Vous êtes sur la page 1sur 36

CATCH-UP IMMUNIZATION/

MELENGKAPI IMUNISASI
KUSNANDI RUSMIL
SATGAS IMUNISASI
Tujuan Imunisasi

Melindungi seseorang terhadap


penyakit tertentu (intermediate goal)

Menurunkan prevalensi penyakit


(mengubah epidemiologi penyakit)

Eradikasi penyakit (final goal)


Annual Deaths, Vaccine-Preventable
Diseases, 2001, WHO Estimate
Cause Under 5
Diphtheria 4,000
Measles 554,000
Poliomyelitis <100
Tetanus 201,000
Pertussis 285,000
Hepatitis B 3,000
Yellow Fever 15,000 Tidak
Haemophilus influenzae type b 450,000 adequat
Meningitis AC* 12,000
Rotavirus* 338,000 NEW
Pneumococcal disease* 841,000 vaccines
Total 2,703,000
Causes of Mortality in Under-
Under-five
Children in Indonesia
Estimated 50,400 deaths
Leukemia per year*
Malaria
Tetanus
Malnutrition Others
Drowning 13% DIARRHEA
Diarrhoea
28%
28%
Septicemia
DHF
Necroticans Entero Colitis
Congenital heart anomaly
& hydrocephalus

GI disorder Pneumonia
PNEUMONIA
20%
20%
TB
Meningitis/
Measles
encephalitis
9%

Basic Health Research (Riskesdas), 2007


Jadwal Imunisasi
 Rekomendasi WHO(global)
 Rekomendasi organisasi profesi yang berhubungan
dengan imunisasi
 Ketersediaan vaksin yang efektif terhadap penyakit
tersebut
 KIPI
 Kemampuan pemerintah dalam menyediakan
vaksin tersebut
Jadwal imunisasi IDAI

Secara berkala dievaluasi untuk :


 Penyempurnaan
 Kebijakan departemen Kesehatan/ WHO,
kebijakan global
 Rekomendasi organisasi profesi yang
berhubungan dengan imunisasi
 Pengadaan vaksin
 Kekebalan yang optimal
Imunisasi sesuai Kelompok Umur
Bayi
Lahir-1 th Imunisasi dasar
.
Balita Imunisasi ulangan
1-4th Catch-up immunization
Usia sekolah
5-12 th Catch-up immunization
Remaja
13-18 th
Catch up immunization
Persiapan masa dewasa & kehamilan

Lansia Mengurangi morbiditas


Jenis Vaksin Sesuai Kelompok Umur
BCG, Polio, Hepatitis B, DTP , Campak+
Lahir-1 th Hib,Pnemokokus,Rotavirus
DPT, Polio, MMR, Tifus, HepA, Varisela,
1-4th Influenza, Hib, Pneumokokus

DPT, Polio,Campak, MMR, Tifoid, HepA,


5-12 th Varisela, Influenza, Pneumo

TT, HepB, (MM)R, Tifoid, HepA, Varisela,


12-18 th Influenza, Pneumo,HPV

Lansia Influenza dan Pneumokokus


Masalah:
Tidak sesuai dengan jadwal /tidak lengkap/
belum di imunisasi
 Tidak merupakan hambatan untuk melanjutkan imunisasi.
 Tidak menjadi hilang manfaatnya
 Tetap sudah menghasilkan respons imunologis tetapi belum
mencapai hasil yang optimal.
 Masih di bawah ambang kadar yang memberi perlindungan
(protective level) atau belum mencapai memberikan
perlindungan untuk kurun waktu yang panjang (life long
immunity)
 Dengan demikian kita harus menyelesaikan jadwal imunisasi
dengan melengkapi imunisasi yang belum selesai.
Hepatitis B

 Imunisasi hepB-1 sedini mungkin (< 12 jam) setelah


lahir
 Imunisasi hepB-2 setelah 1 bulan (4 minggu) dari
imunisasi hepB-1 = berumur 1 bulan.
 Untuk mendapat respons imun optimal, interval
imunisasi HepB-2 dengan hepB-3 minimal 2 bulan,
terbaik 5 bulan.
 Terlambat/Belum ?????
 Anak dan remaja yang belum pernah
imunisasi hepatitis B pada masa bayi, bisa
mendapat serial imunisasi hepatitis B kapan
saja saat berkunjung.
BCG

 BCG diberikan < umur 3 bulan.


 Terbaik 2-3 bl
 > 3bl dilakukan PPD
 Dep Kes menganjurkan BCG pada umur antara 0-12 bulan.
 Dosis 0,05 ml bayi < 1 tahun
 0,1ml untuk anak (>1 tahun)
 Terlambat/Belum ?????
DPT

Imunisasi Dasar 3 x
Boster 1 x ( 1 th stl DPT 3)
5 th 1x DPT/DPaT/Tdap (sbl masuk sekolah)
12 th 1 x Td
Perempuan :
Sebelum kawin 1x TT
Ibu Hamil 1x TT
Terlambat/Belum ?????
DPT
 Bila dimulai dengan DPwT boleh dilanjutkan dengan
DPaT
 Berikan dT pada anak > 7 tahun, jangan DPwT atau DPaT
walaupun vaksin tersedia
 Bila terlambat, jangan mengulang pemberian dari awal,
tetapi lanjutkan dan lengkapi imunisasi seperti jadwal,
tidak peduli berapapun jarak waktu/interval keterlambatan
dari pemberian sebelumnya
 Bila belum pernah imunisasi dasar pada usia < 12 bulan,
imunisasi diberikan sesuai imunisasi dasar, baik jumlah
maupun intervalnya
 Bila pemberian ke-4 sebelum ulang tahun ke-4, maka
pemberian ke-5 secepat-cepatnya 6 bulan sesudahnya. Bila
pemberian ke-4 setelah umur 4 tahun, maka pemberian
ke-5 tidak perlu lagi
POLIO

OPV : 0,2,4,6,18 bl
IPV :2,4,6-18 bl ,6-8 th

Terlambat/Belum ?????
Polio oral :

 Bila terlambat, jangan mengulang


pemberiannya dari awal tetapi lanjutkan
dan lengkapi imunisasi seperti jadwal, tidak
peduli berapapun jarak waktu/ interval
keterlambatan dari pemberian sebelumnya
Campak

Dalam kajian Badan Penelitian & Pengembangan Depkes :


Imunisasi campak yang hanya diberikan pada usia 9 bulan
ternyata kurang memberikan perlindungan jangka panjang.

Oleh karena itu, diberikan penguat pada saat masuk sekolah


dasar/ kesempatan kedua (second opportunity pada crash
program campak) pada umur 6-59 bulan dan SD kelas 1-6.

Terlambat/Belum ?????
Campak

 Pada umur antara 9 12 bulan, berikan kapan


saja saat bertemu.
 Bila umur anak > 1 tahun berikan MMR
 Bila booster belum didapat setelah umur 6
tahun, maka vaksin campak/MMR diberikan
kapan saja saat bertemu
MMR

 diberikan pada umur 15-18 bulan


 minimal interval 6 bulan antara imunisasi campak (umur 9
bulan) dan MMR
 MMR diberikan minimal 1 bulan sebelum atau setelah
penyuntikan imunisasi lain
 Apabila seorang anak telah mendapat imunisasi MMR pada
umur 12-18 bulan di ulang 6 tahun, imunisasi campak
(monovalen) tambahan pada umur 6 tahun tidak perlu
diberikan.
Terlambat/Belum ?????
Hib

 Haemophilus influenzae tipe b (Hib)


 + Vaksin Hib yang berisi PRP-T (conjugasi) diberikan pada
umur 2,4, dan 6 bulan
 + Vaksin Hib dapat diberikan dalam bentuk vaksin kombinasi
(DTwP/Hib, DTaP/Hib, DTaP/Hib/IPV)
 Ulangan
 + Vaksin Hib baik PRP-T perlu diulang pada umur 18 bulan.
 + Apabila anak datang pada umur 1-5 tahun, Hib hanya
diberikan 1 kali.
Pnemokokus

 2- 6 3 dosis, interval 6-8 mgg 1 dosis, 12-15 bulan


 7-11 2 dosis, interval 6-8 mgg 1 dosis, 12-15 bulan
 12-23 2 dosis, interval 6-8 mgg
 24 1 dosis

Terlambat/Belum ?????
Rotavirus

Rotatex: 3 dosis
Dosis 1 : 6 mg-14 mg interval 4-8 mg
Dosis 2 :
Dosis 3 : Max 8 bl
Rotarix : 2 Dosis
Dosis 1 : usia 10 mg
Dosis 2 : usia 14 mg
Max 6 bl
Terlambat/Belum ?????
Influenza

Dosis tergantung umur anak


 umur 6-35 bulan: 0.25ml
 umur 3 tahun : 0.5 ml
 umur < 8 tahun : untuk pemberian pertama kali
diperlukan 2 dosis dengan interval minimal 4-6
minggu,
 > 8 tahun yang pertama cukup diberikan 1 dosis .
Terlambat/Belum ?????
Varicella

 Usia > 1 tahun :satu kali


 Untuk umur lebih dari 13 tahun atau dewasa,
diberikan 2 kali dengan jarak 4-8 minggu.
Terlambat/Belum ?????
Hepatitis A

Pada umur lebih dari 2 tahun : 2 dosis


Interval 6-12 bl

Terlambat/Belum ?????
Thypoid

 Diberikan pada umur lebih dari 2 tahun, ulangan


dilakukan setiap 3 tahun.
Terlambat/Belum ?????
Imunisasi pada remaja

 Vaksin rutin untuk semua remaja


 (masa remaja awal)

 Influenza (1 dosis setiap tahun)


 Human papilomavirus (3 dosis primer)
 Vaksin konjugasi Meningococcal (1 dosis primer)
 Tdap (1 dosis booster)/Td
HPV

Human Papiloma virus


 Diberikan sejak usia 10 tahun, sblm anak
menikah/berhubungan seks
Vaksin HPV

Diberikan secara
Bivalent HPV intramuskular di daerah
(type 16+18) deltoid
Jadwal 0, 1 dan 6 bulan

Diberikan secara
Quadrivalent HPV intramuskular 0.5 ml
(type 6,11,16, 18) L1 Jadwal 3 doses dalam 6
VLP, months: 0,2, dan 6 bulan
Cacth-up IMMUNIZTION pada remaja

Masa remaja pertengahan


Untuk remaja yang tidak mendapat imunisasi lengkap
sebelumnya
 Hepatitis B
 Polio
 MMR
 Varicella
 Vaksin untuk remaja tertentu yang beresiko tinggi
 Hepatitis A
 Pneumococcal polysaccharide
Cacth Immunization ,masa remaja
akhir
 Untuk semua vaksin: dilengkapi !!!!
RANCANGAN JADWAL IMUNISASI

UMUR PEMBERIAN VAKSINASI


JENIS
BULAN TAHUN
VAKSIN
LHR 1 2 3 4 5 6 9 12 15 18 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 18

PROGRAM PENGEMBANGAN IMUNISASI (PPI diwajibkan)

BCG

HEPATITIS B 1 2 3 catch up

POLIO 0 1 2 3 4 5

DTP 1 2 3 4 5 Td Catch up

CAMPAK 1 2

PROGRAM IMUNISASI NON-PPI (dianjurkan) J


Hib 1 2 3 4

PNEUMOKOKUS (PCV) 1 2 3 4

INFLUENZA DIBERIKAN SETAHUN SEKALI

MMR 1 2 catch up

TIFOID ULANGAN TIAP 3 TAHUN

HEPATITIS A 2 X INTERVAL 6-12 BULAN

VARISELA catch up

HPV catch up

MENINGOKOKUS catch up

Vous aimerez peut-être aussi