Vous êtes sur la page 1sur 10

EMULSIFIKASI UNTUK MIKROENKAPSULASI

PROPRANOLOL HIDROKLORIDA DENGAN PENYALUT


ALGINAT

YOANA NOVA ROSALITA

DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2008
ABSTRAK

YOANA NOVA ROSALITA. Emulsifikasi untuk Mikroenkapsulasi Propranolol


Hidroklorida dengan Penyalut Alginat Dibimbing oleh AHMAD SJAHRIZA dan TETTY
KEMALA.
Alginat merupakan polisakarida linear yang terdiri atas monomer-monomer asam
(14)-D-manuronat dan asam (14)-L-guluronat. Alginat bersifat biokompatibel,
tidak beracun, tidak karsinogenik, dan mampu membentuk formasi egg-box, dapat
dimanfaatkan sebagai bahan penyalut pada proses enkapsulasi. Propranolol hidroklorida
(PPH) merupakan salah satu obat antihipertensi yang bekerja terhadap reseptor
nonselektif, digunakan sebagai senyawa aktif yang akan disalut. Mikrokapsul dibuat
menggunakan metode emulsifikasi (gelatinisasi internal), yaitu pendipersian air (larutan
alginat dan PPH) dalam minyak (parafin) (w/o) yang diaduk secara kontinu. Ragam
perlakuan yang dilakukan adalah nisbah alginat-PPH (10:1, 8:1, dan 4:1) dan konsentrasi
alginat (2, 3, dan 4%). Morfologi mikrokapsul yang diperoleh diamati menggunakan
Tabletop Microscope-1000. Efisiensi enkapsulasi, % obat yang lepas dari mikrokapsul
selama 8 jam, kadar dan air mikrokapsul selama penyimpanan juga ditentukan. Bentuk
dan ukuran mikrokapsul yang dihasilkan tidak seragam (mikrokapsul kosong berbentuk
tidak terlalu bulat dengan rerata diameter 153442 m dan mikrokapsul yang telah berisi
PPH berbentuk hampir bulat dengan rerata diameter 63273 m). Efisiensi enkapsulasi
penelitian ini sebesar 15.6530.84%. Efisiensi enkapsulasi tertinggi didapat dari
mikrokapsul dengan nisbah alginat-PPH 8:1 dan konsentrasi alginat 2%. Pelepasan obat
hingga 80-90% terjadi di menit ke-15 pada semua ragam konsentrasi alginat. Penurunan
kadar air mikrokapsul menunjukkan mikrokapsul memiliki daya simpan bahan baik.

ABSTRAK

YOANA NOVA ROSALITA. Emulsification method for Microencapsulation of


Propranolol Hydrocloride using Alginate Coating. Under supervision of AHMAD
SJAHRIZA and TETTY KEMALA.
Alginate, a natural polysaccharide, is composed of linear (14)-D-mannuronic
acid and (14)-L-guluronic acid. Alginate which have constructive properties such as
biocompatible, biodegradable, nontoxic, and egg-box alginate formed, can be applied for
encapsulation. Propranolol hydrocloride (PPH) is nonselective -blocker antihypertension
agent, has been used as encapsulated active compound. In this research, microcapsule was
made by applying an emulsification process (internal gelation method). Solution of
alginate and PPH as water phase was dispersed in paraffine as oil phase under continuous
stirring condition. Ratio alginate-PPH of 10:1, 8:1, 4:1 and alginate concentration of 2, 3,
4% were varied in the experiment. The morphology of microcapsule was observed
through Tabletop Microscope-1000. Efficiency of encapsulation, percentage of 8-hours
released of drug, and water content of microcapsule during storage were also determined.
The shape and diameter microcapsule were not homogenous (blank microcapsule was not
too spherical, with an average diameter 153442 m, and filled microcapsule was almost
spherical, with an average diameter 63273 m). Efficiency of encapsulation range of
PPH was 15.6530.84%. The highest efficiency was obtained from microcapsule with
ratio alginate:PPH was 8:1 and alginate concentration was 2%. Quantity of 80-90%
releasing drug was occured at 15 minutes in all alginate compositions.The decreasing
tendency of microcapsule water content during storage have indicated good storage for
that material.
EMULSIFIKASI UNTUK MIKROENKAPSULASI
PROPRANOLOL HIDROKLORIDA DENGAN PENYALUT
ALGINAT

YOANA NOVA ROSALITA

Skripsi
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Sains pada
Departemen Kimia

DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2008
PRAKATA

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT, berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Sholawat dan salam semoga
selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.
Penelitian ini bertujuan menyalut propranolol hidroklorida dengan penyalut alginat.
Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Juni 2007 sampai April 2008, di Laboratorium
Kimia Fisik, Kimia Organik, Kimia Analitik, dan Laboratorium Bersama, Departemen
Kimia, FMIPA IPB, dan Laboratorium Teknologi Farmasi dan Medika, BPPT Serpong.
Terima kasih Penulis ucapkan kepada Bapak Ahmad Sjahriza dan Ibu Tetty
Kemala selaku pembimbing I dan II yang selalu menyempatkan waktu untuk
berkonsultasi terutama dimasa-masa sulit Penulis selama penelitian; kepada Bapak Farid,
Kak Budi Arifin, Kak Tuti Wukirsari, dan Mbak Siti Rahma atas arahan dan diskusi-
diskusi yang sangat berharga selama Penulis menjalani penelitian; serta kepada keluarga
yang telah banyak berkorban materi, waktu, tenaga, dan juga senantiasa membantu
dengan doa untuk suksesnya penelitian dan menyusun karya ilmiah ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Idah; Ibu Eti; Mas Zulhan di
Laboratorium Pengembangan Teknologi Industri Agro dan Biomedika (LAPTIAB) Balai
Penelitian dan Pengembangan Teknologi (BPPT) atas bantuannya dalam uji disolusi;
panitia penyelenggara Pelatihan Nanoteknologi di BPPT Fisika dan Perusahaan Hitachi
atas bantuannya dalam analisis morfologi menggunakan Tabletop Microscope-1000; Di
samping itu, penghargaan Penulis sampaikan kepada seluruh staf dan para laboran di
Laboatorium Bersama, Kimia Fisik, Kimia Organik, dan Kimia Analitik atas bantuan
teknisnya selama Penulis menjalani penelitian. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada rekan penelitian (Lia, Sari, Lina, dan Cris), Adik kelas (Ade, Enggar, Anggi, dan
Budi), Kakak Kelas (Rian, Budi, Dewi, Hasna, Charine, Romi, dan Nino), sahabat-
sahabatku (Titik, Rita, Bekti, Ratna, Ajeng, dan Mas Huda) yang telah memberikan
semangat dan dorongan kepada Penulis untuk dapat menyelesaikan karya ilmiah ini, serta
kepada teman-teman kimia 40 atas persahabatannya.
Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat.

Bogor, Mei 2008

Yoana Nova Rosalita


RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Situbondo pada tanggal 11 November 1985 sebagai anak


pertama dari lima bersaudara dari ayah Joko Suherman S.H. dan ibu Erma Agustin
Andriyani.
Tahun 2003, Penulis lulus dari SMU Negeri 1 Situbondo, dan pada tahun yang
sama lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk
IPB pada Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Selama mengikuti perkuliahan, Penulis lebih banyak aktif di organisasi
kemahasiswaan seperti di Ikatan Mahasiswa Kimia (Imasika) IPB, Himpunan Keluarga
Mahasiswa Situbondo (KMS), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan juga aktif di
berbagai kegiatan kemahasiswaan di kampus. Penulis pernah menang lomba penulisan
ilmiah Program Kreativitas Mahasiswa Ilmiah (PKMI) pada tahun 2006. Penulis juga
pernah menjadi asisten praktikum Pengoperasian dan Pemeliharaan Alat (D3 Analisis
Kimia) dan asisten praktikum Kimia Lingkungan tahun ajaran 2007/2008, Penulis
melaksanakan Praktik Lapangan di Laboratorium Tanah dan Tanaman Balai Biotrop,
Ciawi, Bogor. Selain itu, Penulis pernah bekerja sebagai staf Divisi Event Organizer pada
Beena interprise dan Lembaga Bina Terpadu.
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... vii


DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. viii
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
TINJAUAN PUSTAKA
Mikroenkapsulasi .............................................................................................. 1
Emulsifikasi ........................................................................................................ 2
Alginat .............................................................................................................. 2
Propranolol Hidroklorida .................................................................................. 3
Uji Disolusi ....................................................................................................... 3

BAHAN DAN METODE


Bahan dan Alat .................................................................................................. 3
Metode .............................................................................................................. 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
Panjang Gelombang Maksimum dan Kurva Standar ........................................ 4
Enkapsulasi Propranolol Hidroklorida .............................................................. 4
Morfologi Mikrokapsul Alginat.......................................................................... 5
Efisiensi Enkapsulasi ........................................................................................ 6
Disolusi Mikrokapsul ....................................................................................... 7
Kadar Air .......................................................................................................... 8

SIMPULAN DAN SARAN ........................................................................................... 9


DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 9
LAMPIRAN ................................................................................................................... 11
DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Ilustrasi persebaran senyawa aktif............................................................................. 1


2 Struktur kimia pada alginat ....................................................................................... 2
3 Bentuk formasi egg-box alginat................................................................................. 3
4 Reaksi pembentukan ikatan antara ion kalsium dan anion alginat ............................ 3
5 Struktur kimia PPH ................................................................................................... 3
6 Pengamatan mikrokapsul alginat secara melintang dan terlentang ........................... 5
7 Bentuk mikrokapsul ................................................................................................ 6
8 Pengaruh konsetrasi alginat dan nisbah algiant-PPH terhadap efisiensi
enkapsulasi................................................................................................................. 7
9 Pengaruh waktu pada persen pelepasan PPH rerata pada medium disolusi pH 6.8 .. 7
10 Waktu penyimpanan (hari) dan kadar air mikrokapsul alginat dengan
nisbah alginat-PPH 10:1 ............................................................................................ 8
11 Waktu penyimpanan (hari) dan kadar air mikrokapsul alginat dengan
nisbah alginat-propranolol hidroklorida 8:1 .............................................................. 8
12 Waktu penyimpanan (hari) dan kadar air mikrokapsul alginat dengan
nisbah alginat-propranolol hidroklorida 4:1 ............................................................. 8
13 Waktu penyimpanan (hari) dan kadar air mikrokapsul alginat
kosong dan serbuk alginat.......................................................................................... 8
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
1 Bagan umum penelitian............................................................................................. 12
2 Absorbans larutan propranolol hidroklorida dalam medium bufer pH 6.8
pada berbagai panjang gelombang () ....................................................................... 13
3 Kurva standar larutan propranolol hidroklorida dalam medium disolusi bufer
fosfat pH 6.8 (maks = 288.6 nm) ................................................................................ 14
4 Morfologi alginat, PPH, mikrokapsul alginat kosong, dan mikrokapsul
alginat berisi PPH dengan pembesaran 5000 kali ...................................................... 15
5 Morfologi alginat, PPH, mikrokapsul alginat kosong, dan mikrokapsul
alginat berisi PPH dengan pembesaran 600 kali ........................................................ 16
6 Morfologi mikrokapsul alginat berisi PPH dengan pembesaran
200 kali ...................................................................................................................... 17
7 Morfologi alginat, PPH, mikrokapsul alginat kosong, dan mikrokapsul
alginat berisi PPHdengan pembesaran 80 kali ........................................................... 18
8 Kadar air alginat ........................................................................................................ 19
9 Kadar air mikrokapsul kosong dan mikrokapsul PPH............................................... 19
10 Kadar air mikrokapsul kosong dan mikrokapsul alginat PPH selama
penyimpanan pada hari ke-0 dan hari ke-3.. .............................................................. 20
11 Kadar air mikrokapsul kosong dan mikrokapsul alginat PPH selama
penyimpanan pada hari ke-4 dan hari ke-7 ............................................................... 20
12 Kadar air mikrokapsul kosong dan mikrokapsul alginat PPH selama
penyimpanan pada hari ke-11 ................................................................................... 21
13 Efisiensi enkapsulasi PPH dalam mikrokapsul alginat.............................................. 22
14 Pengaruh nisbah alginat-PPH dan konsentrasi alginat terhadap efisiensi
enkapsulasi (dalam %) dan tabel ANOVA ............................................................. 24
15 Hasil disolusi mikrokapsul alginat 2% pada pH 6.8 (pH usus) ................................ 27
16 Hasil disolusi mikrokapsul alginat 3% pada pH 6.8 (pH usus). .............................. 28
17 Hasil disolusi mikrokapsul alginat 4% pada pH 6.8 (pH usus) ................................ 29
18 Persen pelepasan PPH dari mikrokapsul alginat ....................................................... 30
19 Sertifikat analisis PPH............................................................................................... 31
1

PENDAHULUAN hanya berkisar 4857%. Dalam penelitian


lainnya, Silva et al. (2006) menyalut
Alginat merupakan polisakarida linear hemoglobin menggunakan alginat dengan
yang terdiri atas monomer-monomer asam metode emulsifikasi dan menghasilkan
(14)-D-manuronat (M) dan asam (14)- efisiensi enkapsulasi sebesar 8090%.
L-guluronat (G). Alginat dalam bentuk garam Penelitian ini bertujuan menyalut obat
natrium-alginat mudah didapatkan, murah, propranolol hidroklorida dengan alginat
bersifat biokompatibel, tidak beracun, dan menggunakan metode emulsifikasi. Kapsul
tidak karsinogen. Bregni et al. (2000) alginat diharapkan berukuran mikron dan
menyatakan bahwa proses pembuatan kapsul efisiensi enkapsulasinya cukup tinggi.
menggunakan alginat berlangsung pada Penyalutan dengan berbagai ragam
kondisi yang lembut sehingga tidak merusak konsentrasi alginat dan nisbah alginat-PPH
bahan yang disalutnya. Kelebihan tersebut dilakukan untuk mempelajari morfologi
memungkinkan alginat digunakan dalam kapsul, efisiensi enkapsulasi, dan uji disolusi
enkapsulasi senyawa aktif sehingga banyak in vitro obat yang tersalut dilakukan untuk
digunakan dalam industri makanan dan industi mengetahui banyaknya obat yang terlepas dari
farmasi sebagai matriks penyalutan dalam kapsul.
proses enkapsulasi. Senyawa aktif yang
disalut, misalnya hormon insulin (Timmy et
al. 2002), obat ibuprofen (Wukirsari 2007), TINJAUAN PUSTAKA
obat metronidazol (Patel et al. 2006),
hemoglobin (Silva et al. 2006), maupun Mikroenkapsulasi
bakteri hidup (Bregni et al. 2000) tanpa
kehilangan aktivitas biologisnya. Mikroenkapsulasi merupakan teknik
Enkapsulasi senyawa aktif dengan untuk menyalut suatu senyawa (dapat berupa
penyalut alginat dilakukan dengan metode padatan, cairan, maupun gas) dengan suatu
gelatinisasi eksternal atau internal. Pada polimer yang berukuran sangat kecil (mikron)
gelatinisasi eksternal, larutan alginat (Yoshizawa 2002). Babtsov et al. (2002)
diteteskan ke dalam larutan CaCl2 dengan menyatakan bahwa enkapsulasi dalam ukuran
jarum suntik sehingga ukuran kapsul alginat kecil memiliki banyak keuntungan, antara lain
bergantung ukuran jarum suntik. Wukirsari melindungi senyawa dari penguraian dan
(2007) menyalut obat ibuprofen dengan mengendalikan pelepasan senyawa aktif,
penyalut alginat-kitosan menggunakan misalnya obat. Pelepasan obat terkendali
motode gelatinisasi eksternal dan memperoleh dilakukan agar penggunaan obat lebih efisien,
kapsul berukuran 1-2mm. Di sisi lain, metode untuk memperkecil efek samping, serta untuk
gelatinisasi internal atau emulsifikasi dimulai mengurangi frekuensi penggunaan obat
dari campuran larutan alginat dan CaCO3 yang (Sutriyo et al. 2004).
diemulsikan ke dalam larutan minyak. Proses Senyawa aktif yang dienkapsulasi
gelatinisasi terjadi setelah penambahan umumnya yang mudah bereaksi dengan
campuran minyak-larutan asam yang senyawa lain atau cenderung tidak stabil, atau
melepaskan ion Ca2+ sehingga membentuk memiliki waktu paruh eliminasi yang singkat.
kapsul alginat berukuran mikron, bergantung Proses enkapsulasi juga memungkinkan
pada laju pengadukan selama proses pengubahan bentuk suatu senyawa cairan
emulsifikasi. menjadi padatan (Birnbaum & Brannon-
Propranolol hidroklorida (PPH) Peppas 2003). Senyawa aktif dapat terletak
merupakan salah satu obat antihipertensi yang tepat di tengah-tengah kapsul dan bertindak
bekerja terhadap reseptor- nonselektif, sebagai intinya (Gambar 1a), atau tersebar di
dengan menghambat respons stimulan seluruh kapsul atau tidak terpusat pada satu
adrenergik. Penelitian ini menggunakan PPH titik saja (Gambar 1b).
sebagai senyawa aktif yang akan disalut.
Sebelumnya, penyalutan senyawa aktif PPH
telah dilakukan menggunakan etilselulosa
(Sutriyo et al. 2004) dengan metode (a) (b)
penguapan pelarut dan diperoleh efisiensi
enkapsulasi sebesar 6977%. Halder & Maiti Gambar 1 Ilustrasi persebaran senyawa aktif
(2005) melaporkan bahwa efisiensi tepat di tengah kapsul (a), tersebar
enkapsulasi PPH dengan mikrokapsul alginat di seluruh kapsul (b).
menggunakan metode gelatinisasi eksternal,
2

Polimer yang bisa digunakan pada proses Laminaria (Nussinovitch 1997). Ekstrak asam
enkapsulasi suatu senyawa aktif adalah yang alginat dari ganggang cokelat dikonversi
bersifat biokompatibel dan biodegradabel. Hal menjadi garam natrium-alginat. Natrium-
ini dikarenakan kapsul yang dihasilkan akan alginat termasuk salah satu koloid alami
dimasukkan ke dalam tubuh baik secara oral berbentuk garam monovalen yang larut dalam
maupun dengan implantasi. Selain itu, polimer air (Brown et al. 2006). Alginat dalam bentuk
sebagai penyalut tidak boleh bereaksi secara garam natrium-alginat mudah didapatkan,
kimia dengan senyawa aktif yang disalut. murah, bersifat biokompatibel, tidak beracun,
Contoh polimer yang dapat digunakan untuk dan tidak karsinogen.
proses enkapsulasi adalah alginat, kitosan (Ul- Alginat merupakan senyawa polisakarida
Ain et al. 2003; Wukirsari 2007), dan linear yang terdiri atas monomer-monomer
etilselulosa (Jones & Pearce 1994; Sutriyo et asam (14)-D-manuronat (M) dan asam
al. 2004). (14)-L-guluronat (G) (Gambar 2). Alginat
dapat membentuk blok homopolimer GG,
Emulsifikasi blok homopolimer MM, atau blok
heteropolimer MG. Alginat komersial
Emulsifikasi merupakan proses memiliki bobot molekul sekitar 32.000
pendispersian suatu larutan ke dalam larutan 200.000 dan derajat polimerisasi sebesar 180
yang tidak saling campur. Metode 930 (Nussinovitch 1997).
emulsifikasi ini merupakan metode yang
sederhana untuk enkapsulasi, yaitu campuran
senyawa aktif dan polimer sebagai penyalut
didipersikan ke dalam medium pendispersi.
Emulsi tersebut membentuk droplet,
ukurannya dipengaruhi oleh laju pengadukan
selama proses emulsifikasi. Distribusi ukuran
kapsul yang diperoleh, ditentukan oleh ukuran
droplet emulsi (Silva et al. 2006). Droplet
emulsi bersifat tidak stabil, cenderung
bergabung menjadi droplet yang lebih besar
dan akhirnya membentuk lapisan yang
terpisah. Oleh karena itu, emulsifier perlu
ditambahkan sebagai penstabil emulsi.
Emulsifikasi secara umum terdiri atas 2
tipe, yaitu emulsifikasi w/o dan o/w.
Emulsifikasi w/o merupakan emulsifikasi fase
air ke dalam larutan medium pendispersi (fase Gambar 2 Struktur kimia pada alginat.
minyak). Sebaliknya, emulsifikasi o/w
merupakan emulsifikasi fase minyak ke dalam Alginat termasuk kopolimer anionik yang
larutan medium pendispersi (fase air) reaktif dan membentuk ikatan dengan ion
(Morrison & Ross 2002). Fase terdispersi divalen. Alginat akan membentuk gel dengan
merupakan campuran polimer dan senyawa adanya reaksi kimia, yaitu ion divalen seperti
aktif yang akan dienkapsulasi (Birnbaum & kalsium akan mengganti posisi ion natrium
Brannon-Peppas 2003). Metode emulsifikasi dari natrium-alginat dan bertautan silang di
w/o atau o/w yang akan digunakan pada antara monomer asam guluronat (formasi egg-
proses enkapsulasi, disesuaikan dengan sifat box) (Gambar 3) (Porse & Elco 2002,
senyawa aktif yang akan dienkapsulasi dan Nussinovitch 1997, Chaplin 2005).
polimer. Pada penelitian ini, digunakan Mekanisme reaksi pembentukan ikatan antara
emulsifikasi w/o, karena obat yang disalut ion divalen dan anion alginat diilustrasikan
larut air dan bersifat sebagai emulsifier. pada gambar 4. Kemampuan alginat
membentuk formasi egg-box dapat
Alginat dimanfaatkan sebagai bahan penyalut pada
proses enkapsulasi (Ul-Ain et al. 2003).
Alginat merupakan hidrokoloid alami Senyawa aktif yang telah diteliti
yang berasal dari ekstrak ganggang cokelat. penyalutannya dengan penyalutan alginat
Ganggang cokelat secara taksonomi antara lain obat antituberkolosis (Ul-Ain et al.
dikelompokkan ke dalam divisi Thallophyta, 2003), obat metronidazol (Patel et al. 2006),
kelas Phaeophyceae (alga cokelat), spesies dan (hormon insulin (Silva et al. 2006).

Vous aimerez peut-être aussi