Vous êtes sur la page 1sur 2

Pembahasan percobaan 5

Pada percobaan kali ini kita melakukan analisis kuantitatif untuk menentukan kadar asam asetat dalam
asam cuka komersial, yang beredar di pasaran. Di mana pada percobaan ini digunakan asam cuka botol
cap sendok. Analisis yang dilakukan adalah analisis tirimetri karena kadar komposisi ditetapkan
berdasarkan volum pereaksi (konsentrasi diketahui). Penggunaan analisi tirimetri ini menggunakan
larutan NaOH 0,1 N sebagai larutan standarnya. Karena NaOH merupakan larutan standar sekunder,
maka sebelum digunakan terlebih dahulu larutan NaOH tersebut distandarisasi dengan larutan asam
oksalat yang merupakan suatu standar primer.

Berdasarkan hasil percobaan dapat diketahui bahwa telah terjadi reaksi asam basa antara asam oksalat
dan larutan standar NaOH 0,1 N dan asam asetat dengan larutan standar NaOH. Pada pembuatan
larutan standar asam oksalat indikator yang digunakan yaitu fenophtalein. Perubahan warna yang terjadi
pada proses penitrasian ini adalah berubah menjadi bening dengan warna asal mula adalah ungu.
Jangka pH pada saat terjadi perubahan warna adalah berkisar antara 8-10. Perubahan warna ini terjadi
karena telah tercapainya titik ekuivalen, yaitu titik di mana jumlah larutan standar NaOH dengan larutan
asam oksalat. Volume larutan asam oksalat yang diperlukan untuk titrasi sebanyak 4,9 mL.

Pada penentuan Konsentrasi asam asetat terjadi reaksi antara asam lemah (CH3COOH) dengan basa
kuat (NaOH). Sebelum dititrasi, asam asetat telah diencerkan terlebih dahulu. Karena asam asetat adalah
asam monoproptik, maka n asam asetat sebesar 1 ek/mol.

Reaksi yang terjadi pada saat penitrasian adalah :

CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O

Pada proses penitrasian antara asam asetat dengan larutan standar NaOH 0,1 M terjadi perubahan
warna dimana setelah ditetesi indikator fenophtalein sebanyak 2 tetes warna yang terjadi yaitu bening
menjadi berwarna ungu. Seperti halnya dengan titrasi di atas, perubahan warna ini terjadi pada pH
dengan kisaran 8-10. Penyebab perubahan warna ini karena telah terjadi pencapaian titik ekuivalen.
Volume NaOH yang diperlukan pada saat titrasi sebanyak 0,45 mL.

Pada penentuan konsentrasi NaOH didapat normalitas NaOH sebesar 0,098 N, sedangkan pada
penentuan konsentrasi asam asetat dalam asam cuka didapat normalitas asetat sebesar 4,41 x 10-3 N.
Setelah itu nilai ini digunakan untuk mencari konsentrasi asetat sebelum pengenceran maka didapat hasil
sebesar 5,5125 M. Konsentrasi asam asetat yang dinyatakan dalam persentase sebesar 33,075 %.

VII. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan percobaan ini adalah sebagai berikut :

1. Standarisasi larutan bertujuan untuk menetukan konsentrasi dari larutan standar.

2. Pada penentuan konsentrasi NaOH didapatkan normalitas NaOH sebesar 0,098 N, sedangkan pada
penentuan konsentrasi asam asetat dalam asam cuka didapat normalitas asetat sebesar 4,41 x 10-3 N.

3. Persentase asam asetat cap sendok sebesar 33,075 %.


4. Analisis kuantitatif memberikan informasi mengenai berapa banyak komposisi suatu komponen dalam
sampel.

Vous aimerez peut-être aussi