Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pengadaan
Untuk menjamin kualitas Pelayanan Kefarmasian maka pengadaan sediaan Farmasi
harus melalui jalur resmi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Distributor
Nama pabrik
(PT)
Sanbe Farma Bina San Prima
Sanofi Anugrah Pharmindo Lestari
Schering Dos Ni Roha
Schering Plough APL
Sawah Besar Farma
SDM Lab
PentaValent
Searle Parit Padang
Soho Parit Padang
Sterling Anugrah Pharmindo Lestari
Sunthi Sepuri Kebayoran Farma
Takeda United Dico Sitas
Tanabe Abadi Anugrah Argon Medica
Tempo Scan Pasifik Tempo
Warner Lambert Parit Padang
Westmont APL
Anugrah Argon Medica
Yupharin
Parit Padang
B. Sub distributor
1. PT. Surya Sari
2. PT. Tri Buana Husada Lestari
3. PT.San Prima Sejati
4. PT.Zorela Raya
15. Kapan menulis di buku defecta? Berapa jumlah obat yang ditulis? Alasan? Siapa yang
bertanggung jawab?
16. Siapa yang bertanggung jawab terhadap pengadaan obat?
Pengadaan barang merupakan tanggung jawab Apoteker Pengelola Apotek (APA)
yang dalam pelaksanaannya dapat didelegasikan kepada Apoteker pendamping
dengan menggunakan Surat Pemesanan
17. Siapa yang boleh memesan obat? Siapa yang boleh menulis SP? Bagaimana menulis
pesanan di SP? SP dibuat rangkap berapa?
18. Ada berapa macam SP di apotek? SP narkotik, SP psikotropik, SP non narkotika-
psikotropika
Apa perbedaan dan dari mana SP tersebut diperoleh?
SP narkotika : Surat Pesanan Narkotika model N-9 yang diperoleh dari PBF
Kimia Farma Rungkut. Setiap lembar SP hanya digunakan untuk memesan satu jenis
narkotik dan ditandatangani oleh APA dengan mencantumkan nomor SIK, alamat, serta
stempel Apotek. SP narkotik dibuat rangkap empat, yaitu warna putih, kuning, merah
dan hijau. Surat pesanan lembar pertama sampai dengan lembar ketiga untuk
Distributor Kimia Farma, Dinkes, BPOM dan lembar keempat untuk arsip apotek.
SP psikotropik: Surat Pesanan Psikotropika model P-9. Tiap lembar SP dapat
digunakan untuk memesan lebih dari satu macam obat asalkan pemesanan tersebut
ditujukan untuk satu Distributor/PBF. SP tersebut dibuat rangkap dua dan
ditandatangani oleh Apoteker Pengelola Apotek, lembar yang asli untuk PBF dan
salinannya disimpan untuk arsip Apotek.
SP non narkotika-psikotropika: terdiri dari 2 rangkap, untuk order OB, OBT,
alkes, obat keras non narkotika-psikotropika, kosmetik, dll
19. Bagaimana jika pemesanan obat melalui fax atau telepon? Bagaimana halnya dengan
narkotika dan psikotropika?
Diperbolehkan asalkan menggunakan resep dokter.
20. Bagaimana alur barang datang, barang masuk sampai ke meja racik? Bagaimana
administrasinya?
Alur barang di apotek dimulai dari pengadaan/pemesanan barang ke PBF, kemudian
PBF melakukan pengiriman barang sesuai dengan permintaan apotek.
Saat penerimaan barang dilakukan pemeriksaan barang dan fakturnya untuk menjamin
mutu obat yang dijual di apotek.
Bila barang yang diterima tidak sesuai maka akan diretur kembali ke PBF.
Setelah dinyatakan dapat diterima, barang tersebut langsung di catat pada komputer
kemudian disimpan dan ditata sesuai karakteristik barang dan dilakukan pencatatan
kartu stok.
Kemudian apotek dapat menyalurkan barang tersebut melalui penjualan kepada
masyarakat (pasien).
Barang yang keluar dari apotek dapat melalui penjualan dengan resep dokter ataupun
dari penjualan bebas.
Setiap barang yang keluar harus dicatat dalam kartu stok yang terdapat dalam masing-
masing obat dan juga secara otomatis akan tercatat pada komputer jika telah dijual ke
pasien.
Dari komputer kemudian bisa dilakukan pengecekan dan pencocokan dengan kartu
stock.
Administrasi pengadaan barang antara lain dapat dibedakan menjadi tiga bagian,
yaitu:
1. Administrasi obat bebas, bebas terbatas, dan obat
keras.
2. Administrasi psikotropika.
3. Administrasi narkotika.
24. Bagaimana jika no batch obat yang diterima tidak sesuai dengan faktur? Bagaimana
proses retur?
27. Sebutkan system penataan dan penyimpanan obat yang dapat diterapkan oleh apotek?
Penataan obat ditata berdasarkan obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, generik,
Antibiotika, syrup salep ,tetes mata dan telinga, narkotika, psikotropika dan obat-obat
yang memerlukan penyimpanan kondisi khusus.
Tempat penyimpanan sediaan di Apotek meliputi:
1. 1 buah kulkas : di ruang tengah digunakan untuk penyimpanan obat seperti
suppositoria dan obat-obat yang harus disimpan pada suhu dingin dan minuman.
2. Lemari kaca bagian depan digunakan untuk menyimpan obat OTC, Jamu/OHT,
suplemen-suplemen, cairan pembersih, produk konsinyasi, dan alkes. Sedangkan
lemari kaca bagian ruang tengah digunakan untuk menyimpan obat-obat paten/keras,
dan obat generik, obat dengan bentuk sediaan khusus, seperti tetes mata, salep mata,
oral drop, sirup kering.
3. Lemari khusus untuk narkotika dan psikotropika.
Obat golongan psikotropika dan narkotika disimpan dalam lemari tersendiri.
31. Ada berapa macam tempat penyimpanan obat? Sebutkan contoh beberapa obat yang
disimpan di masing2 tempat penyimpanan tersebut?
o 1 buah kulkas : di ruang tengah digunakan untuk penyimpanan obat seperti
suppositoria dan obat-obat yang harus disimpan pada suhu dingin dan
minuman.
o Lemari kaca bagian depan digunakan untuk menyimpan obat OTC,
Jamu/OHT, suplemen-suplemen, cairan pembersih, produk konsinyasi, dan
alkes. Sedangkan lemari kaca bagian ruang tengah digunakan untuk
menyimpan obat-obat paten/keras, dan obat generik, obat dengan bentuk
sediaan khusus, seperti tetes mata, salep mata, oral drop, sirup kering.
o Lemari khusus untuk narkotika dan psikotropika.
Obat golongan psikotropika dan narkotika disimpan dalam lemari tersendiri.
Apa syarat penyimpanan obat? Kenapa dibuat suatu persyaratan tertentu?
34. Kalau dalam kemasan tidak ada ED apakah berarti stabil sepanjang zaman?
35. Apa yang dimaksud dengan stabilitas obat? Stabilitas obat adalah kemampuan suatu
produk obat untuk bertahan dalam batas spesifikasi yang ditetapkan sepanjang periode
penyimpanan dan penggunaan untuk menjamin identitas, kekuatan, kualitas dan
kemurnian produk tersebut.
36. Stabilitas obat ditentukan oleh apa saja?
Stabilitas sediaan farmasi tergantung pada :
a.Profil sifat fisika dan kimia pada sediaan yang dibuat (termasuk eksipien dan sistem
kemasan yang digunakan untuk formulasi sediaan)
b.Faktor faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban dan cahaya
Jenis Perubahan Stabilitas
Jenis stabilitas merupakan kondisi yang dipertahankan sepanjang periode
penyimpanan dan penggunaan obat.
Beberapa jenis perubahan stabilitas produk farmasi yang diperlukan untuk
dipertimbangkan adalah perubahan fisika, kimia dan mikrobiologi.
a.Stabilitas fisika meliputi penampilan, konsistensi, warna, aroma, rasa, kekerasan,
kerapuhan, kelarutan, pengendapan, perubahan berat, adanya uap, bentuk dan ukuran
partikel.
b.Stabilitas kimia meliputi degradasi formasi produk, kehilangan potensi (bahan
aktif), kehilangan bahan-bahan tambahan (pengawet, antioksidan dan lain-lain).
c.Stabilitas mikrobiologi meliputi perkembangbiakan mikroorganisme pada sediaan
nonsteril, sterilisasi dan perubahan efektivitas pengawet.
d.Stabilitas Mikrobiologi meliputi perkembangbiakan mikroorganisme pada sediaan,
sterilisasi dan perubahan efektivitas pengawet.
e.Stabilitas Terapi meliputi efek terapi tidak berubah
41. Bagaimana cara menyiapkan obat-obat untuk apotek baru? Apa saja
pertimbangannya? Obat-obat apa saja yang harus/boleh ada pada saat ditinjau oleh
BPOM?
42. Sistem analisis apa saja yang dapat diterapkan untuk menetapkan prioritas
pengadaan?
43. Pencatatan apa saja yang dilakukan di apotek?
Pencatatan kartu stok, buku defecta, buku expired date, buku harian narkotika dan
psikotropika
44. Apa kegunaan kartu stok? Apa yang ditulis di kartu stok?
Kartu stok digunakan untuk semua barang obat dan disimpan masing-masing sesuai
dengan rak dan golongan barang obat.
berisi : tanggal obat datang, PBF, tanggal ED, keterangan (stok, R/, HV), jumlah, sisa
dan paraf
46. Golongan obat apa saja yang harus dilaporkan? Narkotik psikotropik
Kemana pelaporan? Bagaimana caranya? Hal-hal apa saja yang harus dilaporkan dari
suatu obat?
Setiap apotek harus menyimpan setiap surat pelaporan narkotika dan psikotropika
sebagai arsip apotek. Pada saat ini pelaporan narkotika dan psikotropika dapat
dilakukan melalui softcopy dimana setiap apotek memberikan data pelaporannya
melalui flashdisk ke Dinas Kesehatan Kota melalui softcopy dan di print untuk
BPOM dan arsip apotek.
47. Apakah apotek boleh menjual obat import? Apa alasannya?
48. Apaa yang dimaksud dengan obat konsinyasi?
Obat/barang konsinyasi yaitu titipan PBF/distributor selama jangka waktu tertentu.
Umumnya adalah obat/suplement/barang yang baru beredar dimana bila produk
tersebut tidak laku maka dapat dikembalikan ke PBF/distributor. Dengan demikian,
Apotek tidak menanggung resiko apapun kecuali bila terjadi kehilangan barang.
Contoh barang konsinyasi ramuan sarang semut siloam, sari kurma al- azhar, dan
beberapa obat baru dan suplement makanan.
49. Apa yang dimaksud dengan stock opname? Kapan dilakukan? Apa tujuannya?
Stock opname dilakukan dengan cara mencocokkan barang yang tersedia dengan
jumlah yang tertulis pada kartu stock obat. Di Apotek Crystal stock opname dilakukan
setiap 1-2 bulan sekali.
Tujuan dari dilakukannya stock opname, yaitu:
a. Mengetahui obat yang tersisa.
b. Mengetahui obat-obat yang termasuk fast moving maupun slow moving sehingga
dapat dibuat sebagai pedoman perencanaan pengadaan obat yang selanjutnya.
c. Mengetahui obat yang mendekati tanggal kadaluwarsa.
d. Mengetahui keuntungan yang diperoleh apotek.
55. Apa tindakan apoteker jika ada pasien datang dengan keluhan sakit kepala?
Gejala lain selain sakit kepala, berapa lama sakit kepalanya, lokasi sakit kepala, apa
yang sudah dilakukan untuk mengatasi sakit kepalanya, apa ada obat yang sedang
digunakan saat ini
56. Bagaimana jika ada stok obat di apotek yang slow moving sementara ED-nya
hampir/sudah dekat?
57. Bagaimana caranya untuk meminimalkan kesalahan akibat:
1. Kemasan obat yang hampir sama untuk obat yang berbeda bahan aktifnya
2. Nama obat yang hampir sama
3. salah mengambil sediaan (misalnya seharusnya norvask 5 mg keliru diambil
norvask 10 mg) karena kemasan hampir sama persis
4. Obat tetes mata dan tetes telinga
5. Obat salep mata dan salep kulit
58. Apakah boleh apotek menerima R/ atau kopi R/ dari dokter luar kota untuk obat
narkotika dan psikotropika?
59. Bagaimana menjamin mutu obat yang dikeluarkan oleh apotek:
1. Obat non racikan
2. Obat racikan
60. Ada berapa macam etiket obat?
Etiket untuk sediaan farmasi terdiri dari 2 macam, yaitu etiket putih dan etiket biru
(berwarna). Etiket putih untuk obat dalam, etiket biru untuk obat luar.
61. Apa beda Apotek umum dan Apotik RS/RS ABRI/apotek Rakyat?
62. Apa arti obat prekursor? Dan menurut perundang-undangan terbaru apa saja yang
termasuk prekursor?
Prekursor Farmasi adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat
digunakan sebagai bahan baku/penolong untuk keperluan proses produksi Industri
Farmasi atau produk antara, produk ruahan dan produk jadi yang mengandung
efedrin, pseudoefedrin, norefedrin/fenilpropanolamin, ergotamin, ergometrin, atau
potassium permanganat (UU NOMOR 40 TAHUN 2013).
Prekursor adalah zat atau bahan pemula yang dapat digunakan untuk pembuatan
narkotika dan psikotropika,prekursor tersebut berguna untuk Industri
farmasi,pendidikan,pengembangan ilmu pengetahuan dan pelayanan
kesehatan.prekursor tersebut kalau di Indonesia peredarannya diawasi oleh
pemerintah untuk terjadinya penyimpangan .prekursor tersebut hanya boleh di ekspor
oleh ekportir tertentu dan diimpor oleh importir tertentu setelah diberikan
rekomendasi oleh POLRI dan BNN.sedangkan untuk industri dapat dilakukan
ekspor-impor setelah mendapatkan rekomendasi dari Industri agro dan kimia (IAK).
Peredaran prekursor tersebut kalau di Indonesia di awasi oleh beberapa instansi antara
lain: POLRI , BNN , Bea cukai, Badan POM , Departemen perindustrian dan
perdagangan dan Departemen kesehatan.
prekursor tersebut digunakan untuk keperluan proses produksi industri dan kalau
dilakukan penyimpangan maka dapat digunakan untuk membuat narkotika dan
psikotropika.
63. Apakah obat yang termasuk prekursor perlu dilaporkan ke Dep Kes? Perlu
64. Setelah Anda lulus jadi apoteker dan anda ingin buka apotek sendiri. Apa yang harus
Anda lakukan terlebih dahulu?
65. Bagaimana cara melakukan praktek kefarmasian yang baik? Bagaimana standar
kefarmasian/pedoman untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di apotek?
66. Apa namanya surat ijin kerja Apoteker di apotek? Berlakunya berapa lama?
Surat ijin kerja (SIK) 2 tahun
67. Apa namanya surat ijin Apotek? Berlakunya berapa lama?
68. Apa yang dimaksud dengan studi kelayakan apotek? Bagaimana cara melakukannya?
Studi kelayakan apotek merupakan studi yang dilakukan untuk mengetahui kelayakan
akan pengembangan suatu apotek sebagai usaha yang menguntungkan, dan dapat
diartikan pula sebagai suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperkirakan
keberhasilan suatu apotek.
Studi yang dilakukan menyangkut survei yang akan dilakukan dan harus dilihat dari
berbagai aspek, yaitu : investasi modal/keuangan/dana, ekonomi, sosial, budaya,
hukum, ekologi/lingkungan dan politik