Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1. Dapat dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuanan adalah
kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud
ini, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang
aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari
informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian, informasi
kompleks yaang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat
dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwai informasi tersebut terlalu
sulit untuk dapat dipahami oleh pemakai tertentu.
2. Relevan
Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan
pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas
relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan
membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kin atau masa
depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu.
Relevan berarti juga harus berguna untuk peramalan (predictive) dan
penegasan (confirmatory) atas transaksi yang berkaitan satu sama lain.
3. Keandalan
Andal, diartikan sebagai bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan
material, dan dapar diandalkan sebagai penyajian yang jujur (faithful
representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang diharapkan dapat
disajikan.Informasi mungkin relevan tetapi jika hakikat atau penyajian tidak
dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat
menyesatkan. Misalnya, jika keabsahan dan jumlah tuntunan atas kerugian
dalam suatu tindakan hukum masih dipersengketakan, mungkin tidak tepat
bagi entitas syariah untuk mengakui jumlah seluruh tuntunan tersebut dalam
neraca, meskipun mungkin tepat untuk mengungkapkan jumlah serta keadaan
dari tuntunan tersebut.
4. Materialitas
Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakekat dan materialitasnya. Informasi
dipandang material kalau kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan
dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi
pemakai yang diambil atas dasar laporan keuangan. Materialitas tergantung
pada besarnya pos atau kesalahan yang dinilai sesuai dengan situasi khusus
dari kelalaian dalam mencantumkan (omission) atau kesalahan dalam
mencatat (misstatement). Karenanya, materialitas lebih merupakan suatu
ambang batas atau titik pemisah dari pada suatu karakteristik kualitatif pokok
yang harus dimiliki agar informasi dipandang berguna.
5. Dapat dibandingkan
Pamakai harus dapat membandingkan laporan keuangan entitas syariah agar
periode untuk mengidentifikasikan kecenderungan (trend) posisi dan kinerja
keuangan. Pemakai juga harus dapat membandingkan laporan keuangan agar
entitas syariah untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan
posisi keuangan secara relatif. Oleh karena itu, pembandingan berupa
pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain
yang serupa harus dilakukan serta konsisten untuk entitas syariah yang
bebbeda, maupun entitas lain. Agar dapat dibandingkan, informasi tentang
kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan
dan perubahan kebijakan serta pengaruh perubahan tersebut juga harus
diungkapkan termasuk ketaatan atas standart akuntansi yang berlaku.
6. Netralitas
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan tidak
bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. Tidak boleh ada
usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan beberapa pihak,
sementara hal tersebut akan merugikan pihak lain yang mempunyai
kepentingan yang berlawanan .
7. Penyajian yang jujur (representation faithfulness)
adalah kesesuaian antara pengukuran akuntansi dengan fenomenanya, yang
menentukan bahwa pokok persoalannya harus terwakili untuk menjamin
keabsahan dan kebenaran informasinya;
8. Substansi mengungguli bentuk
Dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi yang
sesuai dengan prinsip syariah dan bukan hanya bentuk hukumnya (substansi
mengungguli bentuk).
9. Pertimbangan sehat
Didasarkan atas pertimbangan yang sehat dalam hal menghadapi
ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu. Pertimbangan ini mengandung
unsur kehati-hatian pada saat melakukan perkiraan atas kepastian tersebut.
10. Kelengkapan
Lengkap dalam batasan materialitas dan biaya. Kesengajaan untuk tidak
mengungkapkan akan berakibat informasi menjadi tidak benar sehingga
menjadi tidak dapat diandalkan dan tidak sempurna.
Sesuai dengan karateristiknya, laporan keuangan entitas syariah antara lain meliputi
KDPPLKS komponen-komponen yaitu:
a. Aset
Sumber daya yang dikuasai entitas syariah masa kini yang timbul dari
peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat eknomi masa depan diharapkan
akan diperoleh entitas syariah.
b. Kewajiban
Merupakan utang entitas syariah masa kini yang timbul dari peristiwa masa
lalu,penyelesaiannya di harapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber
daya entitas syariah yang mengandung manfaat ekonomi.
d. Ekuitas
Hak residual atas aset entitas syariah setelah dikurangi semua kewajiban dan
dana syirkah temporer.ekuitas dapat di subklasifikasikan menjadi setoran
modal pemegang saham,saldo laba, penyisihan saldo laba dan penyisihan
penyusuaian pemeliharaan modal.
b. Beban
Beban yaitu penurunan manfaat ekonomi selama suatu priode akuntansi
dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban
yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian
pada penanam modal (KDPPLKS).
Hak pihak ketiga atas bagi hasil yaitu bagian bagi hasilpemilik dana atas
keuntungan dan kerugian hasil investasi bersama entitas syariah dalam suatu
priode laporan keuangan. hak pihak ketiga atas bagi hasil merupakan alokasi
keuntungan dan kerugian kepada pemilik dana atas investasi yang dilakukan
bersama dengan entitas syariah
d. Zakat
Zakat yaitu besarnya zakat yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk
priode akuntansi penghitungan zakat.pembahasan tentang zakat entitas
syariah sangat terbatas dalam KDPPLKS. Aspek zakat hanya muncul pada
bahasan tentang laporan dana zakat yang dikelola oleh entitas syariah sebagai
amil zakat. Dalam literatur akuntansi syariah, kepatuhan entitas syariah dalam
menghitung dan membayar zakat merupakan salah satu bentuk kepatuhan
entitas tersebut padasyariah islam.dengan demikian,dengan adanya kebutuhan
untuk mengevaluasi kepatuhan bank syariah dalam penghitungan dan
pembayaran zakat, semestinya rekening zakat yang harus dikeluarkan oleh
bank syariah merupakan rekening utama yang mesti muncul dalam laporan
laba rugi banksyariah.
Daftar Pustaka
http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/pernyataan-sas-64-psak-
101-penyajian-laporan-keuangan-syariah
http://slametwiyono.com/p/view/49/bab-5-laporan-keuangan-syariah
http://kismawadi.blogspot.co.id/2010/01/kerangka-dasar-penyusunan-
laporan.html