Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2008
ABSTRAK
ABSTRAK
Skripsi
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Sains pada
Departemen Kimia
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2008
PRAKATA
Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT, berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Sholawat dan salam semoga
selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.
Penelitian ini bertujuan menyalut propranolol hidroklorida dengan penyalut alginat.
Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Juni 2007 sampai April 2008, di Laboratorium
Kimia Fisik, Kimia Organik, Kimia Analitik, dan Laboratorium Bersama, Departemen
Kimia, FMIPA IPB, dan Laboratorium Teknologi Farmasi dan Medika, BPPT Serpong.
Terima kasih Penulis ucapkan kepada Bapak Ahmad Sjahriza dan Ibu Tetty
Kemala selaku pembimbing I dan II yang selalu menyempatkan waktu untuk
berkonsultasi terutama dimasa-masa sulit Penulis selama penelitian; kepada Bapak Farid,
Kak Budi Arifin, Kak Tuti Wukirsari, dan Mbak Siti Rahma atas arahan dan diskusi-
diskusi yang sangat berharga selama Penulis menjalani penelitian; serta kepada keluarga
yang telah banyak berkorban materi, waktu, tenaga, dan juga senantiasa membantu
dengan doa untuk suksesnya penelitian dan menyusun karya ilmiah ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Idah; Ibu Eti; Mas Zulhan di
Laboratorium Pengembangan Teknologi Industri Agro dan Biomedika (LAPTIAB) Balai
Penelitian dan Pengembangan Teknologi (BPPT) atas bantuannya dalam uji disolusi;
panitia penyelenggara Pelatihan Nanoteknologi di BPPT Fisika dan Perusahaan Hitachi
atas bantuannya dalam analisis morfologi menggunakan Tabletop Microscope-1000; Di
samping itu, penghargaan Penulis sampaikan kepada seluruh staf dan para laboran di
Laboatorium Bersama, Kimia Fisik, Kimia Organik, dan Kimia Analitik atas bantuan
teknisnya selama Penulis menjalani penelitian. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada rekan penelitian (Lia, Sari, Lina, dan Cris), Adik kelas (Ade, Enggar, Anggi, dan
Budi), Kakak Kelas (Rian, Budi, Dewi, Hasna, Charine, Romi, dan Nino), sahabat-
sahabatku (Titik, Rita, Bekti, Ratna, Ajeng, dan Mas Huda) yang telah memberikan
semangat dan dorongan kepada Penulis untuk dapat menyelesaikan karya ilmiah ini, serta
kepada teman-teman kimia 40 atas persahabatannya.
Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat.
Halaman
Halaman
Halaman
1 Bagan umum penelitian............................................................................................. 12
2 Absorbans larutan propranolol hidroklorida dalam medium bufer pH 6.8
pada berbagai panjang gelombang () ....................................................................... 13
3 Kurva standar larutan propranolol hidroklorida dalam medium disolusi bufer
fosfat pH 6.8 (maks = 288.6 nm) ................................................................................ 14
4 Morfologi alginat, PPH, mikrokapsul alginat kosong, dan mikrokapsul
alginat berisi PPH dengan pembesaran 5000 kali ...................................................... 15
5 Morfologi alginat, PPH, mikrokapsul alginat kosong, dan mikrokapsul
alginat berisi PPH dengan pembesaran 600 kali ........................................................ 16
6 Morfologi mikrokapsul alginat berisi PPH dengan pembesaran
200 kali ...................................................................................................................... 17
7 Morfologi alginat, PPH, mikrokapsul alginat kosong, dan mikrokapsul
alginat berisi PPHdengan pembesaran 80 kali ........................................................... 18
8 Kadar air alginat ........................................................................................................ 19
9 Kadar air mikrokapsul kosong dan mikrokapsul PPH............................................... 19
10 Kadar air mikrokapsul kosong dan mikrokapsul alginat PPH selama
penyimpanan pada hari ke-0 dan hari ke-3.. .............................................................. 20
11 Kadar air mikrokapsul kosong dan mikrokapsul alginat PPH selama
penyimpanan pada hari ke-4 dan hari ke-7 ............................................................... 20
12 Kadar air mikrokapsul kosong dan mikrokapsul alginat PPH selama
penyimpanan pada hari ke-11 ................................................................................... 21
13 Efisiensi enkapsulasi PPH dalam mikrokapsul alginat.............................................. 22
14 Pengaruh nisbah alginat-PPH dan konsentrasi alginat terhadap efisiensi
enkapsulasi (dalam %) dan tabel ANOVA ............................................................. 24
15 Hasil disolusi mikrokapsul alginat 2% pada pH 6.8 (pH usus) ................................ 27
16 Hasil disolusi mikrokapsul alginat 3% pada pH 6.8 (pH usus). .............................. 28
17 Hasil disolusi mikrokapsul alginat 4% pada pH 6.8 (pH usus) ................................ 29
18 Persen pelepasan PPH dari mikrokapsul alginat ....................................................... 30
19 Sertifikat analisis PPH............................................................................................... 31
1
Polimer yang bisa digunakan pada proses Laminaria (Nussinovitch 1997). Ekstrak asam
enkapsulasi suatu senyawa aktif adalah yang alginat dari ganggang cokelat dikonversi
bersifat biokompatibel dan biodegradabel. Hal menjadi garam natrium-alginat. Natrium-
ini dikarenakan kapsul yang dihasilkan akan alginat termasuk salah satu koloid alami
dimasukkan ke dalam tubuh baik secara oral berbentuk garam monovalen yang larut dalam
maupun dengan implantasi. Selain itu, polimer air (Brown et al. 2006). Alginat dalam bentuk
sebagai penyalut tidak boleh bereaksi secara garam natrium-alginat mudah didapatkan,
kimia dengan senyawa aktif yang disalut. murah, bersifat biokompatibel, tidak beracun,
Contoh polimer yang dapat digunakan untuk dan tidak karsinogen.
proses enkapsulasi adalah alginat, kitosan (Ul- Alginat merupakan senyawa polisakarida
Ain et al. 2003; Wukirsari 2007), dan linear yang terdiri atas monomer-monomer
etilselulosa (Jones & Pearce 1994; Sutriyo et asam (14)-D-manuronat (M) dan asam
al. 2004). (14)-L-guluronat (G) (Gambar 2). Alginat
dapat membentuk blok homopolimer GG,
Emulsifikasi blok homopolimer MM, atau blok
heteropolimer MG. Alginat komersial
Emulsifikasi merupakan proses memiliki bobot molekul sekitar 32.000
pendispersian suatu larutan ke dalam larutan 200.000 dan derajat polimerisasi sebesar 180
yang tidak saling campur. Metode 930 (Nussinovitch 1997).
emulsifikasi ini merupakan metode yang
sederhana untuk enkapsulasi, yaitu campuran
senyawa aktif dan polimer sebagai penyalut
didipersikan ke dalam medium pendispersi.
Emulsi tersebut membentuk droplet,
ukurannya dipengaruhi oleh laju pengadukan
selama proses emulsifikasi. Distribusi ukuran
kapsul yang diperoleh, ditentukan oleh ukuran
droplet emulsi (Silva et al. 2006). Droplet
emulsi bersifat tidak stabil, cenderung
bergabung menjadi droplet yang lebih besar
dan akhirnya membentuk lapisan yang
terpisah. Oleh karena itu, emulsifier perlu
ditambahkan sebagai penstabil emulsi.
Emulsifikasi secara umum terdiri atas 2
tipe, yaitu emulsifikasi w/o dan o/w.
Emulsifikasi w/o merupakan emulsifikasi fase
air ke dalam larutan medium pendispersi (fase Gambar 2 Struktur kimia pada alginat.
minyak). Sebaliknya, emulsifikasi o/w
merupakan emulsifikasi fase minyak ke dalam Alginat termasuk kopolimer anionik yang
larutan medium pendispersi (fase air) reaktif dan membentuk ikatan dengan ion
(Morrison & Ross 2002). Fase terdispersi divalen. Alginat akan membentuk gel dengan
merupakan campuran polimer dan senyawa adanya reaksi kimia, yaitu ion divalen seperti
aktif yang akan dienkapsulasi (Birnbaum & kalsium akan mengganti posisi ion natrium
Brannon-Peppas 2003). Metode emulsifikasi dari natrium-alginat dan bertautan silang di
w/o atau o/w yang akan digunakan pada antara monomer asam guluronat (formasi egg-
proses enkapsulasi, disesuaikan dengan sifat box) (Gambar 3) (Porse & Elco 2002,
senyawa aktif yang akan dienkapsulasi dan Nussinovitch 1997, Chaplin 2005).
polimer. Pada penelitian ini, digunakan Mekanisme reaksi pembentukan ikatan antara
emulsifikasi w/o, karena obat yang disalut ion divalen dan anion alginat diilustrasikan
larut air dan bersifat sebagai emulsifier. pada gambar 4. Kemampuan alginat
membentuk formasi egg-box dapat
Alginat dimanfaatkan sebagai bahan penyalut pada
proses enkapsulasi (Ul-Ain et al. 2003).
Alginat merupakan hidrokoloid alami Senyawa aktif yang telah diteliti
yang berasal dari ekstrak ganggang cokelat. penyalutannya dengan penyalutan alginat
Ganggang cokelat secara taksonomi antara lain obat antituberkolosis (Ul-Ain et al.
dikelompokkan ke dalam divisi Thallophyta, 2003), obat metronidazol (Patel et al. 2006),
kelas Phaeophyceae (alga cokelat), spesies dan (hormon insulin (Silva et al. 2006).