Vous êtes sur la page 1sur 16

ASUHAN KEPERAWATAN

KEHAMILAN

Untuk memenuhi Tugas Kelompok


Mata Kuliah Keperawatan Kebutuhan Reproduksi

Disusun Oleh
Kelompok 1 :

1. BAYU EKO SAPUTRO (470115005)


2. MARDIAH TRI LISTIANI (470115020)
3. MAYA FEBRIANTIKA PUTRI (470115021)
4. MITA DWI RAHMAWATI (470115022)
5. PUJI SRI UTAMI (470115026)

AKADEMI KEPERAWATAN Dr. SOEDONO MADIUN

Jl. Imam Bonjol No. 1 Madiun /Telp: 0351-4633

Tahun 2016/2017
Pengkajian

1. Identitas Umum
a. Nama :Dimaksudkan agar lebih mengenal klien sehingga tercipta hubungan
interpersonal yang baik, sehingga bidan lebih mudah dalam memberikan asuhannya
karena klien lebih kooperatif.
b. Usia : Untuk mengetahui apakah umur klien termasuk dalam usia produktif atau usia
beresiko tinggi untuk hamil, karena umur yang < 20 tahun atau > 35 tahun beresiko
tinggi bila hamil.
c. Jenis kelamin :
d. Alamat : Ditanyakan untuk maksud mempermudah hubungan bila diperlukan bila
keadaan mendesak. Dengan diketahuinya alamat tersebut, bidan dapat mengetahui
tempat tinggal pasien/klien dan lingkunganya. Dengan tujuan untuk mempermudah
menghubungi keluarganya, menjaga kemungkinan bila ada nama ibu yang sama, untuk
dijadikan saat kunjungan rumah.
e. Pendidikan : Dimaksudkan untuk mengetahui tingkat pendidikan dan tingkat
intelegensi klien, sehingga bidan bisa menyesuaikan cara pemberian Konseling,
Informasi dan Edukasi (KIE) dengan kemampuan daya tangkap klien.
f. Pekerjaan : Dimaksudkan untuk mengetahui tingkat sosial ekonomi klien yang
tentunya berpengaruh dengan kemampuan klie dalam pemenuhan kebutuhan
nutrisinya.Hal ini juga dapat membantu bidan dalam pemberian KIE tentang nutrisi
ibu hamil.Selain itu juga untuk mengetahui apakah pekerjaan yang dilakukan klien
dapat mengganggu kehamilan atau tidak.
g. Agama : Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui agama atau kepercayaan yang dianut
klien, sehingga bidan secara tidak langsung dapat menyesuaikan pemberian KIE yang
sesuai dengan ajaran-ajaran maupun norma-norma agama atau kepercayaan yang
dianut.
h. Suku bangsa : Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan sehari hari.
i. Tanggal dan jam masuk rumah sakit :
j. Sumber informasi :
k. Diterima dari :
l. Cara datang :
m. No register :
n. Diagnosa medis :
o. Tanggal pengkajian :
2. Keluhan Utama
Untuk mengetahui hal apa saja yang dikeluhkan dalam kehamilannya ini, terutama
keluhan saat pengkajian dilakukan. Keluhan-keluhan yang muncul pada ibu hamil kembar
berbeda-beda dalam tiap trimesternya, dan keluhannya khas untuk masing-masing
ibu.Keluhan juga perlu dikaji untuk mengetahui adakah tanda dan gejala yang mengarah
pada bahaya maupun ketidaknormalan (patologis).
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Untuk mengetahui apakah pada saat sekarang ini ibu benar-benar dalam keadaan
sehat, tidak menderita suatu penyakit kronis seperti ashma, jantung, TBC, hipertensi,
ginjal, DM dan lainnya, karena apabila ada gangguan kesehatan pada saat ibu hamil akan
secara tidak langsung berpengaruh pada kehamilannya baik itu pada diri ibu sendiri
maupun perkembangan dan pertumbuhan janin yang dikandungnya.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Hal penting yang perlu dikaji bila ada riwayat penyakit menular dalam keluarga ibu
maupun suami (seperti hepatitis, TBC, HIV/AIDS, PMS) yang dapat menularkan kepada
anggota keluarga yang lain. Juga pelu dikaji bila ada rieayat penyakit keturunan dalam
keluarga ibu maupun suami seperti jantung, DM, ashma, hipertensi, dan lainnya, karena
dapat menurunkan kepada anggota keluarga yang lain dan dapat membahayakan apabila
penyakit penyakit tersebut terjadi pada ibu yang sedang hamil.

5. Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat keluarga dikaji untuk mengidentifikasi pasangan yang beresiko memiliki
bayi cacat. Cacat lahir merupakan suatu kelainan struktur,fungsi, fungsi, atau metabolisme
tubuh yang biasanya menyebabkan cacat fisik atau mental, usia kehidupan yang
singkat,atau kehafalan. Kondisi ini dapat diwariskan atau merupakan akibat pengaruh
lingkungan di dalam atau diluar kandungan. Riwayat keluarga juga memberi informasi
tentang penyakit kejiwaan pada kedua orang tua, penggunaan alkohol,dan penyalahgunaan
obat, baik oleh orang tua maupun saudara kandung. Riwayat kesehatan keluarga pada
kunjungan prakonsepsi dikaji untuk mengidentifikasi penyakit tertentu yang diwariskan
kerabat tingkat pertama(orang tua,saudara kandung,anak) dan kerabat tingkat kedua
(kakek,nenek,paman,bibi,cucu, keponakan laki-laki dan perempuan). Keguguran tiga kali
atau lebih ada keturunan tingkat pertama menunjukan translokasi kromosom.
6. RiwayatGinekologi
a. Riwayatmenstruasi
Menarche :
Siklus :
Teratur/tidak :
Lama :
Banyaknya :
Keluhanselamamenstruasi :
b. Riwayatseksual
Hubungankasihsayangantaranggotakeluarga :
Masalahdalammelakukanhubunganseksual :
Jika ada, jelaskan :
c. Riwayatkontrasepsi
Alatkontrasepsi yang pernahdigunakan :
Lama menggunakan :
Masalah yang timbulselamamenggunakan:
Kapanterakhirmenggunakan :
Alasanberhentimenggunakan :
Jumlahanak yang diharapkan :
d. Riwayatpenyakitkandungan
Infeksisaluranreproduksi yang pernahdialami :
Operasi/pembedahan alat reproduksi yang pernah dijalani :
7. RiwayatObstetri
a. Menstruasi
Beberapa hal yang perlu dikaji di dalam riwayat haid meliputi umur menarche,siklus
haid (teratur atau tidak), lama haid, dysmenorrhea(ya atau tidak) dan HPHT (Haid
Pertama Haid Terakhir). Dengan diketahuinya HPHT maka bidan dapat menentukan
HPLnya (Hari Perkiraan Lahir), usia kehamilan sehingga keadaan kehamilannya dapat
dipantau, terutama untuk memantau pertambahan BB, TFU (Tinggi Fundus Uteri) dan
frekuensi gerak anak, karena hal tersebut dapat mendukung dalam penegakkan
diagnose kehamilan, selain melalui palpasi dan USG.
b. Siklusmenstruasi :
c. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Hal ini perlu dikaji untuk mengetahui apakah ibu memiliki riwayat obstetric yang
buruk atau tidak baik dalam kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu, sehingga bila
memang ibu memiliki riwayat obstetric yang buruk maka dapat dipersiapkan tindakan-
tindakan untuk pencegahan.

d. Riwayat kehamilan sekarang


Hal-hal yang perlu dikaji di dalamnya antara lain berapa kali ibu sudah melakukan
ANC, di mana ibu memperoleh ANC, apakah ibu sudah mendapatkan imunisasi TT
dan berapa kali mendapatkannya, apakah ibu teratur minum tablet tambah darah, kalk
dan vitamin yang ibu peroleh setiap kali control, apakah ada keluhan atau komplikasi
selama ibu hamil dan apakah ibu mempunyai kebiasaan-kebiasaan mengkonsumsi
obat-obatan, merokok, minum jamu dan alcohol dan sebagainya, sehingga bidan dapat
memantau perkembangan kehamilannya. Pada kehamilan, pemeriksaan ANC harus
lebih sering guna untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan janin yang
dikandung.
e. Riwayat perkawinan
Dikaji untuk mengetahui sudah berapa lama klien menikah, sudah berapa kali
klien menikah, berapa umur klien dan suami pada saat menikah, sehingga dapat
diketahui apakah klien masuk dalam infertilitas sekunder atau bukan.Selain itu secara
normal juga untuk mengetahui apakah anak yang dikandungnya sah secara hokum
atau anak hasil hubungan di luar nikah karena dapat berpengaruh terhadap
penerimaan ibu terhadap kehamilannya.
f. Riwayat KB
Untuk mengetahui apakah ibu sudah menjadi akseptor KB sebelum hamil atau
tidak, metode kontrasepsi yang digunakan apa dan sudah berapa lama ibu menjadi
akseptor KB serta rencana KB apa yang akan digunakan ibu (klien) setelah
melahirkan.
g. Keluhan yang munculselamakehamilanini

Trimester Keluhan
I -
II -
III -

h. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu

No Tahun Tipe Lama/ Tempat/ BBL Kondis Masalah Komplikasi


Lahir iSaatL Nifas&L SelamaKeh
Persal Proses PenolongPer
ahir aktasi amilan
inan Persalin salinan
an
- - - - - - - - -

i. Pola nutrisi
Dikaji tentang jenis makanan yang dikonsumsi klien, apakah ibu hamil (klien)
sudah makan teratur 3x sehari atau belum, apakah sudah mengkonsumsi makanan
yang sesuai dengan menu seimbang (nasi, lauk-pauk, sayur dan buah) atau belum,
karena asupan nutrisi juga akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan janin yang dikandungnya. Selain makanan, berapa kali minum dalam
sehari juga perlu dipertanyakan, hal ini juga dimaksudkan untuk mencegah keadaan
kekurangan cairan.
j. Pola eliminasi
Eliminasi yang dikaji adalah BAB dan BAK.BAB perlu dikaji untuk
mengetahui berapa kali ibu BAB setiap harinya dan bagaimana konsistensi warna
fecesnya, biasanya pada ibu hamil kemungkinan besar terkena sembelit karena
pengaruh dari hormon progesterone dan juga warna dari fecesnya terkadang hitam
yang disebabkan oleh tablet Fe yang dikonsumsi selama hamil.
BAK dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu BAK setiap harinya, lancar atau
tidak. Biasanya ibu yang hamil apalagi hamil kembar akan sering BAK karena adanya
penekanan pada kandungan kencing oleh uterus (TM 1) dan oleh kepala janin (TM II-
III).
k. Pola istirahat
Dikaji untuk mengetahui apakah ibu dapat beristirahat dengan cukup dan
tenang setiap harinya atau tidak, karena dapat berpengaruh terhadap kondisi
kesehatannya apabila tidak mempunyai cukup waktu untuk beristirahat.

l. Pola personal hygiene


Dikaji untuk mengetahui apakah ibu sudah menerapkan perilaku hidup sehat
dalam kehidupannya. Kebersiahan diri yang paling dan harus diperhatikan oleh ibu
hamil adalah kebersihan alat kelamin (genetalia), apabila ibu tidak menjaga genetalia
akan memudahkan masuknya kuman ke dalam kandungan.

m. Pola seksual
Dikaji untuk mengetahui apakah selama hamil ibu melakukan hubungan
seksual atau tidak, karena pada dasarnya hubungan seksual boleh dilakukan selama
hamil, asal umur kehamilan ibu cukup besar, karena hubungan seksual yang dilakukan
pada saat hamil mudaakan sangat berpengaruh terhadap kondisi janin yang
dikandung.
n. Psikologi dan sosiospiritual ibu
Dikaji untuk mengetahui bagaiman penerimaan ibu terhadap
kehamilannya.Dikaji pula apakah pihak keluarga mendukung kehamilan ibu,
bagaiman hubungan ibu dengan keluarga dan masyarakat sekitar, apakah ibu
mempunyai hewan peliharaan, karena hewan peliharaan dapat menyebabkan penyakit
TORCH pada ibu hamil yang dapat mengancam janin yang dikandungnya.

Pemeriksaan Fisik Persistem


1. Sistem Cardiovaskuler
Bendungan vena
Pemeriksaan sistem kardiovaskular adalah observasi terhadap bendungan vena
yang bisa berkembang dan menjadi varises, biasanya terjadi pada tungkai,
vulva, dan rektum.
Edema
Edema pada tungkai merupakan refleksi dari pengisian darah pada ekstremitas
akibat perpindahan cairan intravaskular keruang intersitial. Ketika dilakukan
penekanan dengan jari/jempol menyebabkan terjadinya bekas tekanan, keadaan
ini disebut pitting edema.

Peredaran darah ibu dipengaruhi oleh beberapa factor:

Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah.


Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retro -
plasenter.
Pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang meningkat.

Akibat dari faktor-faktor tersebut terjadi perubahan pada sirkulasi darah ibu yaitu:

Volume Darah
Meningkat, jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah.
Serum darah bertambah 25 - 30% sedangkan sel darah bertambah 20%. Curah
jantung akan bertambah sekitar 30%.
Sel Darah
Meningkat, agar dapat mengimbangi pertumbuhan janin. Sel darah putih
meningkat mencapai 10.000/ml, LED meningkat 4 kali lipat angka normal,
protein darah; albumin dan gamma globulin menurun pada triwulan I
sedangkan fibrinogen meningkat.
Keluhan yang sering berkaitan dengan sistem kardiovaskuer antara laian:
dispnea, palpitasi, ortopnea, hipotensi ortostatik.
2. Sistem Respirasi
Terjadi hiperventilasi karena pengaruh hormon progesteron atau karena
kebutuhan metabolisme yang meningkat. Desakan pada diafragma karena
dorongan rahim yang besar menyebabkan sesak nafas sehingga kebutuhan
oksigen ibu hamil meningkat sekitar 20 25 % dari biasanya.
3. Sistem muskuskeletal
Postur
Mekanik tubuh dan perubahan postur bisaa terjadi selama kehamilan.
Keadaan ini mengakibatkan regangan pada otot punggung dan tungkai.
Tinggi dan berat badan
Berat badan awal kunjungnan dibutuhkan sebagai data dasar untuk dapat
menentukan kenaikan berat badan selama kehamilan. Berat badan sebelum
konsepsi kurang dari 45 kg dan tinggi badan kurang dari 150 cm ibu beresiko
melahirkan bayi prematur dan BBLR. BB lebih dari 90 kg dapat
menyebabkan diabetes pada kehamilan, hipertensi, persalinan sectio
caesarea, dan infeksi post partum.
Pengukuran pelvis
Tulang pelvis diperiksa pada awal kehamilan untuk menentukan diameternya
yang berguna untuk persalinan pervaginam.
Abdomen
Kontur, ukuran, dan tonus otot adomen perlu dikaji. Tinggi fundus diukur
jika fundus bisa dipalpasi diatas simpisis pubis. Kandung kemih harus
dikosongkan sebelum pemeriksaan dilakukan untuk menetukan
keakuratannya. Pengukuran metode macdonal dengan posisi ibu berbaring.
4. Sistem neurologi
Pemeriksaan neurologi lengkap tidak diperlukan jika ibu tidak
memiliki tanda dan gejala yang mengindikasikan adanya masalah.
Pemeriksaan refleks tendon sebaiknya dilakukan karna hiperfleksi
menandakan adanya komplikasi kehamilan.
5. Sistem integumen
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigementasi
karena pengaruh melanophore stimulating hormone. Warna kulit biasanya
sama dengan rasnya. Pucat menandakan anemis, jaundice menandakan hepar,
lesi hiperpigmentasi seperti cloasma gravidarum, serta lineanigra berkaitan
dengan kehamilan dan strie perlu dicatat. Penampang kuku berwarna merah
muda menandakan pengisian kapiler baik.
6. Sistem endokrin
Pada trimester kedua kelenjartiroid membesar, pembesaran yang
berlebihan menandakan hipertiroid dan perlu pemeriksaan lebih lanjut.
7. Sistem gastrointestinal
Rasa tidak enak di ulu hati karena perubahan posisi lambung dan refkluks.
Produksi asam lambung menurun.
Mual muntah karena pengaruh HCG (Human Chorionic Gonadotrophyn).
Haemorrhoid karena tekanan venosa.
Konstipasi karena pengaruh hormon progesteron yang meningkat.
Perubahan metabolisme meliputi:
Air, terdiri dari darah/uterus/payudara berjumlah 3 liter sedangkan
janin/plasenta/air ketuban 3,5 liter.
Protein, ibu 500 garam, janin dan plasenta 500 gram.
Karbohidrat cenderung meningkat.
Lemak, kenaikan semua fraksi lemak.
Mineral, kebutuhan meningkat .
Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg selama
hamil atau terjadi kenaikan berat badan sekitar kg/minggu.
Mulut
Membran mukosa berwarna merah muda dan lembut. Bibir besar dari
ulserasi, gusi berwarna kemerahan, serta edema akibat efek peningkatan
estrogen yang menyebabkan hiperplasia. Gigi terawat dengan baik, ibu
dapat dianjurkan ke dokter gigi secara teratur karena penyakit periodontal
menyebabkan infeksi yang memicu terjadinya persalinan prematur.
Usus
Stetoskop yang hangat untuk memeriksa bising usus lebih nyaman
untuk ibu hamil. Bising usus bisa berkurang karna efek progesteron pada
otot polos, sehingga menyebabkan konstipasi. Peningkatan bising usus
terjadi ketika diare.
8. Sistem urinarius
Bertambahnya frekuensi miksi karena pengaruh desakan pada hamil muda
dan turunnya kepala bayi pada hamil tua.
Protein
Protein seharusnya tidak ada dalam urin. Jika ada, hal ini menandakan
adanya kontaminasi sekret vagina, penyakitginjal, serta hipertensi pada
kehamilan.
Glukosa
Glukosa dalam jumlah yang kecil dalam urin bisa dikatakan normal pada
ibu hamil. Glukosa dalam jumlah yang besar membutuhkan pemeriksaan
gula darah.
Keton
Keton ditemukan dalam urin setelah melakukan aktivitas yang berat atau
pemasukan cairan dan makanan yang tidak adekuat.
Bakteri
Peningkatan bakteri dalam urin berkaitan dengan infeksi saluran kemih
yang biasa terjadi pada ibu hamil.
9. Sistem reproduksi
Rahim atau Uterus
Menjadi 1000 kali lebih besar, 30 kali lebih berat, aliran darah 60 kali
lebih cepat. Semula sebesar jempol (30 gram), mengalami hipertropi dan
hiperplasia menjadi 1000 gram saat akhir kehamilan.
Tanda Hegar: Perubahan pada istmus uteri menjadi lebih panjang dan lunak
sehingga pada pemeriksaan dalam seolah-olah kedua jari dapat saling
sentuh.
Tanda Piskacek: Pertumbuhan rahim tidak sama ke semua arah tetapi
pertumbuhan cepat didaerah implantasi plasenta, sehingga rahim bentuknya
tidak sama.
Braxton Hicks: Kontraksi uterus yang disebabkan oleh terjadinya gangguan
perimbangan hormonal dimana estrogen dan progesteron berubah
konsentrasinya sehingga progesteron mengalami penurunan.
Vagina
Tanda Chadwicks: Vagina dan vulva mengalami peningkatan
pembuluh darah karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah
dan kebiru-biruan.
Ovarium (Indung Telur)
Ovarium yang mengandung korpus luteum gravidarum akan
meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada
umur 16 minggu.
Payudara

Mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Perkembangan payudara


tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormon estrogen, progesteron, dan
somatomamotropin. Penampakan payudara pada ibu hamil antara lain:
payudara menjadi lebih besar, areola hiperpigmentasi (hitam), glandula
mongtomery makin tampak, puting susu makin menonjol, belum
mengeluarkan ASI, baru setelah persalinan hambatan prolaktin tidak ada
sehingga pembuatan ASI dapat berlangsung.

Perubahan Fisik Dan Psikologis pada Ibu Hamil

A. Perubahan Fisik Pada Trimester I :


1. Morning Sickness (mual dan muntah)
2. Pembesaran Payudara
3. Sering buang air kecil
4. Konstipasi/sembelit
5. Sakit kepala/pusing
6. Kram perut
7. Meludah
8. Peningkatan Berat Badan
B. Perubahan Psikologis pada Trimester I :
1. Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan kehamilannya
2. Kadang muncul penolakan, kecemasan, dan kesedihan, bahkan kadang
berharap agar dirinya tidak hamil saja.
3. Ibu akan selalu mencari tanda - tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini
dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya.
4. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian
dengan seksama.
5. Kehamilan merupakan rahasia seseorang yang mungkin akan diberitahukan
kepada orang lain atau bahkan merahasiakannya.
C. Perubahan Fisik Pada Trimester II :
1. Perut semakin membesar
2. Sendawa dan buang angin
3. Rasa panas di perut
4. Pertumbuhan rambut dan kuku
5. Sakit perut bagian bawah
6. Pusing
7. Hidung dan gusi berdarah
8. Perubahan kulit
9. Payudara membesar
10. Sedikit pembengkakan pada wajah dan pipi

D. Perubahan Psikologis pada Trimester II :


1. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah mulai terbiasa dengan kadar hormon yang
tinggi.
2. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya.
3. Merasakan gerakan anak.
4. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran.
5. Libido meningkat
6. Menuntut perhatian dan cinta
7. Merasa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya.
8. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang
yang baru menjadi ibu.
9. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran dan
persiapan untuk peran baru.
E. Perubahan Fisik Pada Trimester III :
1. Sakit bagian tubuh belakang.
2. Konstipasi.
3. Pernapasan meningkat.
4. Sering BAK
5. Varises
6. Kontraksi perut.
7. Benkak
8. Kram pada kaki.
F. Perubahan Psikologis Pada Trimester III
1. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh tidak menarik
2. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.
3. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan,
khawatir akan keselamatanya.
Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan dalam
Dilakukan untuk mengetahui ukuran panggul dalam ibu dan kemungkinan jalan lahir dapat
dilewati oleh janin.
Ukuran panggul luar :
1. Distansia spinarum : 23 26 cm
2. Distansia kristarum : 26 29 cm
3. Lingkar panggul : 80 90 cm
4. Conjugata eksterna : 18 20 cm
b. Pemeriksaan Hb
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan keadaan hemoglobin ibu dalam darah dan
apakah ada anemia.Kadar Hb ibu hamil normal yaitu 11 gr / dl.
c. Pemeriksaan protein urine
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui adanya protein dalam urine. Adanya protein
dalam urine, menunjukkan ibu mengalami preeklamsia.
d. Pemeriksaan USG
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menegakkan diagnosis kehamilan normal.
Diagnosa Keperawatan

Diagnosa : Kesiapan Meningkatkan Proses Kehamilan Melahirkan


berhubungan dengan

Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam


diharapkan ibu dan partnernya siap meningkatkan proses kehamilan dan
persalinan.

Kriteria Hasil:

1.

Intervensi:

1. Diskusikan reaksi pasien terhadap kehamilan


Anjurkan ibu hamil untuk pergi ke bidan setempat atau ke dokter
kandungan untuk memeriksakan kandungan paling tidak satu
minggu sekali.
2. Sediakan rujukan pada pelayanan (misalnya finansial, pastoral care,
dan konseling) jika tepat
3. Sediakan pereda nyeri pada ibu
Anjurkan pada ibu hamil untuk menggunakan pakaian yang
longgar.
4. Anjurkan menghadiri kelas prenatal
Instruksikan ibu hamil untuk mengikuti kelas prenatal yang telah
ditentukan jadwalnya, hal ini membantu calon ibu dan ayah
mempersiapkan proses kelahiran sang bayi hingga mengetahui
cara terbaik dalam merawat bayi pada masa awal kehidupan.
5. Monitor gangguan hipertensi
selalu menjaga asupan air yang cukup, serat yang cukup, dan
menghindari garam sejak awal kehamilan. Nutrisi ini sangat
penting untuk mempertahankan berat badan dan aliran darah
yang sehat selama hamil.
6. Review bersama pasien mengenai perubahan-perubahan terkait
status dan perkembangan janin
7. Monitor status psikologi pasien dan pasangan pasien.
8. Diskusikan kebutuhan nutrisi dan kekhawatiran (yang dirasakan)
Selalu menjaga berat badan selama hamil yang bisa membuat ibu
hamil lebih nyaman dan sehat. Jadi sejak awal ibu hamil harus
menjaga porsi makanan, konsumsi makanan yang sehat, dan
hindari konsumsi makanan cepat saji sejak hamil.
9. Intruksikan pasien mengenai efek dari paparan atau (jika) menelan
zat berbahaya
Anjurkan ibu hamil untuk tidak memakai alat kosmetik yang
mengandung zat berbahaya, seperti zat kimia phthalatees pada
minyak wangi karena zat ini dapat menyebabkan bayi prematur.
Hindari cairan pemutih seperti clorin,penyegar udara dan produk
pembersih lainnya karena dapat meningkatkan resiko asma pada
janin.
10. Diskusikan tingkat aktivitas bersama pasien
Jelaskan pada ibu hami aktivitas yang baik dilakukan dan tidak
boleh dilakukan,
aktifitas yang baik dilakukan:
a. Olahraga : senam hamil, jalan santai, yoga hamil dan
berenang
b. Melakukan pekerjaan rumah
c. Menghindari pekerjaan yang melibatkan fisik berat dan
menimbulkan kelelahan.
Aktifitas yang harus dihindari:
a. Mengangkat beban berat
b. Berdiri terlalu lama
c. Mengendarai alat transportasi dalam jarak yang yang
jauh.
11. Intruksikan pasien untuk dapat dilakukan pengujian
laboratorium secara rutin selama kehamilan
Anjurkan ibu hamil untuk mentaati pemeriksaan USG sesuai yang
dijadwalkan dokter.
12. Diskusikan mengenai seksualitas
13. Tawarkan bimbingan antisipatif mengenai adanya perubahan
fisiologis dan psikologis serta ketidaknyamanan.
14. Tinjau tindakan pengamanan yang dapat dilakukan selama
kehamilan
15. Berikan informasi yang akurat berkaitan dengan risiko,
manfaat, kontraindikasi, dan efek samping imunisasi jika diperlukan
16. Kolaborasi pemberian Imunisasi pada ibu hamil.
Imunisasi TT diberikan untuk mencegah tetanus pada proses
persalinan,
Vaksinasi pertama diberikan pada Trimester pertama
setelah dilakukan tes kehamilan positif.
Vaksinasi kedua diberikan 4-8 minggu setelah vaksinasi
pertama.
17. Pantau faktor-faktor resiko yang mempengaruhi status
kesehatan pasien atau janin.
Mencegah infeksi pada saat ibu hamil mengalami keputihan
dengan cara:
Menghindari mengenakan celana ketat terutama yang
berbahan nilon.
Hindari menggunakan penyemprot atau pewangi vagina.
Tidur tanpa celana dalam
Basuh kemaluan dari depan ke belakang setealh BAK

Vous aimerez peut-être aussi