Vous êtes sur la page 1sur 9

ARBITRASE DAN PASAR MATA UANG

Komponen penting lainnya dari pasar valuta asing adalah arbitrase. Arbitrase (arbitrage) adalah
pembelian tanpa risiko terhadap produk di satu pasar untuk segera dijual kembali di pasar kedua
untuk mengambil keuntungan dari selisih harga. Kita akan membahas dua jenis aktivitas
arbitrase yang mempengaruhi pasar valuta asing : arbitrase barang dan arbitrase uang

Arbitrase Barang-Paritas Daya Beli Hal yang mendasari arbitrase barang adalah sebuah
gagasan sederhana. Jika harga suatu barang berbeda diantara dua pasar, orang akan cenderung
membeli barang tersebut dipasar yang menawarkan harga lebih rendah, atau pasar murah dan
menjualnya kembali di pasar yang menawarkan harga lebih tinggi, atau pasar mahal. Di dalam
hokum satu harga, aktivitas arbitrase seperti ini akan berlanjut hingga harga barang tersebut
identik di kedua pasar (tidak termasuk biaya transaksi, biaya transportasi, pajak dan sebagainya).
Gagasan ini mendorong agen pembelian pada Galaries Lafayette untuk membeli radio jam di
Jepang dan mengekspornya ke Perancis dalam Bab 6.

Arbitrase barang lintas perbatasan nasional diwakili oleh teori paritas daya beli (theory
of purchasing power parity- PPP). Teori ini menyatakan bahwa harga barang yang dapat di
perdagangkan, ketika dinyatakan dalam mata uang umum, akan cenderung menyamakan diri
lintas negara sebagai akibat dari perubahan nilai tukar. PPP terjadi karena proses pembelian dan
oleh karenanya memengaruhi harga dari, mata uang tersebut, serta harga pasar dari barang itu
sendiri dalam kedua pasar produk tersebut. Sebagai contoh, asumsikan bahwa nilai tukar antara
dolar AS dan dolar Kanada adalah U.S $0,80 = Can $1. Andaikan celana jin Levis dijual harga
U.S $48 di Amerika Serikat dan Can $60 di Kanada. PPP akan muncul dalam kasus ini. Pada
nilai tukar yang ada

U.S. $0,80 x Can $60 = U.S $48

Can $1

Jadi, celana jin Levis berharga sama dikedua pasar (dinyatakan dalam dolar AS atau
dolar Kanada) dan baik penduduk AS maupun Kanada tidak akan memiliki alas an untuk
melintasi perbatasan mereka untuk membeli celana jin terseut di negara lain.
Sekarang, andaikan perusahaan Kanada memutuskan untuk meningkatkan investasi
mereka di Meksiko sebagai akibat dari kesempatan yang tercipta oleh Perjanjian Perdagangan
Bebas Amerika Utara (North American Free Trade Agreement-NAFTA). Sewaktu orang Kanada
menjual mata uang mereka untuk membeli peso Meksiko,mereka meningkatkan pasokan dolar
Kanada dalam pasar valuta asing, sehingga menyebabkan nilai dolar Kanada jatuh. Andaikan
bahwa nilai tukar baru antara dolar AS dan dolar Kanada adalah U.S $0,60 = Can $1. PPP tidak
U.S $36 untuk Can $60, dan membeli celana Levis mereka di Kanada, dan menghemat uang
mereka sebesar U.S $12.

Proses arbitrase ini memengaruhi tiga pasar : pasar valuta asing antara dolar AS dan dolar
Kanada; pasar untuk Levis di AmerikaSerikar; dan pasar untuk Levis di Kanada. Pertama,
dengan membeli celana jin mereka di Kanada, penduduk AS meningkatkan pasokan dolar AS di
pasar valuta asing, sehingga meningkatkan nilai dolar Kanada secara relative terhadap dolar AS.
Kedua, perilaku penduduk AS tersebut mengurangi permintaan untuk Levis di Amerika Serikat,
menurunkan harganya di sana. Ketiga, tindakan penduduk AS tersebut meningkatkan harganya di
sana. Perilaku arbitrase ini akan berlanjut hingga hokum satu harga terpenuhi-harga celana jin
Levis yang dinyatakan baik dalam dolar Kanada maupun dolar AS, adalah sama dikedua pasar
produk tersebut.

Apakah ini benar-benar terjadi ? Tentu saja, para remaja dari Miami, Florida tidak
terbang ke Calgary. Alberta, hanya untuk menghemat U.S $12 pada sepotong celana jin.
Namun,bagi penduduk Sault Ste Marie, Ontario dan Sault Ste Marie, Michigan; Calais, Maine
dan St. Stephen, New Brunswick dan Seattle, Washington dan Vancouver, British Columbia,
perbatasannya dapat di tempuh dengan perjalanan singkat membuat belanja lintas perbatasan
yang didorong oleh arbitrase menjadi fisibel. Para pemain ski dan peseluncur papan salju liburan
dimusim semi dapat dapat memilih Whistler Mountain daripada Crested Butte atau Tremblant
daripada Killington, tergantung pada nilai tukar antara dolar Kanada dan dolar AS.

Tentu saja nilai tukar Kanada-AS di tentukan oleh jauh lebih banyak hal dibandingkan
harga relatif celana jin dikedua negara tersebt, perdagangan perbatasan antarkota seperti kedua
Sault Ste. Maries atau pemain ski diliburan musim semi. Meskipun demikian, jika RPP tidak ada
di kedua negara untuk celana jin (atau barang yang dapat di perdagangkan lainnya), orang akan
membeli barang di pasar murah dan mengangkutnya ke pasar mahal, sehingga memengaruhi
harga kedua pasar produk tersebut, serta penawaran dan permintaan dalam pasar valuta asing.
Itulah mengapa teori RPP menyatakan bahwa harga barang yang dapat di perdagangkan akan
cenderung menjadi sama.

Ahli ekonomi internasional menggunakan RPP untuk membantu mereka membandingkan


standar hidup lintas negara. Lihatlah, sebagai contoh Jerman dan Jepang. Mengubah pendapatan
perkapita Jerman tahun 2011 yang diukur dalam euro menjadi dolar AS dengan menggunakan
nilai tukar rata-rata 2011 antara euro dan dolar akan menghasilkan $44.270. Pendapatan
perkapita Jepang pada tahun 2011, ketika dikonversi ke dolar AS adalah $44.900. Angka-angka
ini menyatakan bahwa rata-rata warga negara Jepang mempunyai penghasilan yang sedikit lebih
tinggi dibandingkan rata-rata warga Jerman. Namun, perbandingan ini gagal untuk
mempertimbangka perbedaan dalam tingkat harga diantara kedua negara tersebut. Setelah
menyesuaikan daya beli, pendapatan perkapita Jerman jatuh mnjadi $40.230, sementara Jepang
jatuh menjadi $35.330 yang mengindikasikan bahwa rata-rata orang Jerman mempunyai
kehidupan lebih baik dibandingkan rata-rata warga negara Jepang. Oleh karena distorsi yang
dihasilkan dari tingkat harga, pelaku bisnis internasional yang menggunakan data penghasilan
untuk mengambil Keputusan, seperti pasar manakah yang harus dimasuki atau bagaimana cara
memosisikan sebuah produk, harus memerhatikan apakah data tersebut dilaporkan atau
bagaimana cara memosisikan sebuah produk, harus memerhatikan apakah data tersebut
dilaporkan dengan atau tanpa penyesuaian PPP.

Para analis valuta asing juga menggunakan teori PPP untuk memproyeksikan perubahan
jangka panjang dalam nilai tukar. Analis percaya bahwa ketidak seimbangan daya beli yang lebar
antar negara mensinyalkan kemungkinan perubahan dalam nilai tukar. Sebagai cara yang tepat
dan kotor untuk menilai ketidaksesuaian dalam nilai tukar, majalah mingguan bisnis Inggris, The
Economist, secara periodik melaporkan harga Big Mac di Mc Donalds di seluruh dunia.
Meskipun yang tidak diperdagangkan seperti biaya sewa lokal-indeks Big Mac terbukti
memberikan sinyal yang berguna mengenai apakah suatu mata uang dinilai terlalu tinggi atau
terlalu rendah dalam pasar valuta asing.

Arbitrase Uang Meskipun kita tidak ingin mengurangi nilai penting jangka panjang dari
arbitrase barang, dampaknya pada pasar valuta asing dikerdilkan oleh dampak dari arbitrase uang
jangka pendek. Sebagian besar dari $5,3 triliun dalam perdagangan harian valuta asing berakar
dari arbitrase keuangan. Para pialang profesional yang dipekerjakan oleh bank pasar uang dan
organisasi keuangan lainnya berusaha untuk mendapatkan keuntungan dari perbedaan kecil
dalam harga valuta asing di pasar berbeda. Meskipun tidak semua volume dalam pasar mata uang
mencerminkan aktivitas arbitrase, nilai penting aktivitas keuangan relatif terhadap aktivitas nyata
(pembelian barang dan jasa) dalam pasar valuta asing diindikasikan oleh rasio perdagangan mata
uang asing harian $5.3 triliun terhadap perdagangan internasional harian ($62 miliar).

Manakala pasar valuta asing tidak berada dalam ekuilibrium, para pialang profesional
dapat mengambil laba melalui arbitrase uang. Terdapat banyak bentuk dari arbitrase valuta asing
yang dimungkinkan tetapi kita akan mendiskusikan tiga contoh yang umum : dua titik, tiga titik
dan bunga terlindung.

Arbitrase dua titik yang disebut juga dengan arbitrase geografis (geographic arbitrage)
melibatkan penurunan keuntungan dan perbedaan harga di dua pasar yang berbeda secara
geografis. Andaikan bahwa di perdagangkan untuk $2,00 di New York City dan $1,80 di London.
Terdapat kesempatan untuk arbitrase yang menguntungkan. Seorang pialang valuta asing di
IPMorgan. Chase dapat mengambil $1,80 dan menggunakannya untuk membeli 1 dipasar valuta
asing London. Pialang tersebut kemudian dapat mengambil pound yang baru saja ia beli dan
menjualnya kembali seharga $2,00 di pasar valuta asing New York. Melalui arbitrase dua titik
atau geografis ini, pialang di IPMorgan Chase tersebut mengubah $1,80 menjadi $2,00 dengan
tanpa risiko apapun.

Tentu saja, pialang mata uang di bank lain juga akan memerhatikan kesempatan laba
yang cepat tersebut. Sewaktu para pelaku arbitrase menjual dolar dan membeli pound di London,
nilai dolar akan relatif jauh terhadap pound di pasar London. Sewaktu para pelaku arbitrase
menjual pound dan membeli dolar di New York, nilai pound akan relatif jatuh terhadap dolar di
pasar itu. Proses ini akan berlanjut hingga nilai tukar pound-dolar identik dikedua pasar. Hanya
ketika tidak terdapat kemungkinan arbitrase yang menguntungkan, maka pasar valuta asing akan
berada dalam ekuilibrium.

Kita menambahkan satu kondisi ; jika biaya untuk melalukan transaksi arbitrase tinggi,
maka bisa terjadi perbedaan dalam nilai tukar dikedua pasar yang mencerminkan besarnya biaya
transaksi. Namun, bagi mata uang utama valuta asing dijual dalam jumlah besar oleh bank
internasional besar yang terkenal dan terpercaya. Oleh karena itu, biaya transaksinya sangat
kecil, dan arbitrase dua titik biasanya akan menyebabkan nilai tukar antara dua mata uang besar
menjadi identik di semua pasar.

Pertimbangkan contoh yang lainnya, andaikan 1 dapat membeli $2 di New York, Tokyo,
dan London $1 dapat membeli 120 diketiga pasar tersebut, dan 1 dapat menjadi 200 di
ketiganya. Oleh karena nilai tukar antara setiap pasang mata uang adalah sama di setiap negara,
tidak terdapat kemungkinan arbitrase dua titik yang menggunakan. Namun demikian, terdapat
kesempatan arbitrase tiga titik (Three point arbitrage) yang menguntungkan. Arbitrase tiga titik
adalah membeli dan menjual tiga mata uang berbeda untuk mendapatkan laba tanpa risiko.
Gambar dibawah ini memperlihatkan bagaimana cara ini dilakukan :

Langkah 1 : Konversi 1 menjadi $2

Langkah 2 : Konversi $2 menjadi 240

Langkah 3 : Konversi 240 menjadi 1,2

Melalui ketiga langkah ini 1 telah dikonversi menjadi 1,2; untuk laba tanpa risiko sebesar 0,2
(lihat gambar dibawah ini)
Pialang mata uag profesional bisa mendapatkan laba melalui arbitrase tiga titik ketika
biaya untuk membeli mata uang secara langsung (seperti menggunakan pound untuk membeli
yen) berbeda dari nilai tukar silang. Nilai silang (cross rate) adalah nilai tukar antara dua mata
uang yang dikalkulasi melalui penggunaan mata uang ketiga seperti menggunakan pound untuk
membeli dolar dan kemudian menggunakan pound untuk membeli dolar dan kemudian
menggunakan dolar untuk membeli yen. Oleh karena kedalaman dan likuiditas pasar mata uang
yang didenominasikan dengan dolar-dolar AS adalah mata uang ketiga utama yang digunakan
dalam mengalkulasi nilai silang. Dalam contoh sebelumnya, penawaran harga langsung antara
pound dan yen adalah

1 x $1 = 1

$2 120 240

Perbedaan antara dua nilai ini menawarkan laba arbitrase kepada para profesional pasar
valuta asing. Pasar untuk ketiga mata uang tersebut akan mencapai ekuilibrium hanya ketika laba
arbitrase itu tidak ada, yang terjadi ketika penawaran harga langsung dan nilai silang untuk setiap
kemungkinan pasangan dari ketiga mata uang tersebut adalah sama.

Arti penting dari arbitrase tiga titik adalah bahwa cara ini menghubungkan pasar valuta
asing individual menjadi satu. Perubahan dalam pound/dolar akan mempengaruhi pasar
yen/pound dan pasar dolar/yen karena adanya hubungan ekuilibrium penawaran harga langsung
nilai silang. Perubahan ini pada gilirannya akan mempengaruhi pasar lainnya, seperti pasar
dolar/euro,pasar yen/euro,dan pasar pound/euro. Oleh karena arbitrase tiga titik, perubahan
dalam setiap pasar valuta asing dapat mempengaruhi harga di seluruh pasar valuta asing lainnya.

Bentuk ketiga dari arbitrase yang kita disukusikan adalah arbitrase bunga terlindung.
Arbitrase bunga terlindung (covered-interest arbitrage) adalah arbitrase yang terjadi ketika
perbedaan antara tingkat bunga dua negara tidak sama dengan diskon/premi forward pada mata
uang mereka. Arbitrase ini terjadi karena para bankir internasional,perusahaan asuransi, dan
bendahara perusahaan yang secara terus-menerus mengamati pasar uang di seluruh dunia untuk
mendapatkan pengembalian terbaik dari kelebihan neraca kas jangka pendek mereka dan tingkat
bunga terendah pada pinjaman jangka pendek. Namun, dalam melakukannya mereka sering kali
ingin melindungi atau mengamankan (karena itu istilahnya adalah arbitrase bunga terlindung)
diri mereka sendiri dari risiko nilai tukar.

Sebuah contoh sederhana akan mendemonstrasikan cara kerja arbitrase bunga terlindung,
andaikan tingkat bunga tahunan untuk deposito tiga bulan adalah 12 persen di London dan 8
persen di New York, investor New York akan berkeinginan untuk mendapatkan pengembalian
yang lebih tinggi yang ada di London. Untuk melakukannya, mereka harus mengonversi dolar
mereka ke pound hari ini untuk berinventasi di London. Namun demikian, investor New York
pada akhirnya menginginkan dolar, bukan pound jadi mereka harus mengonversi kembali pound
ke dolar pada akhir tiga bulan tersebut. Namun, bagaimana jika nilai pound jatuh selama periode
tersebut ? Bunga ekstra yang di dapatkan orang New York di London pada saat itu mungkin
terhapus oleh kerugian yang dialaminya ketika mereka menukarkan pound dengan dolar dalam
tiga tahun.

Investor New York tersebut dapat merebut tingkat bunga London yang lebih tinggi, tetapi
menghindari bahaya nilai tukar dengan melindungi paparan mereka terhadap potensi penurunan
dalam nilai pound dengan pasar forward. Misalkan mereka memiliki $1 juta untuk diivestasikan
pound spot dijual seharga $2,00 dan pound forward tiga bulan dijual seharga $1,99. Mereka
mempunyai dua pilihan :

1. Mereka dapat menginvestasikan uang mereka di New York dengan bunga 8 persen
2. Mereka dapat mengonversi dolar mereka menjadi pound hari ini, menginvestasikannya di
London dengan bunga 12 persen, dan dalam tiga bulan melikuidasi investasi mereka di
London dan mengonversinya kembali ke dolar

Jika investor New York tersebut memilih opsi pertama dan menginvestasikan dana
mereka di pasar uang selama tiga bulan dengan bunga tahunan sebesar 8 persen atau 2 persen
untuk tiga bulan pada akhir ketiga investasi mereka akan menjadi :

$1.000,00 x 1,02 = 1.020.000

Atau mereka dapat menginvestasikan uang mereka di London selama tiga bulan. Untuk
melakukannya, mereka terlebih dahulu mengonversi $1.000.000 mereks menjadi 500.000 pada
nilai tukar (kurs) spot $2,00/1. Dengan tingkat bunga tahunan 12 persen yang ada di London
(atau dengan 3 persen selama tiga bulan) investasi mereka akan tumbuh dalam tiga bulan
menjadi

500.000 x 1,03 = 515.000

Jika mereka ingin menghindari paparan terhadap fluktuasi nilai tukar, mereka dapat
menjual 515.000 hari ini dalam pasar forward tiga bulan pada nilai forward tiga bulan sekarang
pada $1.99/1, yang pada akhir tiga bulan, akan menghasilkan

Orang New York tersebut dengan demikian mendapatkan lebih banyak uang dengan
berinvestasi di London daripada yang akan mereka dapatkan di negara ($24.850 versus $20.000).
Arbitrase bunga terlindung memungkinkan mereka menangkap tingkat bunga yang lebih tinggi
di London sambil melindungi diri mereka sendiri dari fluktuasi nilai tukar dengan menggunakan
pasar forward. Jadi, uang investasi jangka pendek yang mencari pengembalian terlindung lebih
tinggi akan mengalir dari New York ke London.

Apa yang terjadi dikedua pasar pemberi pinjaman dan pasar valuta asing ketika arbitrase
seperti ini terjadi ? Ketika dana di transfer dari New York ke London, tingkat bunga akan naik di
New York karena pasokan uang yang dapat dipinjamkan di New York menurun. Tingkat bunga
akan jatuh di London karena pasokan uang yang dapat dipinjamkan naik. Dalam pasar spot
permintaan atas pound meningkat, sehingga meningkatkan harga spot untuk pound. Dalam pasar
forward tiga bulan pasokan pound meningkat, sehingga menurunkan harga forward untuk pound.
Dana yang dapat dipinjamkan akan terus mengalir dari New York ke London hingga
pengambilan investasi terlindungnya sama di London maupun di New York. Hingga saat itulah
semua kemungkinan untuk arbitrase bunga terlindung yang menguntungkan akan habis.

Pengembalian untuk investor internasional akan-sama dan arus modal internasional


jangka oendek yang didorong arbitrase akan berakhir-ketika perbedaan tingkat bunga antara
kedua pasar tersebut dengan diskon forward tiga bulan untuk pound. Dengan kata lain, arbitrase
bunga terlindung akan berakhir jika keuntungan yang didapatkan investor dari tingkat bunga
yang lebih tinggi di pasar London diimbangi dengan kerugian nilai tukar yang mereka kembali
menjadi dolar dalam tiga bulan.
Arus modal jangka pendek yang diakibatkan dari arbitrase bunga terlindung begitu
penting bagi pasar valuta asing sehingga, pada praktiknya perbedaan tingkat bunga jangka
pendek antara dua negara menentukan diskon forward atau premi forward pada mata uang
mereka

Pertanyaan terakhir ini menimbulkan pertanyaan lain : mengapa tingkat bunga bervariasi
antarnegara ? untuk menjawab pertanyaan ini, pada tahun 1930 ahli ekonomi Yale, Irving Fisher
mendemonstrasikan bahwa tingkat bunga nominal suatu negara mencerminkan tingkat bunga
yang riil (yang ia asumsikan akan konstan di seluruh negara) plus inflasi yang di perkirakan di
negara tersebut. Perbedaan nasional dalam tingkat inflasi yang di perkirakan akan menghasilkan
perbedaan dalam tingkat bunga nominal antarnegara, sebuah fenomena yang dikenal sebagai
efek internasional fishe (international fisher effect). Oleh karena efek internasional fisher dan
arbitrase bunga terlindung maka akan meningkatkan inflasi yang diperkirakan dalam suatu
negara mengimplikasikan tingkat bunga yang lebih tinggi di negara itu. Hal ini pada gilirannya
akan menimbulkan penyusutan premi forward atau pelebaran diskon forward pada mata uang
negara tersebut di pasar valuta asing. Oleh karena hubungan inflasi dengan peruahan yang
diharapkan dalam nilai tukar pelaku bisnis internasional dan pialang mata uang asing secara
cermat memantau trend inflasi negara tersebut. Hubungan antara inflasi dan nilai tukar juga
mempengaruhi sistem moneter internasional. Sebagai contoh, sebuah sistem nilai tukar tetap
berfungsi dengan buruk jika tingkat inflasi sangat bervariasi diantara negara-negara yang
berpartisipasi dalam sistem tersebut.

Singkatnya, aktivitas arbitrase ini sangat penting untuk sejumlah alasan. Arbitrase
membentuk porsi besar dari $5,3 triliun dalam mata uang yang diperdagangkan secara global
setiap hari. Arbitrase mempengaruhi penawaran dan permintaan utnuk setiap mata uang utama
yang diperdagangkan. Arbitrase juga menghubungkan pasar-pasar valuta asing menjadi satu,
sehingga mengatasi perbedaan dalam geografi (arbitrase dua titik) jenis mata uang (arbitrase tiga
titik) dan waktu (arbitrase bunga terlindung). Arbitrase benar-benar membuat pasar valuta asing
menjadi global.

Vous aimerez peut-être aussi