Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
pabrik baru dapat diketahui setelah barang selesai, tetapi dapat ditelusuri kepada
pesanan selesai diproduksi. produk selesai. Contoh: gaji satpam
Biaya overhead pabrik menurut pabrik, gaji pengawas pabrik, pekerja
Mulyadi (2012: 194) adalah Biaya bagian pemeliharaan, penyimpanan
produksi selain biaya bahan baku dan dokumen pabrik, gaji operator telepon
biaya tenaga kerja langsung yang pabrik, pegawai pabrik, pegawai
dikelompokan menjadi beberapa golongan bagian gudang pabrik, gaji resepsionis
berikut: pabrik, dan pegawai yang menangani
a. Biaya bahan penolong barang.
b. Biaya reparasi dan pemeliharaan c. Biaya tenaga kerja langsung lainnya
c. Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah biaya selain bahan tidak
d. Biaya yang timbul sebagai akibat langsung dan tenaga kerja tidak
penilaian terhadap aktiva tetap langsung yang membantu dalam
e. Biaya yang timbul sebagai akibat pengolahan produk selesai, tetapi tidak
berlalunya waktu dapat ditelusuri kepada produk selesai.
f. Biaya overhead lain yang secara Contoh: pajak bumi dan bangunan
langsung memerlukan pengeluaran pabrik, listrik pabrik, air, dan telepon
uang. pabrik, sewa pabrik, asuransi pabrik,
Menurut Mursyidi (2010: 221) penyusutan pabrik, peralatan pabrik,
adalah pemeliharaan mesin pabrik, gaji
Biaya overhead pabrik (factory akuntan pabrik, reparasi mesin dan
overhead cost) disebut factory peralatan pabrik.
burden, manufacturing expense,
manufacturing overhead, factory
ecpense, dan indirect
manufacturing cost, merupakan Metode Perhitungan Harga Pokok
biaya yang terjadi atau dibebankan Produksi
dalam suatu proses produksi selain Metode perhitungan harga pokok
bahan baku dan tenaga kerja produksi adalah cara memperhitungkan
langsung. unsur biaya produksi ke dalam harga
Sedangkan menurut Bustami dan pokok produksi. Dalam memperhitungkan
Nurlela (2010: 13) Biaya overhead unsur-unsur biaya kedalam harga pokok
dapat produksi terdapat dua pendekatan yaitu
dikelompokan menjadi beberapa elemen, metode Full Costing dan metode Variabel
yakni: Costing. Perbedaan pokok antara kedua
a. Bahan tidak langsung (bahan pembantu metode tersebut terletak pada perlakuan
atau penolong) adalah bahan yang terhadap biaya produksi yang bersifat tetap
digunakan dalam penyelesaian produk dan akan berakibat pada perhitungan harga
tetapi pemakaiannya relatif lebih kecil pokok produk dan penyajian laporan laba
dan biaya ini tidak dapat ditelusuri rugi. Halim et al. (2013:47), menyatakan
secara langsung kepada produk selesai. bahwa Metode penentuan harga pokok
Contoh: amplas, pola kertas, oli dan produk adalah dengan membebankan
minyak pelumas, paku, sekrup dan semua biaya produksi (biaya bahan baku,
mur, staples, asesoris pakaian, vanili, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead
garam, pelembut, pewarna. pabrik) baik bersifat tetap maupun variabel
b. Biaya tenaga kerja tidak langsung kepada produk atau jasa. Unsur-unsur
adalah biaya tenaga kerja yang biaya pada harga pokok produksi terdapat
membantu dalam pengolahan produk dua pendekatan yaitu metode full costing
Biaya Biaya
Overhead (193.025,6 Tenaga
Pabrik 350.000 156.974,33 7) Kerja 4.365.000 4.633.200 268.200
Total HPP (323.525,7 Biaya
11.258.000 10.934.474,3 ) Overhead (149.977,5
Harga Jual 13.408.000 13.700.000 292.000 Pabrik 350.000 200.022,45 5)
Agustus Total HPP 12.907.000 12.945.222,4 38.222,4
Biaya Harga Jual 15.365.000 16.200.000 835.000
Bahan Baku 6.144.000 6.084.000 (60.000) Sumber : Peneliti
Biaya Hasil Uji Contigency Coefficient C
Tenaga
Kerja 3.210.000 3.664.440 454.440 Sebagaimana yang telah ditunjukan
Biaya pada bab III, teknik analisis yang
Overhead (116.842,7
Pabrik 275.000 158.157,23 7) digunakan adalah koefisien kontigensi
Total HPP 277.597,2 yaitu untuk menganalisis dana penelitian
9.629.000 9.906.597,23 3 yang mempunyai karakteristik:
Harga Jual 11.472.000 12.900.000 1.428.000
September 1. Hipotesis yang diajukan hipotesis
Biaya asosiatif
Bahan Baku 5.120.000 5.070.000 (50.000)
Biaya 2. Data berskala nominal
Tenaga
Kerja 2.628.000 2.795.715 167.715 Uji contigency coefficient c
Biaya (koefisien kontigensi) dilakukan untuk
Overhead (136.040,4 mengukur tingkat signifikansi dari
Pabrik 250.000 113.959,56 4) koefisien variabel independen terhadap
Total HPP (18.325,44 variabel dependen.
7.998.000 7.979.674,56 )
Harga Jual 9.534.000 10.400.000 866.000 Symmetric Measures
Oktober Valu Approximate
Biaya e Significance
Bahan Baku 2.003.000 1.982.000 (21.000) Nominal by Contingency
,938 ,000
Nominal Coefficient
Biaya
N of Valid Cases 103
Tenaga
Kerja 1.452.000 1.368.900 (83.100) Sumber : Output IBM SPSS 23, 2016
Biaya
Overhead (52.437,36
Pedoman untuk mengetahui erat
Pabrik 105.000 52.562,64 )
Total HPP (156.537,3 tidaknya hubungan yaitu jika koefisien
3.560.000 3.403.462,64 6) semakin mendekati satu maka hubungan
Harga Jual 4.261.000 4.600.000 339.000 erat atau kuat, sedangkan jika koefisien
Nopember semakin mendekati nol maka hubungan
Biaya lemah.
Bahan Baku 4.096.000 4.056.000 (40.000)
Biaya Dari analisis diatas (Symmetric
Tenaga Measures) didapat koefisien kontigen
Kerja 2.137.000 1.983.150 (153.850)
Biaya
(Contigency Coefficient C) sebesar 0,938.
Overhead Karena nilai lebih mendekati nol, maka
Pabrik 300.000 79.749 (220.251) hubungan yang terjadi lemah.
Total HPP 6.533.000 6.118.899 (414.101)
Harga Jual 7.967.000 8.000.000 33.000 Untuk mengetahui hubungan berarti atau
Desember tidak, maka dilakukan pengujian
Biaya signifikasi. Dari hasil output diatas
Bahan Baku 8.192.000 8.112.000 (80.000) diketahui bahwa signifikasi (Approximate