Vous êtes sur la page 1sur 5

Konteks Diagram (Context Diagram) dan Diagram Aliran Data (Data Flow Diagram)

1. Konteks Diagram (Context Diagram)


Menurut (Jog, 2005) pengertian diagram konteks adalah : Sebuah diagram sederhana yang
menggambarkan hubungan antara entity luar, masukan dan keluaran dari sistem. Diagram konteks
dipresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. Sedangkan menurut
(Lad, 2005) adalah Diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu
sistem.
Fadlil dkk. (2008) menyatakan bahwa diagram konteks merupakan diagram yang
menggambarkan kondisi sistem yang ada baik input maupun output serta menyertakan terminator
yang terlibat dalam penggunaan sistem.
Diagram konteks merupakan tingkatan tertinggi dalam diagram aliran data dan hanya memuat
satu proses, menunjukkan sistem secara keseluruhan. Proses tersebut diberi nomor nol. Semua entitas
eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut aliran data-aliran data utama menuju dan
dari sistem. Diagram tersebut tidak memuat penyimpanan data dan tampak sederhana untuk
diciptakan, begitu entitas-entitas eksternal serta aliran data-aliran data menuju dan dari sistem
diketahui menganalisis dari wawancara dengan user dan sebagai hasil analisis dokumen.
Diagram konteks dimulai dengan penggambaran terminator, aliran data, aliran kontrol
penyimpanan, dan proses tunggal yang menunjukkan keseluruhan sistem. Bagian termudah adalah
menetapkan proses (yang hanya terdiri dari satu lingkaran) dan diberi nama yang mewakili sistem.
Nama dalam hal ini dapat menjelaskan proses atau pekerjaan atau dalam kasus ekstrim berupa nama
perusahaan yang dalam hal ini mewakili proses yang dilakukan keseluruhan organisasi.
Terminator ditunjukkan dalam bentuk persegi panjang dan berkomunikasi langsung dengan
sistem melalui aliran data atau penyimpanan eksternal Antar terminator tidak diperbolehkan
komunikasi langsung. Pada kenyataannya hubungan antar terminator dilakukan, tetapi secara definitif
karena terminator adalah bagian dari lingkungan, maka tidak relevan jika dibahas dalam context
diagram.
Diagram konteks akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh
boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses.
Tidak boleh ada store dalam diagram konteks. Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis
besar) sistem yang akan dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini berisi
siapa saja yang memberi data (dan data apa saja) ke sistem, serta kepada siapa saja informasi (dan
informasi apa saja) yang harus dihasilkan sistem. Maka dapat disimpulkan bahwa diagram konteks
adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem.
Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem
atau output dari sistem.

Gambar 1. contoh Diagram konteks pada transaksi penjualan (www.pro.co.id)


2. Diagram Aliran Data (Data Flow Diagram)
Definisi Data flow Diagram menurut (Kri, 2003) adalah sebagai berikut : DFD (Data Flow
Diagram) adalah suatu model logika atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal
data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang
menghasilkan data tersebut.
DFD (Data Flow Diagram) menggambarkan penyimpanan data dan proses yang
mentransformasikan data. DFD menunjukan hubungan antara data pada sistem dan proses pada
sistem. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem yang
baru yang akan dikembangkan, DFD juga merupakan alat yang cukup populer saat ini, karena dapat
menggambarkan arus data didalam sistem dengan terstruktur dan jelas.
Diagram alir data adalah diagram yang digunakan untuk memodelkan sistem seoara logik.
Seperti halnya bagan alir dokumen, diagram alir data pun dapat digunakan baik pada tahap analisis
maupun tahap desain, namun kecenderungan diagram ini lebih cocok digunakan untuk tahap desain
karena dengan diagram tersebut batasan ruang lingkup sistem terlihat sangat jelas sehingga pekerjaan
pengembangan sistem yang dilakukan dapat lebih fokus. Terdapat beberapa ahli yang pernah
mendefinisikan simbol-simbol DFD, diantaranya adalah Gane/Serson dan Yourdon/De Marco yang
mendefinisikan simbol DFD sebagai berikut.

Tabel 1. Simbol DFD (www.pro.co.id)

Tujuan DFD
1. Memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi pada saat data bergerak
melalui system
2. Menggambarkan fungsi-fungsi(dan sub fungsi) yang mentransformasi aliran data

Fungsi / Manfaat DFD


1. Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional
sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang
dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
2. DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan,khususnya bila
fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data
yang dimanipulasi oleh sistem.Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang
memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
3. DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep
dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang
mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat
program.

Syarat Memuat DFD


1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD
2. Pemberian nomor pada komponen proses
3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika

Dalam pembuatan DFD terdapat 3 level, yaitu:


1. Diagram Konteks
Diagram konteks menggambarkan satu lingkaran besar yang dapat mewakili seluruhh
proses yang terdapat didalam suatu sistem. Diagram konteks sering dikatakan sebagai
diagram nomol 0 (nol), karena diagram ini merupakan tinggakatan tertinggi dalam DFD.
2. Diagram Nol (digram level-1)
Diagram level nol merupakan pemecahan dari diagram konteks, diagram ini memuat
penyimpanan data.
3. Diagram Rinci
Merupakan diagram yang digunakan untuk menguraikan atau pemecahanan proses yang
ada dalam diagram nol.

Pemodelan DFD diawali dengan pembuatan context diagram. Secara simbol, DFD dan context
diagram menggunakan jenis dan bentuk simbol yang sama, namun secara aturan terdapat perbedaan
antara pemodelan DFD dan context diagram, dimana pada context diagram hanya diizinkan sebuah
simbol proses saja sedangkan pada DFD dapat lebih dari satu simbol proses. Selain itu context
diagram ditujukan untuk menggambarkan interaksi sistem dengan lingkungan luar, sedangkan pada
DFD juga digambarkan hubungan antar proses didalam sistem.

Gambar 2. Contoh DFD pada transaksi penjualan (www.pro.co.id)

3. Konteks Diagram (Context Diagram) Pada Sistem Silvofishery (Wanamina)


Pemanfaatan Biologis
Ekosistem Mangrove Kelestarian Ekosistem
Buffer dari Mangrove
Degradasi
Ekosistem
Mangrove

Pemanfaatan
Perikanan Air Payau SISTEM
Biota Budidaya SILVOFISHERI

Produktivitas
yang terjamin
Peningkatan Kondisi
Social Ekonomi
Lahan Budidaya Masyarakat
Pengontrolan Irigasi

4. DFD Pada Sistem Silvofishery (Wanamina)

Lahan
Kesesuaian Lahan Kesesuaian Lahan
Budidaya
Budidaya Ikan
Payau

Mangrove Pengontrolan
Penanaman Benih
Perkembangbiakan

Pengontrolan
Sesuai Dengan
Lingkungan dan
Kriteria Budidaya
Kerapatan

AING LIEUR
SAORANGAN

Referensi
Nimas. 2016. Pengertian Dan Contoh Data Flow Diagram (DFD) atau Diagram Alir Data (DAD).
[website] http://www.pro.co.id/pengertian-dan-contoh-data-flow-diagram-dfd/.

Exa, Vebry. 2015. Pengertian Dan Contoh Data Flow Diagram (DFD). [website]
http://vebryexa.com/pengertian-dan-contoh-data-flow-diagram-dfd.html

Rahmatdi. 2015. Pengertian dan Contoh Dari Context Diagram, Data Flow Diagram, dan Flow Map.
[website]https://www.academia.edu/6078318/Pengertian_dan_Contoh_Dari_Context_Diagram
_Data_Flow_Diagram_dan_Flow_Map_upload_by_rahmatdi99.com

Burge, Stuart. 2011. The Systems Engineering Tool Box. [website]


http://www.burgehugheswalsh.co.uk/Uploaded/1/Documents/CD-Tool-Box-V1.0.pdf

Vous aimerez peut-être aussi