Vous êtes sur la page 1sur 7

MUKADDIMAH ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH

Sejarah Perumusan Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah


Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah disusun secara normal setelah gerakan
muhammadiyah melancarkan aktivitas dan usahanya selama Tiga Puluh Delapan Tahun. Tetapi
dengan belum dimilikinya rumusan mukadimah bukan berarti bahwa sebelum di formulasikannya
Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, persyarikatan belum memiliki perjuangan secara
pasti. KHA. Dahlan dalam membangun persyarikatan Muhammadiyah dilandasi dengan ide yang
jelas dan pasti, yang seluruhnya didasarkan pad ajaran Al-Quran, dan ide ini sekalipun tidak pernah
dituangkan ke dalam konsep tertulis, akan tetapi secara jelas pula dapat dituangkan dan dihayati oleh
para rekan yang mendukung gagasannya.

Hasil rumusan Ki Bagus Hadikusuma pertama kalinya diperkenalkan dalam Muktamar


Darurat tahun 1946 di Yogyakart. Selanjutnya dalam Muktamar ke 31 di Yogyakarta pada tahun
1950 konsep Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah Tersebut di ajukan kembali untuk
dibahas dan disahkan secara resmi. Akan tetapi pada waktu itu muncul ula konsep lain yang disusun
oleh Prof DRS. HAMKA dan kawan-kawannya, yang isinya lebih menitikberatkan pada peranan dan
sumbangsih Muhammadiyah dalam menisci kemerdekaan dan pembangunan bangsa dan negara.

Dengan uraian diatas dapat dinyatakan bahwa susunan Mukadimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah dilatarbelakangi oleh beberapa factor , antara lain sebagai berikut :

a) Belum adanya rumusan formal tentang darar dan cita-cita pejuangan muhammadiyah.

KHA.Dahlan membangun persyarikatan muhammadiyah bukan didasarkan pada teori terlebih


dahulu dirumuskan secara rinci, sistematik dan ilmiyah. Apa yang oleh KHA.Dahlan diketemukan
dalam Al-Quran segera beliau wujudkan dalam amalan yang konkret. KHA.Dhlan selalu berprinsip
bahwa Agam islam adalah agama amal ( Surat Maryam : 76, ar-Rum: 15 ).
Pada awal perjuangan Muhammadiyah sikap ini tidak mengaburkan
penghayatan seorang terhadap hakikat muhammadiyah. Akan tetapi seretan muhammadiyah
semakin berkembang luas serta anggotanya semakin bertambah banyak, semua ini mengakibatkan
semakin jauh mereka dari sumber gagasan dan ide yang menjadi landasan berpijak organisasi
Muhammadiyah. Karena itu wajar bila akhirnya terjadi kekaburan penghayatan dasar- dasar pokok
yang menjadi daya dorong KHA.Dhlan dalam menggerakan persyarikatan Muhammadiyah.

b) Kehidupan rohani keluarga Muhammadiyah menampakan gejala penurunan, akibat akibat


terlalu berat mengejar kehidupan duniawi.

Perkembangan dan perubahan zaman dapat dinyatakan hampir seluruhnya mengarah pada
kehidupan duniawi, dan sedikit sekali yang mengarah kepada peningkatan kebahagian rohani. Gejala
semacam ini semnakin lama semakin meningkat kadar kualitasnya. Bertitik tolak dari perkembangan
semacam inilah tata nilai yang di anut oleh masyarakat sedikit demi sedikit mengalami pergeseran
dan perubahan. Dan sebagian masyarakat telah benar benar mengalami pergeseran tata niali, dari
semula sangat menjunjung tinggi nilai nilai rohani bergeser kepada sedemikian menonjolnya niali-

1
nilai keduniawain dan nilai material yang di prioritaskan. Tanda tanda diatas muali terlihat pula
dalam tata kehidupan muhammadiyah.

c) Makin kuatnya berbagai pengaruh alampikiran dari luar, yang lansung atau tidak langsungnya
berhadapan dengan faham dan kenyakina hidup muhammadiyah

Berbagai pola pikiran, sikap hidup, ataupun alam pikiran yang datang dari luar, disamping
mempunyai nilai- nilai negative yang menyertainya. Disini lah arti penting rumusan resmi yang
dapat dijadikan pegangan bagi keluarga besar Muhammadiyah dalam rangka mengantisipasi
berbagai pengaruh negative dari sekian banyak alam pikiran yang masuk ke Indonesia.

d) Dorongan disusunnya pembukaan Undang-Undang Dasar RI tahun 1945

Keterlibatan Ki Bagus Hadikusuma dalam diskusi yang sangat intens, serius dan cukup
menegakan namun dengan toleransi sewaktu menyusun Pembukan UUD 1945, dirasakan sebagai
pengalaman tersendiri yang tidak dapat dilupakan begitu saja. Bahkan ia tercatat sebagai salah
seorang tokoh yang sangat vocal dan gigih memperjuangkan islam agar dijadikan dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Namun betapa terperanjatnya, ki bagus pulang ke rumah ternyata
Anggaran Dasar Muhammadiyahmasih sangat lugas dan cukup sederhana, dan berisi pasal demi
pasal tanpa didahului dengan Pembukaan padahal pembukaan itu adalah fondasi atau rohnya bagi
sebuah bangunan organisasi apa yang tergambar dalam pasal demi pasal sesungguhnya tidak lebih
dari cerminan yang dipaparkan dalam mukadimah.

Hakikat dan Fungsi Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

a) Hakikat Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah


Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah pada hakikatnya yang merupakan suatu
kesimpulan dari perintah dan ajaran al-Quran dan as-Sunah tentang pengabdian buat manusia
kepada Allah SWT, amal dan pejuangan bagi setiap muslim yang akan sadar atas kedudukannya
suatu hamba dan khalifah di muka bumi.

b) Fungsi Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah


Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah merupakan jiwa, nafas dan semangat dan
pengabdian dan perjuangan ke dalam tubuh dan segala gerak organisasinya, yang harus dijadikan
asa dan pusat tujuan perjuangan muhammadiyah.

Teks Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

2
Dictum Matan/teks Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah terdiri dari tujuh
paragraph, yang setiap paragraph berisi satu pokok pikiran sebagaimana berikut dibawah ini.

Pertama : Hidup Manusia harus berdasarkna TAUHID, yaitu mengesakan


allah;

Kedua : Hidup manusia masyarakat/saling kenal mengenal

Ketiga : Hanya ajaran islam satu satunya ajaran hidup yang dapat d
ijadikan sendi pembentukan pribadi utama dan mengatur ketertiban hidup
bersama(masyarakat)menuju hidup bahagia sejahtera hakiki dunia dan akhirat.

Keempat : Berjuang menegakkan dan menjujung tinggi agama islam untuk


mewujudkan masyarakat utama,adil dan makmur yan diridhai ALLAH SWT adalah WAJIB,sebagai
ibadah kepada ALLAH,dan berbuat islah dan ihsan kepada sesama manusia.

Kelima : Perjuangan menegakkan dan menjujung tinggi agama islam hanyalah akan
berhasil bila dengan mengikuti jejak (ittiba)perjuangan para nabi,terutama perjuangan nabi
Muhammad saw.

Keenam : perjuangan mewujudkan pokok pokok pikiran seperti di atas hanya


dapat dilaksanakan dengan sebaik baik nya dan akan berhasil bila dengan cara berorganisasi.

Ketujuh : seluruh perjuangan diarah kan kepada tercapainya tujuan


muhammadiyah,yaitu terwujud nya masyarakat utama adil dan makmur yang di ridhoi ALLAH
SWT.

Secara logika,ketujuh pokok pikiran yang tersimpul Mukamadimah Anggaran Dasar


Muhammadiyah dilihat dari systemmatika penyusunan nya benar benar merupakan suatu pemikiran
yang sangat kritis dan tersusun secara sistematik.ketujuh pokok pikiran tersebut masing masing
menegaskan,bahwa:

Pertama : Manusia adalah makhluk TUHAN (Homo Divinan)

Kedua : manusia adalah makhluk social (Homo Socius)

Ketiga : Pilihan alternativ bahwa hanya islam satu satunya alternative yang
dipilih,karena ia satu satunya ajaran hidup yang hak( BENAR)llagi sempurna.

Keempat : Konsekuensi terhadap pilihan alternative ;wajib memperjuangkan


tegak nya agama islam sebagai alternative yang telah dipilhnya.

Kelima: Etika,dan metoda memperjuangkan pilihan alternativeperjuangan menegakkan


agama islam harus dengan mengikuti akhlak/etika kepemimpinan dan metoda perjuangan Rasullulah
SAW.

Keenam : Alat perjuangan menegakkan pilihan alternative.perjuangan menegakkan


ajaran islamh hanya akan berhasil bila menggunakan alat perjuangan berupa organisasi.

3
Ketujuh : Tujuan perjuangan menegakkan pilihan alternative.perjuangan mengakkan
agama islam bertujuan untuk mewujudkan masyarakat utama,adil dan makmur yang diridhoi
ALLAH SWT.

Ketujuh pokok pikiran yang tersimpul dalam Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
sebagaimana di atas pada hakikat nya menggambarkan suatu ideologi yang di anut oleh
muhammdiyah secara signifikan.sebagaimana ideologi pada umumnya,didalam setiap idelogi
terdapat tiga unsure yang paling utama,yaitu:

1. Adanya suatu realitas yang di yakini dalam hidup nya (Keyakinan Hidup). Keyakinan
Muhammadiyah ini tergambar secara jelas pada pokok pikiran
I,II,III dan IV
2. Keyakinan tersebut dijadikan landasan untuk merumuskan tujuan hidup yang dicita-citakan
(Tujuan Hidup) tergambar dalam pokok pikiran VII
3. Cara atau ajaran yang digunakan untuk merealisasikan tujuan yang dicita-citakan. Tergambar
dalam pokok pikiran V dan VI

Pokok pokok Muqudimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

Muqadimah Anggara Dasar Muhammadiyah mengandung 7 pilar. Pendirian ialah:


1. Pokok Pikiran Pertama
Hidup manusia harus berdasarkan Tauhid (Mengesakan) Allah; ber-Tuhan beribadah serta
tunduk hanya kepada Allah. Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam Muqaddimah Anggaran
Dasar sebagai berikut :
Amma badu, bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah Hak Allah semata-mata, ber-
Tuhan dan beribadah serta tunduk dan taat kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan yang wajib
atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia.
2. Pokok Pikiran Kedua
Hidup manusia itu bermasyarakat. Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam Muqaddimah
Anggaran Dasar sebagai berikut :
Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat iradah) Allah atas hidup manusia di
dunia ini.
3. Pokok Pikiran Ketiga
Hanya hukum Allah yang sebenara-benarnyalah satu-satunya yang dapat dijadikan sendi
untuk membentuk pribadi yang utama dan mengatur ketertiban hidup bersama (bermasyarakat)
dalam menuju hidup bahagia dan sejahtera yang haqiqi, didunia dan akhirat. Pokok pikiran tersebut
dirumuskan dalam Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut :

4
masyarakat yang sejahtera, aman, damai, makmur dan bahagia hanyalah dapat diwujudkan diatas
keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong royong, bertolong-tolongan dengan bersendikan
hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu

4. Pokok Pikiran Keempat


Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk mewujudkan masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya, adalah wajib, sebagai ibadah kepada Allah berbuat dan islah
(perdamaian) kepada manusia atau mayarakat. Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam
Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut:
menjunjung tinggi hukum Allah lebih dari pada hukum yang manapun juga adalah kewajiban
mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku bertuhan kepada Allah. Agama Islam adalah Agama Allah
yang dibawa oleh Nabi, sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad SAW dan diajarkan kepada
umatnya masing-masing untuk mendapatkan hidup bahagia dunia dan akhirat.
5. Pokok Pikiran Kelima
Perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam yang sebenar-benarnya,
hanyalah akan dapat berhasil bila dengan mengikuti jejak (ittiba) perjuangan para Nabi terutama
perjuangan Nabi Besar Muhammad SAW. Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam Muqaddimah
Anggaran Dasar sebagai berikut :
Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentosa sebagaimana yang
tersebut diatas, tiap-tiap orang terutama ummat islam, yang percaya kepada Allah dan Hari
Kemudian, wajiblah mengikuti jejak sekalian Nabi yang suci itu, beribadat kepada Allah dan
berusaha segiat-giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan menggunakannya untuk menjelmakan
masyarakat itu di dunia ini, dengan niat yang murni tulus dan ikhlas karena Allah semata-mata dan
hanya mengharapkan karunia Allah dan ridha-Nya belaka serta mempunyai rasa tanggung jawab
dihadirat Allah atas segala perbuatannya, lagi pula harus sabar dan tawakkal bertabah hati
menghadapi segala kesukaran atau kesulitan yang menimpa dirinya,dengan penuh pengharapan akan
perlindungan dan pertolongan Allah Yang Maha Kuasa.

6. Pokok Pikiran Keenam

5
Perjuangan mewujudkan pikiran-pikiran tersebut hanyalah akan dapat dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya dan berhasil, bila dengan cara berorganisasi. Organisasi adalah satu-satunya alat atau
cara perjuangan yag sebaik-baiknya. Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam Muqaddimah
Anggaran Dasar sebagai berikut :
untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka dengan berkat rahmat
Allah dan didorong oleh Firman Allah dalam Al-Quran :
Q.S ALI IMRAN 104

Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh(berbuat) yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar[217]; dan mereka itulah orang-
orang yang beruntung.
7. Pokok Pikiran Ketujuh
Pokok pikiran / prinsip / pendirian seperti yang diuraikan dan diterangkan di muka itu, adalah
yang dapat untuk melaksanakan ideloginya terutama untuk mencapai tujuan yang menjadi cita-
citanya, ialah terwujudnya masyarakat adil dan makmur lahir batin yang di ridhai Allah, ialah
Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam Muqaddimah
Anggaran Dasar sebagai berikut :
kesemua itu perlu untuk menunaikan kewajiban mengamalkan perintah-perintah Allah dan
mengikuti Sunnah Rasul-Nya Nabi Muhammad SAW guna mendapat karunia dan ridhonya di dunia
dan akhirat untuk mencapai masyarakat yang sentosa dan bahagia, disertai nikmat dan rahmat Allah
yang melimpah-limpah, sehingga merupakan:
suatu negara yang indah, bersih, suci dan makmur dibawah lindungan Tuhan yang Maha
Pengampun
Maka dengan Muhammadiyah ini, mudah-mudahan ummat Islam dapatlah diantar ke pintu
gerbang surga Jannatun Naim dengan keridhaan Allah Rahman dan Rahim.

A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

6
a) Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah didirikan tahun oleh ketua pengurus besar
Muhammadiyah 1942 sampai 1953 yaitu Ki Bagus H Hadikusuma dengan bantuan beberapa
sahabatnya.
b) Latarbelakang didirikanya Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah yaitu adanya
kekeburan dalam Muhammadiyah sebagai akibat dari proses kehidupnya sesudah lebih dari 30 tahun
yang ditandai oleh :
a. Terdesaknya pertumbuhan dan perkembangan jiwa/roh Muhammadiyah oleh perkembangan
lahiriah
b. Masuknya pengaruh dari luar yang tidak seuai yang sudah menjadi lebih kuat

Vous aimerez peut-être aussi