Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1
tersebut adalah ASI
kelahiran anak
pertama
- Ibu mengatakan
belum mengetahui
cara menyusui yang
benar
- Ibu mengatakan
bayinya tidak
diberikan ASI secara
langsung karena ibu
masih batuk pilek
- Keluarga mengatakn
bayi diberikan ASI
menggunakan dot
DO :
- Bayi tidak diberikan
ASI secara langsung
- Bayi diberikan ASI
menggunakan dot
4. DS : Agen injuri Resiko Infeksi 00027
- Ibu mengatakan
tidak merasa demam
- Ibu mengatakan area
luka tidak terasa
gatal
DO :
- Adanya luka post op
SC hari Ke 0
- Luka bersih, tidak
ada tanda-tanda
infeksi
- S : 36,8 0C
Prioritas Diagnosa :
2
3. Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan kurang pegetahuan
4. Resiko infeksi berhubungan dengan agen injury
3
NURSING CARE PLAN
4
inflamasi pada
jalan napas
5
nyeri dengan
farmakologi
6
obat menjaga
kesehatan ibu
dan
memenuhi
kebutuhan
nutrisi agar
membantu
dalam
produksi ASI
7
terjadinya
infeksi
5. Untuk
mencegah
infeksi dengan
penggunaan
farmakologi
8
(11:00 WIB) 3. Mengajarkan pada klien tentang DS :
batuk efektif - Ibu mengatakan belum pernah
diajarkan tentang batuk efektif
DO :
- Ibu mengikuti instruksi dari
perawat
(12:00 WIB) 4. Berkolaborasi dengan dokter DS :
dalam pemberian obat - Ibu mengatakan masih terdapat
dahak di tenggorokan
DO :
- Ibu diberikan FG Troches 500
mg oral
Selasa, 21 1. Mengkaji dan catat karakteristik DS :
Maret 2017 nyeri - Ibu mengatakan merasa nyeri
(10:30 WIB) saat bergerak dan saat batuk
DO : Wahyu
- Nyeri skala 5
9
- Ibu miring kiri dengan posisi
semi fowler
(12:15 WIB) 4. Berkolaborasi dengan dokter DS :
dalam pemberian obat analgetik - Ibu mengatakan masih merasa
nyeri
DO :
- Ibu dibeikan obat ketorolac 30
mg
Selasa, 21 1. Mengkaji pengetahuan dan DS :
Maret 2017 pengalaman ibu dalam - Ibu mengatakan belum
(09:30 WIB) pemberian ASI mengetaehui cara menyusui
yang benar Wahyu
DO :
- Ibu belum menyusui bayinya
(09:45 WIB) 2. Mengkaji ketidaknyamanan ibu DS :
dalam pemberian ASI - Ibu mengatakan batuk pilek
sehingga tidak menyusui bayi
secara langsung
DO :
- Bayi diberikan ASI
menggunakan dot
(09:55 WIB) 3. Memberikan edukasi kepada DS :
ibu tentang cara menyusui yang - Ibu mengatakan bersedia untuk
benar diberikan edukasi
DO :
- Ibu diberikan edukasi cara
menyusui yang benar
DS :
10
(12:10 WIB) 4. Berkolaborasi dengan dokter - Ibu mengatakan sudah diberikan
dalam pemberian obat obat
DO :
- Ibu diberikan Vit A 200.000 ui
melalui IV
11
- Ibu diberikan ceftriaxone 1 gram
IV
12
- Ibu terlihat meringis saat nyeri
- TD : 120/70 mmHg, N : 86x/menit, RR :
22x/menit
- Injeksi ketorolac 30 mg
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
Selasa, 21 Maret Ketidakefektifan pemberian S :
2017 ASI berhubungan dengan - Ibu mengatakan belum mengetahui tentang cara
(14:00 WIB) kurang pengetahuan menyusui yang benar
- Ibu megnatakan masih batuk pilek sehingga
belum menyusui bayinya secara langsung Wahyu
O:
- Ibu sudah diberikan edukasi mengenai cara
menyusui yang benar
- Bayi diberikan ASI menggunakan dot
- Injeksi Vit A 200.000 ui
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
Selasa, 21 Maret Resiko infeksi berhubungan S :
2017 dengan agen injury - Ibu mengatakan area luka tidak terasa gatal
(14:15 WIB) - Ibu mengatakan sudah mandi dibantu oleh
keluarganya
- Ibu mengatakan tidak demam Wahyu
O:
- Adanya luka post op SC hari Ke 0
13
- Luka bersih tidak ada tanda-tanda infeksi
- S : 36,8 0C
- Injeksi ceftriaxone 1 gram
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
14
IMPLEMNTASI KEPERAWATAN (II)
15
Maret 2017 nyeri - Ibu mengatakan nyeri agak
(14:30 WIB) berkurang
DO : Wahyu
- Nyeri skala 3
16
emnggunakan dot
(17:10 WIB) 2. Mengkaji ketidaknyamanan ibu DS :
dalam pemberian ASI - Ibu mengatakan batuk pilek
sehingga tidak menyusui bayi
secara langsung
DO :
- Bayi diberikan ASI
menggunakan dot
(18:10 WIB) 3. Berkolaborasi dengan dokter DS :
dalam pemberian obat - Ibu mengatakan sudah diberikan
obat
DO :
- Ibu diberikan Vit A 200.000 ui
melalui IV
Rabu, 22 1. Mengobservasi adanya tanda- DS :
Maret 2017 tanda infeksi - Ibu mengatakan area luka tidak
(17:25 WIB) terasa gatal
DO :
- Luka bersih, tidak ada tanda- Wahyu
tanda infeksi
((17:30 WIB) 2. Memonitor suhu tubuh klien DS :
- Ibu megatakan merasa demam
DO :
- S : 37, 7 0C
(18:00 WIB) 3. Melakukan perawatan luka DS :
- Ibu mengatakan area luka masih
terasa nyeri
DO
17
- Perawatan luka dengan tehnik
steril luka tidak ada tanda-tanda
infeksi
(18:20 WIB) 4. Berkolaborasi dengan dokter DS :
dalam pemberian obat - Ibu mengatakan sudah diberikan
obat
DO :
- Ibu diberikan ceftriaxone 1 gram
IV dan paracetamol 500 mg k/p
oral
18
Rabu, 22 Maret Nyeri akut berhubungan S :
2017 dengan agen cidera fisik - Ibu mengatakan tidak pusing
(19:45 WIB) (luka post op SC) - Ibu mengatakan sudah latihan duduk dan
berjalan
- P : Nyeri saat bergerak dan saat batuk Wahyu
- Q : Seperti disayat
- R : Abdomen kuadran bawah
- S:3
- T : Hilang timbul
O:
- Ibu terlihat meringis saat nyeri
- TD : 110/80 mmHg, N : 80x/menit, RR :
20x/menit, S : 37,1 0C
- Ibu diberikan asam mefenamat 500 mg
A:
- Masalah teratasi
P:
- Hentikan intervensi
Rabu, 22 Maret Ketidakefektifan pemberian S :
2017 ASI berhubungan dengan - Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang cara
(20:00 WIB) kurang pengetahuan menyusui yang benar
- Ibu megnatakan masih batuk sehingga belum
menyusui bayinya secara langsung Wahyu
O:
- Ibu sudah diberikan edukasi mengenai cara
menyusui yang benar
- Bayi diberikan ASI menggunakan dot
- Injeksi Vit A 200.000 ui
19
A:
- Masalah teratasi
P:
- Hentikan intervensi
Rabu, 22 Maret Resiko infeksi berhubungan S :
2017 dengan agen injury - Ibu mengatakan area luka tidak terasa gatal
(20:15 WIB) - Ibu mengatakan tidak merasa demam
O:
- Adanya luka post op SC hari Ke 1 Wahyu
- Sudah dilakukan perawatan luka dengan tehnik
steril
- Luka bersih tidak ada tanda-tanda infeksi
- S : 37,1 0C
- Injeksi ceftriaxone 1 gram dan paracetamol 500
mg k/p oral
A:
- Masalah teratasi
P:
- Hentikan intervensi
20