Vous êtes sur la page 1sur 2

I.

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Bahan pangan perlu diberikan perlindungan oleh kemasannya.
Kemasan memberikan perlindungan terhadap bahan pangan dari interaksi
antara produk dan kemasan, permeabilitas gas dan cairan serta
menguapnya cairan dan aroma dari bahan pangan. Integritas bahan pangan
dalamm kemasan ditentukan oleh kemampuan kemasan (bahan dan sistem
kemasan) untuk menahan kerusakan selama penanganan. Distribusi dan
penyimpanan yang baik selama ditempat penyimpanan sebelum
dikonsumsi oleh konsumen.
Kehilangan atau peningkatan kadar air merupakan salah satu faktor
yang penting dalam penentuan masa simpan dari bahan pangan. Kondisi
bahan pangan dalam kemasan tersebut, selain ditentukan oleh tekanan uap
air juga ditentukan oleh gas pada bahan pangan itu sendiri.
Peningkatan kadar air akan digunakan oleh mikroorganisme untuk
tumbuh. Semakin tinggi kadar air (melebihi kadar yang seharusnya), maka
semakin tinggi pula potensi bahan pangan tersebut untuk diserang
mikroorganisme. Pertumbuhan tak terkendali dari mikroorganisme akan
menyebabkan kerusakan pada bahan pangan. Begitu pula dengan gas. Gas
seperti oksigen akan digunakan oleh mikroorganisme aerobik untuk
melakukan respirasi. Gas-gas lain akan menyebabkan perubahan cita rasa
pada bahan pangan. Oleh karenanya, diperlukan kemasan yang mampu
menghambat masuknya air maupun gas dari lingkungan kedalam
kemasan.
Praktikum kali ini akan membahas tentang permeabilitas kemasan
yang akan menunjukkan kemampuan gas dan udara untuk menembus
kemasan dan dapat menentukan kemasan yang baik digunakan.
I.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk melakukan pengukuran
permeabilitas bahan kemasan pangan terhadap uap air melalui percobaan
sehingga setelah praktikum diharapkan dapat menentukan permeabilitas
kemasan bahan pangan.

Vous aimerez peut-être aussi