Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ATA 2011
Rangkaian Undian Elektronik
DISUSUN OLEH :
2 KB 02
Kamis, shift 1
1. DZIKRI /22109706
2. DERRY FAJAR M /24109905
3. ANDHIKA NUGRAHA /21109762
Penguji 1 Penguji 2
( ) ( )
Penguji 3 Penguji 4
( ) ( )
Nilai
Nama
Alat Makalah Presentasi Total
Dzikri
Derry Fajar M
Andhika Nugraha
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....i
LEMBAR PENGESAHAN ....ii
KATA PENGANTAR .......iii
DAFTAR ISI ......iv
BAB 1 PENDAHULUAN...1
1.1 Latar Belakang Masalah ..1
1.2 Batasan Masalah ......2
1.3 Tujuan penulisan .2
1.4 Metode Penelitian ....2
1.5 Sistematika Penulisan ..2
BAB II LANDASAN TEORI.......4
2.1 Dioda Cahaya ..4
2.2 Pencacah ..5
2.2.1 Dekoder ... .....6
2.2.2 Pencacah Dekade ........11
2.3 Full Adder/Penambahan Lengkap .....14
2.4 Osilator ..16
2.4.1 Rangkaian Dasar Osilator17
2.4.2 Cara Kerja Osilator..19
2.4.3 Flip-flop19
BAB III ANALISIS RANGKAIAN....20
3.1 Analisis Rangkaian Secara Diagram .....20
3.1.1 Masukkan.........20
3.1.2 Flip-flop.........21
3.1.3 Pencacah Dekade ....23
3.1.4 Dekoder .......25
iv
4.3 Cara Kerja...26
4.4 Cara Kerja Berdasarkan Jalur..27
BAB V PENUTUP .....29
5.1 Simpulan .......29
5.2 Saran ......29
DAFTAR PUSTAKA ......30
v
BAB I
PENDAHULUAN
http://contoh.in 1
2
BAB I Pendahuluan
Bab ini, penulis mengemukakan latar belakang pembuatan makalah,
tujuan dari proyek, rumusan dari makalah dan sistematika dari
makalah ini.
BAB V Penutup
Bab ini membahas tentang kesimpulan dan juga saran setelah
penulis merangkai rangkaian undian elektronik dan
menggunakannya.
BAB II
LANDASAN TEORI
4
http://contoh.in 5
Diketahui : v = 5 volt
R = 20
Ditanya : I = . . . ?
Jawab : V = I * R
I = V/R
= 5/20
= 0,25 Ampere
2.2 Pencacah
Pencacah merupakan rangkaian logika pengurut yang membutuhkan
karakteristik memori dan sangat ditentukan oleh pewaktu.
Karakteristik utama dari Counter yaitu :
2.2.1 Dekoder
Dekoder merupakan suatu sarana atau piranti elektronika yang dapat
mengubah atau menterjemahkan bahasa mesin menjadi bahasa yang dimengeri
http://contoh.in 6
- Dekoder Prioritas
Dekoder Prioritas dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
1. Common Anoda (Aktif Low)
2. Common Katoda (Aktif High)
1. Common Anoda
http://contoh.in 7
D E C O D E R
Gambar 2.3 Rangkaian Common Anoda
A B
a a
b
c f b
d g
e
f e c
g d
h
2. Common katoda
Common Katoda adalah rangkaian seven segment yang kaki anodanya
terhubung dengan ground
Gambar 2.5 Rangkaian Common Katoda
D E C O D E R
http://contoh.in 8
Cara kerjanya :
Jalan masuk polosan (B) harus terbuka atau ditaruh pada taraf logika tinggi
bila fungsi-fungsi keluaran 0 hingga 15 diinginkan. Jalan masuk polosan deret
(RB1) harus terbuka atau tinggi kalau pemolosan nol dasar tidak diinginkan. Kalau
taraf logika rendah dikenakan dengan langsung kepaa jalan masuk polosan (B)
maka semua jalan keluar segmen adalah off tak peduli akan taraf yang ada di
seberang jalan masuk lain. Bila jalan masuk polosan deret (RB1) dan juga jalan
masuk jalan masuk A,B,C dan D berada dalam taraf rendah dengan lamp test
http://contoh.in 9
tinggi, maka semua segmen keluaran mati dan jalan keluar polosan deret (RB0)
pindah ketaraf rendah (kondisi tanggap). Kalau jalan masuk polosan/jalan keluar
polosan deret (B1/RB0) terbuka atau dibiarkan tinggi dan jalan masuk lamp test
dibuat rendah, maka semua garis keluaran adalah nol.
0 H H L L L L H on on on on on on off
1 H X L L L H H off on on off off off off
2 H X L L H L H on on off on on off on
3 H X L L H H H on on on on off off on
4 H X L H L L H off on on off off on on
5 H X L H L H H on off on on off on on
http://contoh.in 10
6 H X L H H L H off off on on on on on
7 H X L H H H H on on on off off off off
8 H X H L L L H on on on on on on on
9 H X H L L H H on on on off off on on
10 H X H L H L H off off off on on off on
11 H X H L H H H off off on on off off on
12 H X H H L L H off on off off off on on
13 H X H H L H H on off off on off on on
14 H X H H H L H off off off on on on on
15 H X H H H H H off off off off off off off
B1 X X X X X X L off off off off off off off
RB1 H L L L L L L off off off off off off off
LT L X X X X X H on on on on on on on
On = hidup
Off = mati
Ck 1 2 3 4 5 6 7 8 9
FF1
FF2
FF3
FF4
http://contoh.in 11
Counter QD QC QB QA
0 0 0 0 0
1 0 0 0 1
2 0 0 1 0
3 0 0 1 1
4 0 1 0 0
5 0 1 0 1
6 0 1 1 0
7 0 1 1 1
8 1 0 0 0
9 1 0 0 1
0 0 0 0 0
Ck 1 2 3 4 5 6 7 8 9
http://contoh.in 13
FF1
FF2
FF3
FF4
Masukan Keluaran
A B jumlah () Bawaan keluaran (Co)
0 0 0 0
0 1 1 0
1 0 1 0
1 1 0 1
http://contoh.in 15
2.4 Osilator
Pada rangkaian simulator dadu, osilator yang digunakan yaitu IC NE 555,
keluaran dari osilator ini berupa gelombang atau denyut.
Osilator mempunyai dua jenis yaitu :
Osilator Sinusoida
Osilator yang keluarannya menghasilkan gelombang sinus
Osilator bukan Sinusoida
Osilator yang keluarannya menghasilkan gelombang kotak atau segi
empat.
Pada rangkaian Simulator Dadu ini osilator yang digunakan adalah osilator
jenis kedua yaitu osilator bukan sinusoida. Osilator pada rangkaian ini mempunyai
fungsi untuk membangkitkan denyut atau pulsa ( penguat ) yang berasal dari
masukkan yaitu tombol.
http://contoh.in 16
Volt/div = 1,5
http://contoh.in 17
Time/div
Gambar 3.1 Kurva keluaran Osilator
T = t1 + t2 = 2 + 1 = 3 ms
2.4.3 Flip-Flop
Datasheet IC 3 4001
BAB III
ANALISIS RANGKAIAN
Decoder
Keluaran
aktifator
3.1.1 Masukkan
Pada rangkaian undian elektronika input berupa saklar untuk
mengaktifkan atau memberikan tegangan pada rangkaian, aktifator berupa
baterai yang terhubung. Sehingga ketika aktifator di aktifkan maka
rangkaian undian elektronik mendapatkan tegangan. Input ke-2 berupa
saklar yang memiliki 3 switch, saklar ini di gunakan untuk mengaktifkan
kondisi pencacah sehingga dapat menghasilkan nyala LED yang random.
Input ke-3 berupa tombol atau biasa di sebut saklar push on, saklar push
on ini di gunakan untuk mengaktifkan kondisi reset, sehingga ketika output
LED atau rangkaian mengeluarkan kondisi acak berupa LED hidup dengan
kondisi maka akan reset kembali ke LED on yang berwarna hijau, dimana
LED hijau merupakan kondisi awal.
20
http://contoh.in 21
Flip flop dalam rangkaian undian elektronik terdapat pada ic 4001 yang
memilik output 2 keadaan yaitu high (1 / on) low (0 / off) flip flop juga dapat di
sebut sebagai multivibrator bistable. Disebut sebagai multivibrator bistable
apabila kedua tingkat tegangan keluaran yang dihasilkan oleh rangkaian
multivibrator tersebut adalah stabil dan rangkaian multivibrator hanya akan
mengubah kondisi tingkat tegangan keluarannya pada saat dipicu. Tegangan
keluarannya ditunjukkan dalam gambar.
http://contoh.in 22
3.1.4 Decoder
Rangkaian decoder contoh akan menjadi gerbang AND karena output dari
gerbang AND adalah "Tinggi" (1) hanya ketika semua input adalah "High." output
seperti itu disebut sebagai "output tinggi aktif". Jika bukan gerbang AND, gerbang
NAND tersambung output akan menjadi "Low" (0) hanya jika semua input adalah
"Tinggi". output seperti itu disebut sebagai "output yang rendah aktif".
n-
Sebuah kompleks decoder lebih sedikit akan menjadi n ke-2 ketik biner
decoder. Jenis ini adalah sirkuit dekoder combinational yang mengkonversi
informasi biner kode 'n' masukan dari maksimal 2 unik n output. Kami mengatakan
n
maksimal 2 output karena dalam kasus n 'bit kode informasi yang telah terpakai
n.
bit kombinasi, decoder mungkin memiliki kurang dari 2 output Kita dapat
http://contoh.in 26
memiliki 2-ke-4 decoder, 3-ke-8 decoder atau 4-ke-16 decoder. Kita bisa
membentuk decoder 3-ke-8 dari dua 2-ke-4 decoder (dengan mengaktifkan
sinyal).
26
http://contoh.in 27
tergantung pada taraf logika yang masuk ke up/down ic1. Kalau s1 ditekan
secara berulang- ulang dilepas tanpa menekan reset, akan menyebabkan led
akan menyala secara acak.
Resistor R1 sebesar 1k terhubung ke D1, D2, D3, D4, D5, D6, D7 yang
masing-masing adalah LED.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah mebuat dan merangkai seluruh rangkaian undian elektronik, penulis
menyimpulkan bahwa rangkaian undian elektronik adalah rangkaian sistem digital
yang sudah di ajarkan di dalam laboratorium sistem digital, dan kini setelah
penulis merangkai penulis lebih paham materi-materi di laboratorium dan bisa
mengaplikasikannya pada sebuah alat yang bisa bermanfaat.
5.2 Saran
Karena sudah melalui beberapa tahapan pembuatan rangkaian. Sesuai
dengan pengalaman penulis, penulis ingin memberikan saran yang kiranya nanti
akan membantu praktikan lain dalam merangkai rangkaian elektronika lainnya.
1. Buatlah jalur rangkaian secara teliti, jika perlu cobalah beberapa kali hingga
yakin jalur tersebut keseluruhannya terhubung.
2. Konsultasikanlah jalur tersebut baik kepada asisten laboratorium, kakak
kelas, maupun teman yang paham atau mungkin dengan teman yang
memeliki proyek yang sama.
3. Setelah yakin dengan jalur yang di buat, print jalur ke PCB dan perlu di
ingat jalur yang di print di PCB harus betul-betul rapih, dan tinta yang
menempel di PCB di cek kembali jika perlu tebalkan kembali.
4. Jalur sudah di print, rangkailah komponen-komponen ke PCB lalu solder
dengan timah. Pastikan timah menempel lekat dengan kaki-kaki komponen
karena ini berpengaruh dengan berfungsi atau tidaknya komponen.
5. Setelah semua selesai cobalah rangkaian. Penulis ketika pertama kali
mencoba rangkaian keseluruhan LED tidak menghasilkan output apapun.
Untuk mengatasi permasalahan seperti ini, cobalah cek satu persatu
komponen dengan pen tester. Saat itu juga penulis mengambil kesimpulan
LED yang tidak nyala berarti tidak memiliki kondisi apapun, maka penulis
mengganti IC dan setelah diganti LED akhirnya memiliki kondisi.
http://contoh.in 29
DAFTAR PUSTAKA
30