Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1. Introduction
Peralatan lokal multifungsi dengan sifat antibakteri telah aktif
dikembangkan karena seseorang menghindari kontaminasi dan
pemaparan berbagai jenis bakteri selama manusia hidup di
lingkungannya. Sudah diketahui dengan pasti bahwa bahan yang
mengandung perak atau titanium oksida menunjukkan sifat antibakteri.
Perak telah banyak digunakan di berbagai bidang karena memiliki efek
biocidal yang kuat. Titanium oksida telah menghasilkan kekuatan oksidasi
yang kuat saat diterangi sinar ultraviolet (UV). Namun, titanium oksida
membutuhkan eksitasi foto untuk properti antibakteri.
Di sisi lain, film jenis diamond-like carbon (DLC) memiliki banyak sifat
yang sangat baik seperti kuatnya ekstrim, koefisien gesekan rendah, dan
ketahanan korosi yang tinggi. Selain itu, film DLC memiliki banyak sifat
unggul sebagai lapisan pelindung untuk aplikasi biomedis seperti
biokompatibilitas dan bersifat inert kimia. Oleh karena itu, film DLC
memiliki perhatian lebih sebagai lapisan antibakteri. Kita dapat
mengendalikan karakteristik film DLC dengan mengubah kondisi deposisi
dan teknik eksperimental.
Dengan pesatnya pertumbuhan teknologi coating, telah dilakukan
upaya untuk memperbaiki sifat dari mcam-macam substrat. Namun,
hanya ada sedikit laporan mengenai penggunaan film DLC untuk aplikasi
tekstil. Dalam penelitian ini, kami menyelidiki sifat antibakteri dari bahan
tekstil dengan dan tanpa film DLC yang dievaluasi dengan spesifikasi dan
inspeksi ISO 20743 dengan Staphylococcus aureus (S. aureus) dan
Klebsiella pneumoniae (K. pneumoniae). Selain itu juga membahas efek
pelapis DLC pada permukaan kapas.
2. Materials and methods
2.1 Preparasi sampel
Serat kapas (2003K, Japan Textile Evaluation Technology Council)
dipotong berukuran 18 mm x 18 mm. Sebelum Plasma gas inert
ditreatment terhadap serat kapas dan pengendapan DLC dilakukan pada
implantasi ion berbasis plasma (PBII). Sebelum pelapisan DLC, perlakuan
awal plasma dilakukan pada serat kapas. Setelah perlakuan awal, gas
hidrokarbon dimasukkan ke dalam ruang sebagai sumber gas.
2.2 karakterisasi permukaan
Morfologi permukaan diselidiki dengan pemindaian mikroskopi
elektron (SEM: model JSM-5310LVB, JEOL, Jepang). Sebelum melakukan
investigasi, sampel dilapisi dengan lapisan emas seragam untuk
memastikan konduktivitas listrik yang baik. Ketebalan film DLC diukur
dengan sistem pengujian kekasaran permukaan (SURFTEST: model SV-
2000, Mitutoyo, Jepang) dengan menggunakan deposisi film DLC pada
substrat Si. Film DLC dikarakterisasi menggunakan spektrometer laser
argon laser (Raman: model NRS-2100, Jasco, Jepang). Spektroskopi Raman
dilakukan pada suhu kamar menggunakan garis 514,5 nm dari laser Ar.
Komposisi kimia dan keadaan ikatan permukaan film DLC diamati dengan
spektroskopi fotoelektron sinar-X (XPS: model JPS-9000MC, JEOL, Jepang).