Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Oleh:
Riza Martha Abitarindy
14.401.11.067
i
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
RASA AMAN NYAMAN: NYERI PADA PASIEN
Tn, N DENGAN CEDRA OTAK RINGAN
DI RUANG PERAWATAN B
RSU BHAKTI HUSADA
BANYUWANGI
Diajukan kepada
Program Studi Diploma III Keperawatan
Akademi Kesehatan Rustida
Untuk memenuhi salah satu persyaratan
Dalam menyelesaikan Program Ahli Madya Keperawatan
Oleh:
Riza Martha Abitarindy
14.401.11.067
ii
iii
iv
v
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT karena hanya dengan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
penelitian ini dengan judul ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN RASA AMAN NYAMAN: NYERI PADA PASIEN DENGAN
CEDARA KEPALA RINGAN DI RUANG PERAWATAN B RSU BHAKTI
HUSADA BANYUWANGI dapat saya selesaikan dengan baik sebagai
persyaratan Akademik untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah dalam rangka
menyelesaikan program studi D III Keperawatan di Akademi Kesehatan Rustida.
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak, baik materi, moral, maupun spiritual. Oleh karena itu pada
Rustida.
2. Bapak Eko prabowo. S.Kep., Ns., M.Kes. selaku Wadir I dan sebagai
pengarahan dengan tekun dan sabar dalam peyusunan karya tulis ilmiah.
yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dengan tekun dan sabar
5. Kedua orang tua dan seluruh keluarga yang telah memberikan dorongan dan
vi
6. Rekan-rekan mahasiswa program Studi D III Keperawatan Akademi Kesehatan
karya tulis ilmiah ini yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu kami
Penulis menyadari bahwa penyusunan karya tulis ilmiah ini masih jauh
dari sempurna, untuk itu saran dan kritik demi perbaikan sangat penulis harapakan
dan semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan
Penulis
vii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
3. Patofisiologi ................................................................................. 7
1. Pengkajian ................................................................................... 8
3. Diagnosa Keperawatan................................................................ 13
viii
C. Tinjauan Kasus .................................................................................. 21
1. Pengkajian ................................................................................... 21
5. Implementasi ............................................................................... 34
6. Evaluasi ....................................................................................... 35
D. Pembahasan ....................................................................................... 46
E. Penutup.............................................................................................. 51
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Banyak istilah yang dipakai menyatakan suatu trauma atau cedera pada
kepala di Indonesia. Beberapa rumah sakit ada yang memakai istilah cedera
kepala dan cedera otak sebagai suatu diagnosis mendia untuk suatu trauma pada
kepala, walaupun secara harafiah kedua istilah tersebut sama karena memakai
gradasi respon Glasgow coma scale (GCS) sebagai tingkat gangguan yang
prnting pada cedera kepala manapun adalah apakah otak telah atau tidak
sel otak yang mati diakibatkan karena aliran darah berhenti mengalir hanya
beberapa enit saja dan kerusakan neuron tidak mengalami regenerasi. (Batticaca,
2012).
kematian akibat trauma, mengingat bahwa kepala merupakan bagian yang sering
angka kejadian tertinggi terjadi pada kelompok usia 65-74 tahun 0,9 %,
Sedangkan di Jawa Timur sendiri untuk data prevalensi cidera kepala yaitu 0,7
2012 sebanyak 862 kasus, sedangkan di RSU Bhakti Husada krikilan penderita
1
2
cedera kepala ringan persemester pertama sebanyak 10,5% dari 280 penderita
suatu periode tidak sadar yang berakhir selama beberapa detik sampai beberapa
ingatan sebelum dan sesudah cedera, lesu, mual, dan muntah. Biasanya dapat
kembali pada fungsi yg normal. Setelah komosio akan timbul sindroma berupa
terhadap klien, dan jika klien dipulangkan beritahukan kepada keluarga/klien jika
di temukan tanda-tanda sukar bangun, sukar bicar, konvulsi (kejang), sakit kepala
Berdasarkan uraian dia atas maka dari itu penulis tertarik untuk menulis
kebutuhan rasa aman dan nyaman: nyeri akut pada pasien dewasa dengan
1. Rumusan Masalah
nyaman: nyeri akut pada pasien dewasa dengan Cidera Otak Ringan di ruang
2. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
rasa aman & nyaman: nyeri akut pada pasien dewasa dengan Cidera Otak
b. Tujuan Khusus
Otak Ringan
Otak Ringan
3. Metode Penulisan
halaman pengesahan.
c. Bab 2 Tinjauan kepustakaan : pada bab ini membahas, konsep medis sistitis,
4. Pengumpulan Data
a. Observasi
fisik secara inspeksi, perkusi, palpasi, dan auskultasi pada pasien dengan
b. Wawancara
c. Studi dokumentasi
Yaitu pengumpulakan data yang didapatkan dari buku status kesehatan klien
d. Studi kepustakaan
landasan teori yang berkaitan dengan kasus yang dihadapi, sehingga dapat
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep teori
1. Pengertian
kecepatan, serta notasi yaitu pergerkan pada kepala dirasakan oleh otka sebagai
2. Etiologi
2) Kecelakaan terjatuh
4) Kecelakaan kerja
6
7
3. Pathway
Trauma Kepala
Terputusnya kontunitas
Jaringan otak rusak
jaringan tulang
(kontusio, laserasi)
Iskemia Kejang
Gangguan presepsi
sensori
Resiko tidak
efektifan jln nafas
8
Maniefestasi klinis
Maniefestasi klinis pada klien dengan cedera kepala ringan dikutip dari
c. Mudah marah
d. Hilang energy
j. Scalp tendernes
1. Pengkajian
a. Identitas
Terjadi pada usia produktif 15-30 tahun, dengan jumlah laki-laki lebih
banyak dari wanita karena cedera kepala lebih sering terjadi pada orang
b. Keluhan Utama
c. Riwayat penyakit
2008).
2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
b. Observasi
1) Sistem Persyarafan
2) System penglihatan :
(Muttaqin, 2008).
3) System pendengaran :
4) System pernafasan :
thoraks/ hematothoraks,
(Muttaqin, 2008).
5) System kardiovaskuler :
P : nadi meningkat atau menurun, ictus cordis teraba pada ics 4-5
midclavikula sinistra.
11
P : redup
6) System Pencernaan :
sulit menelan, dan kesulitan batuk, dan mual muntah, nafsu makan
menurun
P : turgor baik, tidak ada defands muskuler (nyeri tekan pada seluruh
(Muttaqin, 2008).
7) System Perkemihan :
berkurang,
P : hypertimpani
(Muttaqin, 2008).
8) System Reproduksi
genetalia.
12
9) System Muskuluskeletal :
(Muttaqin, 2008).
10) Endokrin :
11) Integumen :
penurunan aliran darah portal akibat dari penggunaan pocked red cells
a. Pemeriksaan Diagnostik
(Musliha, 2010).
radioaktif.
trauma.
3. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut
yang muncul akibat kerusakan jaringan yang actual atau potensial atau
Study Of Pain).
Batasan karakteristik
14
melindungi nyeri, Indikasi nyeri yang dapat diamati, Gangguan tidur factor
psikologis)
2. Resiko Infeksi
patogenik
Faktor Risiko
penurunan kerja siliaris, pecah ketuban dini, pecah ketuban lama, merokok,
3. Intoleransi aktifitas
Definisi:
Batasan karakteristik:
2) Kelemahan umum
4) Imobilitas
jantung
4. Intervensi keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera (misalnya biologis, zat kimia,
fisik, psikologi)
selalu)
16
Kriteria Hasil :
mencari bantuan)
manejemen nyeri
90x/menit, S : 360C-370C)
Aktivitas keperawatan:
nyeri pasien
dan interpersonal)
17
mefenamat)
pemberian obat
teratur
Pengetahuan infeksi
Pengendalian resiko
Deteksi resiko
Kriteria Hasil :
satus imun
18
konsisten menunjukan)
Intervensi NIC
staples
pasien beresiko
prosedur lainnya
Aktivitas perawat
terhadap infeksi
Aktivitas kolaboratif
positif
Menoleransi aktivitas
Kriteria Hasil:
aktivitas
Intervensi NIC
fisik
Aktivitas perawat
1. Pengkajian
2. Manajemen energy
Aktivitas kolaboratif
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
a. Nama : Tn. N
b. Umur : 54 Tahun
e. Agama : Islam
g. Pendidikan : SD
2. Penanggung Jawab
1) Nama : Ny. P
2) Umur : 49 Tahun
4) Agama : Islam
6) Pendidikan : SD
21
22
3. Keluhan Utama
4. Riwayat Kesehatan :
15
c. Perjalanan penyakit
Keterangan :
d. Pemeriksaan Fisik
b. Tanda-tanda Vital :
1) Suhu : 36,70 C
2) Nadi : 80 x/menit
3) RR : 20 x/menit
c. Body Sistem
1) Sistem Persyarafan
2) Sistem Penglihatan
3) Sistem Pendengaran
4) Sistem Pernafasaan
5) Sistem Kardiovaskuler
6) Sistem Pencernaan
hepar
7) Sistem Perkemihan
c) Perkusi : timpani
8) Sistem Reproduksi
9) Sistem Muskuloskletal
B. Analisa Data
NamaKlien : Tn. N
C. Daftar Masalah
E. Implementasi
F. Evaluasi
Klien : Tn. N
17:30 I :
1. Menjaga kebersihan lingkungan sekitar pasien.
18.00 R/ Tempat tidur klien tampak bersih dan rapi.
2. Melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah
kontak / merawat pasien dengan menggunakan
antiseptik.
R/ Petugas mencuci tangan sebelum dan
18:15 sesudah melakukan tindakan.
3. Mengkolaborasikan pemberian antibiotik
dengan medis (Cefotaxime 1gr IV).
18:30 R/ Tidak terjadi tanda-tanda infeksi.
4. Memonitor adanya tanda dan gejala infeksi
sistemik dan lokal.
R/ Luka tampak bersih dan tidak ada tanda-
21:00 tanda infeksi.
39
17:15 I :
1. Menjaga kebersihan lingkungan sekitar
pasien.
R/ Tempat tidur klien tampak bersih
17:30 dan rapi.
2. Melakukan cuci tangan sebelum dan
sesudah kontak / merawat pasien
dengan menggunakan antiseptik.
R/ Petugas mencuci tangan sebelum
21:00 dan sesudah melakukan tindakan.
3. Mengkolaborasikan pemberian
antibiotik dengan medis (Cefotaxime
1gr IV).
21:30 R/ Tidak terjadi tanda-tanda infeksi.
4. Membatasi pengunjung atau keluar
masuk keluarga terhadap pasien.
R/ Tampak hanya 2 orang yang
21:40 menemani klien.
E : S : Klien mengatakan nyeri dibagian luka
lecet dan jahitan
O:
a. Luka lecet kering sebagian
b. Luka jahitan kering sebagian
c. TTV:
T : 120/80mmhg
N : 80x/menit
S : 370 C
R : tujuan tercapai sebagian
45
PEMBAHASAN
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi maka pada BAB ini penulis akan
dalam perawatan kasus Cedera Kepala Ringan pada pasien Tn. N yang dirawat
oleh penulis sejak tanggal 03 mei 2014 sampai dengan tanggal 06 mei 2014
A. Pengkajian
1. Identitas
terjadi pada usia produktif 15-30 tahun, dengan jumlah laki-laki lebih
banyak dari wanita karena cedera kepala lebih sering terjadi pada orang
motor tanpa pengaman helm). (muttaqin 2008), dan Terjadi pada usia
produktif 15-30 tahun, dengan jumlah laki-laki lebih banyak dari wanita
karena cedera kepala lebih sering terjadi pada orang dengan kegiatan
46
47
2. Pemeriksaan Diagnostik
trauma.
perlu dilakukan.
48
3. Pemeriksaan Fisik
penekanan pada intra kranialnya dan juga tidak mengalami trauma dada
pasien tersebut sudah memasuki cedera kepala sedang/ berat karena TIK
B. Diagnosa
yang ada 1. gangguan rasa aman nyaman (nyeri) berhubungan dengan cidera
Nyeri akut berhubungan agen cidera (misalnya biologis, zat kimia, fisik,
a) Intoleransi aktivitas
verbal, frekuensi jantung atau tekanan darah tidak normal dan factor
Pada bab ini akan menguraikan tentang kesimpulan dari hasil studi kasus
dan saran yang dapat diberikan penulis tentang karya tulis ilmiah yang berjudul
asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan rasa aman nyaman: nyeri pada pasien
dengan cedera otak ringan pada Tn. N di Ruang Perawatan B RSU Bhakti
Husada Banyuwangi
A. Kesimpulan
dengan cidera otak ringan pada Tn. N di Ruang Perwatan B RSU Bhakti
bantu nafas dan peningkatan frekuensi nafas. Hal ini dikarenakan pasien
51
52
pernafasan.
dikarenakan keterbatasan alat yang ada di rumah sakit dan juga keaadan
B. Saran
sebagai berikut:
2. Saran Institusi
mampu merawat klien dengan baik dirumah. Dan keluarga mau mendukung
Hubble SMA. Acid-Base and Blood Gas Analysis. Anesthesia and Intensive
Care Medicine 2007; 11: 471-3
Rab, Tabrani, (2008), Agenda Gawat Darurat (Critical Care), Bandung : PT.
Alumni
Tarwoto dan Wartonah, et. al. (2007). Keperawatan Medikal Bedah, Gangguan
Sistem Persarafan. Jakarta : Sagung Seto.