Vous êtes sur la page 1sur 17

UTILITAS PABRIK SABUN KAPASITAS 12.

006 TON/TAHUN
dengan acuan skripsi pra prancangan pabrik sabun kapasitas 6003 ton/tahun

Air merupakan kebutuhan penting dalam proses produksi dan berbagai kegiatan lain
dalam suatu industri atau pabrik. Penggunaan air industri dapat memanfaatkan air permukaan,
atau air tanah sebagai sumber air utama industri. Penggunaan air permukaan dan air tanah
mengharuskan untuk industri harus mengolah air terlebih dahulu. Untuk itu diperlukan proses
penyediaan air bersih yang memenuhi standar yang kuantitas dan kontinuitas harus
memenuhi kebutuhan industri sehingga proses produksi tersebut dapat berjalan dengan baik.
Dengan adanya standar baku mutu untuk air bersih industri, setiap industri memiliki
pengolahan air sendiri-sendiri sesuai dengan kebutuhan industri (Hardayanti, 2006).
Berdasarkan kebutuhannya, pabrik sabun memerlukan air untuk kebutuhan proses, boiler,
pendingin, steam, dan kebutuhan untuk sanitasi. Air akan mempengaruhi integritas komponen
atau struktur reaktor, karena pada dasarnya air akan berhubungan langsung dengan komponen
atau struktur reaktor. Air yang digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan harus memenuhi
persyaratan yang sesuai dengan komponen atau struktur yang dirumuskan dalam spesifikasi
kualitas air (Lestari, 2006). Dalam memenuhui spesifikasi dari air maka dilakukan pengolahan
terhadap air pendingin tersebut dengan berbagai metode dan teknologi peralatan yang bervariasi.
Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan mencoba menjelaskan mengenai water
treatment process dan sistem pendingin
Berdasarkan kebutuhannya, air untuk pabrik sabun meliputi:
1. Air untuk proses
2. Air untuk steam
3. Air untuk pendingin
4. Air untuk sanitasi
( )
Pada operasi pabrik dibutuhkan uap atau steam sebagai media untuk pemanas. Steam sebagai
media pemanas dipilih karena biaya yang relatif rendah dan perpindahan panas yang tinggi.
Selain itu, steam memiliki energi besar dan bersih sehingga memiliki sifat korosif yang sangat
rendah. Untuk meminimalkan sifat korosif, diperlukan tahap demineralisasi terlebih dahulu. ( )
Air umpan boiler merupakan bahan baku untuk pembuatan steam. Air untuk kebutuhan boiler
harus memiliki syarat supaya tidak merusak boiler, antara lain tidak boleh membuih, tidak
membentuk kerak pada boiler, tidak korosif terhadap pipa.

Air proses adalah air yang digunakan untuk kebutuhan proses di dalam pabrik. Secara umum air
proses harus memerhatikan beberapa faktor antara lain alkalinitas, kekeruhan, dan keasaman.

Air sanitasi diperlukan untuk berbagai kebutuhan karyawan pabrik seperti konsumsi, mandi,
mencuci, memasak, laboratorium, perkantoran, dll. Air sanitasi harus memenuhi syarat fisika
kimia, dan biologi. Syarat fisika diantaranya yaitu suhu, warna, bau, dan rasa. Syarat kimia
diantaranya yaitu tidak mengandung logam berat, serta tidak mengandung racun. Sedangkan
syarat biologi yaitu berupa tidak mengandung kuman ataupun baketeri.

Untuk oenyedian berbagai kebutuhan air, maka dibangun unit pengambilan dan pengolahan air di
lokasi pabrik. Unit terdiri dari penampung air (water intake) dan pengolahan air (water
treatment). Pengolahan air di pabrik sabun yaitu:
1. Screening
2. Sedimentasi
3. Klarifikasi
4. Filtrasi
5. Dimenrallisasi
6. Daerasi

Screening adalah penyaringan air tahap awal. Pada tahap ini, partikel-partikel besar akan
tersaring tanpa bahan kimia. Sedangkan patikel yang lebih kecil akan terikut bersama air menuju
tahap unit selanjutnya.

Air bersama partikel kotoran yang lebih kecil yang tidak tersaring di tahap screening akan
dihilangkan melalui tahap sedimentasi. Pada tahap sedimentasi, air ditampung dalam bak
sedimentasi dan didiamkan sehingga partikel kecil yang ikut bersama air tersebut akan
mengendap.
Klarifikasi adalah tahap untuk menghilangkan Suspended Solid dan koloid. Pada tahap ini, air
yang dialirkan dari bak sedimentasi akan menuju clarifier dan diinjeksikan Al 2(SO4)3dan terjadi
koagulasi dan floakulasi. Al2(SO4)3berfungsi sebagai koagulan sehingga partikel kotor yang
masih terlarut dalam air akan menjadi flok.

Filtrasi adalah taha lanjut dari klarifikasi untuk menyaring flok pada tahap sebeumnya serta
untuk menyingkirkan perilaku BOD pada air. Media yang digunakan pada filtrasi sangat
bervariasi, diantaranya pasir, antrasit, karbon aktif granular, karbon aktif serbuk, dan batu garnet.
Selama pemakaian, daya saring filter akan menurun sehingga diperlukan back washing secara
berkala. Setelah melalui tahap fiter, air dipompakan menuju tangki penampungan air bersih yang
akan digunakan untuk berbagai kebutuhan.

Untuk kebutuhan sanitasi, seperti kebutuhan domestik maupun laboratorium dilakukan proses
klorisasi untuk menghilangkan bakteri pada air. Tahap ini air direaksikan dengan klor berupa
kaporit (Ca(CIO)2).Untuk kebutuhan air minum dan memasak, air dilanjutkan menuju tahap
penyaringan air (water treatment system) sehingga air lebih bersih dan memnuhi baku mutu air
minum.

Untuk air umpan boiler dan pendingin pada reaktir, maka diperlukan tahap demineralisasi agar
terbebas dari garam terlarut. Tahap ini adalah penukar ion yang terdiri dari penukar kation
(cation exchanger) dan penukar anion (anion exchanger). Penukar kation berfungsi untuk
mengikat logam alkali dan mengurangi kesadahan air berupa Ca, Mg, dan kation lain yang larut
pada air mengunakan kation resin. Resin yang digunakan penukar kation umumnya merk Lewatit
S100 TS. Sedangkan penukar anion, berfungsi untuk menukar anion yang larut pada air dengan
ion hidroglikol dari resin. Resin yang digunakan pada penukar anion adalah merk Lewatit MP
500 TS.

Daerator berfungsi memanaskan air yang keluar dari penukar ion sebagai air umpan boiler. Pada
tahap ini air dipanaskan hingga 90C untuk menghiangkan gas-gas seperti CO2 dan O2. Gas
tersebut dihilangkan karena dapat menyebabkan korosi. Pemanasan dilakukan dengan koil
pemanas di dalam daerator.
2.1 Air Pendingin

Sistem pendinginan adalah suatu rangkaian untuk mengatasi terjadinya over heating
(panas yang berlebihan) pada mesin agar mesin bisa bekerja secara stabil. Air pendingin adalah
air limbah yang berasal dari aliran air yang digunakan untuk penghilangan panas dan tidak
berkontak langsung dengan bahan baku, produk antara dan produk akhir (KEP-
49/MENLH/11/2010).Sistem air pendingin merupakan bagian yang terintegrasi dari proses
operasi pada industri. Untuk produktifitas pabrik yang kontinu, sistem tersebut memerlukan
pengolahan kimia yang tepat, tindakan pencegahan, dan perawatan yang baik. Kebanyakan
proses produksi pada industri memerlukan air pendingin untuk efisiensi dan operasi yang baik.
Air pendingin sistem mengontrol suhu dan tekanan dengan cara memindahkan panas dari fluida
proses ke air pendingin yang kemudian akan membawa panasnya. Total nilai dari proses
produksi akan menjadi berarti jika sistem pendingin ini dapat menjaga suhu dan tekanan proses
dengan baik. Memonitor & mengatur korosi, deposisi, pertumbuhan mikroba, dan sistem operasi
sangat penting untuk mencapai Total Cost of Operation (TCO) yang optimal.

Air pendingin mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap efisiensi total engine
serta umur engine. Apabila temperatur air pendingin masuk engine terlalu tinggi, maka efisiensi
mekanis engineakan menurun dan dikhawatirkan dapat terjadi over - heatingi pada engine.
Sedang bila temperatur air terlalu rendah, maka efisiensi termal akan menurun (Handoyo, 1999).
Proses pendinginan melibatkan pemindahan panas dari satu substansi ke substansi yang lain.
Substansi yang kehilangan panas disebut cooled, dan yang menerima panas disebut coolant.
Beberapa faktor yang membuat air menjadi coolant yang baik adalah :

1. Sangar berlimpah dan tidak mahal.


2. Dapat ditangani dengan mudah dan aman digunakan.
3. Dapat membawa panas per unit volume dalam jumlah yang besar.
4. Tidak mengembang ataupun menyusut (volumenya) pada perubahan suhu dalam range
normal.
5. Tidak terdekomposisi.
Beberapa parameter penting dalam sistem air pendingin :

1. Konduktivitas mengindikasikan jumlah dissolved mineral dalam air.


2. pH, menunjukkan indikasi dari tingkat keasaman atau kebasaan dari air.
3. Alkalinitas, berupa ion carbonate (CO3-2) dan ion bicarbonate (HCO3-).
4. Hardness / kesadahan, menunjukkan jumlah ion calcium dan magnesium yang ada dalam
air.
Pada umumnya air digunakan sebagai media pendingin karena faktor-faktor sebagai
berikut:
1. Air merupakan malcri yang dapat diperoleh dalam jumlah besar.
2. Mudah dalam pcngaturan dan pengolahan.
3. Menyerap panas yang relatif tinggi persatuan volume.
4. Tidak mudah menyusut secara berarti dalam batasan dengan adanya perubahan temperatur
pendingin.
5. Tidak terdekomposisi.
Adapun syarat-syarat air yang digunakan sebagai media pendingin:
1. Jernih, maksudnya air harus bersih, tidak terdapat partikel-parlikel kasar yaitu batu, krikil atau
partikel-partikel halus seperti pasir, tanah dan lumut yang dapat menyebabkan air kotor.
2. Tidak menyebabkan korosi.
3. Tidak menyebabkan fouling, fouling disebabkan oleh kotoran yang terikut saat air masuk unit
pengolahan airseperti pasir, mikroba dan zat-zat organik.
Berikut ini adalah standar industri terhadap air pendingin yang digunakan:
Kadar Maksimum
No. Jenis Air Limbah Parameter Metode Pengukuran
(mg/L)
Standard Method 4500-
Residu Klorin 2
Cl
1. Air Pendingin
Karbon Organik SNI-06-6989.28-2005
5
Total atau APHA 5310
Tabel 1.1: Standar Industri Terhadap Air Pendingin(KEP-49/MENLH/11/2010)

Secara umum, industri menerapkan parameter air pendingin ialah sebagai berikut:
Tabel 1.2: Parameter Air Pendingin (Setiadi, 2007)

Ada tiga system air pendinginyang biasa digunakan di industri yaitu :


1. Once through.system
2. Open evaporative recirculating.
3. Closed non-evaporative recirculating.

2.2 Jenis Sistem Air Pendingin


2.2.1 Once through systems
Air pendingindigunakan sebagai pendingin pada heat exchanger hanya dilewatkan sekali,
selanjutnya langsung dikembalikan lagi ke badan air.Once through systems digunakan bilamana
kebutuhan air pendinginsangat banyak, ketersediaan sumber air banyak dan murah serta
memiliki fasilitas untuk menangani buangan air panas dari air pendinginyang sudah
digunakan.Once through system dimana air pendingin akan melewati HE hanya sekali. Mineral-
mineral dalam air akan relatif tetap jumlahnya, tidak berubah. Polusi suhu yang disebabkan
discharge dari sistem ini menjadi perhatian lingkungan.
Keuntungan menggunakan Once through systems :
a. Tidak diperlukan cooling tower
b. Tidak diperlukan pengolan / treatment pendahuluan
Kerugian menggunakan once through systems :
a. Korosi
b. Fouling
c. Sampah dan kotoran
d. Polusi / pencemaran temperatur di badan air

Gambar 1.1: Once through.system (Gumilar, 2011)

2.2.2 OpenEvaporative Recirculating Systems


Air tawar yang berasal dari sungai atau danau dipompakan sebagai make-up cooling
tower setelah sebelumnya dilakukan treatment (sedimentasi dan koagulasi) terlebih dahulu.Air
tersebut digunakan untuk mendinginkan proses-proses di dalam pabrik.
Air pendingin yang telah panas kemudian didinginkan di cooling tower untuk kemudian
disirkulasikan kembali ke dalam pabrik. Untuk menjaga kualitas air, misalnya agar tidak terdapat
algae/bacteria dan pengendapan (scaling), maka perlu diinjeksikan beberapa jenis chemicals
tertentu. Kualitas air juga dijaga melalui mekanisme make-up dan blow-down.
Sistem ini banyak digunakan oleh pabrik yang berada dekat dengan sumber air tawar atau
jauh dari laut.Spesifikasi material untuk peralatan yang menggunakan air tawar tidak perlu
sebagus peralatan yang menggunakan air laut, karena air tawar lebih tidak korosif dibandingkan
dengan air laut.Open recirculating system banyak digunakan dalam industri. Sistem ini terdiri
dari pompa, HE, dan cooling tower. Pompa akan meresirkulasikan air melalui HE, mengambil
panasnya, lalu membuangnya di cooling tower dimana panas tersebut akan dibuang dari air
dengan cara evaporasi. Dalam sistem ini, chemical akan lebih banyak digunakan karena
komposisi air akan berubah saat evaporasi berlangsung, dimana konstituen korosi dan scaling
akan lebih pekat (Gumilar, 2011).
Air pendinginteruapkan sekitar 1% water. Kehilangan air akibat penguapan ini harus
dikompensasi oleh make up air pendingin.
Keungtungan menggunakan Open evaporative recirculating systems :
a. Jumlah kebutuhan air medikit (make up);
b. Memungkinkan untuk mengontrol korosi
Kerugian menggunakan Open evaporative recirculating systems :
a. Investasi (capital cost) lebih tinggi daripada once through;
b. Memerlukan cooling tower yang cukup besar;
c. System purge dan blowdown kemungkinan dapat mengakibatkan pencemaran
lingkungan

Gambar 1.2: Open evaporative recirculating systems(Gumilar, 2011)

2.2.3 Closed Nonevaporative Recirculating Systems


Air tawar pendingin digunakan untuk mendinginkan proses-proses didalam pabrik.Air
tawar pendingin yang telah panas didinginkan kembali di suatu secondary cooler (biasanya
plate heat exchanger) untuk selanjutnya disirkulasikan kembali secara tertutup kedalam pabrik.
Air laut dipakai untuk mendinginkan secondary cooler dengan cara hanya sekali pakai (once
through), sumber air berasal dari laut kemudian dibuang lagi ke laut.Closed Nonevaporative
Recirculating Systemsyang menggunakan air pendingin yangsama dan disirkulasikan berulang
kali dalam siklus yang kontinu. Pada sistem ini, komposisi air juga relatif konstan.
Air pendingindidinginkan pada secondary heat exchanger. Tidak ada kehilangan akibat
penguapan juga tidak ada pengembalian.
Keungtungan menggunakan Closed nonevaporative recirculating systems :
a. Air pendinginyang kembali relatif bersih
b. Temperatur air pendingin memungkinkan lebih tinggi dari 100oC
Kerugian menggunakan Closed nonevaporative recirculating systems :
a. Investasi / capital cost sangat tinggi
b. Dibatasi oleh equipment secondary heat exchanger

Gambar 1.3: Closed nonevaporative recirculating systems(Gumilar, 2011)

2.3Komponen Sistem Air Pendingin


2.3.1 Komponen Sistem Air Pendingin Utama
Sistem air pendingin utama meliputi kondensor, pompa air pendingin utama, dan
cooling tower. Sistem ini mempertahankan vakum pada sisi pembuangan turbin dengan
mengalirkan air pendingin yang cukup untuk mengkondensasikan uap pembuangan turbin.
2.3.1.1 Kondensor
Fungsi Kondensor adalah untuk mendinginkan (mengkondensasikan) uap bekas dari turbin
dengan cara menyemprotkan air pendingin utama melalui noozle-noozle langsung
bersingggungan dengan uap bekas sehingga terjadi perubahan phase dari uap menjadi
air.Parameter yang dipantau adalah tekanan condensor, level condensor, hot well temperatur
dan ekhaust turbin.
Pada kondensor terdapat vacuum breaker yang berfungsi untuk mengisolasi tekanan udara
luar dengan tekanan dalam ruangan kondensor sehingga kevakuman kondensor dapat
dipertahankan, alat ini akan terus dibuka selama kondensor belum vakum, dan akan ditutup
ketika kondensor vakum. Vacuum breaker digunakan untuk membuat kevakuman kondensor
sebelum dilakukan rolling turbin.
2.3.1.2 Maincooling water Pump
Main cooling water pump (MCWP) adalah pompa pendingin utama yang berfungsi untuk
memompakan air kondensat dari kondensor ke hot water basin cooling tower untuk
kemudian didinginkan.
Parameter yang dipantau adalah tekanan masuk/keluar pompa, arus dan tegangan motor,
temperatur bearing,vibrasi motor dan flow air condensat.
2.3.1.3 Cooling Tower
Menara pendingin (Cooling tower)merupakan alat yang digunakan untuk menembalikan
panas ke atmosfer dengan cara mengekstraksi panas dari air dan mengemisikannya ke
atmosfir. Menara pendingin menggunakan penguapan dimana sebagian air diuapkan ke
aliran udara yang bergerak dan kemudian dibuang ke atmosfir.Fakta bahwa air
membutuhkan biaya yang rendah, mudah didapatkan dan merupakan media yang efektif
yang digunakan sebagai penukar panas (Keister, 2008).Air yang dipompakan dari kondensor
didistribusikan kedalam bak (Hot Water Basin) yang terdapat di bagian atas cooling tower.
Bak tesebut juga dilengkapi dengan noozle yang berfungsi utuk memancarkan air sehingga
menjadi butiran butiran kecil dan didinginkan dengan cara kontak langsung dengan udara
pendingin. Setelah terjadi proses pendinginan air menuju bak penampung (Cool Water
Basin) dan seterusnya dialirkan ke kondensor yang sebelumnya melewati 4 buah screen
untuk menyaring kotoran-kotoran yang terdapat dalam air.
2.3.2 Komponen Sistem Air Pendingin Bantu
2.3.2.1 Komponen Sistem Primary Intercooler
2.3.2.1.1 Inter Condenser and After Condensor
Inter condensor and after condensor berfungsi untuk mengkondensasikan NCG (Not
condensable gases) yang tidak dapat terkondensasi pada kondensor, gas tersebut dihisap
oleh steam ejector tingkat pertama untuk diteruskan ke inter condensor.
Gas-gas yang tidak dapat dikondensasi pada inter condenser dihisap oleh Liquid Ring
Vacuum Pump (LRVP) atau steam ejector tingkat 2 untuk diteruskan ke after condenser. Air
hasil kondensasi NCG dikembalikan ke kondensor, sedangkan sisa gas yang tidak dapat
dikondensasikan di buang ke udara.
2.3.2.1.2 Intercooler
Intercooler berfungsi sebagai alat penukar panas antara air pendingin primer dengan air
pendingin sekunder. Pada intercooler air pendingin primer dialirkan untuk mendinginkan air
pendingin sekundary.
2.3.2.1.3 Primary Intercooler Pump (Pompa Pendingin Primer)
Primary intercooler pump adalah pompa pendingin primary, berfungsi untuk memompa air
pendingin primary dari cold basin cooling tower yang masuk ke intercooler, inter
condensor, after condensor, dan perapat poros MCWP.
2.3.2.2 Secondary Intercooler
Secondary intercooler adalah pendingin sekundary, berfungsi untuk mendinginkan
instalasi/peralatan minyak pelumas, udara pendingin generator, dan udara kompresor.
2.3.2.2.1 Treated Water Transfer Pump
Treated water transfer pump berfungsi untuk memompa air dari water storage menuju water
header tank.Air pada tangki ini digunakan sebagai air secondary intercooler.Treated water
transfer pump terdiri dari dua buah yaitu pompa A/B, hal itu bertujuan agar pompa yang
satu bisa terus beroperasi ketika pompa lainya dilakukan pemeliharaan.
2.3.2.2.2 Lube Oil Cooler
Lube oil cooler adalah pendingin minyak pelumas setelah melumasi bearing turbin dan
generator, berfungsi untuk menjaga tingkat kekentalan minyak pelumas agar viskositas
minyak pelumas tetap sesuai standar. Prinsip kerjanya adalah memindahkan panas dari
minyak pelumas ke air pendingin .
2.3.2.2.3 Generator air Cooler
Generator air cooler adalah pendingin udara generator, berfungsi untuk menjaga
temperature udara di dalam generator agar sesuai dengan batasan operasi, prinsip kerjanya
adalah memindahkan panas dari udara yang keluar generator ke air pendingin sekundary.
2.3.2.2.4 Compressor Air Cooler
Compressor air cooler adalah pendingin udara kompresor, berfungsi untuk menjaga
temperature udara di dalam kompresor agar sesuai dengan batasan operasi, prinsip kerjanya
adalah memindahkan panas dari udara yang keluar kompresor ke air pendingin.

2.3.2.2.5 Secondary Intercooler Pump (Pompa Pendingin Sekundary)


Secondary intercooler pump adalah pompa pendingin sekundary, berfungsi untuk memompa
air pendingin sekundary dari intercooler ke instalasi/peralatan minyak pelumas, udara
pendingin generator, dan udara kompresor (Roepandi, 2008).

=======================================================

dengan kapasitas
bahan baku =
kebutuhan steam =
kebutuhan air proses / pendukung =
kebutuhan air bersih kantor dkk =

sistem pendinginan

flow sheet

kebutuhan untuk pengolahan air

sistem pendinginan/jenis/tipe
Mengacu pada skripsi tentang pabrik sabun dengan kapasitas 6003 ton/tahun

1. Keperluan air untuk steam proses


Didapatkan dari neraca massa umpan boiler acuan ialah 18.389,9838 kg/jam (200197,352
kg/hari atau 201,0660 m3/hari dengan rho=995,68 kg/m3)

2. Kebutuhan air sanitasi


a. air untuk karyawan
Berdasarkan standard WHO, kebutuhan sanitasi perorang ialah 0.12 m3/hari
Maka dengan jumlah karyawan 200 orang diperlukan air sebanyak
= 0.12 x 200 = 24 m3/hari
b. Air untuk mushola, klinik kesehatan dan kantin
= 15% x 24 = 3.6 m3/hari
c. Air untuk laboratorium
= 10% x 24 = 2.4 m3/hari
d. Air fire hydrant
=5% x 24 = 1.2 m3/hari
e. Air untuk kebersihan, pertamanan dan lain lain
= 10% x 24 = 2.4 m3/hari
f. Air untuk perumahan/mes
Diperkirakan perumahan sebanyak 35 rumah . Jika masing - masing rumah dihuni rata-
rata 4 orang, maka kebutuhan air untuk perumahan ialah:
= 35 x 4 x 0.12 = 16,8 m3/hari
Total kebutukan air sanitasi ialah
air untuk karyawan = 24 m3/hari
Air untuk mushola, klinik kesehatan dan kantin = 3.6 m3/hari
Air untuk laboratorium = 2.4 m3/hari
Air fire hydrant = 1.2 m3/hari
Air untuk kebersihan, pertamanan dan lain lain = 2.4 m3/hari
Air untuk perumahan/mes = 16,8 m3/hari
Total = 50.4 m3/hari
3. Air Pendingin

-------------------------------------------------------
DENGAN KAPASITAS 6003 TON/TAHUN (SKRIPSI ACUAN)
LAMPIRAN C
1. Kebutuhan air proses
Mixer NaOH 86,51 kg/jam
Mixer NaCl 14,11 kg/jam
Air bahan baku reaktor 1479,22 kg/jam
Total 1879,84 kg/jam
2. Kebutuhan Steam
Reaktor splitting 1250,37 kg/jam
Reaktor netralisasi 213,48 kg/jam
Mixer 2,88 kg/jam
Heater 974,0366 kg/jam
Total 2440,76 kg/jam

a. kebutuhan air untuk menghasilkan steam pada boiler 1 = 1,58 m3/jam


make up boiler, 10% dari jumlah kebutuhan air = 0.158 m3/jam

b. kebutuhan air untuk menghasilkan steam pada boiler 2 = 0.85 m3/jam


make up boiler, 10% dari jumlah kebutuhan air = 0.085 m3/jam

3. Kebutuhan air pendingin pada setiap alat


Cooler menuju reaktor splitting 10835,1636 kg/jam
Cooler pada produk akhir 3744,3907 kg/jam
Vacuum cahmber 2480,8879 kg/jam
Total 17060,4123 kg/jam

4.Kebutuhan air domestik


setiap orang 95 l/hari, dengan jumlah karyawan 94 orang, maka:
= 94 x 95 = 8740 l/hari

Kebutuhan Lab = 100 L/jam x 24 jam = 2400 liter


Total = 11140 L/hari = 462,31 kg/jam (30oC rho= 996 kg/m3)

dengan faktor keamanan 10% maka


1,1 x 462,31 = 508,54 kg/jam

Total seluruh kebutuhan air = 21823,45 kg/jam = 21.91 m3/jam


dengan faktor keamanan 10% menjadi = 24,10 m3/jam

masukkan data neraca massa


masukkan data cooling tower jika perlu

PERANCANGAN COOLING TOWER UNTUK PENDINGINAN UNTUK PABRIK


KAPASITAS 6003 TON/TAHUN
Fungsi : Mendinginkan air pendingin sebelum diresirkulasi
rate air masuk : 170070,41 kg/jam
Tipe : Induced draft cooling system
: 996 kg/m3
laju lair Q : 170070,41 kg/jam/996 kg/m3 = 17,13 m3/jam = 75,372 gpm
Suhu air masuk : 45oC
Suhu air keluar : 30oC
konsentrasi air : 2-5 gpm/ft2
maka luas permukaan teoritis tower :
A = Q/2 = 75,372 gpm /2 gpm/ft2 = 37,686 ft2

JIKA DIINGINKAN KAPASITAS 12.006 TON/TAHUN


ASUMSI KEBUTUHAN AIR PROSES MAUPUN STEAM IALAH 2X
LIPATNYA (KECUALI LAB, SANITASI DAN LAIN2)
1. Kebutuhan air proses
Mixer NaOH 86,51 kg/jam x 2 = 173.02
Mixer NaCl 14,11 kg/jam x 2 = 28.22
Air bahan baku reaktor 1479,22 kg/jam x 2 = 2958.44
Total -----kg/jam

2. Kebutuhan Steam
Reaktor splitting 1250,37 kg/jam x 2 = 2500.74
Reaktor netralisasi 213,48 kg/jam x 2 = 426.96
Mixer 2,88 kg/jam x 2 = 5.76
Heater 974,0366 kg/jam x 2 = 1948.073
Total ------kg/jam

a. kebutuhan air untuk menghasilkan steam pada boiler 1 = 1,58 m3/jam


make up boiler, 10% dari jumlah kebutuhan air = 0.158 m3/jam

b. kebutuhan air untuk menghasilkan steam pada boiler 2 = 0.85 m3/jam


make up boiler, 10% dari jumlah kebutuhan air = 0.085 m3/jam

3. Kebutuhan air pendingin pada setiap alat


Cooler menuju reaktor splitting 10835,1636 kg/jam x 2 = 21670.33
Cooler pada produk akhir 3744,3907 kg/jam x 2 = 7488.781
Vacuum cahmber 2480,8879 kg/jam x 2 = 4961.776
Total ----- kg/jam

ASUMSI KEBUTUHAN AIR DOMESTIK TETAP


4.Kebutuhan air domestik
setiap orang 95 l/hari, dengan jumlah karyawan 94 orang, maka:
= 94 x 95 = 8740 l/hari

Kebutuhan Lab = 100 L/jam x 24 jam = 2400 liter


Total = 11140 L/hari = 462,31 kg/jam (30oC rho= 996 kg/m3)

dengan faktor keamanan 10% maka


1,1 x 462,31 = 508,54 kg/jam
Total seluruh kebutuhan air = 21823,45 kg/jam = 21.91 m3/jam
dengan faktor keamanan 10% menjadi = 24,10 m3/jam

Perancangan Cooling Tower untuk pendinginan UNTUK PABRIK KAPASITAS 12.006


TON/TAHUN
Fungsi : Mendinginkan air pendingin sebelum diresirkulasi
rate air masuk : -------- kg/jam
Tipe : Induced draft cooling system
: 996 kg/m3
laju lair Q : -------- kg/jam/996 kg/m3 = 17,13 m3/jam = ------- gpm
Suhu air masuk : 45oC
Suhu air keluar : 30oC
konsentrasi air : 2-5 gpm/ft2
maka luas permukaan teoritis tower :
A = Q/2 = ------- gpm /2 gpm/ft2 = ------- ft2

Vous aimerez peut-être aussi