Vous êtes sur la page 1sur 5

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN

PERENCANAAN PEMBELAJARAN MELALUI PEMBINAAN


KOLABORATIF BAGI GURU KELAS V DI GUGUS V KECAMATAN
SUKMAJAYA KOTA DEPOK

Oleh :
Atikah, M.Pd.
NIP. 19650515 198610 2 013
Pengawas SD Kecamatan Sukmajaya Kota Depok
DINAS PENDIDIKAN KOTA DEPOK
Jalan Margonda Raya No 54 Komplek Balai Kota Depok

1.1. Isi Rancangan Judul


MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN
PERENCANAAN PEMBELAJARAN MELALUI PEMBINAAN
KOLABORATIF BAGI GURU KELAS V DI GUGUS V KECAMATAN
SUKMAJAYA KOTA DEPOK

1.2. Alasan penyusunan :


a. Peraturan Pemerintah Nomor 74 tentang Guru pasal 52 ayat (1) mencakup
kegiatan pokok guru yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta
didik serta melakukan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan tugas
pokok. Selain itu kewajiban pendidik adalah menciptakan suasana pembelajaran
yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
b. Kegiatan pembelajaran adalah suatu kondisi yang dengan sengaja diciptakan
untuk proses belajar mengajar pada peserta didik di kelas, dalam kegiatan ini
sangat diperlukan peran guru untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Mengingat pentingnya kegiatan pembelajaran maka guru perlu merancang
sebaik mungkin, sehingga materi yang diberikan bermanfaat bagi siswa.
Perencanaan atau rancangan ini merupakan proses penyusunan sesuatu yang
akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
c. Dalam perencanaan pembelajaran harus disesuaikan dengan target pendidikan
yang telah ditentukan. Guru sebagai subyek dalam perencanaan dituntut untuk
dapat menyusun berbagai program pengajaran sebagai pendekatan dan metode
yang akan digunakan.
d. Perencanaan pembelajaran (instruction design) adalah keseluruhan proses
analisis kebutuhan dan tujuan belajar serta pengembangan sistem
penyampaiannya untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan belajar,

1
2

termasuk didalamnya pengembangan paket pembelajaran dan kegiatan


mengevaluasi program dan hasil belajar.
e. Di dalam pembelajaran ada 3 komponen yang harus dikembangkan dan saling
keterkaitan yaitu guru, siswa dan proses pembelajaran. Dari pihak guru adalah
guru harus terlebih dahulu membuat perencanaan pembelajaran yang matang
mulai dari membuat program tahunan, program semester, dan program harian
yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disamping harus
menguasai materi yang akan diajarkan, metode-metode mengajar dan bisa
menguasai kelas serta membuat alat evaluasi.

1.3. Data yang memperkuat alasan


a. Rendahnya kompetensi pedagogik guru
b. Guru kurang memperoleh pembinaan dari kepala sekolah terkait
penyusunan perencanaan pembelajaran
c. Guru belum secara intensif menyusun RPP
d. RPP yang disusun guru masih teching centre dan kurang kreatif.
e. Dalam mengembangkan pembelajaran guru tidak menggunakan model
pembelajaran yang inovatif

1.4. Rumusan masalah


a. Bagaimana kompetensi awal para guru kelas V di wilayah Dabin V
Sukmajaya dalam menyusun perencanaan pembelajaran?
b. Bagaimana pembinaan kolaboratif dapat meningkatkan kemampuan dan
kemauan guru dalam menyusun perencanaan pembelajaran?
c. Bagaimana cara pengawas menerapkan pembinaan kolaboratif agar
semua guru membuat perencanaan pembelajaran sesuai dengan kompetensi
yang akan diajarkan ?

1.5. Tujuan
a. Meningkatkan mutu pendidikan di Kota Depok pada umumnya dan di
Dabin V Kecamatan Sukmajaya pada khususnya.
b. Mengetahui kemampuan awal guru dalam menyusun perencanaan
pembelajaran.
c. Mengetahui kemampuan akhir guru dalam menyusun perencanaan
pembelajaran.
d. Mengetahui sejauh mana peningkatan kemampuan guru dalam menyusun
perencanaan pembelajaran melalui kegiatan kolaborativ
1.6. Manfaat
3

1. Bagi Guru
a. Dapat mengetahui secara jelas apa yang akan diajarkan serta dapat
menyesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah.
b. Pelaksanaan pembelajaran, evaluasi dan tindak lanjut dapat terkontrol
dengan baik
2. Bagi Siswa
a. Memiliki kesiapan lebih baik dalam mengikuti proses pembelajaran di
kelas sehingga menimbulkan antusiasme, kesungguhan, dan terfokus.
b. Siswa mengikuti pembelajaran dengan rasa senang tanpa ada keraguan
pada kemampuan guru, sehingga diharapkan prestasi belajar meningkat.
3. Bagi Pengawas
a. Dapat dijadikan salah satu alternatif untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran di sekolah.

2.1. Tuliskan Nama (Variabel) tindakan/Startegi yang akan dilakukan


a. kompetensi dan tupoksi guru,
b. kompetensi dan tupoksi pengawas,
c. perencanaan pembelajaran,
d. konsep pembinaan guru,
e. pandangan Kolaboratif pembinaan guru

2.2. Uraian Lebih Rinci tindakan/Startegi yang akan dilakukan


Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh guru kelas V di Daerah
Binaan V Sukmajaya, tindakan yang akan dilakukan adalah :
1. Terlebih dahulu menginventarisir beberapa permasalahan yang dihadapi
dan diambil prioritas permasalahan yang paling penting dari hasil
supervisi akademik
2. Pengawas memberikan angket kepada semua guru tentang administrasi
pembelajaran yang telah dibuatnya (angket terlampir).
3. Pengawas merencanakan kegiatan presentasi tentang rencana
pembelajaran sesuai hasil angket guru.
4. Pengawas mempresentasikan persepsi mengenai rencana pembelajaran
yang akan dijadikan sasaran pembinaan.
5. Pengawas mendengarkan penuturan guru tentang apa yang sudah
dilakukannya selama ini.
6. Setelah diperoleh permasalahan, pengawas mengajukan alternatif
pemecahan yaitu dengan diadakan Pembinaan Kolaboratif.
4

7. Sebagai tindak lanjut guru praktek menyusun silabus dan RPP secara
kelompok mapun mandiri.

2.3. Strategi yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah


Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah :
a. Mengadakan pertemuan, pengawas pelaksana tindakan dan pengawas lain
sebagai kolaborator/ pengamat berdiskusi tentang persiapan penelitian
b. Menyiapkan lembar observasi guru oleh pengawas tentang kelengkapan
administrasi pembelajaran
c. Menyusun materi tentang silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
yang akan disajikan dalam penelitian
Antara lain :
1) Pengawas mempresentasikan tentang perencanaan pembelajaran
2) Diskusi dengan guru tentang hal-hal yang sudah dilakukan guru
3) Pembinaan penyusunan rencana pembelajaran

2.4. Landasan teori dan hasil penelitian yang mendukung.


Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru Pasal 52,
kegiatan merencanakan pembelajaran yang wajib dilakukan oleh guru adalah
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada awal tahun atau awal
semester, sesuai dengan rencana kerja sekolah/madrasah (c.2009:8).
Secara terminologis, Pembinaan guru sering diartikan sebagai serangkaian
usaha bantuan kepada guru,terutama bantuan yang berwujud layanan profesional
yang dilakukan oleh Pengawas Sekolah, Penilik Sekolah dan Pengawas serta
Pengawas lainnya untuk meningkatkan proses dan hasil belajar. Jika yang
dimaksud Pembinaan guru adalah supervisi, maka banyak pakar yang
memberikan pengertian berbeda dengan inti yang sama. Adams (1959)
memberikan batasan sebagai perencanaan program perbaikan pengajaran.
Sementara itu Wiles memberikan batasan Supervisi sebagai berikut : Supervision
is service activity that exists to help teachers do their job better (Wiles, 1955:3)
Conny Semiawan (1985) mengemukakan bahwa penghalang bagi
pembaharuan, termasuk dalam supervisi adalah sebagai berikut.
Pertama, sistem Pembinaan yang kurang memadai. Hal ini disebabkan
oleh :pembinaan yang masih menekankan aspek administratif dan mengabaikan
aspek profesional,
1) tatap muka antara pengawas dan guru sangat sedikit,
2) pengawas banyak yang sudah lama tidak mengajar,sehingga banyak
dibutuhkan bekal tambahan agar dapat mengikuti perkembangan baru,
5

3) pada dasarnya masih menggunakan jalur searah,dari atas ke bawah,


4) potensi guru sebagai Pengawas kurang dimanfaatkan.

Vous aimerez peut-être aussi