Vous êtes sur la page 1sur 16

LAPORAN PRAKTIKUM FITOFARMAKOLOGI

PENGENALAN ALAT

Disusun
Oleh:

Kelompok III
INTAN TRINDANI 2016 411011.P
ISTHA HARDIANTI 2016411002
DHEA PRASTIKA 2016411007
YAYAT NURHAYATI 2016411015

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PGRI

PALEMBANG

2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Pada saat sekarang ini alat merupakan salah satu pendukung dari pada
keberhasilan suatu pekerjaan di laboratorium. Sehingga untuk memudahkan dan
melancarkan berlangsungnya praktikum, pengetahuan mengenai penggunaan alat sangat
diperlukan. Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan
kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau
bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur. Pentingnya
dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat diketahui cara
penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur
pemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit mungkin. Hal ini penting supaya saat
melakukan penelitian, data yang diperoleh akan benar pula. Data-data yang tepat akan
meningkatkan kualitas penelitian seseorang (Suriantika, 2013)
Kebersihan dari alat dapat mengganggu hasil praktikum. Apabila alat yang
digunakan tersebut tidak bersih, maka akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Contohnya jika pada alat-alat tersebut masih tersisa zat-zat kimia, maka zat tersebut
dapat saja bereaksi dengan zat yang kita gunakan sesudahnya dan dapat mengakibatkan
kegagalan dalam pratikum (Anonim, 2012)
Dalam hal ini kebersihan dapat diartikan sebagai jernih, kering, serta bebas
dari debu dan lemak. Pembersihan alat gelas dilakukan sebelum dan sesudah kegiatan
praktek, sesuai dengan keadaan, apakah sudah bersih atau belum. Alat-alat gelas yang
digunakan harus selalu dikembalikan dalam keadaan bersih. Pada dasarnya setiap alat
memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang
berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan
namanya. Didalam pengenalan alat ini memberikan pemahaman praktikan nama dari
setiap alat laboratorium beserta fungsinya.
Kesalahan dalam penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang
didapat tidak akurat dalam hal ilmu statistika kesalahan seperti ini digolongkan dalam
galat pasti. Oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan
harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium.
Bukan hal yang mustahil bila terjadi kecelakaan di dalam laboratorium karena
kesalahan dalam pemakaian dan penggunaan alat-alat dan bahan yang dilakukan dalam
suatu pratikum yang berhubungan dengan bahan-bahan yang berbahaya, disamping itu,
pemilihan jenis alat yang akan digunakan dalam penelitian disesuaikan dengan tujuan
penelitian. Agar penelitian berjalan lancar (Anonim, 2012).

2.1. Tujuan Praktikum


Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal alat-alat laboratorium
beserta fungsinya dan mengetahui cara menggunakan alat-alat laboratorium dalam
praktikum.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami


cara kerja dan fungsi dari alat-alat yang ada di laboratorium. Selain untuk menghindari
kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing
alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna (Walton, 1998) dalam
(Rohmawati, 2012)
Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui
nama-namanya, memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alat
dirancang atau dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain dan
mempunyai fungsi yang sangat spesifik. Kebanyakan peralatan untuk percobaan-
percobaan didalam laboratorium terbuat dari gelas. Meskipun peralatan-peralatan
tersebut telah siap dipakai, tetapi di dalam pemasangan alat untuk suatu percobaan
kadang kala diperlukan sambungan-sambungan dengan gelas atau membuat
peralatan khusus sesuai dengan kebutuhan (Imamkhasani, 2000) dalam (Fadli, 2012)
Mikroskop adalah alat yang paling khas dalam laboratorium yang
memberikan perbesaran yang membuat kita dapat melihat sruktur organisme yang tidak
dapat dilihat oleh mata langsung. Mikroskop yang tersedia memungkinkan jangkauan
perbesaran yang luas dari beberapa kali hingga ribuan kali (Lay, 2008) dalam
(Rohmawati, 2012).
Peralatan yang dipergunakan di laboratorium selain mikroskop adalah tabung
reaksi, beaker gelas, labu ukur, gelas ukur, cawan petri, pipet labu, lampu spritus, pipet
tetes dan sebagainya. Peralatan yang tersebut diatas merupakan sebagian kecil dari
peralatan yang terdapat dilaboratorium (Irianto, 2007) dalam (Mahdalena, 2014).
Di samping peralatan gelas, pada laboratorium masih ada sejumlah alat yang
khusus antara lain: autoklaf, oven, mikroskop, jarum ose, gelas objek, kaca penutup,
inkubator, penangas air untuk mencairkan medium. Alat-alat yang digunakan dalam
praktikum juga harus dalam keadaan steril atau bebas dari kuman serta bakteri, virus
dan jamur.
Pada umumnya kegiatan praktek laboratorium diarahkan agar mahasiswa
dituntut untuk menguji, memverifikasi atau membuktikan hukum atau prinsip ilmiah
yang sudah dijelaskan oleh dosen, asisten dosen atau buku teks. Ada juga percobaan
yang dirancang oleh dosen atau asisten dosen adalah mahasiswa disuruh melakukan
percobaan dengan prosedur yang sudah terstruktur yang membawa mahasiswa kepada
prinsip atau hukum yang tidak diketahui sebelumnya dari data empiris yang mereka
kumpulkan hasil dari percobaan tersebut (Rohman, 2012).
Namun terdapat berbagai kelemahan dasar dari cara seperti ini, secara logis
prinsip ilmiah dan hukum alam tidak dapat dibuktikan secara langsung; prinsip ilmiah
dan hukum alam juga tidak dapat diuji hanya dengan jumlah percobaan yang terbatas
yang dilakukan oleh mahasiswa. Keterbatasan alat yang digunakan, keterampilan yang
dipunyai, waktu yang singkat dan kompleksitas generalisasi, merupakan keterbatasan
percobaan mahasiswa yang menunjukkan jika mahasiswa bisa menghasilkan prinsip
teoritis yang penting dari sekumpulan data mentah hasil percobaan.maka bimbingan
dari dosen dan asisten dosen sangat dibutuhkan dalam proses penelitian.
Banyak sekali alat-alat praktikum yang harus kita kenal dan kita ketahui agar
dalam proses penelitian dan praktikum berjalan lancar tanpa ada masalah. Pengenalan
alat ini juga akan menambah wawasan dan pengetahuan bagaimana cara kerja alat
tersebut beserta fungsinya, tentu dari sini kita bisa belajar bagaimana penggunaannya
agar dalam penelitian kita nanti mendapatkan hasil yang akurat dan dapat dipercaya.
Hasil penelitan tergantung dari proses penelitian, jika penelitian baik dan penggunaan
alatnya benar tentu hasil pengamatan kita baik pula. Alat-alat laboratorium juga tidak
bisa digunakan jika tidak sesuai dengan fungsinya maka dari itu kita harus teliti dan
membutuhkan pengetahuan bagaimana mengunakan alat tersebut agar tidak terjadi salah
penggunaan dan pemakainnya.
Eksperimen dan praktek laboratorium merupakan bagian dari pengajaran
sains. Bekerja di laboratorium sains adalah suatu hal yang melibatkan benda nyata dan
juga mengamati perubahan yang diamati. Ketika sains bergerak melampaui dunia
pengalaman menuju generalisasi yang lebih abstrak yang memungkinkan penjelasan
dan peramalan, pengalaman secara dekat adalah titik awal untuk generalisasi ilmiah dan
pembuatan teori. Sehingga praktik laboratorium dan eksperimen merupakan bagian
yang esensial dalam pengajaran sains sebagai produk ini (Irianto, 2007) dalam
(Mahdalena, 2014)
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat


Pada praktikum tentang pengenalan peralatan laboratorium ini di lakukan di
Laboratorium Science Center Universitas PGRI Palembang, pada hari kamis
tanggal 23 Maret 2017, pukul 16.00-17.30 WIB.

3.2. Alat dan bahan


Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :

1. Mikroskop 11. Labu Erlenmeyer


2. Tabung reaksi 12. Oven
3. Rak tabung reaksi 13. Lemari Pendingin
4. Gelas ukur 14. Evaporator
5. Beaker glass 15. Autoklaf
6. Pembakar bunsen 16. Panci presto
7. Cawan petri (petri dish) 17. Kompor
8. Jarum ose 18. Blender
9. Pipet tetes 19. Timbangan digital
10. Pipet gondok
3.3. Cara Kerja
Adapun yang harus dilakukan dalam percobaan ini yaitu disiapkan alat-alat
laboratorium, kemudian alat-alat tersebut diamati dan digambar satu per satu.
Setelah alat-alat digambar, dituliskan nama dan diberi penjelasan singkat mengenai
fungsinya.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Hasil pengamatan pada praktikum ini di sajikan pada tabel 1.

Tabel 1. Pengenalan alat-alat laboratorium


No Nama Alat Gambar Fungsi
1. Mikroskop Untuk melihat benda-benda
atau organisme yang berukuran
sangat kecil

2. Tabung Untuk mengencerkan pelarut.


reaksi Sebagai Wadah untuk
mereaksikan dua atau lebih
larutan
3. Rak tabung Untuk menempatkan tabung
reaksi reaksi

4. Gelas ukur Untuk mengukur volume


larutan yang digunakan atau
sebagai tempat untuk
menyimpan larutan

5. Beaker Untuk menakar jumlah larutan


glass

6. Pembakar Untuk memanaskan larutan


bunsen ataupun sterlisasi

7. Cawan petri Tempat menyimpan objek


pengamatan
8. Jarum ose Untuk menginokulasi mikroba

9. Pipet tetes Untuk mengambil larutan


dalam jumlah sedikit

10. Pipet untuk mengambil larutan


gondok dengan volume tertentu

11. Labu Untuk menampung larutan,


erlenmeyer bahan atau cairan yang akan
digunakan

12. Oven Untuk mengeringkan alat-alat


sebelum digunakan dan
berfungsi untuk mengeringkan
bahan dalam keadaan basah

13. Lemari alat yang digunakan untuk


pendingin menyimpan biakan atau
sebagai pendingin
14. Evaporator alat yang berfungsi mengubah
sebagian atau keseluruhan
sebuah pelarut dari sebuah
larutan dari bentuk cair
menjadi uap

15. Autoklaf untuk mensterilisasi suatu


benda ataupun media dengan
menggunakan uap bersuhu dan
bertekanan tinggi

16. Panci presto Untuk merebus media dan alat


yang akan di sterilisasi

17. Kompor Untuk memanaskan zat atau


alat atau sebagai sumber panas

18. Blender Untuk mengekstrak suatu


jaringan dan biasanya
ditambah nitrogen cair untuk
mengekstrak bahan lunak

19. Timbangan Untuk menimbang berat yang


digital diinginkan, dengan ketelitian
0,01 gram
4.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil yang di peroleh dapat diketahui bahwa masing-masing alat
mempunyai fungsi. Dengan mengetahui fungsinya, maka memudahkan praktikan untuk
mengenal alat, karna pengenalan alat merupakan dasar dari melakukan suatu percobaan
atau penelitian. Hal ini sesuai dengan Yusuf (2009) yang menyatakan bahwa pengenalan
alat-alat laboratorium merupakan hal yang sangat penting sebelum melakukan
percobaan karena dapat memperlancar kegiatan praktikum.
Praktikum yang berjudul Pengenalan Alat ini membahas mengenai alat-alat
yang akan dipergunakan pada praktikum Fitofarmakologi. Pada praktikum pertama ini,
kami dikenalkan pada beberapa peralatan yang nantinya akan digunakan di praktikum
fitofarmakologi, diantaranya yaitu autoklaf, mikroskop, cawan petri, erlenmeyer, tabung
reaksi, pipet tetes, oven, incubator dan lainnya. Setiap alat tentu saja memiliki fungsi
dan cara kerja yang berbeda. Oleh karena itu pengenalan sebelum melakukan praktikum
sangatlah penting. Alat-alat ini juga dapat kita temukan pada Laboratorium lain, namun
alat yang sama bisa saja mempunyai fungsi yang berbeda di laboratorium yang beda.
Mikroskop dapat dikatakan sebagai alat penting di laboratorium, dikarenakan
mikroskop sebagai alat bantu untuk melihat mikroorganisme yang tidak dapat terlihat
oleh mata langsung. Mikroskop pertama dibuat oleh Antonio Van Leeuwenhoek,
mikroskop ini awalnya masih sangat sederhana namun pada saat sekarang mikroskop
jauh lebih modern dan sudah mempunyai tingkat ketelitian dan akurasi yang tinggi.
Beberapa alat laboratorium terbuat dari kaca seperti tabung reaksi, beaker
gelas, gelas ukur, cawan petri dan yang lainnya. Beaker glass merupakan alat yang
memiliki banyak fungsi, contohnya di dalam mikrobiologi, dapat digunakan untuk
preparasi media-media, menampung akuades, dan sebagainya. Biasanya digunakan
untuk menakar jumlah larutan. Cawan Petri (Petri Dish) fungsi dari alat ini yaitu
sebagai tempat menyimpan objek pengamatan.
Pipet Tetes berfungsi untuk memindahkan atau mengambil larutan atau cairan
dengan volume yang tak diketahui atau untuk mengambil larutan dalam jumlah sedikit,
berbeda dengan dengan pipet gondok, alat ini berfungsi untuk mengambil larutan
dengan volume tertentu. Tabung Reaksi berfungsi untuk mengencerkan pelarut dan
sebagai wadah untuk mereaksikan dua atau lebih larutan. Labu Erlenmeyer berfungsi
untuk menampung larutan, bahan atau cairan yang digunakan untuk meracik dan
menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung aquades, dan lain-lain.
Labu erlemeyer terdapat beberapa pilihan berdasarkan volume cairan yang dapat
ditampungnya yaitu 25 ml, 50 ml, 100ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml, dan
sebagainya.
Alat laboratorium juga ada yang terbuat dari selain kaca seperti oven,
autoclave, sentrifuge, rak tabung,dan lain-lain. Oven merupakan alat yang digunakan
untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan untuk mengeringkan
bahan yang dalam keadaan basah (Irianto, 2007). Alat ini terdiri dari panas elektrik,
pengontrol suhu dan ruang insulasi yang umumnya dilengkapi kipas untuk mensirkulasi
udara sehingga panas merata. Kondisi sterilisasi yang umumnya adalah 160 - 170C
dalam waktu 1 jam.
Autoklaf adalah alat untuk menterilkan berbagai macam alat dan bahan yang
pada mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan
pada umumnya 15 psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121C. Komponen-komponen
autoklaf adalah tombol pengatur waktu mundur, katup pengeluaran uap, pengatur
tekanan, klep pengaman, termometer dan lempeng sumber panas. Autoklaf digunakan
untuk sterilisasi bahan yang tidak tahan terhadap panas tinggi, bahan-bahan yang
teroksidasi dengan suhu tinggi, alat yang memiliki skala.
Lemari pendingin merupakan alat yang digunakan untuk mengawetkan
mikroba atau sebagai pendingin. Cara kerjanya yaitu dengan memasukkan medium pada
lemari pendingin dengan suhu tertentu. Evaporator, alat yang berfungsi mengubah
sebagian atau keseluruhan sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi
uap. Panci presto digunakan untuk merebus media dan alat yang akan di sterilisasi dan
timbangan untuk menimbang zat.
Keberhasilan praktikum tergantung dari bagaimana kita menggunakan alat dan
bahan dengan baik dan benar yang sesuai dengan prosedur. Jika kita bekerja di
laboratorium sesuai dengan prosedur maka penelitian kita nanti mendapatkan hasil yang
akurat dan dapat dipercaya. Hasil penelitan tergantung dari proses penelitian, jika
penelitian baik dan penggunaan alatnya benar tentu hasil pengamatan kita baik pula.

BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai


berikut:
1. Alat-alat laboratorium memiliki nama, fungsi dan cara penggunaan yang berbeda.
2. Pada umumnya alat-alat laboratorium terbuat dari kaca, karena kaca tidak dapat
bereaksi dengan zat kimia dan yang terpenting tahan terhadap panas.
3. Untuk memudahkan dalam memahami alat-alat laboratorium dapat kita gunakan
waktu yang relative lama dan dalam keadaan baik. Alat-alat ini perlu dipelihara
dengan baik dan selalu mensterilkannya ketika akan menggunakannya agar tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
4. Penguasaan dan pemahaman dalam penggunaan alat-alat akan sangat membantu dan
menghindari kegagalan dalam praktikum fitofarmakologi ini.
5. Kebersihan dan ketelitian seorang praktikan mempengaruhi hasil yang akan di
peroleh.

5.2. Saran
Sebaiknya pada saat praktikum kita semua harus menjaga kondusifitas keadaan
ruangan agar praktikum berjalan dengan aman dan lancar.
DAFTAR PUSTAKA

Fadli. 2012. Pengenalan Alat dan Sterilisasi Alat. Fakultas Pertanian Universitas Islam
Sumatera Utara: Medan. Jurnal Praktikum Mikrobiologi Pertanian.

Mahdalena. 2014. Mengenal Alat-Alat Yang Digunakan Dalam Praktikum


Mikrobiologi. Prodi Pendidikan Biologi FKIP Unsyiah : Darussalam, Banda
Aceh

Rohman, A.S. 2012. Pengenalan Alat-Alat Laboratorium. Politeknik Negeri Jember

Rohmawati, 2012. Laporan Tetap Praktikum Mikrobiologi Umum. Program Studi Ilmu
Dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pangan Dan Agroindustri Universitas
Mataran : Mataram

Suriantika, C. 2013. Sterilisasi dan Pengenalan Peralatan Mikrobiologi.


(https://ciptosuriantika.files.wordpress.com/2014/01/mikrobiologi-virologi-11.pdf)
.

Vous aimerez peut-être aussi