Vous êtes sur la page 1sur 6

1.

Periode minum

Minum obat yang benar yaitu 3 kali sehari,

yaitu 24 jam dibagi tiga adalah 8 jam. Maka

contoh minum obat yang tepat adalah

jam 06.00 WIB pagi lalu siang jam 14.00 WIB

dan malam jam 22.00 WIB.

Sebelum Makan atau sesudah makan


beberapa obat ada yang absorbsinya baik jika perut

2. Minum
kosong Obat Sebelum
atau perut Makan/Saat
terisi. biasanya Perut Kosong
golongan

antibiotik
Obat diminumdi minum setelahmakan
1 jam sebelum makanatau
namun
2 jamitupun
sesudah makan atau pada saat perut kosong. Hal ini dilakukan dengan tujuan
tidak bisa disamakan. contoh umumnya minum
agar penyerapan obat ke dalam aliran darah tidak terhambat dengan adanya
makanan.
antibiotik amoksisilin sebelum makan dan
Contoh : Captopril, Tetracycline, Doxycycline, Entecavir (Baraclude)
ampisillin sesudah makan. sebelum makan artinya
Selain
perut itu
dalammakanan dapat
kondisi merangsang
kosong. biasanyamual dansebelum
1 jam muntah sehingga diharapkan
ketika perut terisi makanan, obat anti mual dan muntah yang diminum 1/2 - 1
jam sebelum
atau 2 jam makan
setelahsudah memberikan
makan. sesudahefek.
makan artinya obat dapat diminum
Contoh : Domperidone
saat makan untuk (Vometa, Vomitas,
mendapatkan Motilium)
absorbsi yang terbaik dan untuk
mengurangi rasa tidak nyaman di lambung.

Obat yang diberikan secara oral akan melalui saluran pencernaan terlebih dahulu. Oleh
karena itu hasil kerja obat di dalam tubuh manusia sangat mungkin dipengaruhi oleh makanan
atau minuman yang dikonsumsinya. Mekanismenya bisa terjadi melalui penghambatan
penyerapan obat atau dengan mempengaruhi aktivitas enzim di saluran cerna ataupun enzim
di hati.

Ada 2 kemungkinan hasil interaksi obat dan makanan. Yang pertama interaksi obat dan
makanan dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan khasiat atau manfaat obat dan yang
kedua dapat meningkatkan efek samping atau efek dari obat itu sendiri.
3. Takaran yang pas
Kalau dapat obat batuk di suruh minum satu sendok
teh maka artinya bukan sendok teh kecil yang ada
di rumah kita. sendok kecil umum di indonesia
hanya berkisar 3mL, sementara takaran yang tepat
untuk satu sendok teh adalah 5 mL.
4. Waktu Khusus Minum Obat
untuk sendok besar yang ada di rumah kita mungkin
a. Pagi Hari :
hanya berkisar 7 mL, sementara takaran yang benar
Obat
untukmempunyai
satu sendokefek samping
makan adalahsering
15 ML.buang air kecil (BAK), sehingga apabila obat diminum
pada malam hari akan mengganggu istirahat.

Contoh : Furosemide (Lasix), Hydrochlorothiazide (HCT)

b. Malam Hari :
Obat kolesterol lebih efektif diberikan pada malam hari, karena metabolisme kolesterol
meningkat pada malam hari di saat tubuh dalam kondisi istirahat.

Contoh : Simvastatin
Minum Obat Pada Jam Tertentu :
Obat harus diminum tepat waktu, tidak boleh kurang atau melebihi dari jam yang telah
ditentukan, sebagai contoh :

Aturan minum 1 x 1, artinya obat harus diminum tiap 24 jam. Misalnya minum obat
jam 08.00 untuk hari berikutnya juga jam 08.00.

Aturan minum 2 x 1, artinya obat harus diminum tiap 12 jam. Misalnya minum obat
jam 08.00 dan 20.00.

Aturan minum 3 x 1, artinya obat harus diminum tiap 8 jam. Misalnya minum obat
jam 06.00, 14.00 dan jam 22.00.

Contoh : Obat jantung (Isosorbide Dinitrate, Nifedipine, Digoxin), obat antihipertensi


(Captopril), antikejang (Phenytoin), antibiotik, dan hormon.
Hal tersebut bertujuan agar dosis obat tetap stabil berada di dalam darah, tidak kurang
ataupun kelebihan dosis, sehingga obat tetap memberikan efek yang dikehendaki.

5. Obat yang Tidak Boleh Digerus/Dikunyah/Dihancurkan


6. Cara Mengonsumsi Obat Tertentu
Sediaan obat diberi salut enteric agar obat tidak dirusak oleh asam lambung. Obat ini didesain
khusus
a. Tabletuntuk dilepaskan di usus dan bukan di lambung.
Effervescent
Contoheffervescent
Tablet : Omeprazole (OMZ),terlebih
harus dilarutkan Pantoprazol (Pantozol), Mesalazine (Salofalk),
Lansoprazole.
dahulu ke dalam air sebelum digunakan. Tablet
Penyerapan obat ke dalam aliran darah dibuat perlahan. Nama obat tersebut ditandai dengan
keterangan
tidak boleh :ditelan
Oros, Retard, CD, XR, XL, MR, CR, TSR, atau SR.
langsung.
Contoh : Adalat Oros, Adalat Retard, Herbesser CD, Herbesser SR, Trizedon MR,
Langkah-langkah menggunakan
Quibron TSR, Mucopect tablet
Retard, effervescent
Tegretol :
CR, Ciproxin XR
1. Letakkan tablet sejumlah yang diperlukan untuk satu dosis dalam gelas
2. Tambahkan air dingin sampai 1/2 gelas
3. Tunggulah sampai tablet larut semua (tidak terlihat lagi)
4. Minumlah semuanya sekaligus
5. Tambahkan air sedikit lagi ke dalam gelas dan minumlah lagi untuk memastikan
seluruh obat terminum semua.

Contoh : CDR
b. Tablet Dispersible

Tablet harus dilarutkan terlebih dahulu ke dalam air sejumlah aturan pakai yang diberikan.
Tablet dapat juga langsung diletakkan di atas lidah agar melarut dan mudah dihisap.
Contoh : Cataflam D, Feldene Flash, Harnal D Madopar Dispersible 125

c. Tablet Sublingual
Tablet Sublingual dalam pemakaiannya tidak boleh

dikunyah, digerus, atau ditelan, tetapi diletakkan di bawah

lidah. Tablet akan bekerja lebih cepat jika terserap

melalui lapisan mukosa di dalam mulut.


Langkah-langkah pemakaiannya :

Minum atau berkumurlah dengan sedikit air untuk melembabkan jika mulut kering

Letakkan tablet di bawah lidah

Tutuplah mulut dan janganlah menelan sampai tablet larut seluruhnya

Jangan makan, minum, atau merokok selama proses larutnya tablet

Jangan berkumur atau mencuci mulut selama beberapa menit setelah tablet larut
dengan sempurna.
d. Tablet Bukal
Sediaan tablet bukal dalam

pemakaiannya tidak boleh dikunyah,

digerus atau ditelan, tetapi

diletakkan di antara pipi dan gusi. Berikut langkah-langkah pemakaiannya :

Minumlah atau berkumurlah dengan sedikit air untuk melembabkan jika mulut kering
Letakkan tablet di antara pipi dan gusi atas atau gusi bawah
Tutuplah mulut dan janganlah menelan sampai tablet larut dengan sempurna
Jangan makan, minum atau merokok selama proses larutnya tablet
Jangan berkumur atau mencuci mulut selama beberapa menit setelah tablet larut dengan
sempurna

e. Tablet Kunyah

Obat harus terlebih dahulu dikunyah dan jangan


ditelan utuh.

Contoh : Antasida, Maltofer tablet kunyah,


Erytrin 250 mg tablet kunyah
7. Tak minum obat bersama minum kopi, susu atau minuman
bersoda
Minum obat atau vitamin sesaat setelah minum
kopi atau sebaliknya akan menyebabkan netralnya
efek obat dan vitamin. Kafein dapat mengakibatkan
efek negatif, yaitu meningkatkan pengeluaran kalsium
dari tubuh melalui urin serta dapat menghambat
penyerapan obat atau vitamin oleh tubuh. Tak hanya
kopi saja, susu dan soda sebaiknya dihindari bersama
minum obat. Efek susu bisa juga bisa membuat
obat menjadi netral, kopi bisa menyebabkan rasa mual,
dan soda bisa menyebabkan iritasi lambung. Jadi minum
kopi, susu atau soda sebaiknya minimal 2 jam setelah
minum obat/vitamin. Khusus kopi dan soda sebaiknya memang tak dilakukan.

Jika memang dibutuhkan, makanlah vitamin tambahan setelah selesai makan, dan itupun tak
boleh menggunakan dosis sembarangan. Hal ini karena kebutuhan vitamin setiap orang
berbeda, tergantung kondisi kesehatan masing-masing.
8. Disiplin dan tepat waktu
Mengkonsumsi obat harus tepat waktu, terutama jenis
antibiotik dan antivirus, karena jika tidak disiplin
justru mengakibatkan bakteri penyebab penyakit
menjadi kebal obat. Obat jenis seperti itu biasanya
harus dengan resep dokter, dan habiskan sesuai dengan
jumlah yang telah dianjurkan oleh dokter. Obat seperti
antibiotik umumnya tidak boleh disisakan, walaupun
sudah merasakan kesehatan membaik. Namun jika
merasa ada ketidakcocokan dengan obat atau ada
reaksi alergi, maka harus segera dikonsultasikan
dengan dokter.

Minum vitamin atau obat adalah untuk mengatasi masalah kesehatan, jadi jangan sampai justru
kesehatan menjadi bertambah buruk hanya gara-gara salah aturan minum obat.

Vous aimerez peut-être aussi