Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
NURUL HIKHMATUL AZMI (P07120113063)
RINA RAHMAWATI (P07120113066)
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn SW DENGAN DIAGNOSA
MEDIS INFEKSI SALURAN KEMIH ( ISK )
DI BANGSAL EDELWEIS 2
RSUD KOTA YOGYAKARTA
Disusun Oleh:
NURUL HIKHMATUL AZMI (P07120113063)
RINA RAHMAWATI (P07120113066)
Oleh :
Pembimbing Lapangan Pembimbing Pendidikan
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn SW DENGAN DIAGNOSA
MEDIS INFEKSI SALURAN KEMIH ( ISK )
DI BANGSAL EDELWEIS 2
RSUD KOTA YOGYAKARTA
Disusun Oleh:
NURUL HIKHMATUL AZMI (P07120113063)
RINA RAHMAWATI (P07120113066)
Oleh :
Pembimbing Lapangan Pembimbing Pendidikan
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : Senin, 15 Desember 2014
Jam : 08.15 WIB
Oleh : Nurul Hikhmatul Azmi
Rina Rahmawati
IDENTITAS
A. Klien
1. Nama : Tn. SW
2. Umur : 65 tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Agama : Katholik
5. Status perkawinan : Kawin
6. Pendidikan : SMP
7. Pekerjaan : Buruh harian lepas
8. Suku/kebangsaan : Jawa/Indonesia
9. Alamat : Umbulharjo Yogyakarta
10. Diagnosa medis : Abdominal pain ISK
11. Nomor CM : 6471**
12. Tanggal masuk RS : Minggu, 14 Desember 2014
I. RIWAYAT KESEHATAN
A. Kesehatan Klien
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
- Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah
- Faktor Pencetus
Klien mengatakan sering menahan kencing dan kebiasaan
kurang minum.
- Awal Serangan
Klien mengatakan 2 hari yang lalu klien merasa mual dan
muntah disertai demam dan nyeri saat b.a.k.
- Faktor yang memperberat
Klien mengatakan jika b.a.k terarasa nyeri pada saluran kencing,
- Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah
Keluarga klien mengatakan pada saat muncul keluhan klien
langsung di bawa berobat ke RS Bethesda dan dari pihak rumah
sakit merujuk klien ke RS Sarjito atau RSUD Kota Yogyakarta,
akan tetapi dari pihak keluarga memilih agar klien dirujuk ke
RSUD Kota Yogyakarta yang jaraknya lebih dekat dari rumah.
- Pengkajian Nyeri :
P: nyeri perut bagian bawah sejak 2 hari yang lalu akibat
kebiasaan sering menahan kencing, dan terdapat nyeri tekan
saat dilakukan palpasi ringan pada abdomen bawah ( kuadran
III dan IV)
Q : nyeri cenut-cenut seperti tertusuk benda tajam.
R : Nyeri menetap di abdomen bagian bawah (kuadran 3 dan 4)
S : Skala nyeri 5 (skala rentang 1-10 )
T : Nyeri datang secara tiba-tiba, dan semakin memburuk saat
digunakan untuk beraktivitas
B. Aspek Mental-Intelektual-Sosial-Spiritual
1. Konsep Diri
- Harga diri
Pasen tetap berpegang teguh menjalankan prinsip sesuai
norma.
- Body image
Klien mengatakan lemah dan tidak bisa beraktivitas
seperti biasanya
- Peran diri
Klien di keluarga berperan sebagai ayah
- Aktualisasi diri.
Klien mengatakan selama sakit hanya berbaring di tempat tidur
sehingga tidak bisa banyak melakukan aktifitas dan sudah
setahun terakhir ini klien tidak bekerja
2. Intelektual
Klien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit ISK yang
dideritanya. Klien mengatakan tidak mengetahui gejala awal
tentang penyakit ISK yang dideritanya.
3. Hubungan Interpersonal
a. Sebelum sakit
Hubungan keluarga dan lingkungan rumah dengan klien baik
b. Selama sakit
Hubungan keluarga dan tim kesehatan dengan klien baik
4. Support Sistem
Keluarga memberikan dukungan dengan cara menjaga dan
membantu klien dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Selama
klien rawat inap di RSUD Kota Yogyakarta klien selalu dijaga
keluarganya..
5. Aspek mental-emosional
Nada bicara klien sedikit lemah dan kurang jelas
6. Aspek Intelegensi
Klien pernah mengalami jatuh sehingga memiliki gangguan saraf
7. Pengambilan keputusan
Dalam pengambilan keputusan dilakukan dengan musyawarah
antara keluarga
8. Hubungan Sosial
Klien dapat berkomunikasi dengan baik.
III. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan Umum
1. Kesadaran : compos mentis
2. Keadaan umum : tampak lemas
3. Status Gizi:
TB : 156 cm
BB : 61 kg
m
TB( 2) 61
= =
IMT= BB( kg) (1.56)
2 25,07 kg/m2 (tergolong normal
2. Leher
Trachea berada di tengah, tidak ada retraksi otot bantu
pernapasan, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak teraba
pembesaran kelenjar limfe
3. Dada
a. Inspeksi
Pergerakan dada pada saat bernapas bersamaan, tidak tampak
retraksi otot bantu pernapasan, klien bernapas dengan
pernapasan diafragma,
b. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan pada saat dilakukan palpasi, gerakan paru
kanan dan paru kiri saat mengembang simetris, traktil fremitus di
setiap intercosta sama, lebih redup pada aksis paru
c. Perkusi
Pada paru kanan terdengar suara resonan pada ICS 1-4, suara
sonor pada ICS 5; pada paru kiri terdengar resonan pada ICS 1
dan sonor pada ICS 2-5.
d. Auskutasi
Terdengar suara ronkhi
4. Abdomen
a. Inspeksi
Bentuk agak cembung, tidak terdapat bekas luka, tidak ada
spider navi, tidak ada jaundice dan tidak ada benjolan.
b. Auskultasi
Auskultasi Terdengar bunyi peristaltic 20 kali/ menit (dalam batas
normal)
c. Perkusi
Terdengar suara timpani pada kuadran II, III, IV
Terdengar suara dall pada kuadran I.
d. Palpasi
Tidak teraba pembesaran hati, tidak terdapat nyeri tekan pada
pada Mc Burney. Terdapat nyeri palpasi ringan pada kuadran 3
dan 4, teraba distensi kandung kemih.
5. Ekstremitas
Penentuan singkat kekuatan otot dengan skala Lovetts (memilikii
nilai 0 5) :
0 = tidak ada kontraksi sama sekali.
1 = gerakan kontraksi.
2 = kemampuan untuk bergerak, tetapi tidak kuat kalau melawan
tahanan atau gravitasi.
3 = cukup kuat untuk mengatasi gravitasi.
4 = cukup kuat tetapi bukan kekuatan penuh.
5 = kekuatan kontraksi yang penuh.
a. Atas
Anggota gerak lengkap tidak ada kelainan, warna kulit sawo
matang, turgor kulit baik, terpasang infus pada tangan sebelah
kiri dangan RL 16 tpm. Skala Lovetts 3.
b. Bawah :
Anggota gerak lengkap, tidak ada kelainan, warna kulit sawo
matang, turgor kulit baik, skala Lovetts 2.
C. Pemeriksaan penunjang
a) Elektrokardiografi (EKG)
Tanggal : 14 Desember 2014
Nama Klien : Tn. SW
Usia : 65 tahun
Alamat : Umbulharjo, Yogyakarta
No RM : 6471**
Diagnosa : Abdominal pain ISK
Hasil : Sinus rhytm 88 x/menit
b) Pemeriksaan Darah
Tanggal : 14 Desember 2014
Nama Klien : Tn. SW
Usia : 65 tahun
Alamat : Umbulharjo, Yogyakarta
No RM : 6471**
Diagnosa : Abdominal pain ISK
Hasil :
d) Pemeriksaan Urine
Tanggal : 15 Desember 2014
Nama Klien : Tn. SW
Usia : 65 tahun
Alamat : Umbulharjo, Yogyakarta
No RM : 6471**
Diagnosa : Abdominal pain ISK
Hasil :
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Urinalisa
Warna-kekeruhan Kuning keruh Kunung-Jernih
pH 6,0 5,0-6,5
BJ 1,020 1,005-1,030
Keton Negatif Negatif
Protein Positif Negatif
Glukosa Negatif Negatif
Darah Negatif Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Urobilin Positif Positif
Bilirubin Negatif Negatif
Urinalisa (Sedimen)
Positif (25-35)/LP Positif (0-2)/LP
Leukosit Positif (0-2)/LP
Negatif (0)/LP
Positif (3-5)/LP
Eritrosit
Negatif Positif (0-2)/LP
Epithel Negatif
Negatif
Negatif
Slinder Hyalin
Negatif Negatif
Silinder leukosit Negatif
Negatif
Negatif
Silinder granula
Negatif Negatif
Kristal Oxalat Negatif
Negatif
Negatif
Kristal Urat
Negatif
Kristal Tripel
Negatif
Kristal Amorf
Negatif
Trichomonas
Negatif
Bakteri
e) Pengobatan yang didapat saat ini
- Infus RL : Futrolit 1:1, 20 tpm
- Terapi obat :
N Jenis Nama Obat Dosis Rute
o
1 Tablet Pamol 4 x 500 mg Oral
2 Tablet Scopamin 1 x 10 mg Oral
3 Tablet Anemolat 3 x 1 mg Oral
4 Tablet CaCO3 3 x 400 mg Oral
5 Injeksi Ranitidin 2 x 50 mg IV
6 Injeksi Ondancentron 40 mg (k/p) IV
7 Injeksi Ketorolac 2 x 20 mg IV
8 Infus Ciprofloxacin 2 x 400 mg IV
Analisis Data
3 Ds : Defisit Kurangnya
- Klien mengatakan tidak
pengetahuan sumber
mengetahui tentang penyakit ISK
tentang kondisi informasi
yang dideritanya.
dan kebutuhan
- Klien mengatakan tidak
pengobatan
mengetahui gejala awal tentang
penyakit ISK yang dideritanya.
Do : -
Diagnosa keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan proses penyakit ditandai dengan k lien
mengatakan nyeri pada perut bagian bawah, klien mengatakan ketika b.a.k
terasa nyeri, Hasil urinalisis : Leukosit = Positif (25-35)/LP, Eritrosit = Positif (0-
2)/LP, Epithel = Positif (3-5)/LP, terdapat nyeri palpasi ringan pada kuadran 3
dan 4, pengkajian nyeri :P: nyeri perut bagian bawah sejak 2 hari yang lalu
akibat kebiasaan sering menahan kencing, dan terdapat nyeri tekan saat
dilakukan palpasi ringan pada abdomen bawah ( kuadran III dan IV), Q : nyeri
cenut-cenut seperti tertusuk benda tajam, R : Nyeri menetap di abdomen
bagian bawah (kuadran 3 dan 4), S : Skala nyeri 5 (skala rentang 1-10), T :
Nyeri datang secara tiba-tiba, dan semakin memburuk saat digunakan untuk
beraktivitas.
2. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan infeksi saluran kemih ditandai
dengan klien mengatakan sering b.a.k 6-8 kali namun hanya keluar sedikit-
sedikit, klien merasa anyang-anyangan, warna urine kuning keruh berbau
khas urine.
3. Defisit pengetahuan tentang kondisi dan kebutuhan pengobatan kurangnya
sumber informasi klien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit ISK
yang dideritanya, klien mengatakan tidak mengetahui gejala awal tentang
penyakit ISK yang dideritanya.
Perencanaan Keperawatan
Nama Klien : Tn. SW
No RM : 6471**
Diagnosa : Abdominal pain ISK
2 Gangguan eliminasi urine Setelah dilakukan tindakan o Kaji keluhan buang air Untuk mengetahui masalah
berhubungan dengan keperawatan selama 3 x 24 kecil eliminasi dan menentukan
infeksi saluran kemih jam gangguan eliminasi urine tindakan yang tepat
o Observasi karakteristik Ketidaknormalan karakteristik
ditandai dengan klien dapat teratasi dengan kriteria
urine urine mengidentifikasi adanya
mengatakan sering b.a.k hasil :
gangguan pada system
6-8 kali namun hanya - Kandung kemih kosong
perkemihan
keluar sedikit-sedikit, klien secara penuh
- Tidak ada spasme o Bantu klien dalam Memudahkan proses b.a.k
merasa anyang-
bladder posisi nyaman untuk
anyangan, warna urine
- Klien menyatakan tidak b.a.k.
kuning keruh berbau khas anyang-anyangan o Ajarkan perawatan menjaga kebersihan dan
Paraf
urine. perianal yang benar mengurangi infeksi
Paraf
2. 08.10 Mengkaji keluhan buang air kecil S : Klien mengatakan merasa ingin buang air kecil
08.20 Mengobservasi karakteristik urin tetapi yang keluar hanya sedikit-sedikit
08.15 Menganjurkan minum banyak 2-3 liter O : Urine berwarna kuning keruh, bau khas urine,
08.15 Menganjurkan keluarga untuk membantu klien dalam sehari klien minum 1,5 liter dan urine yang
mendapatkan posisi nyaman ketika b.a.k keluar 500 ml
08.15 Menganjurkan untuk tidak menahan kencing ketika telah A : Masalah belum teratasi. Klien belum mampu
merasa ingin berkemih mengosongkan kandung kemih secara tuntas
P : Lanjutkan intervensi, monitor input yang masuk
dan urine yang keluar
Paraf
2. 11.00 Mengkaji keluhan buang air kecil S : Klien mengatakan tidak merasa anyangan-
11.10 Mengobservasi karakteristik urine anyangan, tetapi b.a.k hanya keluar sedikit.
13.00 Mengobservasi input air dan output urine yang dikeluarkan O : Urine berwarna kuning keruh, bau khas urine, klien
b.a.k. 6-7 kali dalam sehari, dalam sehari klien
minum 1,5 liter dan urine yang keluar 1 l
A : masalah teratasi sebagian klien mengalami retensi
urin
P : Lanjutkan intervensi, monitor input yang masuk
dan urine yang keluar
Paraf
A. Kesimpulan
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi akibat berkembangbiaknya
mikroorganisme didalam saluran kemih,yang dalam keadaan normal air
kemih tidak mengandung bakteri, virus atau mikroorganisme lain. Infeksi
saluran kemih dapat terjadi baik di pria maupun wanita dari semua umur, dan
dari kedua jenis kelamin ternyata wanita lebih sering menderita infeksi
daripada pria. (Sudoyo Aru,dkk 2009)
Pada makalah ini disajikan kasus penatalaksanaan asuhan
keperawatan pada Tn. SW dengan diagnose medis ISK di bangsal Edelweis
RSUD Kota Yogyakarta
Diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan antara lain:
1. Nyeri berhubungan dengan proses penyakit ditandai dengan
klien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah, klien mengatakan
ketika b.a.k terasa nyeri, Hasil urinalisis : Leukosit = Positif (25-35)/LP,
Eritrosit = Positif (0-2)/LP, Epithel = Positif (3-5)/LP, terdapat nyeri
palpasi ringan pada kuadran 3 dan 4, pengkajian nyeri :P: nyeri perut
bagian bawah sejak 2 hari yang lalu akibat kebiasaan sering menahan
kencing, dan terdapat nyeri tekan saat dilakukan palpasi ringan pada
abdomen bawah ( kuadran III dan IV), Q : nyeri cenut-cenut seperti
tertusuk benda tajam, R : Nyeri menetap di abdomen bagian bawah
(kuadran 3 dan 4), S : Skala nyeri 5 (skala rentang 1-10), T : Nyeri
datang secara tiba-tiba, dan semakin memburuk saat digunakan untuk
beraktivitas.
2. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan infeksi saluran kemih
ditandai dengan klien mengatakan sering b.a.k 6-8 kali namun hanya
keluar sedikit-sedikit, klien merasa anyang-anyangan, warna urine
kuning keruh berbau khas urine.
3. Defisit pengetahuan tentang kondisi dan kebutuhan pengobatan
kurangnya sumber informasi klien mengatakan tidak mengetahui
tentang penyakit ISK yang dideritanya, klien mengatakan tidak
mengetahui gejala awal tentang penyakit ISK yang dideritanya.
Pada tahap perencanaan, rencana keperawatan disusun sesuai
dengan masalah keperawatan. Dalam memprioritaskan masalah
keperawatan dilihat dari kebutuhan dan kondisi klien pada saat pengkajian.
Pada tahap pelaksanaan tindakan keperawatan disesuaikan dengan
rencana keperawatan yang telah dibuat dan didokumentasikan pada catatan
keperawatan. Pada hari kedua asuhan keperawatan klien mengalami
demam dan tampak menggigil maka muncul masalah baru yaitu
hiperthermi. Kenaikan suhu yang terjadi berhubungan dengan infeksi yang
diderita pasien. Dan pada hari ketika suhu tubuh pasien kembali normal
(36,37C) ini membuktikan masalah dapat teratasi.
Pada tahap evaluasi yang di lakukan pada tanggal 17 Desember 2014
dari beberapa diagnosa yang dibuat dua diagnose dapat teratasi yaitu
diagnose 2 dan 3. Sedangkan untuk diagnose ke 1 masih teratasi sebagian,
akan tetapi dilihat dari kondisi klien sudah lebih baik dan dari dokter sudah
mengijinkan untuk pulang, pengobatan bisa dilanjutkan dengan rawat jalan.
Secara umum pelaksanaan asuhan keperawatan berlangsung dengan baik
meskipun ada hal-hal yang perlu mendapat perhatian.
B. Saran
Dengan adanya uraian diatas maka penulis manemberikan saran sebagai
berikut:
a. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan
Diharapkan institusi pelayanan kesehatan dapat meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan sesuai Standart Operasional Prosedur (SOP) di
berbagai rumah sakit.
b. Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan tenaga kesehatan menyadari pentingnya penerapan asuhan
keperawatan yang konsisten dan sesuai dengan teori dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada klien, sehingga klien akan
mendapatkan perawatan yang holistik dan komprehensif.
c. Bagi institusi pendidikan
Diharapkan agar dapat meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang
berkualitas dan professional, guna terciptanya perawat-perawat yang
profesional, terampil, cekatan dan handal dalam memberikan asuhan
keperawatan
Daftar Pustaka
Nuraarif, Amin Huda dan Hardhi Kusuma. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC-NOC. Yogyakarta:
MediAction Publishing
Tessy Agus, Ardaya, Suwanto. (2001). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam: Infeksi
Saluran Kemih. Edisi: 3. Jakarta: FKUI.