Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Periode minum
2. Minum
kosong Obat Sebelum
atau perut Makan/Saat
terisi. biasanya Perut Kosong
golongan
antibiotik
Obat diminumdi minum setelahmakan
1 jam sebelum makanatau
namun
2 jamitupun
sesudah makan atau pada saat perut kosong. Hal ini dilakukan dengan tujuan
tidak bisa disamakan. contoh umumnya minum
agar penyerapan obat ke dalam aliran darah tidak terhambat dengan adanya
makanan.
antibiotik amoksisilin sebelum makan dan
Contoh : Captopril, Tetracycline, Doxycycline, Entecavir (Baraclude)
ampisillin sesudah makan. sebelum makan artinya
Selain
perut itu
dalammakanan dapat
kondisi merangsang
kosong. biasanyamual dansebelum
1 jam muntah sehingga diharapkan
ketika perut terisi makanan, obat anti mual dan muntah yang diminum 1/2 - 1
jam sebelum
atau 2 jam makan
setelahsudah memberikan
makan. sesudahefek.
makan artinya obat dapat diminum
Contoh : Domperidone
saat makan untuk (Vometa, Vomitas,
mendapatkan Motilium)
absorbsi yang terbaik dan untuk
mengurangi rasa tidak nyaman di lambung.
Obat yang diberikan secara oral akan melalui saluran pencernaan terlebih dahulu. Oleh
karena itu hasil kerja obat di dalam tubuh manusia sangat mungkin dipengaruhi oleh makanan
atau minuman yang dikonsumsinya. Mekanismenya bisa terjadi melalui penghambatan
penyerapan obat atau dengan mempengaruhi aktivitas enzim di saluran cerna ataupun enzim
di hati.
Ada 2 kemungkinan hasil interaksi obat dan makanan. Yang pertama interaksi obat dan
makanan dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan khasiat atau manfaat obat dan yang
kedua dapat meningkatkan efek samping atau efek dari obat itu sendiri.
3. Takaran yang pas
Kalau dapat obat batuk di suruh minum satu sendok
teh maka artinya bukan sendok teh kecil yang ada
di rumah kita. sendok kecil umum di indonesia
hanya berkisar 3mL, sementara takaran yang tepat
untuk satu sendok teh adalah 5 mL.
4. Waktu Khusus Minum Obat
untuk sendok besar yang ada di rumah kita mungkin
a. Pagi Hari :
hanya berkisar 7 mL, sementara takaran yang benar
Obat
untukmempunyai
satu sendokefek samping
makan adalahsering
15 ML.buang air kecil (BAK), sehingga apabila obat diminum
pada malam hari akan mengganggu istirahat.
b. Malam Hari :
Obat kolesterol lebih efektif diberikan pada malam hari, karena metabolisme kolesterol
meningkat pada malam hari di saat tubuh dalam kondisi istirahat.
Contoh : Simvastatin
Minum Obat Pada Jam Tertentu :
Obat harus diminum tepat waktu, tidak boleh kurang atau melebihi dari jam yang telah
ditentukan, sebagai contoh :
Aturan minum 1 x 1, artinya obat harus diminum tiap 24 jam. Misalnya minum obat
jam 08.00 untuk hari berikutnya juga jam 08.00.
Aturan minum 2 x 1, artinya obat harus diminum tiap 12 jam. Misalnya minum obat
jam 08.00 dan 20.00.
Aturan minum 3 x 1, artinya obat harus diminum tiap 8 jam. Misalnya minum obat
jam 06.00, 14.00 dan jam 22.00.
Contoh : CDR
b. Tablet Dispersible
Tablet harus dilarutkan terlebih dahulu ke dalam air sejumlah aturan pakai yang diberikan.
Tablet dapat juga langsung diletakkan di atas lidah agar melarut dan mudah dihisap.
Contoh : Cataflam D, Feldene Flash, Harnal D Madopar Dispersible 125
c. Tablet Sublingual
Tablet Sublingual dalam pemakaiannya tidak boleh
Minum atau berkumurlah dengan sedikit air untuk melembabkan jika mulut kering
Jangan berkumur atau mencuci mulut selama beberapa menit setelah tablet larut
dengan sempurna.
d. Tablet Bukal
Sediaan tablet bukal dalam
Minumlah atau berkumurlah dengan sedikit air untuk melembabkan jika mulut kering
Letakkan tablet di antara pipi dan gusi atas atau gusi bawah
Tutuplah mulut dan janganlah menelan sampai tablet larut dengan sempurna
Jangan makan, minum atau merokok selama proses larutnya tablet
Jangan berkumur atau mencuci mulut selama beberapa menit setelah tablet larut dengan
sempurna
e. Tablet Kunyah
Jika memang dibutuhkan, makanlah vitamin tambahan setelah selesai makan, dan itupun tak
boleh menggunakan dosis sembarangan. Hal ini karena kebutuhan vitamin setiap orang
berbeda, tergantung kondisi kesehatan masing-masing.
8. Disiplin dan tepat waktu
Mengkonsumsi obat harus tepat waktu, terutama jenis
antibiotik dan antivirus, karena jika tidak disiplin
justru mengakibatkan bakteri penyebab penyakit
menjadi kebal obat. Obat jenis seperti itu biasanya
harus dengan resep dokter, dan habiskan sesuai dengan
jumlah yang telah dianjurkan oleh dokter. Obat seperti
antibiotik umumnya tidak boleh disisakan, walaupun
sudah merasakan kesehatan membaik. Namun jika
merasa ada ketidakcocokan dengan obat atau ada
reaksi alergi, maka harus segera dikonsultasikan
dengan dokter.
Minum vitamin atau obat adalah untuk mengatasi masalah kesehatan, jadi jangan sampai justru
kesehatan menjadi bertambah buruk hanya gara-gara salah aturan minum obat.