Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Perawat memiliki peran penting bagi suatu rumah sakit (RS) dalam memenuhi
standar pelayanan internasional. Guna memberikan pelayanan yang baik, perawat
harus memperhatikan standar pelayanan sesuai akreditasi Joint Commision
International (JCI), yaitu keselamatan pasien dan kualitas perawatan pasien. "Hal
tersebut yang menjadi dasar pentingnya pemahaman perawat tentang perannya
dalam layanan kepada pasien," kata Direktur Keperawatan RS Premier Jatinegara,
Taryudi Sarta, SKM,MM. Taryudi menjalaskan untuk memberikan perawatan yang
baik, perawat harus memperhatikan standar pelayanan sesuai akreditasi
JCI,keselamatan pasien dan kualitas perawatan pasien. "Semua hal ini saling
berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain untuk mendapatkan akreditasi JCI
dalam sebuah RS," (Inilah.com, 2010).
Patien Safety. Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi penilaian risiko,
identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan pasien koma, pelaporan
dan analisis accident, kemampuan belajar dari accident dan tindak lanjutnya serta
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko (Dep Kes R.I, 2006).
Perawat harus menyadari perannya sehingga harus dapat berpartisipasi aktif dalam
mewujudkan patient safety. Metode tim dalam keperawatan perlu menjadi strategi
dalam penanganan patient safety karena metode tim merupakan metode
pemberian asuhan keperawatan, yaitu seorang perawat profesional memimpin
sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada
sekelompok pasien melalui upaya kooperatif dan kolaboratif. (Sitorus, 2006). Pada
metode ini juga memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh. Adanya
pemberian asuhan keperawatan terhadap sekelompok pasien. (Nursalam, 2002).
Jadi dengan pemberian asuhan keperawatan yang menyeluruh kepada pasien
diharapkan keselamatan pasien dapat diperhatikan, sehingga dapat meningkatkan
mutu pelayanan.
Peran perawat dalam patien safety juga dikuatkan oleh penelitian Maria Vonny, dkk
(2013) dimana hasil penelitiannya sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Maryam, dkk. (2000), ada hubungan antara pengidentifikasian pasien dengan
kepuasan pasien. Pengidentifikasian pasien yang benar adalah salah satu kunci
keberhasilan program keselamatan pasien di rumah sakit, sehingga kejadian
cedera/tidak diharapkan dapat dihindari. Dengan identifikasi pasien secara benar
dan tepat, perawat akan dapat memahami kebutuhan dan keinginan pasien.
Pengetahuan dan Motivasi Perawat penting dalam patien safety. Penelitian tentang
hubungan pengetahuan dan motivasi dengan sikap mendukung penerapan program
patient safety di Rumah Sakit Umum Daerah Moewardi Surakarta, oleh Aryani
(2008) menyimpulkan bahwa pengetahuan perawat pelaksana tentang konsep
patient safety baik dan sikap mendukung penerapan program patient safety tinggi.
Hal senada juga diungkapkan Selleya (2013) dalam penelitiaannya dimana Ada
hubungan pengetahuan perawat dengan pelaksanaan keselamatan pasien (patient
safety) di Ruang Rawat Inap RSUD Liun Kendage Tahuna, dimana 95% perawat
pelaksana mempunyai pengetahuan baik tentang pelaksanaan keselamatan pasien,
dan ada hubungan sikap perawat dengan pelaksanaan keselamatan pasien (patient
safety).
DAFTAR PUSTAKA
Arnawilis dkk, 2010. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Ruang Rawat Terhadap Kinerja
Perawat Di Ruangan Rawat Inap Penyakit Dalam Rsud Indrasari Rengat .
ikm.htp.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/JURNAL-NO-5.doc.