Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
I. Konsep Penyakit
1.1 Definisi
1.2.1 Genetik
1.2.3 Infeksi
1.3 Klasifikasi
WHO mengklasifikasikan diabetes melitus sebagai berikut :
Pathoflow :
Defisiensi insulin
Kekurangan
volume cairan
ketonemia nitrogen urin dehidrasi
mual muntah pH hemokonsentrasi
Perubahan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
Kelelahan
asidosis trombosis
Koma aterosklerosis
kematian
makrovaskuler mikrovaskuler
Resti infeksi
hemokonsentrasi
1.7.12 Elektrolit : natrium meningkat selanjutnya menurun, fosfor lebih sering menurun.
1.7.13 Ureum dan kreatinin : mungkin meningkat/normal.
1.7.14 Pemeriksaan keton darah : pemeriksaan keton darah lebih disukai daripada pemeriksaan
keton urin untuk diagnosis dan pemantauan ketoasidosis diabetikum (American Diabetic
Association 2004).
1.7.15 Kultur dan sensitifitas : adanya ISK, infeksi pernafasan dan infeksi pada luka.
1.7.16 Pemeriksaan EKG.
Tujuan diet DM :
2.1.2 Sirkulasi.
2.1.4 Eliminasi.
2.1.5 Makanan/cairan.
2.1.6 Neurosensori.
2.1.7 Nyeri/kenyamanan.
2.1.8 Pernafasan.
2.1.9 Keamanan.
2.1.10 Seksualitas.
Rabas vagina, masalah impoten pada pria dan kesulitan orgasme pada
wanita.
2.1.11 Penyuluhan//pembelajaran.
Monitor pola
pernapasan abnormal
Monitor sianosis
perifer
Monitor adanya
cushing triad (tekanan
nadi yang melebar,
bradikardi,
peningkatan sistolik)
Identifikasi penyebab
dari perubahan vital
sign
Batasi pengunjung
Dorong istirahat
Instruksikan pasien
menggunakan teknik relaksasi
3.5 Mencegah kulit terluka : pakai alas kaki, lingkungan rumah tidak licin)
3.1 Pengkajian
3.1.1 Identitas
Biodata Pasien
Nama : Tn D
Umur : 52 Tahun
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Guru
Agama : Islam
Suku : Jawa
a. Febris hari 7
b. Abses diabetikum pedis sinistra
c. Aki stadium II dengan anemia
d. Suspek ganggren pedis sinitra
HB ; 7,80
HT ; 23,6
LEUKOSIT ; 35,90
TROMBOSIT ; 442
b. FUNGSI HATI
SGOT ; 37
SGPT ; 12
Albumin ; 3,4
Globulin ; 2,41
c. HEMOSTASIS
d. HEPATITIS
e. DIABETES
GDS ; 293
f. FUNGSI GINJAL
Ureum darah ; 88
g. ELEKTROLIT
Natrium ; 131
Kalium ; 4,60
Klorida ; 96
Intake makanan : Sebelum sakit klien makan 3 kali sehari, dengan sayur
dan lauk. Klien mempunyai pantangan makanan yaitu
daging kambing. Saat sakit/ dirawat di rumah sakit klien
hanya menghabiskan rata-rata porsi pemberian.
3.3.3 BB/TB :
BB : 70kg
TB : 150cm
3.3.4 Kepala
Bentuk : Normochepal
3.3.6 Thorak
Inspeksi : Simetris
Perkusi : Sonor kanan kiri
Palpasi : Fermitus kanan dan kiri, tidak ada ketinggalan gerak
Auskultasi : Paru-paru : Vasikuler kanan kiri
Jantung : S1 S2 murni, iktus cordis teraba
3.3.7 Abdomen
Inspeksi : Perut kelihatan lebih besar, dengan diameter 30 cm
Palpasi : Abdomen supel, hati dan limfe tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Peristaltik 20x/menit
3.3.9 Ektremitas
Terdapat ulkus dipedis kaki kiri, luas ulkus dengan diameter kurang lebih
15cm kedalamannya kurang lebih 1cm, nampak jaringan nekrotik warna putih.
Terdapat oedema dibagian kaki distal kanan kiri. Infus terpasang ditangan kiri.
a. Ceftriaxone 2x1gram
b. Konsul dr.spesialis penyakit dalam
c. Besok GV
d. Ondancentron 2x4mg
j. Cek DR1. GDS, UR, CR, SGOT, SGPT, ELEKTROLIT, RO Thorax, DAN
RO Pedis sinistra.
DO:
c. Terdapat jaringan
nekrotik warna puutih
d. Terdapat edema di
bagian kaki kiri
DS:
a. Pasien mengatakan
sebelum sakit makan 3
kali sehari dengan
sayur dan lauk.
b. Pasien mengatakan
mempunyai pantangan
makanan yaitu daging
Kebutuhan
kambing.
Hilangnya nafsu nutrisi kurang
2.
makan dari
kebutuhan
DO:
a. Intake makanan :
Selama di rumah sakit
pasien hanya
menghabiskan rata-rata
porsi pemberian.
b. Dalam melakukan
makan/minum, mandi,
berpakaian, mobilitas di
tempat tidur, berpindah,
ambulasi/ROM dibantu
oleh orang lain
c. Untuk kebutuhan
toileting pasien dibantu
oleh orang lain dan dengan
bantuan alat
3.6 Prioritas Masalah
a. Resiko Infeksi Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan ulkus DM
ditandai dengan adanya luka pada pedis dan keluar pus banyak, luka ulkus dengan
diameter : 1 5 cm kedalaman : 1 cm, tterdapat jaringan nekrotik warna putih,
terdapat edema di bagian kaki kiri
c. Kelemahan mobilitas fisik berhubungan dengan adanya ulkus pada kaki, klien
melakukan makan/minum, mandi, berpakaian, mobilitas di tempat tidur, berpindah,
ambulasi/ROM dibantu oleh orang lain, dan untuk kebutuhan toileting pasien
dibantu oleh orang lain dan dengan bantuan alat
No.
Diagnosa Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) Rasional
Dx
Dx. Resiko Setelah dilakukan a Laksanakan perawatan Pengkajian yang
1. Infeksi tindakan keperawatan luka sesuai dengan tepat terhadap luka
Kerusakan selama 324 jam, perskripsi medik. dan proses
Integritas integritas jaringan klien penyembuhan akan
Cairan membaik, dengan b Oleskan preparat membantu dalam
Berhubungan kriteria hasil: antibiotik topikal dan menentukan tindakan
Dengan Ulkus memasng balutan selanjutnya.
DM a Jaringan secara sesuai ketentuan medik.
umum tampak utuh
dan bebas dari
tanda-tanda infeksi c Berikan dukungan
dan, tekanan dan nutrisi yang memadai.
trauma.
d Kaji luka/ulkus dan
b Luka yang terbuka laporkan tanda
berwarna merah kesembuhan yang
muda buruk.
memperlihatkan
repitelisasi dan
bebas dari infeksi.
a Mengidentifikasi
kekurangan dan
penyimpangan
dari kebutuhan
terapeutik.
a Kaji intake klien
b Mengkaji
pemasukan
b Tingkatkan intake
makanan yang
Setelah dilakukan makan melalui
adekuat
tindakan keperawatan
(termasuk
selama 324 jam, c Kurangi gangguan dari
absorbsi dan
kebutuhan nutrisi luar
utilisasinya).
kurang dari kebutuhan
klien membaik, dengan d Sajikan makanan dalam
Kebutuhan c Jika makanan
kriteria hasil: kondisi hangat
nutrisi kurang yang disukai
dari pasien dapat
a Nafsu makan e Selingi makan dengan
Dx. kebutuhan dimasukkan
meningkat minum
2. berhubungan dalam
dengan perencanaan
b Kebutuhan nutrisi f Jaga kebersihan mulut
hilangnya makan,
tercukupi klien
nafsu makan kerjasama ini
dapat diupayakan
c Porsi makan klien g Berikan makan sedikit
setelah pulang.
habis tapi sering
d Meningkatkan
h Kolaborasi dengan ahli
rasa
giziikan diet dan
keterlibatannya;
makanan ringan dengan
memberikan
tambahan makanan
informasi pada
yang disukai bila ada
keluarga untuk
memahami
nutrisi pasien.
b. Kolaborasi dengan
fisioterapi
h. Diskusikan dan
instruksikan pada klien
mengenai latihan yang
tepat
k. Fasilitasi penggunaan
alat Bantu
3. 3. Mengkaji TTV
DS : Klien mengatakan bersedia untuk
di periksa
DO : TD : 110/70 mmHg
N : 90x/menit
RR : 24x/menit
T : 36 0 C