Argumen Baik dan Tidak baik , Valid dan tidak valid , kuat dan
lemah.
Suatu argument disebut baik apabila memberikan dasar untuk
menerima kesimpulan yang ditarik daripadanya , baik tau buruknya argument sangat ditentukan oleh seberapa besar dukungannya terhadap kesimpulan.
Ada beberapa cara untuk menentukan apakah sebuah argumen
baik atau tidak .
Pertama ,argumen yang memberikan dukungan tegas dan
niscaya terhadap suatu kesimpulan disebut argument yang valid. Dengan kata lain ciri utama sebuah argumen yang valid adalah kesimpulannya bersifat niscaya. Apabila Premis premisnya benar , maka kesimpulannya pasti benar . Dengan kata lain , argument bisa valid atau tidak valid. Contoh : setiap mahasiswa yang berbudi pekerti baik pasti mematuhi semua peraturan kampus yang telah ia setujui . Budi adalah mahasiswa yang tidak mematuhi peraturan kampus yang telah ia setujui. Kesimpulan: Jadi , Budi adalah mahasiswa yang tidak berbudi pekerti baik . Apabila premis premis nya benar , maka kesimpulan dari argument diatas juga benar . selain itu , kesimpulan dalam argument diatas bersifat niscaya atau pasti . Kedua sebuah argument disebut Valid jika diasumsikan bahwa premis premis nya benar. Jenis argument ini disebut argument sesuai dengan akal sehat ( sound argument) . dengan kata lain , argument yang sesuai dengan akal sehat memiliki ciri ciri valid (kesimpulannya benar) dan semua premis nya benar. Contoh : semua mahasiswa yang tekun dan rajin belajar sangat berpeluang lulus dalam ujian , susan adalah mahasiswa yang tekun dan rajin belajar . Kesimpulan : jadi ,Susan sangat berpeluan lulus dalam ujian. Argumen diatas tidak saja valid tetapi juga benar . karena itu disebut masuk akal . karena kesimpulannya didukung sepenuhnya oleh premis premisnya , maka argument ini juga disebut argument yang baik . Contoh argument yang tidak sesuai dengan akal sehat : Semua binatang berkaki empat Ayam adalah binatang Jadi , Ayam berkaki empat Argumen diatas termasuk argumen valid ( karena kesimpulan yang ditarik dari padanya bersifat niscaya); tetapi bukan argumen yang sesuai dengan akal sehat. Karena itu harus dikatakan bahwa meskipun kesimpulannya Valid , tetapi tidak sesuai dengan akal sehat. Dengan kata lain , argumen dapat saja valid , tetapi tidak dengan sendirinya baik , dalam contoh diatas bukan argumen yang baik karena tidak sesuai dengan akal sehat. Ketiga , sebuah argumen yang masuk akal pada umumnya membawa kita kepada kesimpulan yang benar . Contoh : Apabila para pendaki gunung berjalan dengan arah yang sama dan dalam jarak yang jauh , mereka akan kembali ke titik dimana mereka berangkat . Argumen ini masuk akal , akan tetapi tidak dengan sendirinya baik . alasannya , fakta bahwa mereka berjala dengan arah yang sama dan bahwa mereka berjalan cukup jauh sama sekali tidak harus bearti mereka akan kembali ke titik semula mereka berangkat . mereka bisa saja berhenti di tengah jalan , karenanya mereka tidak kembali ke titik dimana mereka berangkat. Keempat, Argumen bisa saja berguna , dan karenanya dapat disebut argumen yang baik , meskipu tidak dimaksudnkan sebagai argumen valid atau masuk akal. Contoh : menurut pengalaman saya selama sepuluh tahun mengajarm mahasiswa saya selalu lulus dengan hasil memuaskan Jadi kesimpulan nya : Karena itu tahun ini mahasiswa saya juga akan lulus dengan hasil memuaskan . Argumen diatas tidak dapat disebut argumen valid karena kesimpulannya bisa saja salah (karena masi bersifat kemungkinan / probabilitas) bahkan meskipun premis dari argumen ini benar kesimpulan yang ditarik tidak otomatis benar. Argumen yang memberikan dasar kuat untuk percaya seperti ini disebut Argumen kuat ( probabilitas kebenarannya yang tinggi)