Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Tugas Kelompok
AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA
DISUSUN
OLEH
CITRA DEWI SILABAN 7103142010
DEO SANTANA HUTAHAEAN 7103142012
DEVI R. SIMAMORA 7103142015
DITA LASMAIDA S. 7103142018
HOTMAIDA SITOMPUL 7103142036
J.MERYANA SIMANJUNTAK 7103142038
DONNY F. SIREGAR 709341031
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala karunia dan
rahmatNya sehingga Makalah Manajemen Audit ini dapat diselesaikan. Adapun makalah ini
membahas tentang Audit Sumber Daya Manusia.
Makalah ini terdiri atas 3 Bab yaitu Pendahuluan, Pembahasan, Kesimpulan. Adapun
harapan penulis dalam makalah ini yaitu agar kita mengetahu bagaimana konsep dasar audit
manajemen maupun perannya. Dan bagi pembaca kiranya dapat menjadi suatu pelajaran
Akhir kata, tak ada gading yang tak retak. Begitu juga dengan makalah ini masih banyak
memiliki kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan diterima oleh penulis.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN AUDIT SDM .......................................................................... 5
B. KERANGKA KERJA AUDIT SDM ............................................................... 5
C. TUJUAN AUDIT SDM .................................................................................... 6
D. MANFAAT AUDIT SDM ................................................................................ 7
E. PENDEKATAN AUDIT SDM ........................................................................ 7
F. LANGKAH-LANGKAH AUDIT ................................................................... 8
G. RUANG LINGKUP AUDIT SDM .................................................................. 9
H. AUDIT ATAS PEROLEHAN SDM ................................................................ 10
I. AUDIT ATAS PENGELOLAAN SDM .......................................................... 11
J. AUDIT ATAS PENGURANGAN SDM.......................................................... 13
BAB III KESIMPULAN .............................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Secara tradisional, manajemen memberikan perhatian utama dalam pencapaian efesiensi
dan ekonomisasi penggunaan sumber-sumber daya alam (bahan baku) dalam tujuan
perusahaannya. Pada saat ini, perhatian lebih diarahkan pada Sumber Daya Manusia (SDM) dan
kontribusinya terhadap pencapaian tehadap perusahaan. Fungsi SDM dalam mempersiapkan dan
mengeloleh SDM memegang perang yang sangat penting dalam pecapaian dalam bersaing
perusahaan. Dukungan SDM yang berkualitas tinnggi memiliki korelasi positif dengan penciptaan
nilai tambah dan tingkat kualitas keputusan yang diambil didalam perusahaan. Penciptaan nilai
tambah bagi perusahaan terjadi jika operasi berjalan sebagai besar (bahkan semuanya) melibatkan
aktivitas-aktivitas yang menambah nilai (value added activity) baik bagi perusahaan maupun
pelannggan. Hal ini hanya terjadi jika seluruh SDM di dalam perusahaan menyadari bahwa segala
aktivitasnya harus memberi kontribusi kepada keunnggulan bersaing perusahaan.
Untuk meningkatkan tanggu jawab seluruh lapisan karyawan pada penciptaan nilai tambah
ini, pengelolah SDM harus memjadiakan pemberdayaan karyawan (employee empowerment)
sebagai dasar perumusan program dalam bidang SDM dan pelaksanaannya. Dalam hal ini fungsi
SDM memegang peranan dan tanggu jawab penting dalam memasok SDM yang memenuhi
kualifikasi (kompotensi, loyalitas, dan etos kerja yang tinggi) sesuai dengan kebutuhan keunggulan
bersaing perusahaan.
Menjadikan karyawan sebagai asset berarti menempatkan karyawan pada posisi yang
penting dengan strategi bersaing dan pencapaian tujuan perusahaan. Fungsi manajemen SDM,
tidak cukup hanya dipandang sebagai fungsi pendukung operasi dan lebih rendah dari fungsi utama
yang lain (pemasaran, operasional, keuangan) tetapi harus di tempatkan pada posisi yang sejajar.
Karena memang pada kenyataan salah satu kunci keberhasilan perusahaan terletak kualitas SDM-
nya. SDM yang berkualitas hanya dapat diperoleh dari proses pengelolaan SDM yang berkualitas
juga. Di sinilah peranan pennting fungsi SDM yang tidak dapat diganti oleh fungsi yang lain, dalam
memberi kontribusinya pada keberhasilan perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
4. Mengidentifikasi berbagai hal yang masih dapat ditingkatkan terhadap aktivitas SDM dalam
menunjang kontribusinya terhadap perusahaan.
F. LANGKAH-LANGKAH AUDIT
Dalam audit SDM terdapat 5 (lima) tahapan yang hendaknya dilaksanakan, yaitu :
1. Pada tahap audit pendahuluan, auditor menekankan kegiatan auditnya pada pencarian informasi
latar belakang dan gambaran umum terhadap program/aktivitas SDM yang di audit. Informasi yang
diperoleh ini nantinya digunakan oleh auditor untuk mengindentifikasi tujuan sementara audit,
pengembangan kriteria, penyebab, dan akibat dalam proses audit. Kriteria merupakan
pedoman/dasar bagi auditor dalam melakukan penilaian terhadap program/aktivitas SDM. Kriteria
dalam audit SDM terdiri dari rencana SDM, berbagai kebijakan dan peraturan tentang SDM, tujuan
setiap program SDM, Standar Operasional Prosedur (SOP) organisasi, rencana pelatihan dan
pengembangan pegawai, standar evaluasi yang telah ditetapkan organisasi, peraturan pemerintah,
dan kriteria lain yang mungkin diterapkan. Sementara itu, penyebab diartikan sebagai pelaksanaan
dari program-program SDM, yang bisa dibagi dalam dua sifat, yaitu (1) bersifat positif, dimana
program-program yang dilaksanakan dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi, dan (2)
bersifat negative apabila program tersebut gagal untuk mendukung tercapainya tujuan organisasi.
Bila kriteria dibandingkan dengan penyebab, maka muncul istilah akibat yang mana merupakan
sesuatu yang harus ditanggung organisasi karena adanya perbedaan diantaranya. Akibat yang
berasal dari penyebab positif dapat menguntungkan organisasi, sedangkan akibat dari penyebab
negatif bersifat sebaliknya.
2. Pada tahap review dan pengujian pengendalian manajemen atas program-program SDM, beberapa
hal harus diperhatikan auditor dalam audit SDM yakni: (1) tujuan dari program/akitivitas SDM harus
dinyatakan dengan jelas dan tegas, (2) kualitas dan kuantitas dari SDM yang melaksanakan
program kualifikasi dari SDM yang terlibat, (3) anggaran program, (4) pedoman/metode kerja, (5)
spesifikasi dan deskripsi pekerjaan, serta (6) standar kinerja program.
3. Dalam tahap audit lanjutan, pelaporan dan tindak lanjut sama halnya dengan proses audit pada
umumnya, dimana pada audit lanjutan auditor akan mengembangkan temuantemuanya, pelaporan
audit pun disajikan dengan bahasa yang jelas menyangkut hasil audit, serta tindak lanjut yang
berhubungan dengan rekomendasi dari auditor.
4. Laporan Audit, dengan telah berhasilnya tim audit memeriksa dan menilai kegiatan-kegiatan
kepegawaian dalam organisasi, perlu disusun suatu laporan audit sumber daya manusia yang
ditujukan kepada pihak-pihak yang memerlukan.
5. Tindak Lanjut, merupakan implementasi dari rekomendasi yang diajukan auditor. Manajemen dan
auditor harus sepakat daan secara bersama sama dalam melaksanakan tindak lanjut perbaikan
tersebut.
2. Rekrutmen
Rekrutmen meliputi upaya pencarian sejumlah calon karyawan yang memenuhi syarat
dalam jumlah tertentu ehingga dari mereka perusahaan dapat menyeleksi orang-orang yang paling
tepat untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada. Pelaksanaan rekrutmen harus mampu
mendapatkan SDM dengan cara yang paling ekonomis, efektif dan efisien.
1. Menentukan kebutuhan jangka panjang dan jangka pendek pada setiap bidang, jenis
pekerjaan dan levelnya dalam perusahaan.
2. Terus berupaya mendapatkan informasi tentang perkembangan kondisi pasar tenaga kerja.
4. Menyusun program rekrutmen yang terpadu berhubungan dengan aktivitas SDM yang lain
dang dengan kerjasama antara manajer lini dan karyawan.
6. Mencatat jumlah dan kualitas pelamar dari berbagai sumber dan masing-masing metode
rekrutmennya.
7. Melakukan tindak lanjut terhadap para karyawan baik yang ditolak maupun yang diterima
untuk mengevaluasi efektivitas rekrutmen yang dilkukan.
3. Seleksi Dan Penempatan
Seleksi adalah proses mendapatkan dan menggunakan informasi mengenai pelamar kerja
untuk menentukan siapa seharusnya yang diterima untuk menempati posisi jangka pendek dan
jangka panjang. Sedangkan penempatan berkaitan dengan pencocokan seseorang dengan jabatan
yang akan dipegangnya. Seleksi dan penempatan bertujuan untuk menempatkan orang yang tepat
pada jabatan yang tepat. Ini berarti mengukur keerampilan, pengetahuan dan kemampuan
seseorang dengan tuntutan pekerjaan dan juga kecocokan antara kepribadian, minat, kesukaan
serta kesempatan dan budaya yang terkait dengan perusahaan secara keseluruhan.
2. Perencanaan dan pengembangan karier harus diikuti dengan evaluasi yang memadai.
3. Kebutuhan karyawan.
4. Penilaian Kinerja
Penilaian kerja karyawan pada dasarnya adalah menghubungkan kinerja karyawan dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan standar keberhasilan yang telah ditetapkan
untuk tugas dan tanggung jawab tersebut. Hasil penilaian kinerja karyawan dapat mencerminkan
sebagian dari kinerja perusahaan.
2. Teori keadilan
BAB III
KESIMPULAN
Pengelolaan SDM memegang peranan yang sangat penting dalam pencapaian keunggulan
bersaing perusahaan, dukungan SDM sangat berkualitas tinggi memiliki korelasi positif dengan
penciptaan nilai tambah dan tingkat kualitas keputusan yang diambil dalam perusahaan.
Audit SDM merupakan penilaian dan analisis yang konfrehensif terhadap program-progam
SDM. Audit SDM menekankan penilaian (evaluasi) terhadap berbagai aktivitas SDM yang terjadi
dalam perusahaan dalam rangka memastikan apakah aktivitas akivitas tersebut telah berjalan
secara ekonomis, efisien dan efektif dalam mencapai tujuannya dan memberikan rekomendasi
perbaikan atas berbagai kekurangan yang terjadi pada aktiviatas SDM yang diaudit untuk
meningkatkan kinerja dari program/aktvitas tersebut
Dalam audit SDM terdapat 5 (lima) tahapan yang hendaknya dilaksanakan, yaitu :
1. Pada tahap audit pendahuluan,
2. Pada tahap review dan pengujian pengendalian manajemen atas program-program SDM
3. Dalam tahap audit lanjutan,
4. Laporan Audit,
5. Tindak Lanjut,
Menurut Sherman & Bohlander, audit SDM memberikan peluang untuk:
1. Menilai efektivitas fungsi SDM
2. Memastikan ketaatan terhadap hukum, kebijakan, perturan dan prosedur
3. Menetapkan pedoman untuk penetapan standar
4. Memperbaiki mutu staf SDM
5. Meningkatkan citra dari fungsi SDM
6. Meningkatkan perubahan dan kreatifitas
7. Menilai kelebihan dan kekurangan dari fungsi SDM
8. Memfokus staff SDM pada masalah masalah penting
9. Membawa SDM lebih dekat pada fungsi fungsi yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
http://badry7.blogspot.com/2013/11/contoh-makalah-audit-sumber-daya-manusia.html#ixzz2wNxfJHDM
http://innelrosa.blogspot.com/2012/04/audit-sumber-daya-manusia-sdm.html
http://priyonodr.com/index.php/materi-kuliah/msdm-ii/118-bab-x-audit-dan-riset-sumber-