Vous êtes sur la page 1sur 62

HUBUNGAN PENGETAHUAN TIM BEDAH TERHADAP KEPATUHAN PENERAPAN

SURGICAL PATIENT SAFETY PADA PASIEN OPERASI BEDAH MAYOR


DI INSTALASI BEDAH SENTRAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan


Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan
Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

Diajukan Oleh :

HARINI SETIAWATI

A11100729

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMAADIYAH
GOMBONG
2015

i
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernahdiajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan
tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Gombong, 04 Juni 2014

Penulis

Harini Setiawati

ii
HALAMAN PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul

HUBUNGAN PENGETAHUAN TIM BEDAH TERHADAP KEPATUHAN PENERAPAN


SURGICAL PATIENT SAFETY PADA PASIEN OPERASI BEDAH MAYOR
DI INSTALASI BEDAH SENTRAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

Oleh
HARINI SETIAWATI
A11100729

Telah disetujui pada tanggal : Kamis, 04 Juni 2015

Pembimbing I Pembimbing II

Eka Riyanti, M.Kep.,Sp.Kep.Mat Sawiji S.Kep.Ns.,M.Sc

Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
STIKes Muhammadiyah Gombong

Isma Yuniar, M.Kep

iii
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul


HUBUNGAN PENGETAHUAN TIM BEDAH TERHADAP KEPATUHAN PENERAPAN
GAMBARAN PENERAPAN SURGERY PATIENT SAFETY FASE SIGN
SURGICAL PATIENT SAFETY PADA PASIEN OPERASI BEDAH MAYOR
OUT PADA PASIEN POST OPERASI BEDAH MAYOR DI INSTALASI
DI INSTALASI BEDAH SENTRAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
BEDAH SENTRAL RUMAH SAKIT UMUM
Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN
DAERAH KEBUMEN

Dipersembahkan dan disusun oleh :

HARINI SETIAWATI
A11100729

Telah dipertahankan didepan dewan penguji


Pada tanggal: Sabtu, 09 Juli 2015

1. Basirun Al Ummah, S.Pd.,M.Kes. ( .)

2. Eka Riyanti, M.Kep.,Sp.Kep.Mat ( .)

3. Sawiji, S.Kp.Ns.,M.Sc ( .)

Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
STIKes Muhammadiyah Gombong

Isma Yuniar, M.Kep

iv
Program Studi S1 Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

1) 2) 3)
Harini Setiawati Eka Riyanti, M.Kep.,Sp.Kep.Mat Sawiji S.Kep.Ns.,M.Sc

HUBUNGAN PENGETAHUAN TIM BEDAH TERHADAP KEPATUHAN


PENERAPAN SURGICAL PATIENT SAFETY PADA PASIEN OPERASI
BEDAH MAYOR DI INSTALASI BEDAH SENTRAL RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN
xviii+ 71 halaman + 5 tabel + 2 gambar + 15 lampiran

ABSTRAK
Latar Belakang: Pengetahuan dan kepatuhan tim bedah tentang patient safety
sangat penting untuk mendorong pelaksanaan program patient safety. Tim bedah
harus mengetahui pengertian, tujuan, unsur-unsur serta upaya dalam peningkatan
patient safety, pengetahuan dan kepatuhan penerapan SSCL juga menjadi salah
satu bagian penting dalam upaya meningkatkan keselamatan pasien di IBS.
Tujuan: Mengetahui Hubungan antara Pengetahuan Tim Bedah terhadap
Kepatuhan Penerapan Surgical Patient Safety Pada Pasien Operasi Bedah Mayor
di IBS RSUD Dr. Soedirman Kebumen.
Metode: Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan desain korelasi dan
pendekatan cross sectional menggunakan kuesioner dan SSCL. Sampel yang
digunakan adalah seluruh Tim Bedah yang bekerja di IBS RSUD Dr. Soedirman
Kebumen sejumlah 24 responden. Analisa data menggunakan analisis univariat
dan bivariat.
Hasil: Pengetahuan tim bedah dalam kategori baik sejumlah 18 responden (75%),
sedangkan responden dengan pengetahuan cukup hanya sejumlah 6 responden (25%).
Kepatuhan tim bedah dengan kategori patuh sejumlah 21 responden (87,5%) sedangkan
responden dengan kategori tidak patuh sejumlah 3 responden (12,5%).
Kesimpulan: Ada hubungan antara pengetahuan tim bedah terhadap kepatuhan
penerapan surgical patient safety pada pasien operasi bedah mayor di IBS RSUD
Dr. Soedirman Kebumen dengan nilai p value <0,05 yaitu 0,013.
Kata kunci : pengetahuan, bedah mayor, surgical patient safety check-list
Referensi : 63 (2005-2013)
----------------------------------------------------------------------
1
2
Mahasiswa S 1 Keperawatan Stikes Muhammadiyah Gombong
Dosen Pembimbing I Stikes Muhammadiyah Gombong
3
Dosen Pembimbing II Stikes Muhammadiyah Gombong

v
Bachelor of Nursing Program
Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
Minithesis, July 2015
1) 2) 3)
Harini Setiawati Eka Riyanti, M.Kep.,Sp.Kep.Mat Sawiji, S.Kep.Ns.,M.Sc

CORRELATION BETWEEN THE KNOWLEDGE OF SURGICAL TEAM


AND THEIR OBEDIENCE TO IMPLEMENT THE SURGICAL PATIENT
SAFETY ON MAJOR SURGERY PATIENTS IN OPERATING THEATER
OF Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN STATE HOSPITAL
xviii + 71 pages + 5 tables + 2 figures + 15 appendices

ABSTRACT
Background: The knowledge of surgical team about patient safety is very
important to encourage the implementation of patient safety program. They must
know the definition, objectives, elements and efforts of improving patient safety.
Their knowledge and obedience to implement Surgical Safety Check List (SSCL)
play important role to improve the patient safety program in operating theater.
Objective: To determine correlation between the knowledge of surgical team and
their obedience to implement the surgical patient safety on major surgery patients
in operating theater of Dr. Soedirman Kebumen State Hospital.
Methods: The study used descriptive method and correlational design with cross
sectional approach using questionnaires and SSCL. The samples were the surgical
team work in amount of 24 respondents taken by total sampling technique. Data
were analyzed using univariate and bivariate analyzes.
Results: There were 18 respondents (75%) who have knowledge in good category
while there were only 6 respondents (25%) who have mediocre category.
There were 21 respondents (87,5%) who have obedience category whereas only 3
respondents (12,5%) were not obedient.
Conclusion: There was correlation between the knowledge of surgical team and
their obedience to implement the surgical patient safety on major surgery patients
in operating theater of Dr. Soedirman Kebumen State Hospital indicated by p
value < (0.013 < 0.05).
Keywords : knowledge, major surgery, surgical patient safety check-list
References : 63 (2005-2013)
----------------------------------------------------------------------
1
Bachelor nursing student
2
The first research consultant
3
The second research consultant

vi
MOTTO

You try ,you fail ,

You try, you fail

The real. Failure when you stop trying

tebarkanlah kebaikan niscaya kamu juga akan mendapat


kebaikan pula

jadilah lebih kuat, lebih kuat dan lebih kuat dalam


menjalani hidup

Kita boleh miskin harta asal tidak miskin mental , kita


boleh kantong kosong asal mental jangan
kosong

Senangi pekerjaan anda sekarang meskipun bukan impian


anda, terima posisi anda! Karna mengeluh soal pekerjaan,
tidak akan membuat maju

Bahagia secukupnya, bersedih seperlunya ,


bersyukur sebanyak-
banyaknya

carilah duniamu seakan -akan kau akan hidup


selamanya, carilah akhiratmu seakan-akan
kau akan mati besok

Ingat lima perkara sebelum lima perkara

_This is challenge of life_


vii
PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan Alhamdulillahirobbilalamiin,


kupersembahkan skripsi ini untuk:

Kedua orang tuaku ayah Suyanto dan ibu Endang sumiyati


yang tak henti-hentinya dengan sabar membimbing,
memberi doa, bantuan materi, dan motivasi

saudara-saudaraku yang telah memberi semangat agar


tidak mudah menyerah

Kedua pembimbing ibu eka riyanti dan bapak Sawiji yang


tentunya telah memberi motivasi dan masukan
masukan serta pencerahan

teman seperjuangan Lastri, Nurul, Hesti, Hani, Hatus, Ayu,


istingadah, lilis, faradina yang telah memberi pencerahan
dan motivasi

Teman-temanku s1 keperawatan yang tidak bisa ku sebutkan


satu persatu, terimakasih atas dorongan motivasi dan saran
dalam penyusunan skripsi ini

viii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal penelitian yang berjudul Hubungan Pengetahuan Tim Bedah Terhadap
Kepatuhan Penerapan Surgical Patient Safety Pada Pasien Operasi Bedah Mayor
di IBS RSUD Dr. Soedirman Kebumen.

Diajukan sebagai salah satu syarat melakukan penelitian pendidikan S1


Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari dorongan dan bantuan dari pihak yang
terkait. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, yaitu kepada :
1. Madkhan Anis, S.Kep Ns selaku Ketua STIKes Muhammadiyah Gombong

2. Isma Yuniar, M.Kep selaku Ketua Program Studi S1 Keperawatan STIKes


Muhammadiyah Gombong dan pembimbing pertama yang selalu
memberikan waktu dan ilmunya untuk kelancaran pembuatan skripsi
penelitian ini.

3. Eka Riyanti.M.Kep.,Sp.Kep.Mat selaku pembimbing I yang telah


memberikan saran dan masukan dalam membuat skripsi ini.

4. Sawiji S.Kep.Ns.,M.Sc selaku pembimbing II yang telah memberikan


motivasi saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen dan Karyawan Program studi S1 Keperawatan STIKes


Muhammadiyah Gombong yang telah membantu dalam penyusunan skripsi
ini.

6. Orang tua Suyanto dan Endang Sumiati selalu memberikan dukungan


mental, materi, dan spiritual.

ix
7. Teman-teman seperjuangan Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan
STIKes Muhammadiyah Gombong yang selalu bersama dalam suka
maupun duka menjalani pendidikan ini.

8. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu
memberikan semangat dan mendoakan peneliti hingga terselesaikannya
skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan baik dari isi
maupun tulisan. Oleh sebab itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan
demi kesempurnaaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua,
aamiin.

Gombong, 04 Juni 2015

Peneliti

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................................i

HALAMAN PERNYATAAN.........................................................................................................ii

HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................................................iii

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................................................iv

ABSTRAK.............................................................................................................................................v

ABSTRACT..........................................................................................................................................vi

MOTTO..................................................................................................................................................vii

PERSEMBAHAN...............................................................................................................................viii

KATA PENGANTAR........................................................................................................................ix

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................................xv

DAFTAR TABEL...............................................................................................................................xvi

DAFTAR SINGKATAN...................................................................................................................xvii

DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................................................xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................5
C. Tujuan Penelitian.............................................................................................................5
1. Tujuan Umum.....................................................................................................5
2. Tujuan Khusus....................................................................................................5
D. Manfaat Penelitian..........................................................................................................6

xi
1. Bagi Instansi Rumah Sakit.............................................................................6
2. Bagi Instansi Pendidikan.................................................................................6
3. Bagi Profesi Keperawatan..............................................................................6
E. Keaslian Penelitian..........................................................................................................6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan.............................................................................................................9
a. Pengertian...................................................................................................9
b. Tingkat pengetahuan...............................................................................9
c..Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan 10
d. Cara memperoleh kepatuhan 11
e..Cara pengukuran pengetahuan 13
f.. Kriteria tingkat pengetahuan 13
2. Konsep Pasien Safety 13
a..Pengertian 13
b. Kebijakan DepKes Tentang Keselamatan Pasien Rumah
Sakit 14
c..Kebijakan Patient Safety di Rumah Sakit 14
d. Sistem Keselamatan Pasien Rumah Sakit 14
e..Standar Patient Safety 15
f.. Langkah Penerapan Program Patient Safety 17
g. Pendekatan komprehensif Pengkajian Keselamatan
Pasien 17
3. Surgical Patient Safety 20
a..Fase Sign In 21
b. Fase Time Out 23
c..Fase Sign Out 25
4. Operasi 29
a..Pengertian Operasi 29
b. Tujuan Pembedahan 30

xii
c..Klasifikasi Pembedahan 30
5. Keperawatan Perioperatif 32
a..Perawatan Preoperative 32
b. Perawatan Intraoperative 33
c..Perawatan Pascaoperative 33
6. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) 35
7. Team operasi 36
a..Peran Ahli Bedah 37
b. Peran perawat instrumen 38
c..Peran perawat sirkulasi 39
d. Peran perawat anastesi 41
8. Kepatuhan 42
B. Kerangka Teori Penelitian...........................................................................................44
C. Kerangka Konsep Penelitian.......................................................................................45
D. Hipotesa Penelitian........................................................................................................46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian .......................................................................... 47


B. Populasi dan Sampel ................................................................................... 47
1. Populasi .................................................................................................. 47
2. Sampel .................................................................................................... 48
C. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 49
D. Variabel Penelitian ....................................................................................... 49
E. Definisi Operasional..................................................................................... 49
F. Instrumen Penelitian .................................................................................... 51
G. Uji validitas dan Reliabilitas ........................................................................ 53
H. Teknik Analisa Data .................................................................................... 54
1. Pengolahan Data ..................................................................................... 54
2. Analisa Data ........................................................................................... 55
I. Mekanisme Penelitian .................................................................................. 57
J. Etika Penelitian ............................................................................................ 58

xiii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian.......................................................................................................................60
1. Distribusi frekuensi Pengetahuan Tim Bedah terhadap penerapan
surgical patient safety di IBS RSUD Dr. Soedirman Kebumen 60
2. Distribusi frekuensi Kepatuhan Tim Bedah terhadap penerapan
surgical patient safety pada Pasien Operasi Bedah Mayor di IBS
RSUD Dr. Soedirman Kebumen 60
3. Hubungan pengetahuan tim bedah terhadap kepatuhan penerapan
surgical patient safety pada Pasien Operasi Bedah Mayor di IBS
RSUD Dr. Soedirman Kebumen 61

B. Pembahasan
1. pengetahuan tim bedah terhadap penerapan surgical patien safety di
IBS RSUD Dr. Soedirman Kebumen 61
2. Kepatuhan tim bedah terhadap penerapan surgical patien safety pada Pasien
Operasi Bedah Mayor di IBS RSUD Dr. Soedirman Kebumen ....... 64
3. Hubungan pengetahuan tim bedah terhadap kepatuhan penerapan
surgical patient safety pada Pasien Operasi Bedah Mayor di IBS
RSUD Dr. Soedirman Kebumen 67

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan..............................................................................................................................70
B. Saran...........................................................................................................................................70

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Teori Penelitian..............................................................................44

Gambar 2.2. Kerangka Konsep Penelitian.........................................................................45

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional....................................................................................................50

Tabel 3.2 kisi-kisi kuesinoner pengetahuan penerapan surgical patient safety............52

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi pengetahuan Tim Bedah terhadap penerapan


surgical patient safety di IBS RSUD Dr. Soedirman Kebumen 60

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi kepatuhan Tim Bedah terhadap penerapan surgical
patient safety pada Pasien Operasi Bedah Mayor di IBS RSUD Dr.
Soedirman Kebumen 60

Tabel 4..3 Hubungan pengetahuan tim bedah terhadap kepatuhan penerapan


surgical patient safety pada Pasien Operasi Bedah Mayor di IBS RSUD
Dr. Soedirman Kebumen 61

xvi
DAFTAR SINGKATAN

BPJS : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial


CRT : Capillary Refill Time
CVC : Central Venous Cannulation
Depkes : Departemen Kesehatan
ECG : Electrocardiogram
ET : Endotraceal Tube
IBS : Instalasi Bedah Sentral
ILO : Infeksi Luka Operasi
KARS : Komisi Akreditasi Rumah Sakit
KKP RS : Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit

KNC : Kejadian Nyaris Cidera


KPC : Kondisi Potensial Cidera
KPD : Ketuban Pecah Dini
KTD : Kejadian Tidak Diharapkan
ORIF : Open Reduction Internal Fixation
SC : Sectio Caesarea
SKP : Sasaran Keselamatan Mutu
SSC : Surgical Safety Checklist
SSCL : Surgical Safety Check List
SSI : Surgical Site Infection
THT : Telinga Hidung dan Tenggorokan
WHO : World Health Organization

xvii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surgical Safety Checklist (First Edition)

Lampiran 2 : Surgical Safety Checklist RSUD Dr. Soedirman Kebumen

Lampiran 3 : Lembar Kegiatan Bimbingan Pembimbing I

Lampiran 4 : Lembar Kegiatan Bimbingan Pembimbing II

Lampiran 5 : Lembar Kuesioner

Lampiran 6 : Kuci Jawaban Kuesioner Lampiran

7 : Surat Pengantar Validasi Instrumen Lampiran

8 : Surat Keterangan Validasi

Lampiran 9 : Lembar Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 10 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 11 : Surat ijin Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 12 : Surat Jawaban Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 13 : Surat Ijin Penelitian

Lampiran 14 : Hasil Pengolahan Statistik Lampiran

15 : Lembar Jadual Penyusunan Skripsi

xviii
HUBUNGAN PENGETAHUAN TIM BEDAH TERHADAP KEPATUHAN PENERAPAN
SURGICAL PATIENT SAFETY PADA PASIEN OPERASI BEDAH MAYOR
DI INSTALASI BEDAH SENTRAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan


Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan
Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

Diajukan Oleh :

HARINI SETIAWATI

A11100729

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMAADIYAH
GOMBONG
2015

xix
1

BAB I
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri
atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Sesuai dengan batasan seperti di atas, bahwa bentuk dan jenis pelayanan
kesehatan yang ditemukan banyak macamnya (Depkes RI, 2009).
Pelayanan kesehatan yang dimaksud adalah sebuah konsep yang
digunakan dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat
mencakup sebuah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya
adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan
kesehatan ) dengan sasaran masyarakat (Notoatmojo, 2007).
Salah satu pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit merupakan
pelayanan IBS (instalasi bedah sentral), dimana hal tersebut diperuntukkan
bagi pasien yang memerlukan tindakan pembedahan. Kamar bedah
merupakan suatu unit yang memberikan proses pelayanan pembedahan yang
banyak mengandung resiko dan angka terjadinya kasus kecelakaan, jika
dalam pelaksanaannya tidak memperhatikan pasien, kesiapan pasien,
prosedur, maka pasien akan mengalami cedera. Petugas kesehatan tentu tidak
bermaksud menyebabkan cedera pasien, tetapi fakta tampak bahwa setiap hari
ada pasien yang mengalami KTD ( kejadian tidak diinginkan ), atau disebut
juga Adverce Event (AE) (Suharyanto, 2011).
pelayanan tindakan medis operasi dilakukan secara tim meliputi
dokter operator, anastesi dan keperawatan. pengelolaan pasien dinyatakan
oleh dokter bahwa pasien harus operasi, sampai dengan pasien masuk kamar
operasi. dokter bedah dibantu dokter anastesi dan para perawat, petugas
instrumen, penata anastesi, dan petugas kamar operasi lainya merupakan
suatu team work yang mempunyai tujuan bersama. yaitu memberikan

1
2

pelayanan yang bermutu dan aman bagi pasien yang akan menjalani
pembedahan. Diharapkan tim tersebut bukan hanya a team of experts,
melainkan juga experts team. Mereka secara individu diharapkan memiliki
keterampilan teknis dan non teknis. Memiliki ketrampilan klinis berarti setiap
anggota tim berkompeten dalam bidangnya masing-masing. memiliki
ketrampilan non teknis berarti setiap anggota tim dapat bekerja sama dalam
tim. Setiap anggota tim dapat saling mendengarkan, saling mengingatkan,
bertanya bila tidak jelas, menghormati dan menghargai, saling menolong,
saling berbagi rasa dan pengalaman (Cahyono, 2008).
Setiap anggota tim diharapkan secara konsisten dan konsekuen
menjalankan prosedur administratif maupun medis sesui dengan standar dan
pedoman pelayanan bedah demi terciptanya Patient safety. Dokter bedah
sebagai kapten tim bertanggung jawab terhadap kelengkapan pemenuhan
persyaratan baik prosedur medis dan administratif pada perioperatif. Dokter
bedah harus menilai resiko yang dapat dihindari maupun yang tak dapat
dihindari. Dilain pihak, risiko yang tidak bisa dihindari harus dijelaskan
kepada pasien atau prosedur tidak jadi dilakukan (Cahyono, 2008).
Pengetahuan tim bedah tentang patient safety sangat penting untuk
mendorong pelaksanaan program patient safety. Tim bedah harus mengetahui
pengertian, tujuan, unsur-unsur serta upaya dalam peningkatan patient safety.
Dalam program patient safety ada beberapa sistem meliputi penilaian resiko
seperti resiko jatuh, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden atau KTD, kemampuan
belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya resiko (Depkes RI, 2006)
Patient safety adalah pasien bebas dari cedera yang tidak seharusnya
terjadi atau bebas atas cedera potensial yang mungkin terjadi terkait dengan
pelayanan kesehatan (KKP-RS, 2008). Menurut Depkes, 2006 patient safety
merupakan suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih
aman. Hal ini termasuk : assessment resiko, identifikasi dan pengolahan hal
yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
3

kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi


solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko (Mustikawati, 2011).
Dalam pengawasan pasien berdasarkan surgical patient safety yang
dikeluarkan oleh WHO tanggal 07 juni 2008, Surgical safety patient
diterapkan di bagian bedah dan anestesi untuk meningkatkan kualitas dan
menurunkan kematian serta komplikasi akibat pembedahan. Tindakan
pembedahan memerlukan persamaan persepsi antara ahli bedah, anestesi, dan
perawat. Surgical patient safety sebagai alat untuk meningkatkan kualitas dan
keamanan berisi 19 item yang harus dilakukan serta memiliki tiga tahap
dalam menentukan checklist surgical patient safety yaitu : Sign in, Time out,
dan Sign out dimana ketiga fase atau tahapan tersebut merupakan suatu
kesatuan yang tidak bisa dipisahkan (Mila, 2012)
WHO pada tahun 2004 mengumpulkan angka-angka penelitian rumah
sakit di berbagai negara: Amerika, Inggris, Denmark dan Australia,
ditemukan KTD dengan rentang 3,2 16,6 %. Data-data tersebut menjadikan
pemicu berbagai negara untuk segera melakukan penelitian dan
pengembangan Sistim Keselamatan Pasien (DepKes,2006). KTD merupakan
kejadian yang mengkibatkan cidera yang tidak diharapkan pada pasien karena
suatu tindakan (commision) atau karena tidak bertindak (omission) dan bukan
karena kondisi pasien (underlying disease) (KKP-RS,2008).
Data tentang KTD dan KNC (Kejadian Nyaris Cedera) di Indonesia
masih langka, namun dilain pihak terjadi peningkatan tuduhan mal-praktek
yang belum tentu sesuai dengan pembuktian akhir. Insidensi pelanggaran
patient safety 28,3% dilakukan oleh perawat. Perawat harus menyadari
perannya sebagai penjaga gawang sehingga harus dapat berpartisipasi aktif
dalam mewujudkan patient safety, kerja keras perawat tidak dapat optimal
jika tidak didukung dengan sarana prasarana, manajemen rumah sakit dan
tenaga kesehatan lainnya ( Adib, 2009).
Laporan insiden keselamatan pasien berbagai provinsi pada tahun
2007 ditemukan provinsi DKI Jakarta menempati urutan tertinggi yaitu
37.9%, kemudian Jawa Tengah 15.9%, Yogyakarta 13.8%, Jawa Timur 11%,
4

Aceh 10.7%, Sumatra Selatan 6.9%, Jawa Barat 2.8%, Bali 1.4%, dan
Sulawesi Selatan 0.7%. Bidang spesialisasi unit kerja ditemukan paling
banyak pada unit penyakit dalam, bedah dan anak yaitu sebesar 56.7%
dibandingkan unit kerja lain, sedangkan untuk pelaporan KNC lebih banyak
dilaporkan sebesar 47.6% dibandingkan dengan KTD sebesar 46.2% (KKP-
RS, 2008).
Keselamatan pasien di rumah sakit kemudian menjadi isu penting
karena banyaknya kasus medical error yang terjadi di berbagai negara. Setiap
tahun di Amerika hampir 100.000 pasien yang dirawat di rumah sakit
meninggal akibat medical error, selain itu penelitian juga membuktikan
bahwa kematian akibat cidera medis 50% diantaranya sebenarnya dapat
dicegah (Cahyono, 2008).
Tenaga medis yang berkompeten terkait keselamatan pasien dapat
dinilai dari kepatuhan dan perilakunya ketika memberikan asuhan perioperatif
yang mengutakamakan keselamatan pasien. Perilaku dan kepatuhan
dipengarui oleh ketramilan klinis dan non klinis atau non teknis (white 2012).
Ketrampilan klinis berhubungan dengan kemampuan dalam memberikan
tindakan perioperatif, ketrampilan non klinis berhubungan dengan bagaimana
individu berinteraksi dalam tim (interpersonal) meliputi komunikasi, kerja
tim (kepemimpinan dan followership), kerjasama, kesadaran terhadap situasi
yang terjadi dan pengambilan keputusan ( flin, oconnor & crichton, 2008)
Kepatuhan dan perilaku dalam melaksanakan keselamatan pasien
dipengarui oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan
karakteristik perawat yang bersifat bawaan, yang teridentifikasi berupa
tingkat kecerdasan, tingkat emosional dan pengalaman pribadi. Faktor
eksternal yang mempengarui kepatuhan dan perilaku perawat adalah
lingkungan seperti pengaruh orang lain yang dianggap penting atau
kepemimpinan, budaya dan sistem organisasi. Faktor eksternal ini sering
menjadi faktor dominan yang mewarnai perilaku seseorang (notoatmodjo,
2007).
5

Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilaksanakan pada tanggal


24 februari 2015 dengan metode observasi dan wawancara di dapatkan bahwa
penerapan surgical patient safety telah di laksanakan dengan baik kurang
lebih sudah 2 tahun mulai tanggal 28 Desember 2013, pada penelitian
hermawan (2014) tentang gambaran kepatuhan perawat dalam penerapan
surgical patient safety fase sign out di IBS RSUD Dr. Soedirman Kebumen
juga didapatkan hasil 100% baik.
Peneliti tertarik melanjutkan penelitian hermawan, peniliti akan
meneliti tentang Hubungan Pengetahuan Tim Bedah terhadap kepatuhan
Penerapan Surgical Patient Safety Pada Pasien Operasi Bedah Mayor di IBS
RSUD Dr. Soedirman Kebumen.

B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah
Apakah ada Hubungan antara Pengetahuan Tim Bedah terhadap Kepatuhan
Penerapan Surgical Patient Safety Pada Pasien Operasi Bedah Mayor di IBS
RSUD Dr. Soedirman Kebumen?.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui Hubungan antara Pengetahuan Tim Bedah terhadap
Kepatuhan Penerapan Surgical Patient Safety Pada Pasien Operasi Bedah
Mayor di IBS RSUD Dr. Soedirman Kebumen.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran pengetahuan Tim Bedah terhadap kepatuhan
penerapan Surgical Patient Safety Pada Pasien Operasi Bedah Mayor
di IBS RSUD Dr. Soedirman Kebumen.
b. Mengetahui kepatuhan Tim Bedah terhadap Penerapan Surgical
Patient Safety Pada Pasien Operasi Bedah Mayor di IBS RSUD Dr.
Soedirman Kebumen.
6

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Instansi Rumah Sakit
Untuk memperbaiki kualitas pelayanan dalam penatalaksanaan
pasien pascaoperatif dan menjadikan tenaga keperawatan yang lebih
profesional dalam memberikan asuhan keperawatan perioperatif sehingga
meningkatkan kualitas pelayanan terhadap patient safety.
2. Bagi Instansi Pendidikan
Menambah wawasan serta pengetahuan bagi mahasiswa kesehatan
khususnya dalam ilmu keperawatan pasien pascaoperatif untuk
meningkatkan prosedur penerapan patient safety.
3. Bagi Profesi Keperawatan
Menambah pengetahuan tentang keperawatan perioperatif dan
dapat menerapkan prosedur patient safety serta melakukan
pengembangan terhadap penerapan patient safety lebih baik.

E. Keaslian Penelitian
Hermawan (2014) melakukan penelitian tentang gambaran penerapan
surgery patient safety fase sign out pada pasien bedah mayor di ruang
instalasi bedah sentral RSUD kebumen. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran penerapan surgical patient safety fase sign out pada
pasien bedah mayor di ruang instalasi bedah sentral RSUD Dr. Soedirman
kebumen. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Juni 2014. Desain
penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan observasi.
Alat ukur yang digunakan dibuat bedasarkan standar Surgical Pasien Safety
post operasi yang dikeluarkan oleh WHO . Pengambilan sampel ditentukan
dengan prinsip metode Quota menggunakan pendekatan 15% dari populasi
yang ada dengan Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 336 pasien yang
menjalani operasi bedah mayor . Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
variable tunggal, Pengujian data menggunakan analisa univariat dengan
menampilkan distribusi frekuensi dari data yang didapatkan. Hasil penelitian
gambaran Penerapan Surgical Patient Safety Fase Sign Out Pada Pasien Post
7

Operasi Bedah Mayor di Instalasi Bedah Sentral RSUD Dr. Soedirman


Kebumen dengan kriteria baik sebanyak 336 tindakan (100.0%).
Kesamaan antara penulis membahas tentang patient safety di kamar
operasi, perbedaannya hermawan meneliti tentang gambaran kepatuhan
perawat sedangkan peneliti akan meneliti tentang Hubungan antara
Pengetahuan Tim Bedah dengan Kepatuhan dalam Penerapan Surgical
Patient Safety Pada Pasien Operasi Bedah Mayor di IBS RSUD Dr.
Soedirman Kebumen. dikaitkan dengan pelaksanaan tindakan pada checklist
surgical patient safety. Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif
dengan jenis korelasi dan pendekatan cross sectional.
Tirtabayu (2012) melakukan penelitian tentang praktik keselamatan
pasien bedah di ruang operasi RSUD sumbawa. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan praktik keselamatan pasien menggunakan SSCL (surgical
safety checklist) di ruang operasi RSUD Sumbawa, penelitian ini dilakukan
pada bulan Mei 2012. Jenis penelitian ini adalah cross-sectional survey,
Subjek adalah semua pasien (93) yang menjalan pembedahan mayor pada
periode Mei-Juli 2012, terdiri dari 44 pasien bedah elektif dan 49 pasien
bedah emergensi. Observasi dilakukan menggunakan SSCL dan dianalisis
secara deskriptif. Hasil penelitian ini adalah pelaksanaan SSCL secara
konsisten (100%) ditemukan (fase sign in), dan review sterilitas peralatan
pembedahan (fase time out). Tidak satupun jenis ceklis pada fase sign out
yang diterapkan pada seluruh kasus pembedahan mayor.
Kesamaan antara penulis membahas tentang patient safety di kamar
operasi, sedangkan perbedaannya pada penelitian Tirtabayu meneliti tentang
praktik keselamatan bedah di ruang operasi, sedangkan penelitian yang akan
dilakukan peneliti meneliti tentang Hubungan antara Pengetahuan tim Bedah
dengan Kepatuhan dalam Penerapan Surgical Patient Safety Pada Pasien
Operasi Bedah Mayor di IBS RSUD Dr. Soedirman Kebumen. Dikaitkan
dengan pelaksanaan tindakan pada checklist surgical patient safety. Peneliti
menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan jenis korelasi dan pendekatan
cross sectional.
8

Eriawan (2013) melakukan penelitian tentang hubungan tingkat


pengetahuan dengan tindakan keperawatan pada pasien pasca operasi dengan
general aenesthesia di ruang pemulihan IBS RSD dr. Soebandi jember.
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan September - November
2012, tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan
perawat dengan tindakan keperawatan pada pasien pasca-operasi dengan
general aenesthesia di ruang pemulihan IBS RSD dr. Soebandi Jember.
Penelitian ini menggunakan desain studi korelasi, dengan jenis penelitian
analitik observasional dengan menggunakan metode pendekatan cross-
sectional. Teknik sampel dalam penelitian ini adalah total sampling dengan
responden 20 perawat yang dinas di ruang pemulihan. Alat pengumpul data
pada penelitian ini terdiri dari lembar kuesioner dan lembar observasi. Hasil
penelitian terhadap tingkat pengetahuan perawat didapatkan dari 20
responden yang telah diteliti diketahui bahwa pengetahuan dengan kategori
baik adalah 18 responden (90%), tingkat pengetahuan dengan kategori cukup
adalah 2 responden (10%) dan tidak ada perawat yang mempunyai tingkat
pengetahuan dengan kategori kurang. Sedangkan tindakan keperawatan
diperoleh hasil dari 20 perawat yang di observasi diketahui bahwa tindakan
keperawatan dengan kategori baik adalah 18 responden (90%), tindakan
keperawatan dengan kategori cukup adalah 2 responden (10%) dan tidak ada
perawat yang melakukan tindakan keperawatan dengan kategori kurang.
Kesamaan antara penulis membahas tentang pengetahuan tenaga
kesehatan di kamar operasi, sedangkan perbedaannya pada penelitian Eriawan
meneliti tentang tindakan keperawatan pada pasien pasca operasi dengan general
aenesthesia, sedangkan penelitian yang akan dilakukan peneliti meneliti tentang
Hubungan antara Pengetahuan tim Bedah dengan Kepatuhan dalam Penerapan
Surgical Patient Safety Pada Pasien Operasi Bedah Mayor di IBS RSUD Dr.
Soedirman Kebumen. Dikaitkan dengan pelaksanaan tindakan pada checklist
surgical patient safety. Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan
jenis korelasi dan pendekatan cross sectional.
DAFTAR PUSTAKA

Adib A, (2009). Materi Seminar Nasional Keperawatan dengan tema Sistem


Pelayanan Keperawatan dan Manajemen Rumah Sakit untuk Mewujudkan
Patient Safety Jogjakarta.UGM

Anonim, (2011). Mutu Pelayanan yang Berorientasi Pada Patient Safety.


http://akreditasirumahsakit.blogdetik.com/mutu-pelayanan-yang
berorientasi-pada-patient-safety/. Diakses 16 Januari 2014 jam 21.00 WIB.

Anshar, (2010). Patient safety rumah sakit. http:// anshar


bonassilfa.wordlpress.com. diakses 28 februari 2015 pikul 09.00

Anhar, (2010). PHP & MySql Secara Otodidak. Jakarta: PT TransMedia

Aksan H, (2008). Ide gila marketing. Jakarta: pt mizan publik

Arikunto S, (2007). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta

, (2006). prosedur penelitian suatu pendekatan praktek, jakarta:


Rineka Cipta

, (2008). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta:


Rineka Cipta.

, (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek (edisi revisi).


Jakarta : rineka cipta.

Ariyani, (2008). Hubungan pengetahuan dan motivasi perawat yang mendukung


penerapan program patient safety di ICU Rumah Sakit Moewardi
surakarta tahun 2008. Thesis. http://eprints.undip.ac.id/16529/Ariyani.pdf.
diakses pada tanggal 20 Mei 2015 pukul 14.35 WIB

A.M Sardiman, (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.

Azwar s, (2009). Program menjaga mutu pelayanan kesehatan. Jakarta: IDI


Baradero, Mary, Mary, Yakobus, (2008). Keperawatan Perioperatif: Prinsip Dan
Praktik. Jakarta: EGC

Cahyono S. (2008). Membangun Budaya Keselamatan Pasien dalam Praktik


Kedokteran. Yogyakarta : Kanisius

Cintya bawelle, seleya, sinolungan,J.S.V.,Hamel,Rivelino.S. (2013). Hubungan


Pengetahuan Danh Sikap Perawat Dengan Pelaksanaan Keselamatan
Pasien Di Ruang Rawat Inap RSUD Liun Kendage Tahuna: jurnal
kesehatan 1-7

Depkes RI. (2009). Di akses dari www.ighealth.org pada tanggal 28 februari 2015

Depkes, (2006). Panduan Nasional Keselamatan Pasien RS (Patient Safety).


Jakarta : Depkes RI.

Dikti, 2009. Undang Undang Republik Indonesia No.44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit. http://www.dikti.go.id/files/atur/sehat/UU-44-2009
RumahSakit .pdf. Diakses 28 februari 2015 pukul 20.00 WIB.

Eriawan Riezky, (2013). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Tindakan


Keperawatan Pada Pasien Pasca Operasi Dengan General Aenesthesia
Di Ruang Pemulihan IBS RSD Dr. Soebandi Jember.
http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/3266/Riezky%20
Dwi%20Eriawan%20-%20082310101011.pdf?sequence=1. Diakses pada
tanggal 23 Maret 2015 pukul 11.30 WIB

Fuad Ihsan, (2005). Dasar-dasar Kependidikan. jakarta: PT Asdi Mahasatya

Fuad Ihsan, (2010). Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Flin, R., Oconnor, & crichton, M. (2008). Safety at the sharp end: A guide to
non- technical skills. Ashgate publishing. Diunduh melaluli
http://web.ebscohost.com/ehost/deail?vid=12& pada tanggal 04 februari
2015 pukul 11. 30

Gruendemann, Barbara J., Fernsebner, Billie. (2006). Buku ajar keperawatan


perioperatif, volume 2. Jakarta: EGC
Hasri, T. Eva, (2012). Praktik Keselamatan Pasien: Surgical Safety
Checklist.http://mutupelayanankesehatan.net/index.php/component/content/
article/22/585. Diakses 15Januari 2014 jam 17.00 WIB

Hermawan indra, (2014). Gambaran kepatuhan perawat dalam penerapan


surgical patient safety fase sign out di ibs rsud kebumen. Kebumen: stikes
muhammadiyah gombong

Hidayat, A.A, (2007). Metode penelitian keperawatan dan teknik analisis data.
Jakarta: Salemba Madika

Hikabi, (2010). Buku pelatihan dasar-dasar ketrampilan bagi perawat kamar


bedah. Jakarta: Hikabi press

Irwanto. (2008). Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Bina Aksara.

Ivancevich, (2007). Perilaku dan manajemen organisasi. Jakarta: Erlangga

KKP-RS. (2007). Sembilan Solusi Live-Saving Keselamatan Pasien Rumah Sakit.


www.inapatsafety-persi.or.id/?show=detailnews&kode=3&tbl=artikel.
Diakses 28 Februari 2015 jam 17.00 WIB.

Kumar V, Cotran RS, Robbins SL, (2007). Buku ajar patologi. 7 Buku
Kedokteran EGC, : 189-1 nd ed , Vol. 1. Jakarta : Penerbit

Kumar V, Cotran RS, Robbins SL, (2007). Buku ajar patologi .7 Buku
Kedokteran EGC, : 860-1. nd ed, Vol. 2. Jakarta : Penerbit

Majid,A et al. (2012). keperawatan perioperatif edisi 1. Yogyakarta: goysen


publising.

Mila, siti muslikatul. (2006). hubungan antar masa kerja, pemakaian alat
pelindung pernafasan (masker) pada tenaga kerja bagian pengamplasan
dengan kapasitas fungsi paru PT. Accent house pecangaan jepara, skripsi
universitas negri semarang.

Murdiyastuti. (2010). Pengaruh Persepsi Tentang Profesionalitas,Pengetahuan


Patients Safety Dan Motivasi Perawat Terhadap Pelaksanaan Program
Patients Safety Di Ruang Rawat Inap Rso Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta, skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Thesis.
http://eprints.uns.ac.id/2154/1/134300808211004321.pdf. Diakses pada
tanggal 20 mei 2015 pukul 14.40

Muttaqin dan sari. (2013). Asuhan keperawatan perioperatif: konsep, proses, dan
aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.

Mustikawati, Y.H. (2011). Analisis Determinan Kejadian Nyaris Cedera dan


Kejadian Tidak Diharapkan di Unit Perawatan Rumah Sakit Pondok
Indah Jakarta.http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20282767-T%20Yully
%20Harta %20Mustikawati.pdf. Diakses 27 Februari 2015 jam 09.00
WIB.

Notoatmodjo, S. (2005). Metologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka


Cipta.

, (2005). Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: rineka cipta

, (2007). Metode Penelitian, Jakarta: PT.Rineka Cipta

, (2007). Promosi kesehatan & ilmu perilaku. Jakarta: PT. Rineka


cipta.
, (2008). Sosiologi untuk kesehatan. Jakarta: Salemba medika

, (2010). Ilmu perilaku kesehatan. Jakarta : Rineka cipta

, (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka cipta

, (2011). Teori Dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Dan


Perilaku Manusi. Jogjakarta: mulia media

, (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: rineka cipta

Nugroho, W (2008). Keperawatan Gerontik & Geriatrik, Edisi-3. Jakarta: EGC

Purwanto, H. 2006. Pengantar Perilaku Manusia untuk Perawat. Jakarta: EGC


Pusat bahas departemen pendidikan nasional, (2014). Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Potter P., Perry, Anne G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan, cetakan
1 Edisi 4. Jakarta: EGC.

, (2006). Fundamental keperawatan: konsep, proses,


dan praktik. Edisi ke-4. Jakarta: EGC

Riwidikdo, handoko, (2008). Statistik kesehatan cetakan keempat. Yogyakarta:


mitra cendikia press

Saryono, (2008). Metode Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia press

Setiadi, (2007). Konsep dan proses keperawatan keluarga. Yogyakarta: Graha


Ilmu

Slamet B, (2007). Psikologi Umum. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Sugiyono, (2010). metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan RND. bandung:


alfabeta

Suharyanto, T. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Berkontribusi Terhadap Pasien


Safety di Kamar Operasi Rumah Sakit Premier Bintaro.
http://www.poltekkesjakarta1.ac.id/file/dokumen/625_Toto_Suharyanto_2
45.docx. Diakses 23 februari 2015 pukul 10.00 WIB.

Swanburg, (2006). Motivasi. Jakarta: Bintang pustaka

Tamsuri, (2006). Asuhan Keperawatan Perioperatif. Jakarta: EGC.

Tirtabayu, eva Hasri dkk, (2012). Jurnal Manajeman pelayanan kesehatan,


Praktik keselamatan pasien bedah di Rumah Sakit umum Daerah
sumbawa. http://jurnal.ugm.ac.id/jmpk/article/download/5170/4245.
Diakses 23 februari 2015 pukul 10.25 WIB
Widyawati S, (2012). Konsep dasar keperawatan. Jakarta: prestasi pustaka
publisher

WHO, (2003). Post Operatif Care. New York: McGraw-Hill.

, (2008). WHO Guidelines for safe Surgery, First Edition. New York:
McGraw-Hill.
SURGICAL SAFETY CHECKLIST (FIRST EDITION)
Before induction of anaesthesia Before skin incision Before patient leaves operating room

SIGN IN TIME OUT SIGN OUT

PATIENT HAS CONFIRMED CONFIRM ALL TEAM MEMBERS HAVE NURSE VERBALLY CONFIRMS WITH THE
IDENTITY INTRODUCED THEMSELVES BY NAME AND TEAM:
SITE ROLE
PROCEDURE THE NAME OF THE PROCEDURE RECORDED
CONSENT SURGEON, ANAESTHESIA PROFESSIONAL
AND NURSE VERBALLY CONFIRM THAT INSTRUMENT, SPONGE AND NEEDLE
SITE MARKED/NOT APPLICABLE PATIENT COUNTS ARE CORRECT (OR NOT
SITE APPLICABLE)
ANAESTHESIA SAFETY CHECK COMPLETED PROCEDURE
HOW THE SPECIMEN IS LABELLED
PULSE OXIMETER ON PATIENT AND FUNCTIONING ANTICIPATED CRITICAL EVENTS (INCLUDING PATIENT NAME)

DOES PATIENT HAVE A: SURGEON REVIEWS: WHAT ARE THE WHETHER THERE ARE ANY EQUIPMENT
CRITICAL OR UNEXPECTED STEPS, PROBLEMS TO BE ADDRESSED
KNOWN ALLERGY? OPERATIVE DURATION, ANTICIPATED
NO BLOOD LOSS? SURGEON, ANAESTHESIA PROFESSIONAL
YES AND NURSE REVIEW THE KEY CONCERNS
ANAESTHESIA TEAM REVIEWS: ARE THERE FOR RECOVERY AND MANAGEMENT
DIFFICULT AIRWAY/ASPIRATION RISK? ANY PATIENT-SPECIFIC CONCERNS? OF THIS PATIENT
NO
YES, AND EQUIPMENT/ASSISTANCE AVAILABLE NURSING TEAM REVIEWS: HAS STERILITY
(INCLUDING INDICATOR RESULTS) BEEN
RISK OF >500ML BLOOD LOSS CONFIRMED? ARE THERE EQUIPMENT
(7ML/KG IN CHILDREN)? ISSUES OR ANY CONCERNS?
NO
YES, AND ADEQUATE INTRAVENOUS ACCESS HAS ANTIBIOTIC PROPHYLAXIS BEEN GIVEN
AND FLUIDS PLANNED WITHIN THE LAST 60 MINUTES?
YES
NOT APPLICABLE
IS ESSENTIAL IMAGING DISPLAYED?

YES
NOT APPLICABLE

THIS CHECKLIST IS NOT INTENDED TO BE COMPREHENSIVE. ADDITIONS AND MODIFICATIONS TO FIT LOCAL PRACTICE ARE ENCOURAGED.
Lampiran
5

HUBUNGAN PENGETAHUAN TIM BEDAH TERHADAP KEPATUHAN


PENERAPAN SURGICAL PATIENT SAFETY PADA PASIEN OPERASI
BEDAH MAYOR DI IBS RSUD KEBUMEN

Instrumen Penelitian
Kuisioner

Tanggal :
No. Responden :

A. DATA KARAKTERISTIK RESPONDEN


1. Nama/ Initial :..
2. Umur :..tahun
3. Jenis kelamin: L P
4. Pendidikan terakhir :
(.) SPK
( ) DIII Keperawatan
(.) Ners
(.) Spesialis

5. Jabatan/Pangkat/Gol :..
6. Lama Bekerja : <1 th 1-5 th >5 th


B. Butir Pernyataan Variabel Pengetahuan Diisi oleh Responden Tim
Bedah (Ahli Bedah, Ahli Anastesi dan Perawat Bedah )
Bacalah dengan cermat dan teliti pada setiap item pertanyaan. Pilihlah
jawaban pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda silang (X ) pada
jawaban yang dianggap benar.
1. Patient safety adalah ....
a. Pasien bebas dari cidera yang seharusnya tidak terjadi atau pasien
bebas dari cedera yang potensial terkait dengan pelayanan
kesehatan.
b. Suatu sistem pelayanan dalam rumah sakit yang memberikan
asuhan pasien lebih aman.
c. Sistem pelayanan yang diberikan kepada pasien apabila akan
terjadi resiko cidera.
d. Merupakan upaya memberikan asuhan pasien lebih aman yang
dilakukan didalam ruang tertentu.
e. Asuhan yang diberikan untuk pasien agar pasien lebih aman dan
nyaman .

2. Kebijakan patient safety di rumah sakit antara lain, kecuali....


a. Rumah sakit wajib melaksanakan standar keselamatan pasien
b. Rumah sakit wajib melaksanakan 7 langkah menuju keselamatan
pasien
c. Menurunya Kejadian Tidak Diinginkan
d. Rumah sakit wajib menerapkan standar keselamatan pasien.
e. Evaluasi pelaksanaan keselamatan pasien akan dilakukan melalui
program akreditasi rumah sakit.

3. Pengertian Operasi yang tepat adalah....


a. Tindakan pembedahan yang dilakukan di kamar operasi dengan
prinsip steril .
b. Tindakan pembedahan yang melibatkan banyak orang dan banyak
mengandung resiko cidera.
c. Tindakan pembedahan yang gawat yang dilakukan oleh dokter
bedah.
d. Suatu bentuk tindakan invasive yang dilakukan tenaga profesional
dan harus mendapatkan persetujuan pasien dan keluarga.
e. Tindakan pembedahan yang banyak mengandung resiko dan kasus
kecelakaan .

4. Pengetahuan tim bedah dalam keselamatan pasien yang baik sebaiknya


....
a. Mengetahui pengertian, tujuan, unsur-unsur serta upaya dalam
peningkatan patient safety.
b. Mampu mengevaluasi pelaksanaan keselamatan pasien
c. Mampu memecahkan permasalahan tentang keselamatan pasien.
d. Selalu berpikir positif dan ikut pelatihan/ seminar kesehatan.
e. Berupaya meningkatakan keselamatan pasien dan menurunkan
kejadian tidak diinginkan.

5. Surgical Patient Safety check-list merupakan ....


a. Check-list yang digunakan untuk pasien dalam keadaan darurat
saat proses pembedahan
b. Check-list yang digunakan di rumah sakit.
c. Upaya untuk menurunkan kejadian tidak diingankan
d. Pelayanan pasien di kamar operasi agar lebih nyaman.
e. Alat atau instrument yang digunakan untuk menunjang
keselamatan pasien di dalam kamar operasi.

6. Tujuan Surgical Patient Safety adalah untuk ....


a. Memberikan tindakan perioperatif pada Pasien
b. Dilakukan dan diterapkan di kamar bedah.
c. Mencegah kejadian tidak diinginkan dan upaya meningkatkan
keselamatan pasien.
d. Agar pasien merasa nyaman saat dilakukan tindakan perioperatif.
e. Digunakan untuk pasien dalam keadaan darurat saat proses
pembedahan

7. Surgical safety checklist terdiri dari ....item


a. 21
b. 22
c. 23
d. 24
e. 25

8. Surgical safety checklist terdiri ..... fase?


a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
e. 6

9. Fase Sign In adalah fase dimana .....


a. Pasien sudah berada di meja operasi.
b. Tim bedah mengantisipasi keadaan kritis pasien.
c. Pasien sudah diberi injeksi antibiotik profilaksis
d. Sebelum induksi dilaksanakan pada pasien.
e. Fase saat pasien mempersiapkan keperluan operasi (puasa, sceren
dll)

10. Salah satu tindakan yang dilakukan Pada fase sign in adalah ....
a. Diperiksa apakah perlu pemeriksaan selanjutnya
b. Di periksa apakah pasien mengalami perdarahan .
c. Konfirmasi bahwa antibiotik profilaksis sudah diberikan.
d. Memberi label pada spesimen dengan lengkap dan benar .
e. Pasien di cek identitas, lokasi, prosedur, dan riwayat alergi.
11. Menanyakan apakah pasien mempunyai riwayat alergi merupakan
salah satu item yang ditanyakan pada fase....
a. Sign in
b. Time Out
c. Sign out
d. Sign In dan Time Out
e. Time Out dan Sign Out

12. Memeriksa peralatan anestesi, sistem pernafasan (oksigen dan


inhalansi) apakah berfungsi dengan baik serta memeriksa ketersediaan
obat sebelum melakukan induksi merupakan tugas dari ....
a. Ahli bedah
b. Ahli anastesi dan perawat anastesi
c. Perawat bedah
d. Perawat bedah dan ahli bedah
e. Perawat bedah dan ahli anastesi

13. Pasien akan mulai di lakukan insisi kulit atau dilakukan pembedahan
merupakan fase....
a. Sign in
b. Time Out
c. Sign out
d. Sign In dan Time Out
e. Time Out dan Sign Out

14. Berikut ini adalah yang dilakukan dan diperhatikan pada fase Time
Out, kecuali...
a. Semua anggota Tim memperkenalkan nama dan perannya
b. konfirmasi nama pasien , prosedur, dan lokasi sebelum melakukan
pembedahan kepada pasien
c. Mengantisipasi situasi kritis saat proses pembedahan
d. Konfirmasi bahwa antibiotik profilaksis sudah diberikan dalam 60
menit sebelumnya.
e. Menghitung instrumen, kasa dan jarum dengan lengkap untuk
mengetahui bahwa tidak ada instrumen yang tertinggal.

15. Saat operasi akan dimulai pastikan semua perlengkapan sudah siap,
dan mengkonfirmasi bahwa telah diberikan antibiotik profilaskis 60
menit sebelumnya, termasuk item pada fase....
a. Sign in
b. Time Out
c. Sign out
d. Sign In dan Time Out
e. Time Out dan Sign Out

16. Pentingnya mengkonfirmasi secara verbal mengenai Pasien, Sisi


operasi, dan prosedur sebelum melakukan insisi pada pasien
merupakan upaya untuk ....
a. Memperkenalkan pasien pada tim bedah
b. Membuat pasien lebih nyaman.
c. Memberikan pelayanan yang baik pada pasien
d. Mengetahui bahwa pasien dan lokasi operasi yang akan dilakukan
benar
e. Agar pasien tidak merasa cemas menghadapi operasi.

17. Dalam mengantisipasi keadaan kritis saat pembedahan dilakukan


oleh....
a. Ahli Bedah
b. Ahli Anastesi
c. Ahli Bedah dan Ahli Anastesi
d. Tim Bedah
e. Perawat Bedah dan Perawat Anastesi
18. Komponen yang penting dalam operasi adalah ....
a. Mengantisipasi keadaan yang membahayakan, komunikasi tim
yang efektif, kerja tim yang efisien dan pencegahan komplikasi.
b. Alat yang digunakan lengkap serta mengantisipasi keadaan yang
membahayakan.
c. Alat yang digunakan lengkap, kesiapan Tim Bedah serta
komunikasi yang baik serta
d. Alat yang digunakan lengkap dan menurunkan kejadian tidak
diinginkan .
e. Meningkatakan Keselamatan Pasien dan menurunkan kejadian
tidak diinginkan.

19. Salah satu fase tindakan perioperatif adalah fase Sign out yaitu ....
a. Dimana pasien sudah dipindahkan ke ruang Recovery Room (RR)
b. Tahap akhir yang dilakukan saat proses pembedahan.
c. Saat pasien dikembalikan fungsi kesadaranya.
d. Fase yang terpenting dari fase lain.
e. Tahap akhir yang dilakukan saat penutupan luka operasi sampai
sebelum pasien dikeluarkan dari kamar operasi.

20. Fase sign out terdiri dari .... item.


a. 5
b. 6
c. 7
d. 8
e. 9

21. Sebelum pasien meninggalkan kamar operasi dilakukan ....


a. Pemulihan pasien sampai pasien sadar oleh perawat anastesi.
b. Penghitungan instrumen, kasa, dan jarum dengan lengkap.
c. Observasi dan monitor tanda-tanda vital sampai pasien sadar
d. Antisipasi keadaan kritis dan mencegah komplikasi pada pasien
e. Memberikan label pada specimen untuk pemeriksaan selanjutnya.

22. Permasalahan pada alat dapat mengakibatkan, kecuali....


a. Tidak ada permasalahan bagi Ahli bedah
b. Kurang maksimalnya kinerja tim bedah
c. Permasalahan bagi perawat iunstrumen
d. Permasalahan yang bersifat Universal
e. Permasalahan bagi Tim Bedah

23. Pemeriksaan patologi dilakukan untuk....


a. Semua jenis operasi
b. Pasien yang memerlukan pemeriksaan patologi yang diinstruksikan
oleh koordinator.
c. Meningkatkan keselamatan pasien.
d. Kepentingan Ahli Bedah
e. Kepentingan labolatorium

24. Kesalahan dalam pemberian label pada specimen patologi berpotensi


menjadi kesalahan dalam ....
a. pemeriksaan di laboratorium.
b. Pemberian diagnosa.
c. Pemeriksaan selanjutnya
d. Memberikan tindakan selanjunya.
e. Semua benar

25. Dalam pemulihan pasien yang terpenting adalah....


a. Pengkajian yang cermat dan intervensi yang tepat membantu
pasien kembali dalam fungsi optimalnya.
b. Melakukan pencatatan atas tindakan operasi yang telah dilakukan
untuk upaya keselamatan pasien dan untuk tindakan selanjutnya.
c. Antisipasi dan mengatsi segala komplikasi serta komunikasi yang
baik dalam Tim
d. Observasi dan Memonitor tanda-tanda vital serta keadaaan umum
pasien.
e. Semua benar
Lampiran 6

Kunci jawaban kuesioner pengetahuan tim bedah terhaap penerapan surgical


patient safety pada pasien operasi bedah mayor.

1. A
2. C
3. D
4. A
5. E
6. C
7. B
8. B
9. D
10. E
11. A
12. B
13. B
14. E
15. B
16. D
17. D
18. A
19. E
20. A
21. B
22. A
23. B
24. E
25. E
Lampiran 7
SURAT PENGANTAR VALIDASI INSTRUMEN

Hal : Permohonan Kesediaan Menjadi Expert Judgment


Kepada Yth :

Dengan Hormat,
Sebagai salah satu syarat dalam pembuatan Tugas Akhir Skripsi, bersama
ini saya:
Nama : Harini setiawati
NIM : A11100729
Judul Penelitian : Hubungan Pengetahuan Tim Bedah terhadap Kepatuhan Penerapan Surgical
Patient Safety Pada Pasien Operasi Bedah Mayor di IBS RSUD Dr.
Soedirman Kebumen.

Memohon dengan sangat kesediaan Bapak sebagai Expert Judgment untuk memvalidasi
instrumen penelitian yang berupa lembar kuesioner, guna penelitian tersebut. Demikian
permohonan saya sampaikan, atas bantuan dan kesediaannya saya ucapkan terima kasih.

Gombong, .............. 2015


Mengetahui
Validator Pemohon,

................................ Harini Satiawati


NIM. A11100729
Lampiran 8

SURAT KETERANGAN VALIDASI

Yang bertandatangan dibawah ini :


Nama :
Jabatan :
Instansi :

Telah menerima instrumen penelitian yang berjudul Hubungan Pengetahuan Tim Bedah
terhadap Kepatuhan Penerapan Surgical Patient Safety Pada Pasien Operasi Bedah Mayor di IBS
RSUD Dr. Soedirman Kebumen yang disusun oleh :

Nama : Harini Setiawati


NIM : A11100729
Jurusan : S1 Keperawatan
Instansi : Stikes Muhammadiyah Gombong

Setelah memperhatikan dan mengadakan pembahasan pada butir-butir pernyataan berdasarkan


kisi-kisi instrumennya, maka masukan untuk instrumen ini adalah:
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Gombong , .. 2015
Validator.
...........................................
Lampiran
9

Lembar Permohonan Menjadi Responden

Kepada :
Yth Bpk/Ibu ...........
Di RSUD Kebumen.

Assalamualaikum, Wr. Wb
Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Mahasiswa tingkat 4 prodi S1
Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong
Nama : HARINI SETIAWATI
NIM : A11100729
Judul penelitian : Hubungan Pengetahuan Tim Bedah Terhadap
Penerapan Surgical Patient Safety Pada Pasien
Operasi Bedah Mayor Di IBS RSUD kebumen.

Dengan ini memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden


dalam penelitian ini dan mengisi daftar pertanyaan yang telah saya sediakan guna
penyusunan skripsi. Segala hal yang bersifat rahasia akan saya rahasiakan dan
digunakan untuk kepentingan penelitian ini. Apabila saudara bersedia menjadi
responden, maka saya mohon untuk menandatangani lembar persetujuan yang
telah tersedia. Atas kerjasamanya saya ucapka terimakasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb

Kebumen, .... 2015


Peneliti

(Harini Setiawati)
Lampiran 10

Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Dengan menandatangani lembar ini, maka saya:


Nama : ..................................................
Umur : ..................................................
Jenis kelamin : ..................................................
Alamat : ..................................................
Dengan ini saya bersedia memberikan persetujuan menjadi responden
penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa S1 keperawatan STIKES
Muhammadiyah Gombong dengan judul Hubungan Pengetahuan Tim Bedah
Terhadap Penerapan Surgical Patient Safety Pada Pasien Operasi Bedah Mayor Di
IBS RSUD kebumen.
Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak akan merugikan atau berakibat
negatif untuk saya sehingga jawaban yang saya berikan adalah jawaban yang
sebenar-benarnya. Segala hal yang bersifat rahasia akan di jaga rahasiaanya dan
digunakan untuk kepentingan penelitian. Demikian persetujuan ini saya buat
dengan sesungguhnya dan tidak ada paksaan dari pihak manapun.

Kebumen, .... 2015

Responden
Peneliti,

(Harini Setiawati ) ()

Tanpa nama terang


Lampiran 14

Crosstab

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
pengetahuan tim bedah * 24 100,0% 0 ,0% 24 100,0%
kepatuhan penerapan sscl

pengetahuan tim bedah * kepatuhan penerapan sscl Crosstabulation


kepatuhan penerapan sscl
tidak patuh patuh Total

pengetahuan tim bedah cukup Count 3 3 6


% within pengetahuan tim 50,0% 50,0% 100,0%

bedah
baik Count 0 18 18
% within pengetahuan tim ,0% 100,0% 100,0%

bedah
Total Count 3 21 24
% within pengetahuan tim 12,5% 87,5% 100,0%

bedah

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square a 1 ,001


10,286
b 6,222 1 ,013
Continuity Correction
Likelihood Ratio 9,767 1 ,002
Fisher's Exact Test ,010 ,010
Linear-by-Linear 9,857 1 ,002
Association
N of Valid Cases 24

a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,75.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper

For cohort kepatuhan ,500 ,225 1,113


penerapan sscl = patuh
N of Valid Cases 24

pengetahuan tim bedah * usia tim bedah Crosstabulation


usia tim bedah
1 2 3 Total

pengetahuan cukup Count 1 4 1 6


tim bedah % within pengetahuan tim bedah 16,7% 66,7% 16,7% 100,0%

baik Count 0 13 5 18
% within pengetahuan tim bedah ,0% 72,2% 27,8% 100,0%

Total Count 1 17 6 24
% within pengetahuan tim bedah 4,2% 70,8% 25,0% 100,0%

pengetahuan tim bedah * lama kerja Crosstabulation


lama kerja
1-5th >5th Total
pengetahuan cukup Count 3 3 6
tim bedah % within pengetahuan tim bedah 50,0% 50,0% 100,0%

baik Count 5 13 18
% within pengetahuan tim bedah 27,8% 72,2% 100,0%

Total Count 8 16 24
% within pengetahuan tim bedah 33,3% 66,7% 100,0%
pengetahuan tim bedah * pendidikan Crosstabulation
pendidikan
d3 ners spesialis Total

pengetahuan cukup Count 5 1 0 6


tim bedah % within pengetahuan tim bedah 83,3% 16,7% ,0% 100,0%

baik Count 13 1 4 18
% within pengetahuan tim bedah 72,2% 5,6% 22,2% 100,0%

Total Count 18 2 4 24
% within pengetahuan tim bedah 75,0% 8,3% 16,7% 100,0%

Frekuensi

Statistics
usia tim jenis lama pengetahuan kepatuhan
bedah pendidikan kelamin jabatan kerja tim bedah penerapan sscl

N Valid 24 24 24 24 24 24 24
Missin 0 0 0 0 0 0 0

g
Mean 2,21 2,42 1,29 1,50 2,67 2,75 1,88
Median 2,00 2,00 1,00 1,00 3,00 3,00 2,00
Mode 2 2 1 1 3 3 2
Range 2 2 1 2 1 1 1
Minimum 1 2 1 1 2 2 1
Maximum 3 4 2 3 3 3 2
Sum 53 58 31 36 64 66 45
Frekuensi tabel dan Histogram

1. Usia

Usia Tim Bedah


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 1 1 4,2 4,2 4,2


2 17 70,8 70,8 75,0

3 6 25,0 25,0 100,0

Total 24 100,0 100,0


2. Pendidikan

Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid d3 18 75,0 75,0 75,0


ners 2 8,3 8,3 83,3

spesialis 4 16,7 16,7 100,0

Total 24 100,0 100,0


3. Jenis kelamin

Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid laki-laki 17 70,8 70,8 70,8


perempuan 7 29,2 29,2 100,0

Total 24 100,0 100,0


4. Jabatan

Jabatan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid perawat bedah 16 66,7 66,7 66,7


perawat anastesi 4 16,7 16,7 83,3

dokter 4 16,7 16,7 100,0

Total 24 100,0 100,0


5. Lama kerja

Lama Kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 1-5th 8 33,3 33,3 33,3


>5th 16 66,7 66,7 100,0

Total 24 100,0 100,0


6. Pengeetahuan Tim Bedah

Pengetahuan Tim Bedah


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid cukup 6 25,0 25,0 25,0


baik 18 75,0 75,0 100,0

Total 24 100,0 100,0


7. Kepatuhan Tim Bedah

Kepatuhan Penerapan SSCL


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak patuh 3 12,5 12,5 12,5


patuh 21 87,5 87,5 100,0

Total 24 100,0 100,0


Lampiran 15

RENCANA JADUAL PENYUSUNAN SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN TIM BEDAH TERHADAP KEPATUHAN
PENERAPAN SURGICAL PATIENT SAFETY PADA PASIEN OPERASI BEDAH MAYOR

DI IBS RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

No Jenis kegiatan November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni
(2014) (2015)
1 Pengajuan tema
dan judul
2 Study Pendahuluan
3 Penyusunan
Proposal
4 Ujian Proposal
5 Perbaikan Proposal
6 Pengumpulan Data
7 Pengolahan Data
8 Analisis Data
9 Penyusunan
Laporan Hasil
10 Seminar Hasil
11 Perbaikan Laporan
12 Pengumpulan
Laporan

Vous aimerez peut-être aussi