Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Dengan uraian diatas dapat dinyatakan bahwa susunan Mukadimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah dilatarbelakangi oleh beberapa factor , antara lain sebagai berikut :
a) Belum adanya rumusan formal tentang darar dan cita-cita pejuangan muhammadiyah.
Perkembangan dan perubahan zaman dapat dinyatakan hampir seluruhnya mengarah pada
kehidupan duniawi, dan sedikit sekali yang mengarah kepada peningkatan kebahagian rohani. Gejala
semacam ini semnakin lama semakin meningkat kadar kualitasnya. Bertitik tolak dari perkembangan
semacam inilah tata nilai yang di anut oleh masyarakat sedikit demi sedikit mengalami pergeseran
dan perubahan. Dan sebagian masyarakat telah benar benar mengalami pergeseran tata niali, dari
semula sangat menjunjung tinggi nilai nilai rohani bergeser kepada sedemikian menonjolnya niali-
1
nilai keduniawain dan nilai material yang di prioritaskan. Tanda tanda diatas muali terlihat pula
dalam tata kehidupan muhammadiyah.
c) Makin kuatnya berbagai pengaruh alampikiran dari luar, yang lansung atau tidak langsungnya
berhadapan dengan faham dan kenyakina hidup muhammadiyah
Berbagai pola pikiran, sikap hidup, ataupun alam pikiran yang datang dari luar, disamping
mempunyai nilai- nilai negative yang menyertainya. Disini lah arti penting rumusan resmi yang
dapat dijadikan pegangan bagi keluarga besar Muhammadiyah dalam rangka mengantisipasi
berbagai pengaruh negative dari sekian banyak alam pikiran yang masuk ke Indonesia.
Keterlibatan Ki Bagus Hadikusuma dalam diskusi yang sangat intens, serius dan cukup
menegakan namun dengan toleransi sewaktu menyusun Pembukan UUD 1945, dirasakan sebagai
pengalaman tersendiri yang tidak dapat dilupakan begitu saja. Bahkan ia tercatat sebagai salah
seorang tokoh yang sangat vocal dan gigih memperjuangkan islam agar dijadikan dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Namun betapa terperanjatnya, ki bagus pulang ke rumah ternyata
Anggaran Dasar Muhammadiyahmasih sangat lugas dan cukup sederhana, dan berisi pasal demi
pasal tanpa didahului dengan Pembukaan padahal pembukaan itu adalah fondasi atau rohnya bagi
sebuah bangunan organisasi apa yang tergambar dalam pasal demi pasal sesungguhnya tidak lebih
dari cerminan yang dipaparkan dalam mukadimah.
2
Dictum Matan/teks Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah terdiri dari tujuh
paragraph, yang setiap paragraph berisi satu pokok pikiran sebagaimana berikut dibawah ini.
Ketiga : Hanya ajaran islam satu satunya ajaran hidup yang dapat d
ijadikan sendi pembentukan pribadi utama dan mengatur ketertiban hidup
bersama(masyarakat)menuju hidup bahagia sejahtera hakiki dunia dan akhirat.
Kelima : Perjuangan menegakkan dan menjujung tinggi agama islam hanyalah akan
berhasil bila dengan mengikuti jejak (ittiba)perjuangan para nabi,terutama perjuangan nabi
Muhammad saw.
Ketiga : Pilihan alternativ bahwa hanya islam satu satunya alternative yang
dipilih,karena ia satu satunya ajaran hidup yang hak( BENAR)llagi sempurna.
3
Ketujuh : Tujuan perjuangan menegakkan pilihan alternative.perjuangan mengakkan
agama islam bertujuan untuk mewujudkan masyarakat utama,adil dan makmur yang diridhoi
ALLAH SWT.
Ketujuh pokok pikiran yang tersimpul dalam Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
sebagaimana di atas pada hakikat nya menggambarkan suatu ideologi yang di anut oleh
muhammdiyah secara signifikan.sebagaimana ideologi pada umumnya,didalam setiap idelogi
terdapat tiga unsure yang paling utama,yaitu:
1. Adanya suatu realitas yang di yakini dalam hidup nya (Keyakinan Hidup). Keyakinan
Muhammadiyah ini tergambar secara jelas pada pokok pikiran
I,II,III dan IV
2. Keyakinan tersebut dijadikan landasan untuk merumuskan tujuan hidup yang dicita-citakan
(Tujuan Hidup) tergambar dalam pokok pikiran VII
3. Cara atau ajaran yang digunakan untuk merealisasikan tujuan yang dicita-citakan. Tergambar
dalam pokok pikiran V dan VI
4
masyarakat yang sejahtera, aman, damai, makmur dan bahagia hanyalah dapat diwujudkan diatas
keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong royong, bertolong-tolongan dengan bersendikan
hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu
5
Perjuangan mewujudkan pikiran-pikiran tersebut hanyalah akan dapat dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya dan berhasil, bila dengan cara berorganisasi. Organisasi adalah satu-satunya alat atau
cara perjuangan yag sebaik-baiknya. Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam Muqaddimah
Anggaran Dasar sebagai berikut :
untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka dengan berkat rahmat
Allah dan didorong oleh Firman Allah dalam Al-Quran :
Q.S ALI IMRAN 104
Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh(berbuat) yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar[217]; dan mereka itulah orang-
orang yang beruntung.
7. Pokok Pikiran Ketujuh
Pokok pikiran / prinsip / pendirian seperti yang diuraikan dan diterangkan di muka itu, adalah
yang dapat untuk melaksanakan ideloginya terutama untuk mencapai tujuan yang menjadi cita-
citanya, ialah terwujudnya masyarakat adil dan makmur lahir batin yang di ridhai Allah, ialah
Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam Muqaddimah
Anggaran Dasar sebagai berikut :
kesemua itu perlu untuk menunaikan kewajiban mengamalkan perintah-perintah Allah dan
mengikuti Sunnah Rasul-Nya Nabi Muhammad SAW guna mendapat karunia dan ridhonya di dunia
dan akhirat untuk mencapai masyarakat yang sentosa dan bahagia, disertai nikmat dan rahmat Allah
yang melimpah-limpah, sehingga merupakan:
suatu negara yang indah, bersih, suci dan makmur dibawah lindungan Tuhan yang Maha
Pengampun
Maka dengan Muhammadiyah ini, mudah-mudahan ummat Islam dapatlah diantar ke pintu
gerbang surga Jannatun Naim dengan keridhaan Allah Rahman dan Rahim.
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
6
a) Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah didirikan tahun oleh ketua pengurus besar
Muhammadiyah 1942 sampai 1953 yaitu Ki Bagus H Hadikusuma dengan bantuan beberapa
sahabatnya.
b) Latarbelakang didirikanya Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah yaitu adanya
kekeburan dalam Muhammadiyah sebagai akibat dari proses kehidupnya sesudah lebih dari 30 tahun
yang ditandai oleh :
a. Terdesaknya pertumbuhan dan perkembangan jiwa/roh Muhammadiyah oleh perkembangan
lahiriah
b. Masuknya pengaruh dari luar yang tidak seuai yang sudah menjadi lebih kuat