Vous êtes sur la page 1sur 21

Tahap manajerial

1. Perbekalan farmasi apa saja yang ada di apotek?


Obat, bahan obat, alat kesehatan
2. Apa yang dimaksud pekerjaan kefarmasian?
Pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan
farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi/penyaluran obat,
pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat serta
pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.
3. Rambu-rambu apa saja. seorang apoteker, untuk melakukan pekerjaan
kefarmasiannya?
4. Wewenang apa saja. Seorang apoteker, untuk melakukan pekerjaan kefarmasiannya?
5. Apa dasar/pertimbangan perencanaan pengadaan perbekalan farmasi oleh apotek?
Perencanaan
Dalam membuat perencanaan pengadaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya
dan kemampuan masyarakat.

Pengadaan
Untuk menjamin kualitas Pelayanan Kefarmasian maka pengadaan sediaan Farmasi
harus melalui jalur resmi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

6. Dari mana saja apotek memesan obat?


PBF, apotek lain (Apotek rekanan) hanya dilakukan jika apotik membutuhkan obat
dengan cepat yang tidak bisa didapatkan dari PBF.
Narkotik, psikotropika dipesan dimana? Alasan?
Pemesanan obat golongan narkotik dilakukan secara langsung oleh APA ke PBF yang
telah ditunjuk oleh pemerintah sebagai PBF resmi penyalur obat narkotika, yaitu PBF
Kimia Farma Rungkut dengan menggunakan Surat Pesanan (SP) khusus, yaitu Surat
Pesanan Narkotika model N-9 yang diperoleh dari PBF Kimia Farma Rungkut.
Pemesanan obat golongan psikotropika dilakukan secara langsung oleh APA ke PBF
yang memiliki ijin distribusi psikotropika dengan menggunakan Surat Pesanan (SP)
khusus untuk obat psikotropika, yaitu Surat Pesanan Psikotropika model P-9. Tiap
lembar SP dapat digunakan untuk memesan lebih dari satu macam obat asalkan
pemesanan tersebut ditujukan untuk satu Distributor/PBF.
7. Apakah boleh apotek memesan obat langsung ke pabrik obat? Mengapa?
8. Bolehkah apotek membeli langsung dari mobil box?
9. Bolehkah apotek membeli obat di supermarket?
10. Apakah pengertian/perbedaan/persamaan antara PBF/ distributor/ subdistributor dan
distributor tunggal?
Pedagang Besar Farmasi adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki
izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran perbekalan farmasi dalam jumlah
besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Apa dasar pemilihan suatu PBF/distributor/subsdistributor/distributor tunggal?
- Legalitas pemasok.
- Jenis dan mutu barang.
- Potongan harga yang ditawarkan.
- Lama penagihan.
- Cara pembayaran.
- Kecepatan pengiriman barang.
- Pelayanan purna jual.

11. Sebutkan beberapa contoh distributor/PBF dan produk yang dipegangnya?


A. Distributor

Nama pabrik Distributor (PT)

Abbott Anugerah Pharmindo Lestari


Alcon Tempo
Anugrah Argon Medica
Alpharma
Penta Valent
ASTA Medica Dos Ni Roha
Astra Zeneca Parit Padang
Dos Ni Roha
Bayer
Borwita Indah
Millenium Pharmacon Internasional
Bernofarm
Penta Valent
Bintang Toedjoe Enseval Putra
Biochemie Anugerah Pharmindo Lestari
Biomedis Kebayoran Farma
Nama pabrik Distributor (PT)

Abbott Anugerah Pharmindo Lestari


Alcon Tempo
Anugrah Argon Medica
Alpharma
Penta Valent
ASTA Medica Dos Ni Roha
Astra Zeneca Parit Padang
Dos Ni Roha
Bayer
Borwita Indah
Millenium Pharmacon Internasional
Bernofarm
Penta Valent
Bintang Toedjoe Enseval Putra
Boehinger Ingelheim Tempo

Ciba Vision Anugerah Pharmindo Lestari

Combiphar Anugerah Pharmindo Lestari

Corsa Dos Ni Roha


Dankos Enseval Putra
Darya Varya APL Distributor
NamaMedica
Dexa pabrik Anugrah Argon Medica
(PT)
Eisai Anugerah Pharmindo Lestari
Parit Padang
Ethica Enseval Putra
Eli Lilly Kimia
TempoFarma
Fahrenheit Kebayoran Farma
Ferron Anugrah Argon Medica
Glaxo Smith Kline Anugerah Pharmindo Lestari
Guardian Millenium Pharmacon Internasional
Meprofarm Millenium Pharmacon Internasional
Pharmalab
Merck Penta ValentPharmacon Internasional
Millenium
Hexpharm Enseval Putra
Tempo
Sawah Besar Farmasi
Indofarma Borwita Indah
Nicholas Indofarma
KebayoranGlobal
Farma Medica
Kalbe Farma
Novartis Enseval
AnugrahPutra
Pharmindo Lestari
Novo Nordisk
Interbat Anugrah Argon
Anugerah Medica
Pharmindo Lestari
Kenrose APL
Organon Anugrah Argon Medica
Kimia Farma Kimia Farma
Otsuka Merapi Utama Farma
Millenium Pharmacon Internasional
Otto
Lapi Mensa Bina Sukses
Parke Davis Dos Ni Roha
Anugrah Argon Medica
Mahakam Beta
Dos Ni Roha
Farma
Medichem APL
Medikon Dos Ni Roha
Meiji Millenium Pharmacon Internasional
Pfizer Anugrah Argon Medica
Phapros Rajawali Nusindo
Pharmac Apec Parit Padang
Roche Tempo
Rohto Lab Kebayoran Farma

Distributor
Nama pabrik
(PT)
Sanbe Farma Bina San Prima
Sanofi Anugrah Pharmindo Lestari
Schering Dos Ni Roha
Schering Plough APL
Sawah Besar Farma
SDM Lab
PentaValent
Searle Parit Padang
Soho Parit Padang
Sterling Anugrah Pharmindo Lestari
Sunthi Sepuri Kebayoran Farma
Takeda United Dico Sitas
Tanabe Abadi Anugrah Argon Medica
Tempo Scan Pasifik Tempo
Warner Lambert Parit Padang
Westmont APL
Anugrah Argon Medica
Yupharin
Parit Padang
B. Sub distributor
1. PT. Surya Sari
2. PT. Tri Buana Husada Lestari
3. PT.San Prima Sejati
4. PT.Zorela Raya

12. Bagaimana cara pengendalian persediaan di apotek?


Pengendalian dilakukan untuk mempertahankan jenis dan jumlah persediaan sesuai
kebutuhan pelayanan, melalui pengaturan sistem pesanan atau pengadaan,
penyimpanan dan pengeluaran. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya
kelebihan, kekurangan, kekosongan, kerusakan, kadaluwarsa, kehilangan serta
pengembalian pesanan. Pengendalian persediaan dilakukan menggunakan kartu stok
baik dengan cara manual atau elektronik. Kartu stok sekurang kurangnya memuat
nama Obat, tanggal kadaluwarsa, jumlah pemasukan, jumlah pengeluaran dan sisa
persediaan.

13. Bagaiman alur pembelian obat oleh apotek, setelah SP dibuat?


14. Apa yang dimaksud dengan buku defecta? Fungsi?
mencatat barang atau obat yang harus dipesan untuk memenuhi kebutuhan
ketersediaan barang atau obat. Fungsi buku ini untuk mengecek barang dan stok
barang, menghindari kelupaan pemesanan kembali barang.
Jumlah yg
Nama Stok yg Kebutuhan Nama
Tgl harus di Kondisi
Obat Ada / minggu PBF
pesan

15. Kapan menulis di buku defecta? Berapa jumlah obat yang ditulis? Alasan? Siapa yang
bertanggung jawab?
16. Siapa yang bertanggung jawab terhadap pengadaan obat?
Pengadaan barang merupakan tanggung jawab Apoteker Pengelola Apotek (APA)
yang dalam pelaksanaannya dapat didelegasikan kepada Apoteker pendamping
dengan menggunakan Surat Pemesanan
17. Siapa yang boleh memesan obat? Siapa yang boleh menulis SP? Bagaimana menulis
pesanan di SP? SP dibuat rangkap berapa?
18. Ada berapa macam SP di apotek? SP narkotik, SP psikotropik, SP non narkotika-
psikotropika
Apa perbedaan dan dari mana SP tersebut diperoleh?
SP narkotika : Surat Pesanan Narkotika model N-9 yang diperoleh dari PBF
Kimia Farma Rungkut. Setiap lembar SP hanya digunakan untuk memesan satu jenis
narkotik dan ditandatangani oleh APA dengan mencantumkan nomor SIK, alamat, serta
stempel Apotek. SP narkotik dibuat rangkap empat, yaitu warna putih, kuning, merah
dan hijau. Surat pesanan lembar pertama sampai dengan lembar ketiga untuk
Distributor Kimia Farma, Dinkes, BPOM dan lembar keempat untuk arsip apotek.
SP psikotropik: Surat Pesanan Psikotropika model P-9. Tiap lembar SP dapat
digunakan untuk memesan lebih dari satu macam obat asalkan pemesanan tersebut
ditujukan untuk satu Distributor/PBF. SP tersebut dibuat rangkap dua dan
ditandatangani oleh Apoteker Pengelola Apotek, lembar yang asli untuk PBF dan
salinannya disimpan untuk arsip Apotek.
SP non narkotika-psikotropika: terdiri dari 2 rangkap, untuk order OB, OBT,
alkes, obat keras non narkotika-psikotropika, kosmetik, dll

19. Bagaimana jika pemesanan obat melalui fax atau telepon? Bagaimana halnya dengan
narkotika dan psikotropika?
Diperbolehkan asalkan menggunakan resep dokter.

20. Bagaimana alur barang datang, barang masuk sampai ke meja racik? Bagaimana
administrasinya?
Alur barang di apotek dimulai dari pengadaan/pemesanan barang ke PBF, kemudian
PBF melakukan pengiriman barang sesuai dengan permintaan apotek.
Saat penerimaan barang dilakukan pemeriksaan barang dan fakturnya untuk menjamin
mutu obat yang dijual di apotek.
Bila barang yang diterima tidak sesuai maka akan diretur kembali ke PBF.
Setelah dinyatakan dapat diterima, barang tersebut langsung di catat pada komputer
kemudian disimpan dan ditata sesuai karakteristik barang dan dilakukan pencatatan
kartu stok.
Kemudian apotek dapat menyalurkan barang tersebut melalui penjualan kepada
masyarakat (pasien).
Barang yang keluar dari apotek dapat melalui penjualan dengan resep dokter ataupun
dari penjualan bebas.
Setiap barang yang keluar harus dicatat dalam kartu stok yang terdapat dalam masing-
masing obat dan juga secara otomatis akan tercatat pada komputer jika telah dijual ke
pasien.
Dari komputer kemudian bisa dilakukan pengecekan dan pencocokan dengan kartu
stock.
Administrasi pengadaan barang antara lain dapat dibedakan menjadi tiga bagian,
yaitu:
1. Administrasi obat bebas, bebas terbatas, dan obat
keras.
2. Administrasi psikotropika.
3. Administrasi narkotika.

21. Siapa yang boleh menerima obat? APA, Aping


Apa saja yang perlu dicek?
Pemeriksaan keabsahan faktur, meliputi: identitas PBF jelas, ada tanda tangan
penanggung jawab dari PBF, dan ada stempel PBF, Nomor faktur, NPWP, tanggal
faktur, jumlah/jenis/harga obat, pajak.
Pemeriksaan kesesuaian antara barang yang dipesan dalam Surat Pesanan dengan
barang yang datang bersama dengan faktur (nama, jenis, jumlah, bentuk sediaan,
dosis, harga, potongan harga).
Pemeriksaan kondisi fisik barang (kemasan), nomor batch, nomor registrasi dan
expiration date (tanggal kadaluarsa).

22. Bilamana suatu obat dikatakan palsu?


Obat palsu: obat yg diproduksi oleh yg tidak berdasarkan per UU yg berlaku atau
produk obat dgn penandaan yg meniru identitas obat lain yg telah memiliki obat edar.
23. Bagaimana cara mengecek barang yang diterima dari jalur yang benar atau tidak?
Pesanan yang datang diperiksa oleh penerima di apotek dengan memperhatikan
kesesuaian barang yang dikirim dengan SP dan faktur, kemudian dilakukan
pemeriksaan fisik terhadap barang tersebut.

24. Bagaimana jika no batch obat yang diterima tidak sesuai dengan faktur? Bagaimana
proses retur?

25. Apa yang dimaksud dengan faktur? Faktur putih?


26. Bagaimana cara pembayaran? Apa yang dimaksud dengan COD?
COD=(Cash On Delivery)

27. Sebutkan system penataan dan penyimpanan obat yang dapat diterapkan oleh apotek?
Penataan obat ditata berdasarkan obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, generik,
Antibiotika, syrup salep ,tetes mata dan telinga, narkotika, psikotropika dan obat-obat
yang memerlukan penyimpanan kondisi khusus.
Tempat penyimpanan sediaan di Apotek meliputi:
1. 1 buah kulkas : di ruang tengah digunakan untuk penyimpanan obat seperti
suppositoria dan obat-obat yang harus disimpan pada suhu dingin dan minuman.
2. Lemari kaca bagian depan digunakan untuk menyimpan obat OTC, Jamu/OHT,
suplemen-suplemen, cairan pembersih, produk konsinyasi, dan alkes. Sedangkan
lemari kaca bagian ruang tengah digunakan untuk menyimpan obat-obat paten/keras,
dan obat generik, obat dengan bentuk sediaan khusus, seperti tetes mata, salep mata,
oral drop, sirup kering.
3. Lemari khusus untuk narkotika dan psikotropika.
Obat golongan psikotropika dan narkotika disimpan dalam lemari tersendiri.

28. Bagaimana cara penataan yang baik?


Apotek diharapkan memiliki tata ruang apotek yang baik agar dapat memberikan rasa
nyaman, mempermudah dan mempercepat pelayanan kepada masyarakat sehingga
masyarakat merasa puas atas layanan yang diberikan dan citra apotek akan meningkat.
Secara umum penataan ruang apotek hendaknya menjamin efektivitas dan efisiensi
kerja dari pengawai sehingga pasien mendapat kemudahan, kenyamanan dan
pelayanan yang cepat. Tata ruang apotek sangat berpengaruh terhadap kenya-manan
melayani resep, waktu pelayanan resep, yang keseluruhan berdampak terhadap
kemajuan apotek tersebut. Keamanan dan kenyamanan yang maksimal tidak hanya
untuk konsumen tapi juga untuk personalia. Ruangan apotek harus diatur sedemikian
rupa agar memudahkan dalam pelayanan, tidak membatasi ruang gerak sehingga
pelaksanaan kegiatan di apotek dapat berjalan dengan baik.

29. Berkaitan dengan no 25 apa yang harus terlihat oleh pasien?


30. Sebutkan beberapa contoh obat yang ditata secara alphabetis menurut bentuk sediaan
atau kelas farmakoterapinya?
1. Bentuk sediaan
Bentuk sediaan padat, cairan (sirup), obat tetes mata, obat tetes hidung, injeksi,
salep, krim, gel, obat luar/obat kumur disusun secara alfabetis (yaitu penataan
obat yang urut berdasarkan abjad) dan diletakkan dalam rak tersendiri.
Contoh: bactoderm, bioplasenton, cravit, gentamisin
2. Obat generik dan Obat paten.
Obat-obat generik dan obat paten masing-masing diletakkan dalam lemari
terpisah, dan penataannya menggunakan sistem alfabetis. Contoh: acyclovir,
allupurinol
3. Obat Antibiotika
Obat-obat antibiotika disusun pada satu rak tersendiri dan diurutkan berdasarka
alfabetis. Contoh: amoxicillin, ampicillin, ciprofloksasin
Obat Racikan
Khusus untuk obat-obat racikan disusun pada rak tersendiri dengan tujuan agar
mudah mengambil obat pada saat mengerjakan resep racikan dan penyusunannya
dilakukan berdasarka alfabetis. Contoh: aerius, alegi, asvex
Narkotika dan Psikotropika
Sediaan narkotika disimpan dalam lemari khusus dan tidak boleh digunakan untuk
menyimpan barang lain selain narkotik. Lemari khusus tersebut dibuat seluruhnya
dari bahan yang kuat, tertutup rapat, tidak transparan dan harus mempunyai kunci
yang kuat. Contoh: Codein tablet 10 mg, Codein tablet 15 mg, Codein tablet 20
mg, Codipront kapsul 30 mg. Sedangkan sediaan psikotropika disimpan dalam
almari terkunci yang terpisah dengan sediaaan lain. Contoh: Analsik kaplet 2 mg,
Apisate tablet 75 mg, Ativan tablet 2 mg, Braxidin tablet 5 mg
Stabilitas
Bentuk sediaan yang tidak tahan atau terurai pada suhu kamar seperti
suppositoria dan beberapa obat dengan stabilitas tertentu diletakkan dalam lemari es.
Contoh: co-amoxiclav, lacto-B

31. Ada berapa macam tempat penyimpanan obat? Sebutkan contoh beberapa obat yang
disimpan di masing2 tempat penyimpanan tersebut?
o 1 buah kulkas : di ruang tengah digunakan untuk penyimpanan obat seperti
suppositoria dan obat-obat yang harus disimpan pada suhu dingin dan
minuman.
o Lemari kaca bagian depan digunakan untuk menyimpan obat OTC,
Jamu/OHT, suplemen-suplemen, cairan pembersih, produk konsinyasi, dan
alkes. Sedangkan lemari kaca bagian ruang tengah digunakan untuk
menyimpan obat-obat paten/keras, dan obat generik, obat dengan bentuk
sediaan khusus, seperti tetes mata, salep mata, oral drop, sirup kering.
o Lemari khusus untuk narkotika dan psikotropika.
Obat golongan psikotropika dan narkotika disimpan dalam lemari tersendiri.
Apa syarat penyimpanan obat? Kenapa dibuat suatu persyaratan tertentu?

32. Apa yang dimaksud FIFO, FEFO?


FIFO (First In First Out), artinya obat-obat yang datang lebih dahulu, diletakkan di
depan dan dikeluarkan lebih dulu daripada obat-obat yang datang berikutnya. Dan
sistem FEFO (First Expired Date First Out), artinya obat-obat dengan tanggal
kadaluwarsa lebih cepat, diletakkan di depan dan dikeluarkan lebih dulu daripada
obat-obat dengan tanggal kadaluwarsa yang lebih lama.
33. Bagaimana cara monitor ED? Bagaimana jika obat yang ada di stok mendekati ED?
Bagaimana jika sudah ED?
Obat-obat yang sudah mendekati expired date dicatat dalam buku ED. Expired date
dapat dilihat melalui data pada komputer, dari kartu stok, pengamatan langsung,
maupun saat melakukan stok opname.

34. Kalau dalam kemasan tidak ada ED apakah berarti stabil sepanjang zaman?
35. Apa yang dimaksud dengan stabilitas obat? Stabilitas obat adalah kemampuan suatu
produk obat untuk bertahan dalam batas spesifikasi yang ditetapkan sepanjang periode
penyimpanan dan penggunaan untuk menjamin identitas, kekuatan, kualitas dan
kemurnian produk tersebut.
36. Stabilitas obat ditentukan oleh apa saja?
Stabilitas sediaan farmasi tergantung pada :
a.Profil sifat fisika dan kimia pada sediaan yang dibuat (termasuk eksipien dan sistem
kemasan yang digunakan untuk formulasi sediaan)
b.Faktor faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban dan cahaya
Jenis Perubahan Stabilitas
Jenis stabilitas merupakan kondisi yang dipertahankan sepanjang periode
penyimpanan dan penggunaan obat.
Beberapa jenis perubahan stabilitas produk farmasi yang diperlukan untuk
dipertimbangkan adalah perubahan fisika, kimia dan mikrobiologi.
a.Stabilitas fisika meliputi penampilan, konsistensi, warna, aroma, rasa, kekerasan,
kerapuhan, kelarutan, pengendapan, perubahan berat, adanya uap, bentuk dan ukuran
partikel.
b.Stabilitas kimia meliputi degradasi formasi produk, kehilangan potensi (bahan
aktif), kehilangan bahan-bahan tambahan (pengawet, antioksidan dan lain-lain).
c.Stabilitas mikrobiologi meliputi perkembangbiakan mikroorganisme pada sediaan
nonsteril, sterilisasi dan perubahan efektivitas pengawet.
d.Stabilitas Mikrobiologi meliputi perkembangbiakan mikroorganisme pada sediaan,
sterilisasi dan perubahan efektivitas pengawet.
e.Stabilitas Terapi meliputi efek terapi tidak berubah

37. Ketidakstabilan obat dapat terjadi karena apa saja?


Ketidakstabilan formula obat dapat dideteksi dalam beberapa hal dengan suatu
perubahan penampilan fisik, warna, bau, rasa, dan tekstur dari formulasi tersebut,
sedangkan dalam hal lain perubahan kimia dapat terjadi yang tidak dibuktikan sendiri
dan hanya dapat dipastikan melalui analisis kimia.

38. Obat apa saja yang penyimpanannya memerlukan kondisi khusus?


Narkotik, psikotropik, obat yang tidak tahan pada suhu kamar

39. Bagaimana cara penyimpanan narkotika dan psikotropika?


Obat golongan psikotropika dan narkotika disimpan dalam lemari tersendiri. Adapun
persyaratan penyimpanannya adalah sebagai berikut:
Harus dibuat seluruhnya dari kayu atau bahan lain yang kuat dengan ukuran 40 x 80 x
100 cm.
Harus mempunyai kunci yang kuat.
Dibagi dua masingmasing dengan kunci yang berlainan, bagian pertama digunakan
untuk penyimpanan narkotika, pethidine, dan garamgaramnya, serta persediaan
narkotika, bagian kedua dipergunakan untuk menyimpan narkotika lainnya yang
dipakai seharihari.
Apabila tempat khusus tersebut berupa lemari berukuran kurang dari 40 x 80 x 100
cm, maka lemari tersebut harus dibuat pada tembok atau lantai.
Lemari khusus tersebut tidak dipergunakan untuk menyimpan barang lain selain
narkotika dan harus diletakkan di tempat yang aman dan tidak terlihat oleh umum.
Anak kuncinya harus dikuasai oleh penanggung jawab atau pegawai lain yang
dikuasakan.
Psikotropika disimpan di tempat tersendiri dengan menyerupai persyaratan
penyimpanan nakotika, terpisah dari obat narkotika maupun OTC.
40. Sebutkan beberapa contoh obat golongan narkotika dan psikotropika?
Narkotika: codein, codipront
Psikotropik: analsik, apisate, braxidin, diazepam, esligan, sanmag dll

41. Bagaimana cara menyiapkan obat-obat untuk apotek baru? Apa saja
pertimbangannya? Obat-obat apa saja yang harus/boleh ada pada saat ditinjau oleh
BPOM?
42. Sistem analisis apa saja yang dapat diterapkan untuk menetapkan prioritas
pengadaan?
43. Pencatatan apa saja yang dilakukan di apotek?
Pencatatan kartu stok, buku defecta, buku expired date, buku harian narkotika dan
psikotropika

44. Apa kegunaan kartu stok? Apa yang ditulis di kartu stok?
Kartu stok digunakan untuk semua barang obat dan disimpan masing-masing sesuai
dengan rak dan golongan barang obat.
berisi : tanggal obat datang, PBF, tanggal ED, keterangan (stok, R/, HV), jumlah, sisa
dan paraf

45. Bagaimana cara mencatat obat yang mempunyai ED?


Obat-obat yang sudah mendekati expired date dicatat dalam buku ED. Expired date
dapat dilihat melalui data pada komputer, dari kartu stok, pengamatan langsung,
maupun saat melakukan stok opname.

46. Golongan obat apa saja yang harus dilaporkan? Narkotik psikotropik
Kemana pelaporan? Bagaimana caranya? Hal-hal apa saja yang harus dilaporkan dari
suatu obat?
Setiap apotek harus menyimpan setiap surat pelaporan narkotika dan psikotropika
sebagai arsip apotek. Pada saat ini pelaporan narkotika dan psikotropika dapat
dilakukan melalui softcopy dimana setiap apotek memberikan data pelaporannya
melalui flashdisk ke Dinas Kesehatan Kota melalui softcopy dan di print untuk
BPOM dan arsip apotek.
47. Apakah apotek boleh menjual obat import? Apa alasannya?
48. Apaa yang dimaksud dengan obat konsinyasi?
Obat/barang konsinyasi yaitu titipan PBF/distributor selama jangka waktu tertentu.
Umumnya adalah obat/suplement/barang yang baru beredar dimana bila produk
tersebut tidak laku maka dapat dikembalikan ke PBF/distributor. Dengan demikian,
Apotek tidak menanggung resiko apapun kecuali bila terjadi kehilangan barang.
Contoh barang konsinyasi ramuan sarang semut siloam, sari kurma al- azhar, dan
beberapa obat baru dan suplement makanan.

49. Apa yang dimaksud dengan stock opname? Kapan dilakukan? Apa tujuannya?
Stock opname dilakukan dengan cara mencocokkan barang yang tersedia dengan
jumlah yang tertulis pada kartu stock obat. Di Apotek Crystal stock opname dilakukan
setiap 1-2 bulan sekali.
Tujuan dari dilakukannya stock opname, yaitu:
a. Mengetahui obat yang tersisa.
b. Mengetahui obat-obat yang termasuk fast moving maupun slow moving sehingga
dapat dibuat sebagai pedoman perencanaan pengadaan obat yang selanjutnya.
c. Mengetahui obat yang mendekati tanggal kadaluwarsa.
d. Mengetahui keuntungan yang diperoleh apotek.

50. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi citra apotek?


51. Bolehkan apotek melakukan promosi?
52. Apa yang dimaksud dengan PMR? Apa kegunaannya?
Patient Medication Records (PMR) adalah catatan tentang riwayat penyakit pasien,
riwayat alergi, riwayat pengobatan yang telah dilakukan oleh pasien, sehingga bisa
dilihat adanya tidaknya interaksi obat, efek samping dan hal-hal apa saja yang perlu
dimonitoring ke pasien. PMR dilakukan kepada pasien yang menderita penyakit
kronis seperti : hipertensi, penyakit jantung, diabetes, gout dll.
53. Berikan contoh antasida, obat pegel-linu, serta cara pakainya?
Contoh obat antasida meliputi:
aluminium hidroksida
magnesium karbonat
magnesium hidroksida
magnesium trisilikat
Cara meminum antasida:
Antasida dapat diminum 3-6 kali sehari. Diminum satu jam sebelum makan atau satu
jam setelah makan dan sebelum tidur. Antasida dalam bentuk tablet harus dikunyah
dulu sebelum diminum dan antasida dalam bentuk suspensi harus dikocok dulu.

Obat pegal linu:

54. Bolehkah apotek membuat obat racikan sendiri, seperti:


1. Racikan untuk obat batuk pilek/flu
2. Racikan untuk obat anti rematik/nyeri sendi dsb
Boleh membuat obat racikan hanya dengan resep dokter

55. Apa tindakan apoteker jika ada pasien datang dengan keluhan sakit kepala?
Gejala lain selain sakit kepala, berapa lama sakit kepalanya, lokasi sakit kepala, apa
yang sudah dilakukan untuk mengatasi sakit kepalanya, apa ada obat yang sedang
digunakan saat ini

56. Bagaimana jika ada stok obat di apotek yang slow moving sementara ED-nya
hampir/sudah dekat?
57. Bagaimana caranya untuk meminimalkan kesalahan akibat:
1. Kemasan obat yang hampir sama untuk obat yang berbeda bahan aktifnya
2. Nama obat yang hampir sama
3. salah mengambil sediaan (misalnya seharusnya norvask 5 mg keliru diambil
norvask 10 mg) karena kemasan hampir sama persis
4. Obat tetes mata dan tetes telinga
5. Obat salep mata dan salep kulit
58. Apakah boleh apotek menerima R/ atau kopi R/ dari dokter luar kota untuk obat
narkotika dan psikotropika?
59. Bagaimana menjamin mutu obat yang dikeluarkan oleh apotek:
1. Obat non racikan
2. Obat racikan
60. Ada berapa macam etiket obat?
Etiket untuk sediaan farmasi terdiri dari 2 macam, yaitu etiket putih dan etiket biru
(berwarna). Etiket putih untuk obat dalam, etiket biru untuk obat luar.
61. Apa beda Apotek umum dan Apotik RS/RS ABRI/apotek Rakyat?
62. Apa arti obat prekursor? Dan menurut perundang-undangan terbaru apa saja yang
termasuk prekursor?
Prekursor Farmasi adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat
digunakan sebagai bahan baku/penolong untuk keperluan proses produksi Industri
Farmasi atau produk antara, produk ruahan dan produk jadi yang mengandung
efedrin, pseudoefedrin, norefedrin/fenilpropanolamin, ergotamin, ergometrin, atau
potassium permanganat (UU NOMOR 40 TAHUN 2013).
Prekursor adalah zat atau bahan pemula yang dapat digunakan untuk pembuatan
narkotika dan psikotropika,prekursor tersebut berguna untuk Industri
farmasi,pendidikan,pengembangan ilmu pengetahuan dan pelayanan
kesehatan.prekursor tersebut kalau di Indonesia peredarannya diawasi oleh
pemerintah untuk terjadinya penyimpangan .prekursor tersebut hanya boleh di ekspor
oleh ekportir tertentu dan diimpor oleh importir tertentu setelah diberikan
rekomendasi oleh POLRI dan BNN.sedangkan untuk industri dapat dilakukan
ekspor-impor setelah mendapatkan rekomendasi dari Industri agro dan kimia (IAK).
Peredaran prekursor tersebut kalau di Indonesia di awasi oleh beberapa instansi antara
lain: POLRI , BNN , Bea cukai, Badan POM , Departemen perindustrian dan
perdagangan dan Departemen kesehatan.
prekursor tersebut digunakan untuk keperluan proses produksi industri dan kalau
dilakukan penyimpangan maka dapat digunakan untuk membuat narkotika dan
psikotropika.

63. Apakah obat yang termasuk prekursor perlu dilaporkan ke Dep Kes? Perlu
64. Setelah Anda lulus jadi apoteker dan anda ingin buka apotek sendiri. Apa yang harus
Anda lakukan terlebih dahulu?
65. Bagaimana cara melakukan praktek kefarmasian yang baik? Bagaimana standar
kefarmasian/pedoman untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di apotek?
66. Apa namanya surat ijin kerja Apoteker di apotek? Berlakunya berapa lama?
Surat ijin kerja (SIK) 2 tahun
67. Apa namanya surat ijin Apotek? Berlakunya berapa lama?
68. Apa yang dimaksud dengan studi kelayakan apotek? Bagaimana cara melakukannya?
Studi kelayakan apotek merupakan studi yang dilakukan untuk mengetahui kelayakan
akan pengembangan suatu apotek sebagai usaha yang menguntungkan, dan dapat
diartikan pula sebagai suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperkirakan
keberhasilan suatu apotek.
Studi yang dilakukan menyangkut survei yang akan dilakukan dan harus dilihat dari
berbagai aspek, yaitu : investasi modal/keuangan/dana, ekonomi, sosial, budaya,
hukum, ekologi/lingkungan dan politik

69. Bagaimana prinsip-prinsip pengadaan, penerimaan, penataan obat di apotek?


70. Perlukah sebuah apotek melakukan evaluasi mutu pelayanan kefarmasian di apotek?
Bila perlu bagaimana cara melakukannya?
Perlu.
71. Instrumen evaluasi implementasi standar pelayanan kefarmasian di apotek?
72. Berapa lama resep harus disimpan? Bagaimana cara pemusnahannya?
Resep yang telah disimpan melebihi jangka waktu 5 (lima) tahun dapat dimusnahkan.
Pemusnahan Resep dilakukan oleh Apoteker disaksikan oleh sekurang-kurangnya
petugas lain di Apotek dengan cara dibakar atau cara pemusnahan lain yang
dibuktikan dengan Berita Acara Pemusnahan Resep menggunakan Formulir 2
sebagaimana terlampir dan selanjutnya dilaporkan kepada dinas kesehatan
kabupaten/kota.
73. Berapa lama faktur harus disimpan? Dan bagaimana cara pemusnahannya?

Vous aimerez peut-être aussi