Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DI SUSUN OLEH :
AGNES
2014610003
ARISTAWATI
2014610020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah
yang berjudul "Teori Konsep Persalinan Dan Kelahiran". Selama pembuatan makalah pun
kami juga mendapat banyak dukungan dan juga bantuan dari berbagai pihak, sehingga
makalah ini bisa selesai sebagaimana mestinya. maka dari itu kami haturkan banyak terima
kasih kepada :
1. Ibu Pertiwi selaku dosen mata kuliah reproduksi 2, yang banyak memberikan materi
pendukung, masukan, dan bimbingan yang bermanfaat kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari para pembaca yang budiman sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini kedepannya. Terima kasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
3.1 KESIMPULAN..................................................................................................................
3.2 SARAN..............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................
BAB1
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan ( 37 - 42 minggu) ,lahir spontan dengan
presentabelakang kepala berlangsung dalam 18 -24 jam tanpa komplikasi baik pada
ibu ataupun pada janin. (Wiknjosastro,2000) Persalinan adalah serangkaian kejadian
yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan ,
disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu.(FK UNPAD,
1983).
Persalinan normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin) yang dapat
hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar secara spontan tanpa bantuan
alat dan tidak melukai ibu dan janin yang berlansung sekitar 18 -24 jam,dengan letak
janin belakang kepala.( Varneys,2003) Jadi kesimpulan yang dapat penulis
ambil,persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang dapat hidup dari dalam
uterus dan keluar melalui vagina secara spontan pada kehamilan cukup bulan tanpa
bantuan alat dan tidak terjadi komplikasi pada ibu ataupun pada janin dengan
presentasi belakang kepala berlangsung dalam kurang dari 24 jam. (Varneys,2003; FK
UNPAD, 1983; Wiknjosastro,2000).
Menurut Saifuddin, dkk., (2009:300) mengatakan, kesulitan utama dalam
kelahiran prematur adalah perawatan bayinya. Semakin muda usia kehamilannya
maka semakin besar morbiditas dan mortalitasnya. Karena harapan hidup dan kualitas
hidup bayi harus dipikirkan. Alasan penulis tertarik mengangkat kasus kelahiran
prematur karena masih tingginya angka kelahiran prematur di Indonesia. Dimana
kelahiran prematur ini dapat beresiko tinggi terhadap kematian.
Lama Kehamilan dibagi menjadi beberapa antara lain: 1) Prematur adalah kehamilan
yang lama usianya kurang dari 37 minggu. Bayi yang lahir pada kehamilan nini
disertai dengan keadaan BBLR (berat bayi lahir rendah). 2) Post matur adalah
kehamilan yang lama usianya lebih dari 42 minggu. Kehamilan ini biasanya
kehamilan abnormal.3) Matur atau Aterm adalah kehamilan yang lama usianya sudah
cukup umur atau normal yaitu antara 37 42 minggu. Pada kehamilan ini bayi lahir
dengan keadaan berat badan normal. 4) Kehamilan lewat waktu adalah kehamilan
yang melewati 294 hari atau 42 minggu lengkap, Diagnosa usia kehamilan lebih dari
42 minggu di dapatkan dari perhitungan usia kehamilan,seperti rumus Naegele atau
dengan tinggi fundus uteri serial.( Kapita Selekta Kedokteran Jilid I edisi III.2008)
Frekuensi Kehamilan antara lain Nuligravida adalah seorang wanita yang
belum pernah hamil dan melahirkan, primigravida adalah seorang wanita yang pernah
melahirkan bayi hidup untuk pertama kali,atau seorang wanita yang hamil untuk
pertama kalinya, multigravida adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi
viable beberapa kali(sampai 5 kali), grandegravida adalah seorang wanita yang pernah
melahirkan bayi sebanyak 6 kali atau lebih,hidup atau mati.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1.3 Perawatan
Inkubator bukanlah benda yang memiliki sifat-sifat magis, inkubator tidak
boleh menjadi penghalang antara bayi dengan ibunya.
Selagi bayi berada dalam inkubator, ia dapat dilihat dengan jelas dan diawasi
tanpa terganggu. Jika perlu, udara hangat yang lembab atau zat asam dapat
dimasukkan ke dalam inkubator. Bayi dijaga agar tetap hangat, ia harus berada
dalam suhu ideal sesuai untuk tubuhnya. Perawatan intensif dapat diberikan
kepala bayi, ia juga dapat dirawat dalam lingkungan yang ideal tanpa alat atau
kabel-kabel.
Dasar inkubator adalah lemari logam yang terdiri atas roda. Inkubator dapat
dimasuki dari dua arah, berbagai keperluan bayi umpamanya popok, kapas,
handuk dan lain sebagainya dismpan dalam almari, bagian atas lemari tersebut
kipas angin sederhana dan sistem pernapasan serta panel pengontrol terdapat
inkubator yakni kotak perspek yang besar.Dalam inkubator, bayi terlentang di
atas meja kecil yang kedua ujungnya dapat dinaikkan atau diratakan. Bayi
tidur di atas kasur atau selimut biasa atau selimut kulit kambing. Bayi dapat
ditempatkan dalam inkubator selama beberapa hari, berminggu-minggu, ini
tergantung pada ukuran kematangan, dan keadaan fisik bayi.
Pada periode inisial yakni setelah bayi dimasukkan ke dalam UPKB atau
ketika bayi prematur dalam keadaan telanjang. Selagi ia dalam inkubator atau
dihangatkan dengan penghangat sinar, sang bayi akan tetap hangat dan
nyaman. Anggota staf dapat mengobservasi dan merawat bayi tanpa
menganggunya. Melihat bayi dalam keadaan telanjang dan dibiarkan
terlentang dalam inkubator dapat menimbulkan rasa kecut.
Bayi prematur yang tinggal di UPKB pertama akan dirawat dalam inkubator.
Kemudian akan dipindahkan ke tempat tidur yang dihangatkan dan kemudian
baru ditempatkan dalam tempat tidur bayi biasa.
Perawatan harian atas bayi ditentukan oleh keadaan bayi, jumlah orang yang
boleh dilibatkan dalam perawatan berorientasi keluarga, serta kebijakan yang
digariskan oleh UPKB. Mencuci dan dilakukan bayi tiap hari jika perlu,
beberapa jenis peralatan yang diganti tiap hari. Membersihkan mata, merawat
mulut, serta mengganti popok dilakukan beberapa kali dalam sehari, orang tua
dianjurkan melakukan pekerjaan jika keadaan mengizinkan.
Bayi prematur mulanya diberikan makanan dalam frekuensi yang tinggi, yakni
sedikit makanan diberikan tiap jam kepadanya, kemudian diubah menjadi tiap
2 jam dan selanjutnya setiap tiga jam. Jika bayi sudah cukup kuat, penyusuan
oleh ibu atau dengan botol diberikan atas permintaan bayi. Perawat yang
bertugas menghitung semua makanan yang masuk ke dalam tubuh bayi.
Jumlah makanan yang boleh dimasukkan ditentukan oleh peningkatan berat
badan, jenis susu yang diberikan dan toleransi bayi terhadapnya
(Tjokronegoro, 1997).
2.3 Pascamatur
Kehamilan posmatur adalah kehamilan yang berlangsung lebih dari 42
minggu, dihitung berdasarkan rumus neagle dengan siklus haid rata-rata 28 hari.Ada
penulisan yang menghitung waktu 42 minggu sesudah haid terakhir, ada pula yang
yang mengambil 43 minggu. Partusnya disebut partus postmaturus atau serotinus dan
bayinya disebut post maturitas (serotinus).
Penyebab pasti kehamilan lewat waktu sampai saat ini belum kita ketahui.
Diduga penyebabnya adalah siklus haid yang tidak diketahui pasti, kelainan pada
janin (anencefal, kelenjar adrenal janin yang fungsinya kurang baik, kelainan
pertumbuhan tulang janin/osteogenesis imperfecta; atau kekurangan enzim sulfatase
plasenta).
Beberapa teori yang diajukan pada umumnya menyatakan bahwa terjadinya
postmatur sebagai akibat gangguan terhadap timbulnya persalinan. Beberapa teori
diajukan antara lain sebagai berikut.
a. Pengaruh progesteron
Penurunan hormon progesteron dalam kehamilan dipercaya merupakan kejadian
perubahan endokrin yang penting dalam memacu proses biomolekular pada
persalinan dan meningkatkan sensitivitas uterus terhadap oksitosin sehingga
beberapa penulis menduga bahwa terajdinya postmatur adalah keadaan karena
masih berlangsungnya pengaruh progesteron.
b. Teori oksitosin
Pemakaian oksitosin untuk induksi persalinan pada postmatur memberi kesan atau
dipercaya bahwa oksitosin secara fisiologis memegang peranan penting dalam
menimbulkan persalinan dan pelepasan oksitosin dari neurohipofisis wanita hamil
yang pada kehamilan lanjut diduga sebagai salah satu faktor penyebab postmatur.
c. Teori kortisol/ACTH janin
Dalam teori ini diajukan bahwa sebagai pemberi tanda untuk dimulainya
persalinan adalah janin, diduga akibat peningkatan tiba-tiba kadar kortisol plasma
janin. Kortisol janin akan memngaruhi plasenta sehingga produksi progesteron
berkurang dan memperbesar sekresi estrogen, selanjutnya berpengaruh terhadap
meningkatnya produksi prostaglandin. Pada cacat bawaan janin seperti
anensefalus, hipoplasia adrenal janin, dan tidak adanya kelenjar hipofisis pada
janin akan menyebabkan kortisol janin tidak diproduksi dengan baik sehingga
kehamilan dapat berlangsung lewat bulan.
d. Syaraf uterus
Tekanan pada ganglion servikalis dari pleksus Frankenhauser akan
membangkitkan kontraksi uterus. Pada keadaan dimana tidak ada tekanan pada
pleksus ini, seperti pada kelainan letak, tali pusat pendek dan bagian bawah masih
tinggi, semua hal tersebut diduga sebagai penyebab terjadinya postmatur.
e. Herediter
Beberapa penulis menyatakan bahwa seorang ibu yang mengalami kehamilan
postmatur, mempunyai kecenderungan untuk melahirkan lewat bulan pada
kehamilan selanjutnya. Mogren (1999) seperti dikutip Cunningham, menyatakan
bahwa bilamana seorang ibu mengalami kehamilan postmatur saat melahirkan
anak perempuan, maka besar kemungkinan anak perempuannya akan mengalami
kehamilan postmatur.
BAB 3
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Premature yaitu persalinan yang berlangsung pada usia kehamilan 20-37
minggu dipertimbangkan sebagai persalinan prematur dan terjadi pada
kurang lebih 10% persalinan di Amerika Serikat. Kendati program
pencegahan persalinan prematur, terapi farmakologis untuk persalinan
premature dan upaya mengenali faktor risiko persalinan prematur telah
digalakkan,angka persalinan prematur tidak berubah selama 40 tahun
terakhir.
Kehamilan post matur adalah kehamilan yang berlangsung lebih lama dari
42 minggu, dihitung berdasarkan rumus naegle, dengan siklus haid rata-
rata 28 hari. Selain itu ada juga yang dihitung 42 minggu dari HPHT dan
ada pula dihitung 42 minggu.Partusnya disebut partus postmaturus atau
serotinus dan bayinya disebut postmaturitas atau serotinus.
Immatur persalian yang berlangsung pada kehamilan sebelum umur 28
minggu dan sesudah umur 20 minggu merurut istilah yang berlaku
persalinan imatur termasuk dalam pengertian abortus janin yang dilahirkan
imatur menunjukan berat badan lahir kurang dari 1000 gr kemungkinan
hidup bayi imatur di luar kandungan sangat tipis mekanisme persalian
imatur berlangsung melalui tahap tahap seperti pada persalinan biasa
pengeluwaran uri sering terjadi terhambat.
1.2 Saran
A. Bagi Ibu ibu yang hamil hendaknya memeriksakan dirinya secara rutin
mnimal 4 kali selama kehamilan agar bisa dideteksi secara dini bila
ada kelainan pada janinnya.
B. Bagi petugas kesehatan agar senantiasa meningkatkan Pengetahuan
dan keterampilannya untuk menurunkan angka mortalitas dan
morbiditas Ibu dan anak
C. Bagi teman teman agar belajar yang rajin agar kelak bisa menangani
pasien dengan profesional
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gede. 1999, Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita.Jakarta. Arcan