Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah agar
mahaasiswa mampu mengetahui tentang asuhan keperawatan
gagal nafas akut (ARF)
2. Tujuan Khusus
Setelah pembelajaran ini, diharapkan mahasiswa dapat :
a. mengetahui Anatomi fisiologi gagal nafas akut
b. mengetahui pengertian gagal nafas akut
c. mengetahui klasifikasi gagal nafas akut
d. mengetahui etiologi gagal nafas akut
e. mengetahui patofisiologi dari gagal nafas akut
f. mengetahui tanda dan gejala gagal nafas akut
g. mengetahui penatalaksanaan pada klien gagal nafas akut
h. mengetahui pengkajian pada pasien gagal nafas akut
i. merumuskan diagnosa pada pasien gagal nafas akut
j. rencana intervensi pada pasien gagal nafas akut
k. melakukan implementasi dan evaluasi pada pasien gagal nafas akut
BAB II
PEMBAHASAN
C. UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
Komunikasi telah didefinisikan sebagai usaha penyampaian pesan antar manusia,
sehingga untuk terjadinya proses komunikasi minimal terdiri dari tiga unsur yaitu :
1. Penerima Pesan/Komunikator (Sender).
Pemberi pesan adalah orang/individu yang bertugas mengirimkan
pesan/mengeluarkan stimulus dalam bentuk informasi-informasi yang harus
disampaikan kepada pihak atau orang lain, dengan harapan orang/pihak lain tersebut
dapat memberikan suatu respons/jawaban. Sumber (pengirim berita atau
Komunikator) adalah tempat asalnya pesan.
2. Penerima Pesan (Receiver).
Penerima pesan adalah seseorang yang menerima pesan/stimulus serta
memberikan respons. Bisa dalam bentuk pesan yang diterima maupun pesan yang
sudah diinterpretasikan. Dalam hal ini respons yang diberikan tersebut dapat bersifat
pasif dengan memahami/mengerti sesuatu yang dimaksud oleh pemberi pesan.
3. Pesan (Message).
Pesan merupakan informasi yang diterima/stimulus yang dikeluarkan oleh
pemberi pesan (sender) kepada penerima pesan (receiver).
Unsur dari proses komunikasi meliputi unsur sosial, politik, bisnis dan terapeutik
1. Sosial.
Yaitu komunikasi yang mengandung unsur hubungan antarmanusia (HAM) dan
lingkungannya.
2. Politik.
Yaitu unsure komunikasi yang berkaitan dengan politik dan bisanya digunakan dalam
kehidupan bernegara.
3. Bisnis.
Yaitu komunikasi yang didasarkan ada perhitungan untung dan rugi.
4. Terapeutik.
Yaitu unsur yang digunakan dalam bidang kesehatan dengan tujuan untuk membantu
pemecahan masalah, penyembuhan, dan pemberdayaan klien.
D. KONTEKS KOMUNIKASI.
Komunikasi antar manusia hanya bisa terjadi, jika ada seseorang yang
menyampaikan pesan kepada orang lain tujuan tertentu, artinya komunikasi hanya bisa
terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima, dan efek .
Komponen-komponen atau elemen komunikasi tersebut sebagai berikut :
1. Pemberi Pesan/Komunikator (Sender)
Komunikator adalah orang yang mau berkomunikasi dengan orang lain, disebut juga
pembawa berita/pengirim berita/sumber berita. Komunikator bisa individu, keluarga
ataupun kelompok yang mengambil inisiatif penyelenggaraan komunikasi dengan
individu atau kelompok lain.
Dalam proses komunikasi, pengirim berita menggunakan gagasan yang diwujudkan
dalam lambing yang berbentuk kata kata yang kemudian disampaikan dengan
menggunakan media yang berbentuk ucapan, gerak tangan, telepon. Penyampaian
langsung dengan cara tatap muka dan saluran telepon walaupun kedua penyampaian
pesan tersebut dilaksanakan secara langsung, namun ada perbedaan mendasar yang dapat
mempengaruhi makna komunikasi. Perbedaannya adalah ketika komunikator berbicara
dengan komunikasi, indera yang aktif adalah pendengaran. Para pembicara hanya
mampu mendengarkan suara tanpa melihat ekspresi wajah atau sikap dua belah pihak.
Pembicaraan yang berlangsung dengan menggunakan komunikasi kebahasaan
dengan lisan, sedangkan proses komunikasi langsung dengan cara tatap muka selain
menggunakan komunikasi kebahasaan dengan jalinan lisan, juga dapat dipahami
komunikasi pengiring yang sifatnya nonverbal, misalnya bahasa kial, bahasa sikap, yang
semuanya akan memperjelas isi pesan.
2. Penerima Pesan (Receiver)
Penerima pesan adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber,
dapat terdiri atas satu orang atau lebih, bentuk kelompok, organisasi atau negara. Selain
itu, penerima juga biasa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak,
sasaran, atau komunikan. Dalam proses komunikasi telah dipahamai bahwa keberadaan
penerima adalah akibat karena adanya sumber. Tidak pernah ada penerima jika tidak ada
sumbernya.
Penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi, karena penerima menjadi
sasaran dari komunikasi. Jika pesan tidak diterima oleh penerima, maka akan
menimbulkan berbagai macam masalah yang sering kali menuntut perubahan, apakah
pada sumber, pesan atau saluran.
Mengenal khalayak adalah merupakan prinsip dasar dalam berkomunikasi. Oleh
karena itu mengetahui dan memahami karakteristik penerima (khalayak) berarti suatu
peluang untuk mencapai keberhasilan komunikasi.
3. Pesan (Message)
Komponen kedua yang tidak kalah penting adalah pesan. Pesan atau amanat adalah
berita yang disampaikan oleh komunikator melalui keterangan mengenai kejadian atau
peristiwa yang hangat dan akurat. Kedua sarana, yaitu komunikator dan pesan, lazim
digunakan bersama dalam kominkasi. Artinya, konikasi akan berlansung jika ada
komunikator dan pesan. Sedangkan unsur lain seperti saluran komunikasi, metode
komunikasi, lingkungan, dan umpan baik yang merupakan fantor pendukung. Pesan
adalah berita yang disampaikan oleh komunikator melalui lambang atau gerakan.
Pesan yang dimaksudkan dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang
disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatp muka
atau melalui komunikasi. Isinya dapat berupa ilmu pengetahuan, informasi dan
informasi.
4. Saluran (Media)
Media merupakan alat atau sarana yang digunakan oleh pemberi pesan (sender)
dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada si penerima pesan (receiver). Media
yang dimaksud disini ialah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber
kepada penerima. Terdapat beberapa pendapat mengenai saluran atau media. Ada yang
menilai bahwa media bisa bermacam-macam bentuknya, misalnya dalam komunikasi
antarpribadi, panca indra dianggap sebagai media komunikasi.
Media yang digunakan dalam penyampaian pesan sangat bervariasi, mulai dari yang
bersifat tradisional yaitu melalui mulut (diucapkan secara lisan), bunyi-bunyian
(kentongan), secara tertulis (cetakan), sampai dengan penggunaan teknologi tinggi yaitu
telivisi dan internet.
Dalam komunikasi massa, media adalah alat yang dapat menghubungkan antara
sumber dan penerima yang sifatnya terbuka, dimana setiap orang dapat melihat,
membaca, dan mendengarnya. Media dalam komunikasi massa dapat dibedakan atas dua
macam, yakni media cetak dan elektronik. Media cetak seperti halnya surat kabar,
majalah, buku, leaflet, brosur, stiker, bulletin, poster, spanduk dan sebagainya. Media
elektronik antara lain : radio, film, video recording, audio cassette, dan sejenisnya.
7. Lingkungan
Lingkungan atau situasi adalah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi
jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas empat macam, yakni lingkungan
fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis, dan dimensi waktu.
Lingkungan fisik menunjukkan bahwa suatu proses komunikasi hanya bisa terjadi
kalau tidak terdapat rintangan fisik, misalnya geografis. seringkali sulit dilakukan
karenafaktor jarak yang terlalu jauh, dimana tidak tesedia fasilitas komunikasi sperti
telepon, kanto pos atau jalan raya.
Lingkungan sosial menunjukkan faktor sosial budaya, ekonomi dan politik yang bisa
menjadi kendala terjadinya komunikasi, misalnya kesamaan bahasa, kepercayaan, adat
istiadat, dan status sosial.
Dimensi psikologis adalah pertimbangan kejiwaan yang digunakan dalam
berkomunikasi. Misalnya menghindari kritik yang menyinggung perasaan oang lain,
menyajikan materi yang sesuai dengan usia khalayak. Dimensi psikologis ini biasa
disebut dimensi internal (Vora, 1979 dalam Cangara, 2005: 27).
Sedangkan dimensi waktu menunjukkan situasi yag tepat untuk melakukan kegiatan
komunikasi. Banyak proses komunikasi tertunda karena pertimbangan waktu, misalnya
musim. Namun perlu diketahui karena dimensi waktu maka informasi memiliki nilai.
Jadi, setiap unsur memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun proses
komunikasi. Bahkan ketujuh unsur ini saling bergantung satu sama lainya. Artinya, tanpa
keikuutsertaan satu unsur akan memberi pengaruh pada jalannya komunikasi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari makalah yang kami buat, dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan hal
yang penting dan sangat dibutuhkan bagi seorang perawat. Bahkan para ahlipun
menyebutkan bahwa komunikasi itu merupakan proses pertukaran informasi antara satu
orang dengan orang lainnya. Didalamnya pun ada unsur, komponen dan proses dalam
berkomunikasi. Tidak semua orang dapat berkomunikasi dengan cara yang baik. Namun
kita sebagai calon bidan harus mampu berkomunikasi dengan semua orang. Baik itu
antara individu dengan individu, dengan orang yang lebih tua ataupun dengan
masyarakat luas.
B. SARAN
Dari makalah yang telah kami buat, diharapkan semua mahasiswa mampu menyerap
informasi dan isi makalah ini. Baik itu sebagai referensi maupun sebagai bahan acuan
untuk mengerjakan tugas selanjutnya.