S : Skala nyeri 2 (skala rentang 1-10)
T: Nyeri datang tiba-tiba, nyeri memburuk jika b.a.k.
11.45 Memberikan obat oral Pamol 4 x 500 mg
- Vital sign :
TD : 110/60 mmHg
N : 80 x/menit
S : 38 0C
RR : 18 x/menit
- Hasil USG abdomen : Batu Staghon dengan pyelitis
duplex dan cystitis
A : Muncul masalah hipertermi. Masalah nyeri teratasi
sebagian. Skala nyeri turun dari 3 menjadi 2
P:
Anjurkan minum banyak 2-3 liter
Berikan kompres hangat bila pasien menggigil
Berikan obat oral Pamol 4 x 500 mg
Lanjutkan intervensi kaji nyeri, monitor vitall sign,
Injeksi ketorolac 20mg/12 jam, berikan Ciprofloxaxin
400 mg infuse 30 tpm setiap 12 jam
Konsul dengan dokter tentang hasil USG Abdomen
Paraf

2. 11.00 Mengkaji keluhan buang air kecil S : Klien mengatakan tidak merasa anyangan-
11.10 Mengobservasi karakteristik urine anyangan, tetapi b.a.k hanya keluar sedikit.
13.00 Mengobservasi input air dan output urine yang dikeluarkan O : Urine berwarna kuning keruh, bau khas urine, klien
b.a.k. 6-7 kali dalam sehari, dalam sehari klien
minum 1,5 liter dan urine yang keluar 1 l
A : masalah teratasi sebagian klien mengalami retensi
urin
P : Lanjutkan intervensi, monitor input yang masuk
dan urine yang keluar
Paraf

3. 11.00 Mengkaji tingkat pemahaman klien dan keluarga tentang S:


penyakit yang diderita Keluarga klien mengakan ingin mengetahui lebih
11.30 Menjelaskan secara ringkas tentang penyakit yang diderita lanjut mengenai hasil USG abdomen klien
11.35 Menjelaskan kepada keluarga bahwa kenaikan suhu tubuh O:
merupakan salah satu tanda infeksi karena klien mengalami Keluarga klien mampu menyebutkan penyebab klien
ISK obat penurun panas tetap diberikan mengalami kenaikan suhu
A : keluarga belum mengetahui seecara jelas
penyebab penyakit ISK yang diderita klien

P : Lanjutkan intervensi, berikan pendidikan


kesehatan tentang Infeksi Saluran Kemih,
Paraf
Implementasi dan Evaluasi
Nama Klien : Tn. S
No RM : 5654**
Diagnosa Medis : Abdominal pain ISK
Hari, tanggal : Rabu, 17 Desember 2014
No. Tindakan Evaluasi
Dx
1. 08.00 Mengukur suhu aksila klien S : Klien mengatakan sudah tidak nyeri pada pinggul
08.30 Menganjurkan klien untuk minum air putih yang banyak 2-3 ataupun perutnya, klien mengatakan tidak merasa
liter demam
09.45 Mengkaji intensitas, lokasi, dan faktor yang memperberat O:
atau meringankan nyeri - Skala nyeri 0
- Vital sign :
09.55 Memberikan Ciprofloxaxin 400 mg infuse 30 tpm
TD : 110/80 mmHg
10.00 Memberikan injeksi IV ketorolac 20 mg
N : 84 x/menit
11.00 Mengukur tekanan darah, nadi, dan resprasi, dan suhu
S : 36,4 0C
aksila
RR : 20 x/menit
11.45 Memberikan obat oral Pamol 4 x 500 mg
A : Hipertermi teratasi,nyeri hilang dengan terapi obat
P : Lanjutkan intervensi kaji nyeri, monitor vital sign,
injeksi ketorolac 20mg/12 jam, berikan Ciprofloxaxin
400 mg infuse 30 tpm setiap 12 jam
Paraf
2. 11.00 Mengkaji keluhan buang air kecil S : Klien mengatakan b.a.k. lancer,tidak merasa
11.10 Mengobservasi karakteristik urine anyang-anyangan,
13.00 Mengobservasi input air dan output urine yang dikeluarkan O : Urine berwarna kuning, bau khas urine, klien b.a.k.
6-8 kali dalam sehari, dalam sehari klien minum 1,5
liter air putih dan urine yang keluar 1 l
A : Retensi urine teratasi
P : Hentikan intervensi
Paraf
3. 11.00 Mengkaji tingkat pemahaman klien dan keluarga tentang S:
penyakit yang diderita Keluarga klien mengetahui penyakit ISK yang diderita
11.30 Menjelaskan secara ringkas tentang penyakit yang diderita klien
11.35 Menjelaskan kepada keluarga mengenai penyakit ISK klien O:
dilihat dari USG Abdomen Keluarga klien berespons aktif dengan menanyakan
mengenai penanganan klien
A : Pengetahuan keluarga klien tentang penyakit yang
diderita klien meningkat
P : Hentikan intervensi
Paraf
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi akibat berkembangbiaknya
mikroorganisme didalam saluran kemih,yang dalam keadaan normal air
kemih tidak mengandung bakteri, virus atau mikroorganisme lain. Infeksi
saluran kemih dapat terjadi baik di pria maupun wanita dari semua umur, dan
dari kedua jenis kelamin ternyata wanita lebih sering menderita infeksi
daripada pria. (Sudoyo Aru,dkk 2009)
Pada makalah ini disajikan kasus penatalaksanaan asuhan
keperawatan pada Tn. SW dengan diagnose medis ISK di bangsal Edelweis
RSUD Kota Yogyakarta
Diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan antara lain:
1. Nyeri berhubungan dengan proses penyakit ditandai dengan
klien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah, klien mengatakan
ketika b.a.k terasa nyeri, Hasil urinalisis : Leukosit = Positif (25-35)/LP,
Eritrosit = Positif (0-2)/LP, Epithel = Positif (3-5)/LP, terdapat nyeri
palpasi ringan pada kuadran 3 dan 4, pengkajian nyeri :P: nyeri perut
bagian bawah sejak 2 hari yang lalu akibat kebiasaan sering menahan
kencing, dan terdapat nyeri tekan saat dilakukan palpasi ringan pada
abdomen bawah ( kuadran III dan IV), Q : nyeri cenut-cenut seperti
tertusuk benda tajam, R : Nyeri menetap di abdomen bagian bawah
(kuadran 3 dan 4), S : Skala nyeri 5 (skala rentang 1-10), T : Nyeri
datang secara tiba-tiba, dan semakin memburuk saat digunakan untuk
beraktivitas.
2. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan infeksi saluran kemih
ditandai dengan klien mengatakan sering b.a.k 6-8 kali namun hanya
keluar sedikit-sedikit, klien merasa anyang-anyangan, warna urine
kuning keruh berbau khas urine.
3. Defisit pengetahuan tentang kondisi dan kebutuhan pengobatan
kurangnya sumber informasi klien mengatakan tidak mengetahui
tentang penyakit ISK yang dideritanya, klien mengatakan tidak
mengetahui gejala awal tentang penyakit ISK yang dideritanya.
Pada tahap perencanaan, rencana keperawatan disusun sesuai
dengan masalah keperawatan. Dalam memprioritaskan masalah
keperawatan dilihat dari kebutuhan dan kondisi klien pada saat pengkajian.
Pada tahap pelaksanaan tindakan keperawatan disesuaikan dengan
rencana keperawatan yang telah dibuat dan didokumentasikan pada catatan
keperawatan. Pada hari kedua asuhan keperawatan klien mengalami
demam dan tampak menggigil maka muncul masalah baru yaitu
hiperthermi. Kenaikan suhu yang terjadi berhubungan dengan infeksi yang
diderita pasien. Dan pada hari ketika suhu tubuh pasien kembali normal
(36,37C) ini membuktikan masalah dapat teratasi.
Pada tahap evaluasi yang di lakukan pada tanggal 17 Desember 2014
dari beberapa diagnosa yang dibuat dua diagnose dapat teratasi yaitu
diagnose 2 dan 3. Sedangkan untuk diagnose ke 1 masih teratasi sebagian,
akan tetapi dilihat dari kondisi klien sudah lebih baik dan dari dokter sudah
mengijinkan untuk pulang, pengobatan bisa dilanjutkan dengan rawat jalan.
Secara umum pelaksanaan asuhan keperawatan berlangsung dengan baik
meskipun ada hal-hal yang perlu mendapat perhatian.
B. Saran
Dengan adanya uraian diatas maka penulis manemberikan saran sebagai
berikut:
a. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan
Diharapkan institusi pelayanan kesehatan dapat meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan sesuai Standart Operasional Prosedur (SOP) di
berbagai rumah sakit.
b. Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan tenaga kesehatan menyadari pentingnya penerapan asuhan
keperawatan yang konsisten dan sesuai dengan teori dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada klien, sehingga klien akan
mendapatkan perawatan yang holistik dan komprehensif.
c. Bagi institusi pendidikan
Diharapkan agar dapat meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang
berkualitas dan professional, guna terciptanya perawat-perawat yang
profesional, terampil, cekatan dan handal dalam memberikan asuhan
keperawatan
Daftar Pustaka

Brunner & Suddart. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah. Jakarta :


AGC.

Manjoer, arief dkk.2008.Kapita Selekta Kedokteran Jilid pertama edisi


ketiga.Jakarta.Media Aesculapius

M. Rendy Clevo, Margareth TH. (2012 ). Asuhan Keperawatan Medikal Bedah


dan Penyakit Dalam. Nuha Medika

Nuraarif, Amin Huda dan Hardhi Kusuma. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC-NOC. Yogyakarta:
MediAction Publishing

Setiadi. (2007). Anatomi dan Fisiologi Manusia. Graha Ilmu: Yogyakarta

Sibuea, W. Heidin. (2005). Ilmu Penyakit Dalam. Rineka Cipta: Jakarta

Syaifudin, H. (2006). Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa Perawat Edisi 3.


Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta
Tambayong, Jan. (2006). Patofisiologi Untuk Keperawatan. Penerbit Buku
Kedokteran EGC: Jakarta

Tessy Agus, Ardaya, Suwanto. (2001). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam: Infeksi
Saluran Kemih. Edisi: 3. Jakarta: FKUI.

Vous aimerez peut-être aussi