Vous êtes sur la page 1sur 13

Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 3 No.

2 Juli 2012: 12

Perspektif Pengajaran Teori Intelligent Design di Sekolah Menengah Atas

Asriah Nurdini Mardiyyaningsih


Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Tanjungpura

Abstrak
Teori Intelligent Design (ID) merupakan teori tantangan terhadap teori
evolusi yang diperkenalkan pada tingkat sekolah menengah. Tulisan
ini mengkritisi mengenai perlunya perspektif pengajaran teori ID yang
tepat sehingga mencegah pemberian pesan pembelajaran sains yang
keliru, pada tiga ranah yaitu perbedaan fundamental antara teori ID
dan evolusi, adanya proporsi pengajaran teori ID yang mendominasi
arah penjelasan evolusi dan adanya intervensi agama dalam
mendukung pembuktian sains dalam evolusi. Tulisan ini juga
mengajukan pola pembelajaran yang menekankan pada kemampuan
berpikir kritis dan debat sebagai solusi cara pengajaran teori ID di
SMA. Pada akhirnya, dapat disimpulkan bahwa teori ID dapat
diajarkan di sekolah dengan membatasi pada paparan saintifik terkait
bukti-bukti ilmiah dan menghindari bukti teologis serta dengan
mengedepankan kemampuan berpikir kritis dalam menganalisis bukti-
bukti saintifik dalam kaitan menerima teori ID atau sebaliknya
mempertahankan teori evolusi.
Keyword: Intelligent Design, teori evolusi, perbedaan fundamental,
proporsi pengajaran, agama, berpikir kritis

Pendahuluan ilmu, seperti anatomi, fisiologi, dan


Evolusi merupakan salah satu genetika, dll (Alles, 2001).
materi inti dalam pembelajaran Namun tidak dapat dipungkiri
biologi. Subjek ini juga menempati bahwa kebenaran teori evolusi
posisi sentra dalam perkembangan sendiri masih terus mendapat
ilmu biologi. Banyak ahli biologi tantangan hingga saat ini
mengklaim bahwa evolusi menjadi dikarenakan pemahaman evolusi
kunci pemahaman menyeluruh tidak dapat dibuktikan melalui
terhadap seluruh bentuk kehidupan eksperimen, melainkan melalui
yang ada di bumi melalui penjelasan penafsiran terhadap berbagai bukti
logik yang menghubungkan antar evolusi yang ditemukan. Hal ini
berbagai organisme yang ada di bumi membuka ruang bagi perkembangan
dan keterkaitannya dengan teori lain di masyarakat untuk
lingkungan bumi (Cherif et al., menyanggah teori evolusi. Teori
2001). Evolusi juga menjadi kunci Intelligent Design (ID) atau di
dalam memahami keseluruhan ilmu Indonesia lebih dikenal sebagai teori
biologi yang tadinya dipelajari Perancangan Cerdas (PC) merupakan
terpisah dalam beberapa disiplin
Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 3 No. 2 Juli 2012: 13

salah satu teori yang masuk dalam mengajukan solusi pengajaran teori
kategori ini. ID secara saintifik
Masuknya pembelajaran teori
ID dalam pembelajaran evolusi SMA ISI
didukung oleh silabus KTSP Biologi 1. Perlunya Pembelajaran
SMA Kelas XII pada Standar Mengenai Perbedaan
Kompetensi 4 (Memahami teori Fundamental Antara Teori ID
evolusi serta implikasinya pada dengan Teori Evolusi
salingtemas), terutama pada Dalam mengajarkan teori ID,
kompetensi dasar 4.3 (menjelaskan banyak guru yang menyandarkan
kecenderungan baru tentang teori perbedaan pandangan teori ID
evolusi) (Lampiran Standar Isi dengan evolusi adalah pada
Sekolah Menengah, 2006 dalam penjelasan mengenai asal-usul
Tarihoran, 2012). Banyak guru manusia. Meskipun menerima
Biologi yang mengartikan bahwa manusia memiliki
kecenderungan baru teori evolusi kekerabatan yang dekat dan bahkan
adalah mengarah pada pembahasan berasal dari satu nenek moyang
tentang teori ID. Kecenderungan ini dengan kera merupakan implikasi
juga tampak dari penelusuran isi dari teori evolusi, namun sebenarnya
buku elektronik (BSE) pada bagian tantangan teori ID terletak pada
kecenderungan baru teori evolusi. penjelasan yang lebih fundamental,
BSE karangan Herlina, dkk (2009), yakni dasar pemikiran naturalis.
Subardi dkk (2009) dan Kistinnah Teori Inteligent Design
(2009), keseluruhannya diterbitkan berpegang pada keyakinan bahwa
oleh Pusat Perbukuan Depdiknas, makhluk hidup kompleks di bumi
Jakarta menyajikan pembahasan tercipta karena adanya intervensi
mengenai teori ID. secara utuh dari kekuatan yang
Kecenderungan baru yang berasal dari luar kekuatan alam
didapat berupa keleluasaan (supranatural atau dalam hal ini
kurikulum untuk mengajarkan teori disebut sebagai designer), bukan
kontra evolusi di sekolah di satu sisi karena peristiwa random di alam
merupakan upaya untuk menyajikan (Heady, 2003). Teori ini banyak
pembelajaran secara aktual dan dituding sebagai neo-creationist
kontekstual seperti yang terjadi di karena keberadaan unsur supra-
masyarakat. Namun demikian, cara naturalnya (Wikipedia, 2009), namun
pembelajaran teori ID di SMA juga sebenarnya banyak ilmuwan di
harus disikapi secara hati-hati oleh bidang sains murni yang menjadi
guru SMA agar tidak memberikan pendukung teori ini serta
arah pembelajaran sains yang memberikan kontribusi untuk
negatif. Tulisan ini akan mengkritisi membuktikan eksistensi teori ini.
penekanan pembelajaran pada Dalam pembelajaran biologi
perbedaan fundamental teori ID dan SMA, tokoh pendukung ID yang
evolusi, proporsi pengajaran populer dan banyak dibahas
argumentasi teori ID dan evolusi kemungkinan besar adalah Harun
yang tepat, serta adanya penggunaan Yahya. Tokoh ini populer karena
bukti teologis dalam membelajarkan menerbitkan buku berjudul
teori ID. Pada akhirnya tulisan ini Bagaimana Sains Modern
Membantah Darwinisme yang
Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 3 No. 2 Juli 2012: 14

secara konsisten mempertanyakan bukti kemunculan makhluk hidup


teori evolusi. Selain Yahya, baru berdasarkan mutasi. Dari ribuan
sebenarnya masih terdapat sederetan eksperimen yang dilakukan, tidak
ilmuwan lain yang mendukung teori tampak arah menguntungkan mutasi,
ID, seperti Jonathan Wells, Michael bahkan sebaliknya, justru merugikan.
J. Behe (bidang biologi), David Keraguan utamanya terhadap teori
Menton (bidang anatomi), Dean evolusi adalah tidak ditemukannya
Kenyon, Michael Denton dan makhluk hidup dengan "bentuk-
Charlers Taxton (bidang biokimia), bentuk transisi" yang diasumsikan
Donald Chittick (bidang kimia), serta oleh teori evolusi (neo-Darwinian).
Carl Friedrich von Weizsacker, Darwin sendiri, dalam bukunya The
Robert Matthews dan Jocelyn Bell Origin of Species, memprasyaratkan
Burnll (bidang fisika). Selain itu, adanya fosil transisi dalam jumlah
terdapat pula matematikawan berlimpah sebagai syarat sahnya teori
William Dembski dan Owen evolusi yang dikemukakannya.
Gingerich (astronomi dan sejarah Yahya (2005) juga
ilmu pengetahuan) yang juga mempertanyakan evolusi melalui
mendukung paham ID ini (Mahladi, pengajuan beberapa teori tandingan
2006). untuk membuktikan bahwa
Dalam menerangkan kehidupan terlalu kompleks untuk
bantahannya terhadap teori evolusi, dijelaskan melalui terminologi
banyak diantara ilmuwan tersebut kejadian acak (random) di alam.
yang mempertanyakan mekanisme Michael Behe mencetuskan
evolusi yang dijelaskan oleh evolusi irreducible complexity dalam
Darwin, yaitu seleksi alam dan menjelaskan bahwa alam merupakan
mekanisme evolusi yang dijelaskan sistem tunggal dengan bagian-bagian
oleh evolusi neo-Darwinian, yakni yang saling terintegrasi.
mutasi. Seleksi alam sendiri telah Penghilangan bagian tertentu akan
menjadi kesepakatan umum, hanya menyebabkan kerusakan fungsi
dapat bekerja apabila terdapat sistem keseluruhan. Hal ini
sumber variasi baru di antara dianalogikan juga terjadi dalam
individu atau populasi. Ketersediaan makhluk hidup sehingga
sumber variasi baru berdasarkan kemungkinan terjadinya mutasi,
sains modern, disediakan oleh sebagai mekanisme evolusi, yang
mutasi. Dengan demikian, banyak akan menghilangkan bagian tertentu
diantara tantangan yang dialamatkan justru tidak mungkin terjadi. Terlebih
pada teori evolusi adalah lagi, evolusi tidak perlu terjadi,
membuktikan bahwa mutasi dapat mengingat semua makhluk hidup,
terjadi dan fungsional untuk bahkan makhluk paling primitif
terjadinya evolusi makro (ditandai sekalipun, memiliki desain anatomi
dengan adanya perubahan spesies). dan fisiologis yang tidak bercacat
Yahya (2005), misalnya dan memiliki kemampuan adaptasi
mempertanyakan mekanisme mutasi yang sempurna di lingkungannya.
acak dalam peranannya sebagai Argumentasi lainnya datang dari
mekanisme alternatif dalam William Dembski melalui teori
pewarisan evolusioner. Hal ini specified complexity yang
terutama dikarenakan hingga ia menyatakan bahwa protein
menulis bukunya, tidak terdapat fungsional dalam tubuh yang
Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 3 No. 2 Juli 2012: 15

terbentuk dikendalikan oleh susunan waktu, spesies akan berubah menuju


DNA, yang dapat dianalogikan arah yang sempurna adalah hal yang
sebagai kata yang terbentuk dari menyalahi hukum alam itu sendiri.
huruf. Sebagaimana Dari pembahasan di atas
ketidakmungkinan membentuk kata tampak bahwa dalam membelajarkan
yang fungsional dengan susunan teori ID, guru tidak hanya cukup
huruf random, maka tidak mungkin mengaitkan semata ketidaksetujuan
pula membuat protein fungsional dari tentang asal-usul manusia, namun
susunan random DNA akibat harus lebih menyajikan pembelajaran
peristiwa mutasi evolusioner di alam. yang fundamental, yang menekankan
Argumen paling tenar adalah dari pada adanya penggalian fakta untuk
Michael Denton, penulis buku menerima atau menentang tentang
Evolution: A Theory in Crisis di terjadinya proses randomisasi di
tahun 1987 mengungkapkan teori alam. Hal ini perlu untuk diketahui
molecular equidistance berisi oleh siswa untuk memahami
argumen dari observasinya terhadap bagaimana penerimaan terhadap
kesamaan protein sitokrom C dari suatu teori sains berpengaruh pada
sampel ikan yang diperkirakan seluruh tatanan pemahaman tentang
sebagai nenek moyang dengan sains itu sendiri. Misalnya implikasi
turunannya berturut-turut yaitu penerimaan teori ID sendiri berarti
amfibi, reptil, burung dan mamalia menghilangkan pemahaman adanya
(Wikipedia, 2009, Mahladi, 2006). hubungan kekerabatan dalam taksa
Selain ketiga argumen di atas, yang selama ini telah disusun, karena
banyak pula argumen pendukung adanya kekerabatan dianalogikan
teori ID lainnya. Sprachen (2007) sebagai adanya kedekatan hubungan
mengungkapkan pendukung teori ID saudara seperti halnya garis
menggunakan penjelasan Jay Gould keturunan keluarga yang memiliki
dan Niles Eldredge mengenai model kemiripan diantara variasinya dan
punctuated equilibrium, yakni bahwa hanya dapat terjadi dengan
berdasarkan kajian fosil, kemunculan pemahaman bahwa semua makhluk
makhluk hidup baru tidaklah terjadi hidup yang ada di bumi berasal dari
secara bertahap dan kumulatif, satu garis keturunan tunggal. Siswa
melainkan secara tiba-tiba. Dengan tidak lagi cukup hanya disuguhkan
demikian, penjelasan evolusi untuk memilih hanya antara apakah
mengenai terbentuknya makhluk mereka percaya apakah garis ras
hidup baru menjadi bertentangan manusia berasal dari kera atau tidak,
dengan fakta baru yang namun lebih lanjut mereka harus
dikemukakan. Selain itu, dalam didorong untuk memikirkan dampak
Wikipedia2 (2008) terungkap bahwa dari teori ini secara keseluruhan.
fakta lain yang digunakan untuk Secara sederhana, siswa umumnya
menentang teori evolusi adalah cenderung dapat mengikuti logika
pemikiran berdasarkan logika fisika, evolusi hingga tiba pada pembahasan
hukum Termodinamika II juga mengenai garis keturunan manusia.
menyatakan bahwa dengan Padahal mereka mengakui adanya
berlalunya waktu, entropi (limbah kekerabatan yang dekat antara kera
energi) yang dihasilkan justru akan dan manusia, seperti misalnya
bertambah banyak, sehingga penggunaan kera dalam uji klinis
menyatakan dengan berlalunya obat dan kosmetik dilakukan karena
Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 3 No. 2 Juli 2012: 16

kedekatan kekerabatan kera dan teori evolusi. Hal ini terutama terjadi
manusia yang ditampilkan dari apabila tidak ada argumentasi
kedekatan karakter fisiologis mereka. bantahan dari pendukung teori
Dalam mengajukan argumen evolusi yang disajikan sebagai
untuk menantang teori evolusi, tantangan terhadap teori ID. Dengan
ilmuwan pendukung teori ID juga demikian, penyajian argumentasi dari
banyak menggunakan bukti yang kedua teori perlu diberikan secara
bersifat molekuler, seperti proporsional.
pembahasan kesamaan biokimiawi Banyak penjelasan yang telah
sitokrom C, DNA dan protein diberikan oleh ilmuwan dalam
fungsional, serta garis keturunan. menantang pemikiran pencetus teori
Guru biologi tidak dapat ID. Salah satunya adalah Mark I.
mengharapkan siswa memahami Vuletic. Vuletic (1997) memberikan
bukti-bukti pertentangan itu tanpa penjelasan yang bertentangan dengan
memberikan pemahaman mendasar pemahaman pendukung teori ID.
mengenai mikroevolusi (evolusi pada Misalnya, penjelasan mengenai
tingkat molekuler). Pembahasan analogi DNA dan protein sebagai
mengenai evolusi Darwin yang huruf dan kata yang terbentuk.
menekankan pada analisis evolusi Analogi DNA sebagai huruf dalam
makro seperti bukti analogi berupa pembentukan kata sebenarnya
fosil, analogi dan homologi organ, tidaklah tepat. DNA, bahkan dalam
tidak lagi cukup untuk mengantarkan susunannya yang berbeda dan kurang
siswa memahami dasar pertentangan fungsional, masih dapat memberi
teori ID dan evolusi yang sebagian makna dalam susunan protein,
besar pembuktiannya adalah secara sehingga menjaga organisme tetap
molekuler. Oleh karena itu, sebelum hidup meskipun tidak dalam bentuk
sampai pada pembelajaran teori ID, terbaiknya. Pada akhirnya,
guru terlebih dahulu harus perubahan bentuk secara besar-
memberikan dasar pemikiran besaran dapat terjadi akibat alterasi
genetika molekuler, terutama gen. Seleksi buatan dan
berkaitan dengan keterkaitan DNA pembudidayaan (breeding)
dan protein fungsional serta mutasi merupakan contoh kasus ini.
dengan kuat. Pembelajaran genetika Lebih lanjut, Philip T. Spieth
sebelum sampai pada pembahasan (1987) juga menunjukkan bahwa
evolusi menjadi suatu keharusan dan argumen yang diberikan oleh Denton
sekuensial, bukan hanya sebagai mengandung kesalahpahaman
materi yang terpisah. mendasar mengenai evolusi. Michael
Denton mengajukan teori molecular
2. Proporsi Penjelasan Teori ID equidistance yang menunjukkan
dan Teori Evolusi yang Tepat bahwa antara spesies bakteri (yang
Posisi pembelajaran teori ID dianggap sebagai tetua) dan ikan
yang diberikan setelah membahas (turunannya) tidak menunjukkan
mengenai evolusi dan bertindak adanya hubungan sitokrom C yang
sebagai teori tantangan, dapat lebih dekat. Sitokrom C ikan sendiri
memberikan pesan pembelajaran lebih memiliki kedekatan dengan
bahwa teori ID lebih baik dalam kura-kura (reptil) dan anjing
memberikan tafsiran terhadap (golongan mamalia). Kesalahan
keanekaragaman biologis daripada mendasar yang dibuat Denton adalah
Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 3 No. 2 Juli 2012: 17

asumsinya bahwa evolusi fosil, terdapat Homo erectus, Homo


menyatakan adanya perubahan ke habilis, and Homo neanderthalensis
arah kesempurnaan (dari bakteria (Wikipedia2, 2008). Sekarang ini
menuju pada garis mamalia), padahal telah ditemukan bukti fosil yang
hal tersebut tidak pernah dinyatakan menyarankan bahwa ancestor
oleh evolusi. Evolusi hanya menarik hominoid manusia mungkin terpisah
garis keturunan dari beberapa dari primata lainnya pada akhir
ancestor tunggal yang digambarkan oligocene atau pada awal miocene.
sebagai pohon evolusi, bukan garis Satu hal yang menjadi dasar
hiererkial. Dengan demikian, bagi pendukung teori evolusi dalam
sebenarnya tidak ada arah pergerakan mebantah pandangan ID adalah
menuju kesempurnaan seperti yang hingga saat ini belum ada satupun
diasumsikan oleh Denton. Selain itu, teori ID yang dapat masuk ke dalam
kesalahan terbesar Denton adalah publikasi ilmiah. Hal ini
membandingkan antara sitokrom C menunjukkan bahwa bukti yang
bakteri modern dengan sitokrom C diajukan tidak memenuhi standar
kura-kura dan anjing masa kini untuk kaidah metode ilmiah, seperti yang
menelusuri kemungkinan bakteri diungkapkan oleh Biological Society
sebagai tetua (ancestor) keduanya. of Washington (Wikipedia2, 2008).
Kesalahan Denton adalah bakteri Dalam membahas teori ID
modern tidak dapat bertindak sebagai dalam perspektif dan proporsi yang
tetua, karena dalam penjelasan pohon tepat, diperlukan penekanan
evolusi tampak bahwa keduanya pembahasan yang lebih dalam
bertindak sebagai sepupu dalam mengenai teori evolusi itu sendiri.
kehidupan modern. Dengan demikian Teori evolusi yang digunakan
argumen Denton justru sebenarnya sekarang ini tidak hanya terbatas
menguatkan adanya hubungan pada teori evolusi yang dicetuskan
kekerabatan spesies, dan pada oleh Darwin, bapak evolusi, namun
akhirnya mendukung tafsiran evolusi lebih jauh lagi pengertian evolusi
mengenai adanya nenek moyang telah bergeser menjadi berbagai
tunggal pada makhluk hidup pendekatan yang mapan untuk
(National Centre for Science menginterpretasikan
Education, 2012). keanekaragaman biologis dan desain
Hal lain yang perlu ditekankan organisme di bumi (Stearns dan
pada argumentasi kontra teori ID Hoekstra, 2003). Posisi Darwin,
adalah kenyataan walaupun hingga dalam hal ini sama seperti posisi
saat ini belum ditemukan ancestor Mendel, sebagai pencetus genetika,
awal Gibbon (sejenis orang utan), yang teorinya mendasari
namun fosil proto-orangutan dapat pengembangan ilmu genetika
diwakili oleh Sivapithecus dari India modern yang tidak semata hanya
and Griphopithecus dari Turkey. berpegang pada teori genetika klasik
Perbandingan simpanse dan DNA Mendelian semata. Penekanan
manusia menunjukkan bahwa pembelajaran evolusi juga bergeser
keduanya 98.4 % identik, dan pada pengenalan adanya nenek
diambil sebagai bukti kuat memiliki moyang bersama makhluk hidup
ancestor bersama. Saat ini hanya yang menurunkan semua
satu spesies manusia yang bertahan keanekaragaman di bumi. Hal ini
hidup, namun berdasarkan rekaman dapat terjadi karena adanya proses
Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 3 No. 2 Juli 2012: 18

perubahan biologis dan organik pada saintis lainnya. National Academy of


organisme dimana keturunan Science and Creationism (dalam
menjadi berbeda dari nenek Wikipedia2, 2008), menyebutkan
moyangnya (Parker, 1997; Campbell bahwa penjelasan yang tidak
et al., 2004). berdasarkan bukti empirik tidak
Analogi yang tepat dalam dapat dianggap sebagai bagian dari
menerangkan evolusi adalah adanya sains. Karakter lain dari sains adalah
sejarah keluarga (pedigree) dalam bebas dari nilai atau bersifat netral
ilmu genetika. Peta silsilah keluarga (Djunaidi, 2005). Artinya nilai moral
dimulai dengan adanya nenek buyut (baik atau buruk) berkaitan
(nenek moyang bersama). Keturunan penggunaan evolusi di dalam tatanan
yang dihasilkan, memiliki karakter sosial tidak menjadi tanggung jawab
yang serupa, namun tidak persis ilmu evolusi itu sendiri. Oleh karena
sama. Keturunan ini selanjutnya itu, Randak (2001) menyarankan
menghasilkan keturunan berikutnya, untuk membahas evolusi hanya dari
yang akan menghasilkan keturunan sudut pandang sains yang bebas nilai,
yang lebih banyak. Perbedaan dan bukan efeknya terhadap bidang
karakter antar generasi selanjutnya kehidupan lainnya untuk
akan bertambah lebar. Dengan menghindari pembahasan nilai atau
perspektif yang sama, evolusi moral keilmuan.
berupaya untuk menafsirkan semua Oleh karena itu, rasanya tidak
spesies yang ada di bumi, sebagai pula etis bila dalam membelajarkan
spesies yang bersaudara. Dari teori ID, guru memberikan
pemahaman yang demikian, argumentasi untuk menolak teori
muncullah istilah kekerabatan antar evolusi berdasarkan pembahasan
spesies. Bahkan dari tafsiran mengenai sikap non-ilmiah atau
kekerabatan, lebih lanjut ilmu dampak penerapan teori evolusi yang
taksonomi atau sistematika, yang tidak secara langsung mematahkan
bertugas membuat klasifikasi (taksa) teori evolusi itu sendiri. Misalnya
berdasarkan kedekatan kekerabatan. dengan menunjuk perilaku tidak jujur
Karakter setiap taksa ini selanjutnya Charles Dawson (1912) yang
digunakan oleh ahli lain di bidang merekayasa rangka manusia
zoologi, botani maupun mikrobiologi Piltdown dengan menggabungkan
sebagai dasar penelitian mereka. fragmen tengkorak mirip manusia
Oleh karena itu, dapat dibayangkan dan tulang rahang mirip kera untuk
kepentingan evolusi dalam menunjukkan adanya fosil transisi
mendasari biologi. kera-manusia untuk mendukung teori
Meskipun menempati posisi evolusi. Fosil ini dikemudian hari
sentral dalam ilmu biologi, evolusi diketahui ketidakasliannya saat
sebagai teori juga merupakan bagian Oakley melakukan uji Florin pada
dari sains. Sains memiliki karakter tengkorak yang telah disimpan
harus berlandaskan bukti saintifik selama 40 tahun di The British
dan kebenarannya dapat berubah Museum. Hal lain juga seperti
sesuai dengan perkembangan dampak nilai (moral) penerapan teori
pengetahuan. Bukti saintifik adalah evolusi pada tindakan tidak
penjelasan yang dapat dibatasi pada manusiawi penangkaran Ota Benga,
hal yang dapat diobservasi dan anggota suku Pigmi (suku di Afrika
eksperimen yang dapat diulang oleh Tengah dengan tinggi badan rata-rata
Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 3 No. 2 Juli 2012: 19

kurang dari 127 cm), di Kebun mengacu pada keberadaan Tuhan.


Binatang Bronx New York yang Banyak guru yang lantas terjebak
diklaim sebagai model nenek untuk membelajarkan dan
moyang manusia dan ditampilkan mendukung teori ID menggunakan
bersama simpanse, gorila dan orang ayat-ayat suci dalam agama masing-
utan. Hal ini kemudian berujung masing, serta menggunakannya
pada tindakan bunuh diri Ota Benga untuk menjatuhkan teori evolusi.
(Sprachen, 2007). Meskipun di Bila pola pembelajaran ini yang
masyarakat ini dinilai sebagai dilaksanakan, maka siswa akan
argumentasi yang melemahkan teori merasa dibenturkan antara memilih
evolusi, namun hal ini tidak lantas agama dan sains, dan pembelajaran
meruntuhkan evolusi sebagai suatu mengenai teori ID tidak lagi berada
teori ilmu pengetahuan. pada ranah diskusi ilmiah.
Dari pembahasan di atas Hal ini tidak serta merta berarti
tampak bahwa kehati-hatian guru tidak boleh memasukkan
dalam memberikan proporsi pembelajaran mengenai tuhan di
pembelajaran yang tepat, berupa dalam pembelajaran biologi
penyediaan argumentasi dari kedua berdasarkan Permendiknas No. 22
belah pihak dan pemilihan jenis Tahun 2006 Tentang Standar Isi
argumentasi ilmiah yang tepat Sekolah Dasar dan Menengah,
diperlukan untuk penyajian teori ID karena pada dasarnya tujuan tertinggi
di sekolah. Terlepas dari teori mana pembelajaran biologi adalah
yang dipercayai oleh guru, dengan membentuk sikap positif siswa
memberikan pola pengajaran yang terhadap biologi dengan menyadari
demikian, guru dapat menghindari keteraturan dan keindahan alam serta
adanya penggiringan opini siswa mengagungkan kebesaran Tuhan
pada suatu teori yang lebih baik YME (Lampiran Standar Isi Sekolah
dan membebaskan siswa untuk Menengah, 2006 dalam Tarihoran,
memilih argumentasi mana yang 2012). Hal yang harus dihindari
lebih baik antara teori ID atau teori adalah penggunaan ayat-ayat suci
evolusi secara saintifik. agama sebagai bukti untuk
menjatuhkan teori di dalam sains
3. Adanya Pembuktian dan (evolusi) karena adanya derajat
Interpretasi Agama Dalam kebenaran yang berbeda antara sains
Pembahasan Teori ID dan agama. Kebenaran dalam sains
Membelajarkan teori ID di bersifat relatif dan terus mengalami
sekolah juga harus dilakukan dengan pembaharuan seiring dengan
hati-hati. Teori Inteligent Design ditemukannya alat pendukung
berpegang pada keyakinan bahwa observasi (pengamatan) yang lebih
makhluk hidup kompleks di bumi canggih. Teori di dalam sains akan
tercipta karena adanya intervensi terus diuji kebenarannya dengan
secara utuh dari kekuatan yang menggunakan logika ilmiah sesuai
berasal dari luar kekuatan alam dengan perkembangan ilmu
(supranatural atau dalam hal ini pengetahuan. Hal ini tentu saja
disebut sebagai designer), bukan berbeda dengan kebenaran dalam
karena peristiwa random di alam agama yang bersifat mutlak
(Heady, 2003). Kekuatan supra- (absolut). Dogma agama tidak
natural yang dibicarakan disini pernah diragukan dan diuji
Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 3 No. 2 Juli 2012: 20

kebenarannya seperti dalam sains (biologi) ditakutkan menjadi


penerapan sains. titik kelemahan yang akan
Mencampuradukkan pembahasan membingungkan siswa mengenai
antara agama dalam membahas teori batasan ilmiah dan non ilmiah. Lebih
saintifik berisiko untuk jauh, para ilmuwan keberatan dengan
menempatkan benturan sains idealisme pendukung teori ID yang
terhadap agama seperti yang pernah menuntut ditinggalkannya paham
terjadi pada pembahasan teori materialisme, padahal sains yang
geosentris/heliosentris. Dogma selama ini dibangun di atas paham
agama cenderung berpihak pada materialisme, sehingga
salah satu teori. Akibatnya, ketika penghancuran terhadap paham
terdapat pembuktian sains yang materialisme akan menggoncangkan
berbeda dengan dogma agama yang tatanan seluruh sains yang telah
diberikan, kepercayaan masyarakat dibangun, tidak hanya pada ilmu
terhadap agama menjadi berkurang, biologi saja, namun juga kimia dan
karena masyarakat menilai agama fisika (Heady, 2003; Randak, 2001).
tidak sesuai dengan fakta alamiah Oleh karena itu, masih terdapat
(Jasin, 2008). perdebatan antara ilmuwan dan guru
Karakter teori ID yang sains untuk memasukkan teori ID
memiliki istilah designer seringkali dalam pembelajaran evolusi mereka.
menggiring pada penyajian argumen Survei yang dilakukan Trani (2004)
yang teologis. Istilah ini pula yang mengungkapkan bahwa rata-rata
menyebabkan ID seringkali guru yang mendukung pengajaran
digolongkan sebagai new-creationist. dan pengembangan teori ID di
Argumen pendukung teori ID bahkan sekolah menengah bukan
digolongkan oleh US National dikarenakan memiliki kepentingan
Academy of Sciences kedalam konflik dengan agamanya, namun
argumen teologis (agamis) dan non- justru karena kekurangan
saintifik. Lebih jauh, National pengetahuan mengenai keilmiahan
Science Teacher Association sains, dan juga kekurangan
(asosiasi guru sains di Amerika) pemahaman mengenai teori evolusi
mengklasifikasikan teori ini sebagai itu sendiri.
pseudoscience (Wikipedia, 2009). Di Pembahasan dukungan
negara besar seperti Amerika, terhadap teori ID dengan
perdebatan mengenai teori asal-usul mengemukakan bahwa kelompok
makhluk hidup mana yang harus evolusionis tidak mempercayai
diajarkan di sekolah menengah juga keberadaan Tuhan juga tidak etis
menjadi isu hangat di antara guru untuk dilakukan, karena tidak
biologi. Namun demikian, yang memiliki dasar ilmiah. Banyak
menjadi kekhawatiran guru di negara diantara ilmuwan pendukung evolusi
tersebut adalah ketakutan para guru yang menerima keberadaan Tuhan.
untuk mengacaukan tatanan sains Anonim (2008) menyebutkan
dengan mencampuradukkan antara Dobzhansky, bapak evolusi modern
bukti non-ilmiah yang dikemukakan (neo-Darwinisme) malah
oleh pendukung ID dengan teori menyatakan bahwa menolak evolusi
evolusi (ilmiah) yang diajarkan di justru menghina keberadaan Tuhan.
sekolah. Dukungan terhadap Hal ini berdasarkan fakta bahwa
pembelajaran non sains di materi kepunahan spesies memang terjadi.
Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 3 No. 2 Juli 2012: 21

Bila hal ini tidak dianalisis dengan Salah satu cara yang efektif
sudut pandang evolusi (perubahan bagi guru dalam mengajarkan kedua
berkala), maka cenderung akan teori ini secara berimbang adalah
terbentuk asumsi bahwa Tuhan dengan menjadi fasilitator dalam
membuat spesies secara berkala dan menyediakan fakta saintifik antara
membantai beberapa dari mereka teori evolusi dan teori ID. Pandangan
secara berkala juga. Mekanisme yang bebas opini akan membantu
seleksi alam juga merupakan siswa untuk berorientasi dalam
penjelasan ilmiah mengenai perdebatan ilmiah. Sesuai dengan
kebesaran Tuhan yang menciptakan pengajaran sains sebagai suatu sikap
makhluk hidup yang parasit atau jauh dan proses, guru dapat menekankan
hidup di bawah permukaan tanah mengenai batasan sains sebagai
atau dasar laut. Karena tanpa sesuatu yang dapat diindera
penjelasan evolusi, akan muncul (diobservasi). Agar didapatkan
pertanyaan mengapa Tuhan pemahaman yang lebih mendalam,
menciptakan sebagian makhluk maka akan sangat membantu apabila
hidup sedemikian padahal Tuhan pengajaran juga didukung dengan
dapat menciptakan makhluk hidup melakukan perdebatan antara dua sisi
sempurna seluruhnya. teori. Perdebatan akan membantu
Dengan demikian, pengajaran siswa dalam mengembangkan
teori ID dengan memasukkan logika kemampuan berargumentasi dan
bahwa agama mendukung adanya pada akhirnya mendorong
teori penciptaan creationist, tidaklah kemampuan berpikir kritis.
tepat. Segala sesuatu yang Berpikir kritis dapat diartikan
berbasiskan pada agama dan sebagai kemampuan untuk
kepercayaan (religion) sifatnya tidak memikirkan apakah sesuatu masuk
terbantahkan, dan karenanya tidak akal atau tidak (reasonable) (Ennis
sesuai dengan karakteristik sains, dalam Lutfi, 2003), atau sebagai cara
yang selalu berkembang dan dapat berpikir untuk mendapatkan
mengalami perubahan. Lebih jauh, pengetahuan yang relevan dan
tidak semua pendukung teori evolusi reliabel (Schafersman, 1991).
adalah atheis, dan tidak pula semua Karakter seorang siswa yang berpikir
pendukung teori ID adalah orang kritis adalah memiliki alasan dalam
beragama. Bahkan saat ini timbul memutuskan sesuatu dapat
pula aliran ketiga, yakni creationist dipercayai atau tidak. Proulx (2004)
yang mempercayai Tuhan menyatakan bahwa siswa yang
menciptakan makhluk hidup melalui berpikir kritis akan mengambil
tahapan dalam evolusi biologi langkah yang hati-hati dalam
(Mahladi, 2006). Untuk menghindari melakukan analisis, pengujian dan
adanya bias dalam mengajarkan teori mengevaluasi argumen, sehingga
ID sebagai kontra evolusi diperlukan dapat beralasan dengan logis dan
perspektif pengajaran yang tepat, dapat sampai pada kesimpulan yang
yakni perspektif sains. dapat dipercaya (Proulx, 2004;
Schafersman, 1991). Sebagai
4. Mengedepankan Proses dan konsekuensinya, siswa tersebut akan
Sikap Ilmiah Dalam memiliki pandangan yang terbuka
Membelajarkan Teori ID terhadap suatu permasalahan, dan
bukannya dangkal dan semata
Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 3 No. 2 Juli 2012: 22

melibatkan emosi (Moore, 2005; mengambil keputusan dalam


Proulx, 2004). mempercayai teori asal-usul makhluk
Dalam mendukung siswa untuk hidup mana yang menurutnya benar.
berpikir kritis, guru dapat membantu Kalaupun siswa memiliki
dengan memberikan contoh kepercayaan untuk memahami
pertimbangan fakta secara logik sesuatu tanpa berdasarkan bukti
dalam memilih salah satu teori yang faktual, maka konsekuensinya telah
dipercayai. Misalnya dalam diketahui, yaitu apa yang
membahas pengaruh penangkaran dipercayainya tidak tergolong
Ota Bengami dalam keruntuhan teori kategori ilmiah. Meskipun apa yang
evolusi, adalah sesuatu yang tidak nantinya dipercayai bertentangan
beralasan, karena hal tersebut meski dengan apa yang dipercayai oleh
berkaitan namun tidak bersifat siswa sebelum mempelajari evolusi
mementahkan teori evolusi secara yang diajarkan dengan teknik ini,
langsung, melainkan menyoroti sifat siswa akan dapat menerimanya. Di
moral materialisme. Dengan luar itu, melalui pembelajaran seperti
demikian, argumen ini meskipun ini, maka siswa akan ditantang untuk
penting tidak dapat dijadikan berpikir logis dan mungkin memacu
landasan berpijak runtuhnya teori pengembangan kedua teori, baik
lawan. evolusi atau ID, dan bukan justru
Strategi yang penting lainnya mematahkan semangat mereka dalam
dalam mengajarkan evolusi pada menggali kebenaran evolusi atau ID
tatanan perspektif yang benar adalah seperti yang terjadi apabila seorang
dengan menekankan pada karakter guru mengajarkan materi ini dan
sains. Alles (2001) menyebutkan telah terlebih dahulu memihak pada
penguasaan karakter sains sangat salah satu teori.
berpengaruh dalam memahami
bingkai konsep biologi, yakni pada Penutup
integrasi antara pengetahuan biologi Teori ID dapat diajarkan di sekolah
dengan sejarah kehidupan ataupun menengah sebagai teori pembanding
dengan masyarakat. Sains menuntut evolusi, namun perlu
penggunaan bukti fisik dalam dipertimbangkan penyajian teori ID
menginterpreptasi mengenai alam itu secara tepat dan proporsional. Dalam
sendiri. Hal ini tidak lantas berarti proses pembelajaran, teori ID
bahwa kita harus mengamati setiap sebaiknya disajikan dengan
kejadian dalam alam untuk memaparkan fakta-fakta saintifik
memahaminya secara saintifik. terkait bukti-bukti ilmiah. Kaitan
McMullin (1998) dalam Alles (2001) antara ID dan agama sebaiknya
menyatakan bahwa dalam kaitan dihindari untuk mencegah terjadinya
memahami sejarah biologi, dapat pemahaman yang bias terhadap
digunakan inferensi (kesimpulan) pengambilan kesimpulan secara
logis atau dikenal sebagai saintifik. Pola pengajaran yang
retroduction, dari bukti fisik yang sebaiknya ditempuh untuk mengatasi
ada saat ini mengenai kesimpulan bias non saintifik adalah dengan
sesuatu yang terjadi di masa lampau. menerapkan teknik debat.
Pembelajaran mengenai Penggunaan teknik ini juga dapat
karakter sains dan berpikir kritis berdampak tidak langsung terhadap
akan menolong siswa dalam peningkatan keterampilan berpikir
Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 3 No. 2 Juli 2012: 23

kritis dan pengembangan proses Subardi, Nuryani, dan Pramono S.


sains pada siswa. 2009. Biologi 3 Untuk Kelas
XII SMA dan MA. BSE.
Daftar Rujukan Pusat Perbukuan Depdiknas.
Anonim. 2008. Menolak Evolusi Kistinnah, I., dan Lestari, E.S. 2009.
Menghina Tuhan. Biologi 3 Makhluk Hidup
http://rosenqueencompany.w dan Lingkungannya Untuk
ordpress.com/2008/06/14/me SMA/MA Kelas XII. BSE.
nolak-teori-evolusi-adalah- Pusat Perbukuan Depdiknas.
menghina-tuhan/. Diakses Jasin, M. 2008. Ilmu Alamiah Dasar.
tanggal 20 Mei 2009. Edisi Revisi. Penerbit
Alles, D.L. Using Evolution as The Rajawali Pers: Jakarta
Framework for Teaching Lutfi. 2003. Pembelajaran
Biology. The American Perkembangan Hewan
Biology Teacher. Volume Berbasis Problem Solving
63. No. 1. Januari 2001. yang Diintervensi dengan
Cherif, A., G. Adams dan J. Loehr. Peta Konsep dan
2001. What on Earth Is Pengaruhnya terhadap
Evolution: The Geological Berpikir Kritis dan Hasil
Perspective of Teaching Belajar Mahasiswa Biologi
Evolutionary Biology FMIPA Universitas Negeri
Effectively. The American Padang. Disertasi tidak
Biology Teacher. Volume diterbitkan. Malang:
63. No. 8. October 2001. Program Pascasarjana
Universitas Negeri Malang
Djunaidi.H. 2005. Teori Evolusi dan
Akibat-Akibat yang Mahladi. Selamat Datang Teori
Ditimbulkannya. Perancangan Cerdas.
http://hendrikofirman.wordpr Majalah Hidayatullah. Edisi
ess.com/2009/01/10/toeri- 09/XVIII/Januari 2006.
evolusi-darwin-islam- Moore, K.D. 2005. Effective
epistimologis/. Diakses Instructional Strategies
tanggal 20 Mei 2009. From Theory to Practice.
Heady, J.E. Intelligent Design SAGE Publication:
Creationism: A Threat to Thousand Oaks. p: 325
Society-Not Just Biology. National Centre for Science
The American Biology Education. 2012. Review:
Teacher. Vol. 65. No.9 "Evolution A Theory in
November/December 2001. Crisis" by Phillip T. Spieth .
Herlina, I., Yani, R., Hanum, E.L., 1987. Zygon, vol. 22, no. 2
Purwaningsih, W., (June 1987)
Peniasiani, D., dan http://ncse.com/creationism/a
Musarofah. 2009. Biologi 3 nalysis/review-evolution-
SMA dan MA Kelas XII. theory-crisis. diakses tanggal
BSE. Pusat Perbukuan 1September 2012.
Depdiknas.
Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 3 No. 2 Juli 2012: 24

Proulx, G. 2004. Integrating om/2012/08/standar-


Scientific Method and kompetensi-dan-kompetensi-
Critical Thinking in dasar_8121.html. diakses
Classroom Debates on tanggal 1 September 2012.
Environmental Issues. The Trani, R. 2004. I Wont Teach
American Biology Teacher. Evolution; Its Against my
Volume 66. No.1. January.
Religion. The American
Quammen, D. The Darwin Biology Teacher. Volume
Bicentennial. National 66. No. 6 Agustus 2004.
Geographic. Edition Vuletic, M.I. 1997. Review of
February 2009. Michael Denton's
Parker, S. P. 1997. Dictionary of Evolution: A Theory in
Bioscience. International Ed. Crisis.
McGraw Hill. New York. http://www.talkorigins.org/fa
Randak, S. The Children Crusade for qs/denton.html. diakses
Creationism. The American tanggal 1 September 2012.
Biology Teacher. Vol. 63. Wikipedia1. 2008. Evolusi.
No.4 April 2001. http://id.wikipedia.org/wiki/
Evolusi. Diakses tanggal 20
Schafersman, S.D. 1991. An
Introduction To Critical Mei 2009.
Thinking. Wikipedia2. 2008. Creation-
http://www.proquest- Evolution Controversy.
umi.com/pqdweb/critical_thi http://en.wikipedia.org/wiki/
nking, diakses tanggal 29 Creation-
November 2008 evolution_controversy.
Diakses tanggal 20 Mei
Sprachen, A. 2007. Evolusi Atheis.
2009.
http://us1.harunyahya.com/D
etail/T/6HQIRVG4296/prod Wikipedia. 2009. Intelligent Design.
uctId/4487/EVOLUSI:_DOK http://en.wikipedia.org/wiki/I
TRIN_ATEIS_BERKEDOK ntelligent_design Diakses
_SAINS. Diakses tanggal 20 tanggal 13 Juni 2009.
Mei 2009 Yahya, H. 2005. Bagaimana Sains
Stearns, S.C. dan R.F. Hoekstra. Modern Membantah
2003. Evolution: an Darwinisme. Buku Satu.
Introduction. Oxford Alih bahasa: Effendi.
University Press. England. Penerbit Dzikra. Bandung.
Tarihoran, A. 2012. Lampiran
Peraturan Menteri
Pendidikan Republik
Indonesia Nomor 22 Tahun
2006 tentang Standar Isi
Untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah. Mata
Pelajaran Biologi SMA.
http://afwansanur.blogspot.c

Vous aimerez peut-être aussi