Vous êtes sur la page 1sur 27

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA KELUARGA NY. S DENGAN HIPERTENSI


DI KELURAHAN PURWOKERTO KULON RT 05 RW 05
KECAMATAN PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS

I. IDENTITAS UMUM KELUARGA


A. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Ny. S
Umur : 65 Tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Purwokerto Kulon RT 05 RW 05, Purwokerto Selatan,
Banyumas
No Tlp. : 082221018822

B. Komposisi Keluarga

Hubungan
NO Nama JK Umur Pekerjaan Pendidikan
Keluarga
1. Tn. N L 91 th Ayah Pensiunan SR
Tidak
2. Tn. B L 47 th Adik SD
bekerja
3. Tn. D L 37 th Anak Swasta SMP
4. Sdr. A L 26 th Anak Swasta STM
5. Ny. N P 47 th Adik Ipar Swasta SMP
6. Ny. M P 36 th Menantu IRT SMA
Belum Belum
7. An. F L 10 bln Cucu
bekerja sekolah
-

C. Genogram
Keterangan :

: Laki-Laki : Perempuan

: Meninggal : Klien

: Menikah : Tinggal bersama

D. Tipe Keluarga
1. Jenis tipe keluarga : Keluarga besar yang terdiri dari ayah, anak,
adik, adik ipar, menantu, serta cucu.
2. Masalah yang terjadi di keluarga tersebut : Ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan serta ketidakmampuan
merawat anggota keluarga yang sakit
E. Suku Bangsa
1. Asal Suku Bangsa : Jawa, Indonesia
2. Budaya yang berhubungan dengan kesehatan : tidak ada budaya
yang berpantangan terhadap kesehatannya.

F. Agama dan Kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan : tidak ada


kepercayaan di keluarga yang bertentangan dengan kesehatan.

G. Status Sosial Ekonomi Keluarga


1. Anggota keluarga yang mencari nafkah : Tn. N (Pensiunan), Ny. S,
dan Sdr. A
2. Penghasilan : kurang lebih penghasilan keluarga Ny. S perbulan
kurang lebih Rp. 2.500.000,00 dan tidak menentu.
3. Upaya lain : tidak ada
4. Harta benda yang dimiliki : rumah dengan perabot yang sederhana
yang sekarang ditempati oleh keluarga Ny. S seperti televisi, kulkas,
almari, meja, kursi dan lain-lain. Keluarga Ny. S memiliki dua
sepeda motor sebagai alat transportasi
5. Kebutuhan yang di keluarkan tiap bulan : Untuk memenuhi
kebutuhan pokoknya setiap hari, keluarga Ny. S terkadang merasa
bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari dengan hidup yang sederhana.
H. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Rekreasi keluarga dilakukan dengan menonton tv dan jalan-jalan
disekitar rumah serta berkumpul dengan keluarga, yaitu ayah, adik, adik
ipar, anak, menantu serta cucunya. Ny. S berkumpul dengan anaknya
dilakukan pada waktu sore atau malam saja, dikarenakan mereka sibuk
bekerja.

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


A. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini ditentukan oleh anak
pertama dari Ny. N yang sudah berusia 37 tahun dan sudah menikah yaitu
masuk dalam tahap orangtua pertengahan. Tugas perkembangannya yaitu
menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan, mempertahanan
hubungan-hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan para orang
tua lansia dan anak-anak, memperkokoh hubungan perkawinan.
B. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi yaitu
menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan.
C. Riwayat kesehatan keluarga inti
Keluarga Ny. S saat ini mengalami masalah kesehatan, utamanya
Ny. S dengan penyakit hipertensi yang sudah diderita kurang lebih 2
tahun yang lalu. Selain hipertensi, Ny. S juga mempunyai masalah lain
yaitu sering pusing di daerah kening serta nyeri lutut yang
mengakibatkan kesehatan Ny. S terganggu. Sebelumnya, Ny. S tidak
pernah di rawat di Rumah Sakit. Ny. S baru mengikuti prolanis 2 bulan
terakhir, dan mendapatkan obat amlodipin untuk menurunkan tensi. Ny. S
sering mengonsumsi obat noralgin yang didapatkan dari apotek untuk
mengurangi nyeri. Tn. N memiliki riwayat hipertensi. Tn. N mengeluh
pegal-pegal terutama di bagian tengkuk. Sebelumnya Tn. N tidak pernah
dirawat di rumah sakit. Pernah sakit, namun sembuh setelah membeli
obat di warung atau apotek, maupun berobat jalan ke puskesmas. Tn. B
mengalami kecelakaan satu tahun yang lalu, yang menyebabkan kakinya
patah sehingga menggunakan kursi roda untuk kegiatan sehari-harinya.
Tn. B pernah dirawat di RS Orthopedi Purwokerto karena patah tulang.
Ny, N, Tn. D, Ny, M, Sdr, A, serta An. F sebelumnya tidak pernah
dirawat di Rumah Sakit. Mereka pernah sakit, seperti batuk, flu, demam,
namun sembuh setelah berobat ke apotek maupun puskesmas, ataupun
membeli obat di warung.
D. Riwayat kesehatan saat ini
Pada keluarga Ny. S yang merasa ada gangguan kesehatan adalah
Ny. S. Ia sering mengeluh pusing di daerah kening serta nyeri di lutut.
Ny. S melakukan upaya untuk menjaga kesehatannya dengan mengikuti
posyandu lansia rutin setiap bulan yang diadakan oleh Puskesmas
Purwokerto Selatan, dan membeli obat ke apotek jika pusing dan lutut
terasa linu. Ny. S mengatakan ia mengalami hipertensi, Ny. S mengetahui
tekanan darahnya tinggi. Namun Ny. S mengatakan belum mendapatkan
cara menurunkan tekanan darah yang paling tepat. Pada waktu dilakukan
pengkajian, tekanan darah Ny. N yaitu 160/90 mmHg.
E. Riwayat penyakit keturunan
Dalam keluarga Ny. S mempunyai penyakit keturunan termasuk
hipertensi yaitu ayah Ny. S dan ibu Ny. S
F. Riwayat Kesehatan masing-masing anggota keluarga :
No Nama Umur BB Keadaan Imunisasi Masalah Tindakan
Kesehatan Kesehatan yang telah
dilakukan
1. Ny. S 65 th 58kg Kurang Lengkap Hipertensi -
Sehat
2. 60kg Kurang Lengkap Hipertensi -
Tn. N 91 th
Sehat
3. 67kg Kurang Lengkap Fraktur -
Tn. B 47 th
Sehat Femur
4. Tn. D 37 th 62kg Sehat Lengkap Tidak ada -
5. Sdr. A 26 th 58kg Sehat Lengkap Tidak ada -
6. Ny. N 47 th 56kg Sehat Lengkap Tidak ada -
7. Ny. M 36 th 54kg Sehat Lengkap Tidak ada -
8. An. F 10 bln 9kg Sehat Lengkap Tidak ada -
G. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan
Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan yaitu puskesmas,
apotek, posyandu lansia dan rumah sakit.
H. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Riwayat kesehatan keluarga pada Ny. S yaitu Tn. N yang berusia 91
tahun sebagai ayah dari Ny. S yang menderita hipertensi. Saat dilakukan
pemeriksaan didapatkan data TD: 170/100 mmHg. Kemudian ibu Ny.S
yang meninggal karena terkena struk dan tekanan darah tinggi.

III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN


A. Karakteristik Rumah
1. Luas rumah kira-kira 12,5 ubin. Dengan 4 kamar tidur, 1 ruang tamu,
1 ruang tengah, 1 warung rujak di teras rumah, 1 dapur, dan 1 kamar
mandi serta WC.
2. Sumber air menggunakan sumur galian yang digunakan untuk
minum, mandi dan mencuci, wc bentuk leher angsa, dengan septic
tang kira-kira berjarak lebih dari 5 meter dari sumber air, saluran air
menggunakan lubang galian dengan terbuka, dan dialirkan ke got,
ventilasi di rumah cukup terpapar sinar matahari, namun jendela tidak
dibuka waktu siang hari. Untuk malam hari penerangan
menggunakan listrik dan cukup terang. Pengelolaan sampah di tarik
oleh petugas
3. Type rumah : permanen
a. Kepemilikan sendiri.
b. Jumlah dan ratio kamar/ruangan 1 banding 1.
c. Ventilasi/jendela cukup, namun tidak dibuka waktu siang hari.
d. Pemanfaatan ruang cukup baik.
e. Septic tank : ada
f. Sumber air minum : sumur galian
g. Kamar mandi/wc : bentuk leher angsa
h. Sampah di buang di pekarangan rumah lalu di bakar atau dikubur
i. Kebersihan lingkungan rumah cukup, lantai bersih karena setiap
hari disapu oleh Ny. M ataupun Ny. N

Denah Rumah :
5 Keterangan :
1 6 1. Kamar tidur
U 2. Kamar tidur
2 3. Kamar tidur
7
4. Dapur
3 5. Warung rujak
6. Ruang tamu
8
7. Ruang tengah
4 8. Kamar tidur
9. Kamar mandi
9
10. Sumur
110
0

4. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


a. Kebiasaan masyarakat disekitar : hubungan dengan tetangga
akrab, tidak ada kesepakatan masyarakat yang bertentangan
dengan kesehatan, posyandu lansia diadakan rutin setiap bulan.
b. Aturan/kesepakatan : tidak ada yang bertentangan dengan
kesehatan.
c. Budaya jawa yang dianut turun temurun : tidak ada yang
bertentangan dengan kesehatan.
5. Mobilitas geografis keluarga : dari dulu keluarga Ny. S sudah tinggal
di Kelurahan Purwokerto Kulon RT 05 RW 05 Kecamatan
Purwokerto Selatan. Rumah keluarga Ny. S tidak begitu jauh dari
Puskesmas Purwokerto Selatan dan mudah dijangkau dengan sepeda
motor.
6. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : Waktu
berkumpul dengan keluarga yaitu di sore atau malam hari, Ny. S baru
mengikuti posyandu lansia dua bulan terakhir.
7. Sistem pendukung : Ny. S tinggal dengan ayahnya, keluarga adik
bungsunya, keluarga anak pertamanya, serta dengan Sdr. A sebagai
anak bungsunya. Sedangkan anak kedua dan keempat sudah
berkeluarga dan mempunyai rumah sendiri. Anak yang lain, dan
menantu-menantunya sering menjenguk Ny. S juga bisa menerima
keadaannya, tidak ada masalah yang berarti mengenai hubungan
dengan anak dan menantu serta cucunya.
8. Struktur keluarga :
a. Pola/cara komunikasi keluarga dengan sistem terbuka dan
komunikasi antar anggota keluarga berjalan dengan baik. Anggota
keluarga yang paling dekat dengannya yaitu Sdr. A karena Ny. S
yang tinggal satu rumah dengan Sdr. A. Jika ada masalah
dibicarakan dan di musyawarahkan bersama-sama, namun yang
mengambil keputusan biasanya adalah Tn. D
b. Struktur kekuatan keluarga, Tn. D masih dianggap yang dominan
untuk memutuskan kalau ada masalah dalam keluarga tetapi
terlebih dahulu di musyawarahkan bersama.
c. Struktur peran : Peran formal dan informal masing-masing
anggota keluarga sudah sesuai, dan Ny. S berperan sebagai kepala
keluarga untuk keluarganya.
d. Nilai dan norma keluarga sesuai dengan norma masyarakat
setempat, keluarga Ny. S selalu mematuhi aturan dan norma yang
berhubungan dengan agama dan masyarakat

B. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Setiap anggota keluarga memiliki rasa untuk saling menyayangi dan
menghargai satu sama lain. Keluarga Ny. S saling mendukung satu
sama lain sehingga dapat menyelesaikan masalah dengan cara
musyawarah.
2. Fungsi sosial
a. Kerukunan hidup dalam keluarga baik
b. Interaksi dan hubungan dalam keluarga baik, jarang ada
pertengkaran antar anggota keluarga.
c. Anggota yang dominan dalam pengambilan keputusan adalah Tn.
D
d. Kegiatan keluarga senggang : Ny. S berkumpul dengan anak,
cucu dan menantu, adik, ayah. Menonton tv, dan jalan-jalan di
sekitar rumah.
e. Partisipasi dalam kegiatan sosial : baik. Ny. S mengikuti prolanis,
arisan 1 bulan dua kali, serta pengajian rutin setiap bulan
3. Fungsi perawatan keluarga
a. Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengenal masalah kesehatan hanya sebatas mengetahui
penyakit Ny. S, yaitu penyakit tekanan darah tinggi. Namun tidak
mengetahui apa akibatnya jika tidak segera ditangani, cara
menurunkan tekanan darahnya dan diet yang dibutuhkan untuk
menurunkan tekanan darah tinggi.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehatan yang tepat
Jika ada anggota keluarga yang sakit, Tn. D mengambil
keputusan untuk dibawa pelayanan kesehatan terdekat seperti
Puskesmas atau di rujuk ke RS.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga Ny. S belum maksimal dalam merawat anggota keluarga
yang sakit khususnya untuk Ny. S sendiri. Upaya yang dilakukan
keluarga di rumah untuk mengobati tekanan darah tinggi Ny. S
yaitu hanya dengan memakan mentimun mentah maupun yang
ada di rujak, karena Ny. S berjualan rujak di rumahnya.
d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
Tatanan rumah rapih dan kebersihan rumah secara menyeluruh
terlihat bersih, karena setiap hari dibersihkan oleh Ny. M ataupun
Ny. N.
e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas atau pelayanan
kesehatan di masyarakat
Keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan, jika ada
anggota keluarga yang sakit langsung dibawa ke pelayanan
kesehatan terdekat seperti puskesmas.
4. Fungsi reproduksi
a. Perencanaan jumlah anak : sudah tidak merencanakan lagi
b. Akseptor : tidak
c. Alasan : suami sudah meninggal dunia sejak
1991 karena kecelakaan dan sudah
lansia
d. Keterangan lain :-
5. Fungsi ekonomi
a. Upaya pemenuhan sandang pangan, Ny. S memegang
pensiunannya Tn. N serta bekerja sebagai penjual rujak di depan
rumahnya, dan terkadang dibantu oleh Sdr. A atau Tn. D yang
bekerja sebagai karyawan swasta.
b. Pemanfaatan sumber di masyarakat : tidak ada

C. Stress dan Koping Keluarga


1. Stressor jangka pendek : Ny. S mengatakan ingin segera tekanan
darahnya normal kembali, dan mengatakan bagaimana melakukan
perawatan untuk menurunkan tekanan darahnya dan menjaga agar
tetap normal. Keluarga Ny. S juga berharap agar Tn. B segera sembuh
dari sakitnya sehingga tidak perlu menggunakan kursi roda lagi.
2. Stressor jangka panjang : keluarga Ny. S khawatir akan kebiasaan
merokok Tn. N yang tidak bisa dihentikan dan sudah berusia lanjut
akan mempengaruhi kesehatannya.
3. Respon keluarga dengan stressor : menjalani dengan tenang, serta
tetap berusaha untuk berobat dan berdoa.
4. Strategi koping : Ny. S memandang sakitnya karena pola makan,
gaya hidup yang kurang baik dan usia yang sudah tua.
5. Strategi adaptasi disfungsional : Ny. S lebih memfokuskan kepada
kegiatan sehari-hari dengan banyak berdoa, serta rutin
memeriksakan sakitnya ke posyandu lansia yang dilaksanakan
puskesmas, serta memakan banyak buah dan sayuran hijau termasuk
mentimun untuk menurunkan tekanan darahnya.
D. Keadaan Gizi Keluarga
1. Pemenuhan gizi : cukup
2. Upaya lain : tidak ada
E. Harapan Keluarga
1. Terhadap masalah kesehatannya : berusaha menjaga pola makan
dengan diet yang ia tahu yaitu mengurangi garam.
2. Terhadap petugas kesehatan yang ada : minta diberi tahu informsi
tentang perawatan penyakit tekanan darah tinggi, seperti pengobatan
tradisional serta perawatan yang tepat untuk menurunkan tekanan
darah tinggi.
F. Identitas Lansia
Nama : Ny. S
Umur : 65 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Purwokerto Kulon, RT 05 RW 05

G. Status Kesehatan Lansia


Status kesehatan saat ini yaitu Ny. S dengan keluhan sering merasa
nyeri pada daerah kening yang sudah diderita kurang lebih sejak 1 tahun
yang lalu, nyerinya hilang timbul, dengan skala 5. Ny. S terkadang juga
merasa sakit pada daerah lututnya, terutama saat bangun tidur. Ny. S
melakukan upaya untuk menjaga kesehatannya dengan mengikuti
posyandu lansia rutin setiap bulan yang diadakan oleh Puskesmas
Purwokerto Selatan, dan membeli obat ke apotek jika pusing dan lutut
terasa linu. Ny. S mengatakan ia mengalami hipertensi, Ny. S mengetahui
tekanan darahnya tinggi. Namun Ny. S mengatakan belum mendapatkan
cara menurunkan tekanan darah yang paling tepat. Pada waktu dilakukan
pengkajian, tekanan darah Ny. N yaitu 160/90 mmHg. Sehari-hari Ny. S
makan dengan sayur-sayuran, dan lauk pauk yang bervariasi setiap hari.

H. Pemeriksaan Fisik Ny. S

No Variabel
1. Riwayat penyakit saat ini Tekanan darah tinggi, terakhir
diperiksa di posyandu lansia tanggal 3
April 2017
2. Keluhan yang dirasakan Mengeluh sakit di daerah kening.
Nyeri terasa senut-senut dengan skala
nyeri 6, nyeri hilang timbul namun
sering dirasakan..Nyeri sangat di
rasakan pada saat kecapaian dan
kurang tidur. Ny. S juga mengatakan
kadang-kadang lututnya terasa linu.
3. Tanda dan Gejala Mengeluh matanya tidak jelas untuk
melihat benda yang jauh dan yang
dekat sehingga menggunakan alat
bantu kacamata. Namun hanya dipakai
untuk kegiatan tertentu, seperti
membaca dan menjahit.
4. Tanda-Tanda Vital TD : 160/90 mmhg, N : 84x/menit,
RR: 20x/menit
5. Riwayat penyakit sebelumnya Hipertensi
6. Sistem kardiovaskuler Jantung terkadang terasa berdebar-
debar
7. Kepala Mesochepal, bentuk simetris, tidak
teraba pembengkakan dan ada nyeri
cenut-cenut di daerah kening.
8. Mata Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik, matanya kurang jelas untuk
melihat benda yang jauh maupun
dekat sehingga menggunakan alat
bantu kacamata
9. Hidung Simetris, bersih, tidak ada polip,
rangsang terhadap stimulus bau masih
baik.
10. Telinga Simetris, bersih, tidak ada peradangan,
respon terhadap bunyi masih baik,
ambang dengar masih baik
11. Mulut Mukosa bibir tidak pucat, tidak
kering, tidak pecah-pecah, tidak ada
pembengkakan, lidah tidak kotor, rasa
terhadap pengecapan masih baik, gigi
sudah tidak utuh.
12. Leher Kadang terasa kaku dileher bagian
belakang, tidak ada pembesaran tiroid
13. Dada Simetris, tidak terdapat nyeri dada,
auskultasi bunyi nafas normal
14. Abdomen Datar, supel, tidak ada nyeri tekan
15. Ekstermitas atas dan bawah Tidak ada sianosis, tidak ada oedema,
terkadang nyeri lutut atau kaku sendi
16. Kulit Besih, tidak bersisisk, turgor kulit
baik, CRT<2 detik
I. Pengkajian Fungsional, Mental dan Spiritual
1. Hasil pemeriksaan screening ADL : A
2. Pemeriksaan status kognitif dan afektif, didapatkan hasil fungsi
intelektual utuh. MMSE : 24, tidak ada gangguan memori
3. Pemeriksaan sosial : APGAR keluarga didapat : 9 point (tidak
terdapat disfungsi keluarga)
4. Pemeriksaan spiritual : sudah tidak aktif mengikuti pengajian rutin
karena penglihatannya terganggu, dan melaksanakan sholat 5 waktu.

IV. ANALISA DATA

NO. DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM


1. DS : Ny. S sering mengeluh nyeri Ketidakmampuan Nyeri Akut
di daerah kening dan lutut keluarga merawat (00132)
P : nyeri kepala
anggota keluarga
Q : terasa enut-cenut
R : di bagian kepala sampai kaku di yang sakit
leher hipertensi
S : skala 5
T : nyeri hilang timbul dan sangat
di rasakan pada saat kecapaian dan
kurang tidur
DO : Ny. S terlihat memegangi
kepala dan sesekali memijat-mijat
lututnya
- TD : 160/90 mmhg
- N : 84x/menit
- RR: 20x/menit
DS : Keluarga mengatakan hanya Defisiensi Ketidakmampuan
sebatas mengetahui penyakit Ny. S, pengetahuan keluarga
yaitu penyakit tekanan darah tinggi. (00126) mengenal
Namun tidak mengetahui apa masalah
akibatnya jika tidak segera hipertensi
ditangani, cara menurunkan
tekanan darahnya dan diet yang
dibutuhkan untuk menurunkan
tekanan darah tinggi.
DO : Ny. S dan keluarga banyak
bertanya tentang hipertensi dan
cara perawatan yang tepat yang
digunakan untuk mengatasi
penyakit tekanan darah tinggi.

V. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d Ketidakmampuan keluarga merawat anggota yang sakit
hipertensi
2. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah hipertensi b.d defisiensi
pengetahuan

Skoring dan prioritas masalah:

1. Nyeri akut b.d Ketidakmampuan keluarga merawat anggota yang sakit


hipertensi

NO KRITERIA SKOR PEMBENARAN


Masalah aktual, Ny. S sudah
mengalami hipertensi dan
Sifat masalah = perlu dilakukan tindakan
1. 3/3 x 1 = 1
aktual pengobatan dan perawatan
agar tekanan darahnya
normal
Kemungkinan masalah dapat
Kemungkinan diatasi, karena Ny. S ada
2. masalah dapat di 2/2 x 2 = 2 kemauan dan dekat dengan
ubah = mudah akses posyandu lansia serta
pelayanan kesehatan.
Ny. S menganggap pusingnya
Potensial masalah adalah tanda kalau tekanan
3. untuk dicegah = 2/3 x 1 = 2/3 darahnya naik, dan kurang
cukup/ sedang istirahat pada malam hari
atau kecapaian
Ny. S menganggap masalah
ini dapat mengganggu
Menonjolnya
aktivitasnya dan tidak
4. masalah = segera 2/2 x 1 = 1
menginginkan terjadi
ditangani
komplikasi, serta ingin cepat
sembuh
Jumlah 4 2/3

2. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah hipertensi b.d Defisiensi


pengetahuan

NO KRITERIA SKOR PEMBENARAN


1. Sifat masalah = 3/3 x 1 = 1 Ny. S mengatakan belum tahu
aktual tentang hipertensi, akibatnya
jika tidak segera ditangani dan
diet yang dibutuhkan untuk
menurunkan tekanan darahnya
2. Kemungkinan 2/2 x 2 = 2 Kemungkinan masalah dapat
masalah dapat diubah dengan peran serta
diubah = mudah keluarga yang perhatian
terhadap sakitnya
3. Potensial untuk 3/3 x 1 = 1 Ny. S sudah mengalami
dicegah = tinggi hipertensi dan tidak ingin
terjadi komplikasi yang lebih
buruk
4. Menonjolnya x1= Ny S dan keluarga merasa
masalah = tidak keadaan tersebut sudah
perlu segera berlangsung lama
ditangani
Jumlah 4

VI. INTERVENSI

No Tujuan Kriteria Evaluasi Rencana


DX Umum Khusus Kriteria Standar Tindakan
1 Setelah a. Mampu Respon Ny. S menunjukan a. Lakukan
dilakukan mengontrol afektif pusing/nyeri pengkajian nyeri
tindakan nyeri / berkurang. secara
Psikomotor
Ny. S melakukan
keperawatan pusing komperhensif
relaksasi seperti b.Bantu keluarga
selama 3 kali yang
yang diajarkan dan klien untuk
kunjungan terjadi
Afektif perawat. mencari dan
diharapkan padanya
b. Keluarga menemukan
masalah Keluarga
mampu dukungan
nyeri akut meningkatkan
memutus mengurangi
berkurang tingkat istirahat
kan pusing/nyeri
pada Ny. S dengan
c. Ajarkan teknik
tindakan
nyaman.
non-farmakologi
untuk me Psikomotor
: nafas dalam,
ngurangi
relaksasi,
rasa pusing
Keluarga distraksi.
pada Ny. S
d.Tingkatkan
membawa Ny. S
c. Keluarga istirahat dan beri
Repon kontrol ke
mampu lingkungan yang
verbal pelayanan
merawat nyaman.
kesehatan terdekat
e. Monitor vital
Ny. S saat
setiap bulannya.
sign
pusing/ f. Anjurkan pada
Respon Keluarga menyebut
manageme keluarga untuk
afektif pengertian
nt nyeri rutin
d. Keluarga hipertensi,
memeriksakan
mampu Respon penyebab, dan
diri tempat
memodifik psikomotor perawatannya.
pelayanan
asi
Keluarga akan kesehatan
lingkungan
merubah pola hidup terdekat
sehat
sehat dan men
g.Anjurkan untuk
dampingi Ny. S.
minum obat
Ny. S dan keluarga
secara teratur
mendemonstrasikan
dari petugas
kembali perawatan
kesehatan.
yang diajarkan
perawat.
2 Setelah a. Keluarga Respon Ny. S dan keluarga a.Gali
dilakukan memahami afektif menyikapi dengan pengetahuan
tindakan pengertian, antusias adanya keluarga tentang
keperawatan penyebab, posyandu lansia hipertensi dan
selama 3 kali dan akibat dan lebih rutin perawatannya
b. Jelaskan
kunjungan jika tidak memeriksakan
tanda dan gejala
diharapkan segera dirinya setiap
Respon
yang umum dari
pengetahuan ditangani bulan.
Verbal
b. Keluarga penyakit
keluarga
Ny. S dan keluarga c.Jelaskan
mampu
meningkat
mampu mengenai proses
memahami
tentang
menjelaskan penyakit
dan
hipertensi d. Identifikas
pengertian, tanda
memutuska
dan cara i kemungkinan
gejala, penyebab,
n tindakan
perawatannya penyebab
komplikasi,
perawatan e.Diskusikan
pencegahan, diet
penyakit Respon perubahan gaya
yang dianjurkan
Ny. S Psikomotor hidup yang
c. Keluarga dan mungkin
mampu mendemonstrasikan diperlukan untuk
merawat ulang untuk senam mencegah
Ny. S anti hipertensi komplikasi
f. Edukasi Ny. S
dengan
Ny. S dan keluarga
dan keluarga
tepat
dapat
d. Keluarga mengenai
mendemonstrasikan
mampu tindakan untuk
ulang senam anti
melakukan mengontrol /
hipertensi
modifikasi meminimalkan
lingkungan gejala
g. Jelaskan
fisik dan
akibat bila tidak
mental
dilakukan
dengan
penanganan
tepat.
e. Keluarga yang tepat
mengetahui
manfaat
untuk
melakukan
cek rutin ke
posyandu
atau
puskesmas
terdekat.
f. Keluarga
memanfaat
kan
pelayanan
kesehatan
yang ada.

VII. IMPLEMENTASI
Waktu DX Implementasi Respon TTD
Rabu, 5 I,II - Memperkenalkan diri dan - Ny. S dan Keluarga
April menyampaikan maksud dan menyambut baik
2017 tujuan kedatangan mahasiswa
10.00 - Membina hubungan saling - Ny. S dan Keluarga
WIB percaya (BHSP) dengan Ny. antusias akan kehadiran
S dan keluarga mahasiswa
- Memulai pengkajian tentang - Ny. S dan keluarga
riwayat kesehatan Ny. S dan kooperatif dan menjawab
kesehatan keluarga semua pertanyaan yang
diberikan mahasiswa
- Melakukan pemeriksaan
sebagai pengkajian awal
TTV pada Ny. S
- TD : 160/90 mmHg
N : 84 x/menit
RR : 20 x/menit
- Keadaan lantai bersih,
- Mengkaji lingkungan
ventilasi cukup,
keluarga
pencahayaan cukup namun
tidak semua jendela
dibuka pada waktu siang
hari, sumber air dari
sumur, memiliki kamar
mandi/wc.
- Keluarga Ny. S tidak
- Mengkaji Pengetahuan mengetahui tentang
keluarga Ny. S tentang penyakit hipertensi,
masalah yang dialami Ny. S mereka hanya tahu bahwa
dan perawatan pada anggota itu penyakit tekanan darah
keluarga yang sakit tinggi.
- Mengkaji nyeri secara - P : Nyeri kepala
Q : terasa senut-senut
komprehensif
R : di bagian kepala
sampai kaku di leher
S : skala 6
T : nyeri sangat di rasakan
pada saat kecapaian dan
kurang tidur
- Ny. N dan keluarga dapat
melakukan teknik
relaksasi nafas dalam
- Mengajarkan teknik relaksasi
dengan baik
nafas dalam
- Keluarga mengerti

- Menyarankan keluarga untuk


- Ny. S dan keluarga
memotivasi Ny. N cukup
menyetujui kontrak
istirahat
selanjutnya untuk
- Melakukan kontrak waktu
kunjungan kedua yaitu
untuk kunjungan kedua yaitu
pada hari Rabu, 6 April
pada hari Rabu tanggal 6
2017 pukul 14.30 WIB
April 2017 pukul 14.30 WIB
Kamis, 6 I,II - Mengingatkan Ny. S dan - Ny. S dan keluarga masih
April keluarga akan kontrak yang ingat dengan kontrak yang
2017 telah disepakati telah disepakati
14.30 - Memulai penyuluhan - Ny. S dan keluarga
WIB kesehatan tentang pengertian, memahami apa yang
tanda gejala, penyebab, disampaikan mahasiswa,
komplikasi, pencegahan, diet Ny. S dan keluarga dapat
yang dianjurkan dan menjawab pertanyaan-
pengobatan tradisional untuk pertanyaan yang diajukan
hipertensi, serta pengertian, seputar materi yang telah
tujuan, manfaat, indikasi, disampaikan
kontraindikasi, dan gerakan
dari senam anti hipertensi
dengan melibatkan keluarga
- Mengajarkan teknik relaksasi
- Pasien dapat
yaitu nafas dalam untuk
mempraktekan dengan
mengurangi nyeri pada
benar teknik nafas dalam
kepala
- Menganjurkan pasien untuk - Pasien mengerti
melakukan teknik nafas
dalam ketika nyeri terasa
- Melakukan demonstrasi
- Ny. S dan keluarga
senam anti hipertensi dengan
mengerti dan dapat
melibatkan keluarga
melakukan demonstrasi
ulang senam anti
hipertensi
- Memberikan reinforcement
- Ny. S dan keluarga terlihat
positif atas kemauan Ny. N
senang dengan adanya
dan keluarga dalam
penyuluhan kesehatan
mengikuti penyuluhan
kesehatan
- Ny. S dan keluarga
- Melakukan kontrak untuk
menyetujui
pertemuan ketiga atau
terakhir untuk evaluasi pada
hari Jumat 7 April 2017

Jumat 7 I,II - Mengevaluasi kondisi Ny.S - Ny. S dan keluarga merasa


April lebih baik.
- Menanyakan kembali
- Ny.A sudah melaksanakan
2017
penanganan perawatan yang
apa yang sudah diajarkan
sudah di berikan
yaitu dengan melakukan
teknik nafas dalam saat
nyeri di kening dan
- Mengkaji nyeri pasien membuat ramuan bawang
putih untuk menurunkan
tekanan darahnya
- P: Nyeri karena hipertensi
Q: cenut-cenut
R: di daerah kening
S: Skala 3
- Meminta pasien dan keluarga T: Hilang timbul, dan
untuk melakukan senam anti lebih berasa ketika
hipertensi kecapaian dan kurang
tidur
- Pasien dan keluarga
- Melakukan pemeriksaan
melakukan senam dengan
TTV pada Ny. N
gerakan yang baik karena
sudah lebih ingat
- Meganjurkan pasien dan
- TD : 150/90 mmHg
keluarga untuk rutin N : 87x/menit
RR: 21x/menit
melakukan senam anti
- Pasien dan keluarga
hipertensi yaitu 3 kali dalam
antusias untuk rutin
seminggu selama 6 bulan
melakukan senam
agar tensi dapat normal dan
stabil
- Menganjurkan pasien dan
keluarga untuk menjaga pola - Pasien dan keluarga
makan serta memakan obat menyetujui
tradisional yang sudah
diajarkan, serta
menganjurkan Tn. N untuk
mengurangi rokok untuk
menurunkan tensi
- Anjurkan pada keluarga
- Keluarga mengerti
untuk rutin memeriksakan
diri tempat pelayanan
kesehatan terdekat - Keluarga berterimakasih,
- Memberi reinforcement
berjabat tangan, serta
positif, berterimakasih dan
menganjurkan untuk
berpamitan kepada pasien
berkunjung lagi
dan keluarga

VIII. EVALUASI

No DX Catatan Perkembangan
1 I S : Ny. N mengatakan pusing sudah berkurang
P : nyeri kepala
Q : terasa senut-senut
R : di daerah kening
S : skala 3
T : nyeri hilang timbul dan sangat di rasakan pada saat
kecapaian dan kurang tidur
O : Tidak tampak lesu, terlihat lebih segar, TD mulai normal
- TD : 150/90 mmhg
- N : 87x/menit
- RR: 21x/menit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Anjurkan melakukan teknik relaksasi nafas dalam
ketika nyeri
- Anjurkan melakukan pengobatan tradisional secara
rutin
- Anjurkan klien untuk istirahat yang cukup
2 II S : Ny. S dan keluarga mengatakan sudah paham dan mengerti
apa itu hipertensi dan cara penanganannya.
O : Ny. S dan keluarga tampak antusias mengikuti penyuluhan
yang berlangsung, Ny. S dapat melakukan demonstrasi
ulang cara pembuatan obat tradisional dengan bawang
putih. Ny. S dan keluarga dapat melakukan demonstrasi
ulang senam anti hipertensi, serta mampu menjawab
beberapa pertanyaan yang sudah disampaikan mahasiswa.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi.
- Anjurkan pasien dan keluarga rutin melakukan senam
anti hipertensi
- Anjurkan menjaga pola makan dan aktivitas serta
istirahat yang cukup
- Anjurkan rutin mengontrol kesehatannya setiap bulan
ke posyandu lansia atau puskesmas
Lampiran

1. INDEKS KATZ

INDEKS KATZ
Skor Kriteria
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke
kamar kecil, berpakaian, dan mandi.
B Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari,
kecuali satu dari fungsi tersebut.
C Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari,
kecuali mandi dan satu fungsi tmbahan.
D Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari,
kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi tmbahan.
E Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari,
kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil dan satu fungsi
tmbahan.
F Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari,
kecuali mandi, berpakaian, berpindah, dan satu fungsi
tambahan.
G Ketergantungan pada enam fungsi tersebut.
Lain-lain Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak
dapat di klasifikasikan sebagai C,D,E,F, dan G.
Setelah dilakukan pengkajian, hasil test screening ADL Ny. S
menunjukan di skor A, karena dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke
kamar kecil, berpakaian dan mandi dilakukan secara mandiri
2. MMSE (Mini Mental Status Exam)

No. Aspek Kognitif Nilai Nilai Kriteria


maksimal Klien
1. Orientasi 5 5 Menyebutkan
Tahun : 2017
Musim : Hujan
Tanggal: 5
Hari : Selasa
Bulan : April
2. Orientasi 5 5 Dimana sekarang kita
berada?
Negara : Indonesia
Propinsi : Jawa Tengah
Kabupaten: Banyumas
Kecamatan : Purwokerto
Timur
Kelurahan : Purwokerto
Kulon
3. Registrasi 3 3 Sebutkan 3 nama objek
(kursi, meja, jam dinding),
kemudian ditanyakan kepada
klien, menjawab:
1. Kursi
2. Meja
3. Jam dinding
4. Perhatian dan 5 4 Minta klien berhitung mulai
kalkulasi dari 100 kemudian kurangi 7
sampai 5 tingkat.
Jawaban:
1. 100
2. 93
3. 86
4. 79
5. 73
5. Mengingat 3 3 Minta klien untuk
mengulangi ketiga objek
pada pin ketiga
1. Kursi
2. Meja
3. Jam dinding
6. Bahasa 9 4 Menanyakan pada klien
tentang benda (sambil
menunjukkan benda
tersebut).
1. Jendela
2. Sapu
3. Lemari
Minta klien untuk
mengulangi kata berikut :
tanpa, dan, jika, atau tetapi.
Klien menjawab: tanpa, jika,
dan tetapi.

Minta klien untuk mengikuti


perintah berikut yang terdiri
3 langkah.
1. Ambil kertas
ditangan anda
2. Lipat dua
3. Dan taruh lantai

Perintahkan pada klien untuk


hal berikut (bila aktifitas
sesuai perintah nilai satu
poin. tutup mata anda
1. Klien menutup mata

Perintahkan kepada klien


untuk menulis kalimat dan
menyalin gambar (2 buah
segi tiga).
Total nilai 24
Kriteria hasil:
24-30: tidak ada gangguan kognitif
18-23: gangguan kognitif sedang
0-17: gangguan kognitif berat
Dari data hasil pengkajian MMSE dari Ny. S tidak memiliki
gangguan kognitif.

3. APGAR KELUARGA

No. Pertanyaan Jawaban


1. Saya puas bisa kembali pada keluarga Selalu
saya yang ada untuk membantu pada
waktu sesuatu menyusahkan saya
(adaptasi)
2. Saya puas dengan cara keluarga saya Selalu
membicarakan sesuatu dan
mengungkapkan masalah dengan saya
(hubungan)
3. Saya puas bahwa keluarga saya Selalu
menerima dan mendukung keinginan
saya untuk melakukan aktivitas
(pertumbuhan)
4. Saya puas dengan cara keluarga saya Selalu
mengekspresikan afek dan berespons
terhadap emosi saya, seperti marah, sedih
atau mencintai (afek)
5. Saya puas dengan cara teman saya dan Kadang-kadang
saya menyediakan waktu bersama-sama
Penilaian : Pertanyaan yang dijawab : selalu (2 point), kadang-kadang (1
point), hampir tidak pernah (0 point).
Hasil APGAR keluarga Ny. S yaitu 9 Point (tidak terdapat disfungsi
keluarga)

4. PENGKAJIAN ASPEK SPIRITUAL


a. Pengkajian data subjektif
Ny. S mengatakan dirinya beragama islam, mengikuti pengajian rutin
yang diadakan satu bulan sekali, dan melaksanakan sholat 5 waktu.
b. Pengkajian data objektif
Ny. S tidak tampak kesepian. Setiap mau makan dan minum Ny. S
selalu berdoa. Pada kunjungan kedua, Ny. S terlihat sedang
melaksanakan sholat ashar. Ny. S berespon sangat baik terhadap
mahasiswa.

Vous aimerez peut-être aussi