Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ANALISIS CUKA
Pada praktikum pengaruh lam fermentasi dan macam
starter A. acetii terhadap nilai pH asam cuka kulit buah pisang
(M. paradisiaca), variasi lama waktu fermentasi yang digunakan
adalah 7, 14, dan 21 hari. Jenis starter yang digunakan ada 2,
yaitu starter cuka meja dan starter air kelapa. Parameter yang
diamatei (diukur) pada praktikum ini adalah kadar alkohol (%),
suhu (oC), dan nilai pH. Pada pembuatan cuka kulit pisang menggunakan starter
cuka meja, kadar alkohol tertinggi adalah 10% dengan rerata 9,25% dan suhu
tertinggi adalah 28,1oC denga rerata 27,8 oC. Nilai pH pada hari ke-7, 14, dan 21
tetap sama yaitu 3. Sedangkan pada pembuatan cuka kulit pisang menggunakan
starter cuka meja, kadar alkohol tertinggi adalah 10,5% dengan rerata 9,275% dan
suhu tertinggi adalah 28,1oC denga rerata 27,725 oC. Nilai pH pada hari ke-7, 14,
dan 21 tetap sama yaitu 4. Jika dilihat secara keseluruhan, pada pembuatan cuka
kulit pisang dengan 2 jenis starter tersebut kadar lakohol yang dihasilkan dan
suhunya relatif sama. Namun, ada perbedaan utama pada nilai pH-nya, pada cuka
kulit pisang dengan starter cuka meja memiliki pH lebih asam (3) dibandingkan
dengan yang menggunkan starter air kelapa (4). Dari data tersebut juga dapat
diketahui bahwa lama waktu fermentasi juga tidak berpengaruh terhadap nilai pH.
Berdasarkan analisis tersebut, dapat dibuat kesimpulan sementara bahwa
perbedaan starter berpengaruh terhadap nilai pH cuka kulit pisang, starter cuka
meja meyebabkan cuka memiliki nilai pH lebih asam. Namunm lama waktu
fermentasi tidak berpengaruh terhadap nilai pH cuka kulit pisang. Penyebab hal
ini beserta penjelasannya akan dibahas pada sub bab pembahasan.