Vous êtes sur la page 1sur 1

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana mengaktifkan kembali jalur-jalur

rel kereta api peninggalan kolonial Belanda di Jawa dan Sumatera. Dari total sekitar
6.500 kilometer (km) rel di era Hindia Belanda, ada sekitar 2.500 km yang berstatus
mati. Bahkan beberapa rel besi saat ini cukup terbengkalai dan beberapa bagian
sudah hilang.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Prasetyo


Boeditjahjono, menjelaskan tak semua rel-rel tersebut bisa direaktivasi lantaran
keterbatasan anggaran. Pihaknya memiliki prioritas rute rel kereta yang bisa
diaktivkan kembali sampai tahun 2019.

"Reaktivasi prinsipnya jalur kerta api yag kita buat mulai zaman dulu itu sampai
sekarang, kita tahu semua bahwa banyak yang tidak aktif. Artinya tidak
dioperasikan, Banyangkan saja tadinya 6.500 kilometer sekian sekarang yang
diperasikan 4.000 sekian, jadi yang beroperasi itu sekitar 70%," terang Prasetyo
kepada detikFinance, di kantor Kemenhub, Jakarta, Senin (15/5/2017).

Berdasarkan Rencana Strategis Kementerian Perhubungan 2015-2019, rel-rel mati


peninggalan Belanda yang dioperasikan kembali sampai 2019 yakni untuk
Sumatera reaktivasi jalur Pariaman-Naras, Naras-Sungai Limau, Padangpanjang-
Bukittinggi-Payakumbuh, Muarokalaban-Muaro, dan Tanjung Karang-Pelabuhan
Panjang.

Sementara untuk Pulau Jawa, rel kereta mati yang ditargetkan aktif kembali sampai
2019 antara lain Cilegon-Anyer Kidul, Rangkasbitung-Labuan-Suketi, Rancaekek-
Tanjungsari, Cirebon-Kadipaten, Pangandaran-Cijulang, Wonosobo-Purwokerto,
Kedungjati-Tuntang, Semarang Tawang-Tanjung Emas, dan Yogyakarta-Magelang.

Sementara beberapa ruas rel mati lain yang diaktivasi di Jawa lainnya sampai 2019
yakni Jombang-Bebet-Tuban, Kalisat-Panarukan, dan aktivasi rel trem Wonokromo-
Kalimas di Surabaya.

"Contoh yang konkret reaktivasi Stasiun Tawang Semarang ke Pelabuhan Tanjung


Emas ini cuma 3 km, tapi ini strategis langsung ke pelabuhan, kenapa tidak
dioperasikan, makanya ini kita operasikan. Mudah-mudahan 2017 ini bisa
dioperasikan. Contoh kedua, dari Utara Binjai-Besitang diaktivasi, tadinya kenapa
sih tidak diaktifkan. Padahal ini sangat strategis sampai ke perbatasan Sumatera
Utara dan Aceh," ujarnya.

Sementara di Sumatera Barat, aktivasi rel mati peninggalan Belanda dilakukan


untuk menarik geliat pariwisata di Bumi Rendang tersebut seperti jalur
Pandangpanjang-Bukittinggi-Payakumbuh yang berada di pegunungan.

"Sumatera Barat Padang Panjang-Bukittinggi itu daerah wisata, hanya 20 km


kenapa sih tidak diaktivasi, terus perbatasan Sumatera Barat sampai ke Riau, terus
Riau ke Sumatera Utara juga ada," ungkap Prasetyo.

Vous aimerez peut-être aussi