Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
006 TON/TAHUN
dengan acuan skripsi pra prancangan pabrik sabun kapasitas 6003 ton/tahun
Air merupakan kebutuhan penting dalam proses produksi dan berbagai kegiatan lain
dalam suatu industri atau pabrik. Penggunaan air industri dapat memanfaatkan air permukaan,
atau air tanah sebagai sumber air utama industri. Penggunaan air permukaan dan air tanah
mengharuskan untuk industri harus mengolah air terlebih dahulu. Untuk itu diperlukan proses
penyediaan air bersih yang memenuhi standar yang kuantitas dan kontinuitas harus
memenuhi kebutuhan industri sehingga proses produksi tersebut dapat berjalan dengan baik.
Dengan adanya standar baku mutu untuk air bersih industri, setiap industri memiliki
pengolahan air sendiri-sendiri sesuai dengan kebutuhan industri (Hardayanti, 2006).
Berdasarkan kebutuhannya, pabrik sabun memerlukan air untuk kebutuhan proses, boiler,
pendingin, steam, dan kebutuhan untuk sanitasi. Air akan mempengaruhi integritas komponen
atau struktur reaktor, karena pada dasarnya air akan berhubungan langsung dengan komponen
atau struktur reaktor. Air yang digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan harus memenuhi
persyaratan yang sesuai dengan komponen atau struktur yang dirumuskan dalam spesifikasi
kualitas air (Lestari, 2006). Dalam memenuhui spesifikasi dari air maka dilakukan pengolahan
terhadap air pendingin tersebut dengan berbagai metode dan teknologi peralatan yang bervariasi.
Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan mencoba menjelaskan mengenai water
treatment process dan sistem pendingin
Berdasarkan kebutuhannya, air untuk pabrik sabun meliputi:
1. Air untuk proses
2. Air untuk steam
3. Air untuk pendingin
4. Air untuk sanitasi
( )
Pada operasi pabrik dibutuhkan uap atau steam sebagai media untuk pemanas. Steam sebagai
media pemanas dipilih karena biaya yang relatif rendah dan perpindahan panas yang tinggi.
Selain itu, steam memiliki energi besar dan bersih sehingga memiliki sifat korosif yang sangat
rendah. Untuk meminimalkan sifat korosif, diperlukan tahap demineralisasi terlebih dahulu. ( )
Air umpan boiler merupakan bahan baku untuk pembuatan steam. Air untuk kebutuhan boiler
harus memiliki syarat supaya tidak merusak boiler, antara lain tidak boleh membuih, tidak
membentuk kerak pada boiler, tidak korosif terhadap pipa.
Air proses adalah air yang digunakan untuk kebutuhan proses di dalam pabrik. Secara umum air
proses harus memerhatikan beberapa faktor antara lain alkalinitas, kekeruhan, dan keasaman.
Air sanitasi diperlukan untuk berbagai kebutuhan karyawan pabrik seperti konsumsi, mandi,
mencuci, memasak, laboratorium, perkantoran, dll. Air sanitasi harus memenuhi syarat fisika
kimia, dan biologi. Syarat fisika diantaranya yaitu suhu, warna, bau, dan rasa. Syarat kimia
diantaranya yaitu tidak mengandung logam berat, serta tidak mengandung racun. Sedangkan
syarat biologi yaitu berupa tidak mengandung kuman ataupun baketeri.
Untuk oenyedian berbagai kebutuhan air, maka dibangun unit pengambilan dan pengolahan air di
lokasi pabrik. Unit terdiri dari penampung air (water intake) dan pengolahan air (water
treatment). Pengolahan air di pabrik sabun yaitu:
1. Screening
2. Sedimentasi
3. Klarifikasi
4. Filtrasi
5. Dimenrallisasi
6. Daerasi
Screening adalah penyaringan air tahap awal. Pada tahap ini, partikel-partikel besar akan
tersaring tanpa bahan kimia. Sedangkan patikel yang lebih kecil akan terikut bersama air menuju
tahap unit selanjutnya.
Air bersama partikel kotoran yang lebih kecil yang tidak tersaring di tahap screening akan
dihilangkan melalui tahap sedimentasi. Pada tahap sedimentasi, air ditampung dalam bak
sedimentasi dan didiamkan sehingga partikel kecil yang ikut bersama air tersebut akan
mengendap.
Klarifikasi adalah tahap untuk menghilangkan Suspended Solid dan koloid. Pada tahap ini, air
yang dialirkan dari bak sedimentasi akan menuju clarifier dan diinjeksikan Al 2(SO4)3dan terjadi
koagulasi dan floakulasi. Al2(SO4)3berfungsi sebagai koagulan sehingga partikel kotor yang
masih terlarut dalam air akan menjadi flok.
Filtrasi adalah taha lanjut dari klarifikasi untuk menyaring flok pada tahap sebeumnya serta
untuk menyingkirkan perilaku BOD pada air. Media yang digunakan pada filtrasi sangat
bervariasi, diantaranya pasir, antrasit, karbon aktif granular, karbon aktif serbuk, dan batu garnet.
Selama pemakaian, daya saring filter akan menurun sehingga diperlukan back washing secara
berkala. Setelah melalui tahap fiter, air dipompakan menuju tangki penampungan air bersih yang
akan digunakan untuk berbagai kebutuhan.
Untuk kebutuhan sanitasi, seperti kebutuhan domestik maupun laboratorium dilakukan proses
klorisasi untuk menghilangkan bakteri pada air. Tahap ini air direaksikan dengan klor berupa
kaporit (Ca(CIO)2).Untuk kebutuhan air minum dan memasak, air dilanjutkan menuju tahap
penyaringan air (water treatment system) sehingga air lebih bersih dan memnuhi baku mutu air
minum.
Untuk air umpan boiler dan pendingin pada reaktir, maka diperlukan tahap demineralisasi agar
terbebas dari garam terlarut. Tahap ini adalah penukar ion yang terdiri dari penukar kation
(cation exchanger) dan penukar anion (anion exchanger). Penukar kation berfungsi untuk
mengikat logam alkali dan mengurangi kesadahan air berupa Ca, Mg, dan kation lain yang larut
pada air mengunakan kation resin. Resin yang digunakan penukar kation umumnya merk Lewatit
S100 TS. Sedangkan penukar anion, berfungsi untuk menukar anion yang larut pada air dengan
ion hidroglikol dari resin. Resin yang digunakan pada penukar anion adalah merk Lewatit MP
500 TS.
Daerator berfungsi memanaskan air yang keluar dari penukar ion sebagai air umpan boiler. Pada
tahap ini air dipanaskan hingga 90C untuk menghiangkan gas-gas seperti CO2 dan O2. Gas
tersebut dihilangkan karena dapat menyebabkan korosi. Pemanasan dilakukan dengan koil
pemanas di dalam daerator.
2.1 Air Pendingin
Sistem pendinginan adalah suatu rangkaian untuk mengatasi terjadinya over heating
(panas yang berlebihan) pada mesin agar mesin bisa bekerja secara stabil. Air pendingin adalah
air limbah yang berasal dari aliran air yang digunakan untuk penghilangan panas dan tidak
berkontak langsung dengan bahan baku, produk antara dan produk akhir (KEP-
49/MENLH/11/2010).Sistem air pendingin merupakan bagian yang terintegrasi dari proses
operasi pada industri. Untuk produktifitas pabrik yang kontinu, sistem tersebut memerlukan
pengolahan kimia yang tepat, tindakan pencegahan, dan perawatan yang baik. Kebanyakan
proses produksi pada industri memerlukan air pendingin untuk efisiensi dan operasi yang baik.
Air pendingin sistem mengontrol suhu dan tekanan dengan cara memindahkan panas dari fluida
proses ke air pendingin yang kemudian akan membawa panasnya. Total nilai dari proses
produksi akan menjadi berarti jika sistem pendingin ini dapat menjaga suhu dan tekanan proses
dengan baik. Memonitor & mengatur korosi, deposisi, pertumbuhan mikroba, dan sistem operasi
sangat penting untuk mencapai Total Cost of Operation (TCO) yang optimal.
Air pendingin mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap efisiensi total engine
serta umur engine. Apabila temperatur air pendingin masuk engine terlalu tinggi, maka efisiensi
mekanis engineakan menurun dan dikhawatirkan dapat terjadi over - heatingi pada engine.
Sedang bila temperatur air terlalu rendah, maka efisiensi termal akan menurun (Handoyo, 1999).
Proses pendinginan melibatkan pemindahan panas dari satu substansi ke substansi yang lain.
Substansi yang kehilangan panas disebut cooled, dan yang menerima panas disebut coolant.
Beberapa faktor yang membuat air menjadi coolant yang baik adalah :
Secara umum, industri menerapkan parameter air pendingin ialah sebagai berikut:
Tabel 1.2: Parameter Air Pendingin (Setiadi, 2007)
=======================================================
dengan kapasitas
bahan baku =
kebutuhan steam =
kebutuhan air proses / pendukung =
kebutuhan air bersih kantor dkk =
sistem pendinginan
flow sheet
sistem pendinginan/jenis/tipe
Mengacu pada skripsi tentang pabrik sabun dengan kapasitas 6003 ton/tahun
-------------------------------------------------------
DENGAN KAPASITAS 6003 TON/TAHUN (SKRIPSI ACUAN)
LAMPIRAN C
1. Kebutuhan air proses
Mixer NaOH 86,51 kg/jam
Mixer NaCl 14,11 kg/jam
Air bahan baku reaktor 1479,22 kg/jam
Total 1879,84 kg/jam
2. Kebutuhan Steam
Reaktor splitting 1250,37 kg/jam
Reaktor netralisasi 213,48 kg/jam
Mixer 2,88 kg/jam
Heater 974,0366 kg/jam
Total 2440,76 kg/jam
2. Kebutuhan Steam
Reaktor splitting 1250,37 kg/jam x 2 = 2500.74
Reaktor netralisasi 213,48 kg/jam x 2 = 426.96
Mixer 2,88 kg/jam x 2 = 5.76
Heater 974,0366 kg/jam x 2 = 1948.073
Total ------kg/jam