Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Fisiologi dari kata Yunani physis = 'alam' dan logos = 'cerita', adalah ilmu yang
mempelajari fungsi mekanik, fisik, dan biokimia dari makhluk hidup. Menurut
kamus besar bahasa Indonesia, mendefinisikan fisiologi sebagai cabang biologi
yang berkaitan dengan fungsi dan kegiatan kehidupan atau zat hidup (organ,
jaringan, atau sel) (http://id.wikipedia.org/wiki/Fisiologi).
Berdasarkan objek kajiannya dikenal fisiologi manusia, fisiologi tumbuhan,
dan fisiologi hewan, meskipun prinsip fisiologi bersifat universal, tidak
bergantung pada jenis organisme yang dipelajari. Sebagai contoh, apa yang
dipelajari pada fisiologi sel khamir dapat pula diterapkan sebagian atau
seluruhnya pada sel manusia (Sritomo, 1993).
Berdasarkan kedua definisi tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
fisiologi adalah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari tentang fungsi normal
dari suatu organisme mulai dari tingkat sel, jaringan, organ, sistem organ hingga
tingkat organisme itu sendiri. Adapun fungsi yang dipelajari adalah fungsi kerja
yang meliputi fungsi mekanik, fisik, dan biokimia dari makhluk hidup (Sritomo,
1993).
Bekerja adalah kegiatan untuk menghasilkan sesuatu barang atau jasa
yang bermanfaat dan digunakan bagi orang lain, yang mungkin segera terkesan
adalah aspek sosial dari bekerja dalam pengertian sempit yaitu karya
persembahan seseorang kepada orang lain. Namun jika diteliti lebih dalam
tersirat makna lain yaitu bahwa berkarya untuk orang lain seseorang akan
mendapatkan penghargaan atas hasil karyanya itu. Penghargaan dari orang lain
inilah yang antara lain dicari juga oleh seseorang dan penghargaan ini bukan
saja dalam bentuk materi tetapi juga dalam bentuk pengakuan, pujian,
penghormatan, dan lain-lain.
Sedangkan kerja mental merupakan kerja yang melibatkan proses berpikir dari
Kecepatan Denyut otak kita. Pekerjaan ini akan mengakibatkan
kelelahan mental bila kerja tersebut dalam
Jantung
kondisi yang lama, bukan diakibatkan oleh
1. Teka
aktivitas fisik secara langsung melainkan
nan
akibat kerja otak kita. Kecepatan denyut
Darah
jantung memiliki hubungan yang sangat erat
2. Aliran Darah dengan aktivitas faal lainnya.
Keterangan:
R = Waktu istirahat (menit).
T = Waktu total kerja.
K = Energi yang dikeluarkan dalam bekerja (kkal/menit).
S = Konstanta.
Untuk penentuan S diberikan pendekatan seperti ditunjukkan oleh tabel detak
jantung. Berikut ini adalah tabel penentuan S pada detak jantung
Tabel 2.1 Detak Jantung
Detak Konsumsi
Energy Expenditure
Tingkat Jantung Energi
Pekerjaan Kkal / Kkal / Detak / Liter /
menit 8jam menit menit
Undully Heavy >12.5 >6000 >175 >2.5
4800
Very Heavy 10.0 12.5 150 175 2.0 2.5
6000
3600
Heavy 7.5 10.0 125 150 1.5 2.0
4800
2400
Moderate 5.0 7.5 100 125 1.0 1.5
3600
1200
Light 2.5 5.0 60 100 0.5 1.0
2400
Very Light < 2.5 < 1200 < 60 < 0.5
Sumber: http://apk.lab.uii.ac.id/download/modul/regular/Fisiologi.pdf
Denyut jantung tentu sangat mempengaruhi hasil kerja, semakin
cepat recovery tentu akan menambah kinerja operator. Ada beberapa definisi
Muller tentang kerja denyut jantung (1962) adalah sebagai berikut:
1. Denyut jantung selama istirahat (resting pulse) adalah rata-rata denyut
jantung sebelum suatu pekerjaan dimulai.
2. Denyut jantung selama bekerja (working pulse) adalah rata-rata denyut
jantung selama seseorang bekerja.
4. Denyut jantung untuk kerja (work pulse) adalah selisih antara denyut jantung
selama bekerja dan selama istirahat.
5. Denyut jantung selama istirahat total (total recovery cost or recovery cost)
adalah jumlah aljabar denyut jantung saat suatu pekerjaan selesai dikerjakan
sampai dengan denyut berada pada kondisi istirahatnya.
6. Denyut total (total work pulse or cardiac cost) adalah jumlah denyut jantung
dari mulainya suatu pekerjaan sampai denyut berada pada kondisi istirahat
(resting level).
Sumber: http://apk.lab.uii.ac.id/download/modul/regular/Fisiologi.pdf
Fisiologi atau Ilmu Faal adalah salah satu dari cabang ilmu biologi yang
mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan. Istilah "fisiologi" berasal dari
bahasa Belanda, physiologie, yang dibentuk dari dua kata Yunani Kuno,
yaitu physis yang berarti "asal-usul" atau "hakikat" dan logia, yang berarti
"kajian". Istilah "faal" sendiri diambil dari bahasa Arab, berarti "pertanda",
"fungsi", "kerja". Sehingga fisiologi adalah ilmu yang menggunakan berbagai
metode untuk mempelajari biomolekul, sel, jaringan, organ, sistem organ,
dan organisme secara keseluruhan menjalankan fungsi fisik dan kimiawinya
untuk mendukung kehidupan.
Sedangkan Fisiologi Kerja merupakan suatu studi tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja dan kelelahan selama otot bekerja. Fisiologi Kerja adalah
ilmu yang mempelajari fungsi atau faal tubuh manusia pada saat bekerja dan
merupakan dasar berkembangnya ergonomi. Dengan diketahuinya fisiologi kerja
diharapkan mampu meringankan beban kerja seorang pekerja dan meningkatkan
produktivitas kerja.
Kerja Fisik
Kerja fisik atau physical work adalah kerja yang memerlukan energi fisik otot
manusia sebagai sumber tenaga atau power. Kerja fisik sering disebut sebagai
Manual Operation di mana performansi kerja sepenuhnya akan tergantung
pada manusia, baik yang berfungsi sebagai sumber tenaga (power) ataupun
pengendali kerja (control). Dalam hal kerja fisik ini, konsumsi energi (energy
consumption) merupakan faktor utama dan tolak ukur sebagai penentu berat
atau ringannya kerja fisik tersebut.
Aktivitas otot yang akan mengubah fungsi-fungsi faal dalah tubuh adalah
sebagai berikut.
Denyut jangtung.
Tekanan darah.
Keluaran atau output jantung (liter darah/menit).
Komposisi kimia dalam darah dan tubuh.
Temperatur tubuh.
Laju penguapan.
Ventilasi paru-paru (liter darah/menit).
Konsumsi oksigen (O2) oleh otot.
Kerja fisik akan mengeluarkan energi yang berhubungan erat dengan konsumsi
energi. Setiap kegiatan yang berlangsung pada diri manusia membutuhkan
energi. Untuk melakukan semua kegiatan manusia diperlukan supplay energi.
Energi terbentuk karena adanya proses metabolisme dalam otot, yaitu berupa
serangkaian proses kimia yang mengubah bahan makanan menjadi dua bentuk
energi. Kedua bentuk energi tersebut adalah energi mekanis dan energi panas.
Konsumsi energi pada waktu kerja biasanya ditentukan dengan cara tidak
langsung, yaitu dengan 2 cara sebagai berikut.
1. Pengukuran Kecepatan Denyut Jantung
Derajat beban kerja tidak hanya tergantung pada jumlah kalori yang dikonsumsi,
akan tetapi juga bergantung pada jumlah otot yang terlibat pada pembebanan
otot statis. Sejumlah konsumsi energi tertentu akan lebih berat jika hanya
ditunjang oleh sejumlah kecil otot relatif terhadap sejumlah besar otot. Penlitian
yang dilakukan oleh Astrand (1977) dan Christensen (1991) menemukan bahwa
pengeluaran energi dari tingkat denyut jantung dan menemukan adanya
hubungan langsung antara keduanya. Tingkat pulsa dan denyut jantung per
menit dapat digunakan untuk menghitung pengeluaran energi (Retno Megawati,
2003). Secara lebih luas dapat dikatakan bahwa kecepatan denyut jantung dan
pernapasan dipengaruhi oleh tekanan fisiologis, tekanan oleh lingkungan, atau
tekanan akibat kerja keras, di mana ketiga faktor tersebut memberikan pengaruh
yang sama besar. Pengukuran berdasarkan kriteria fisiologis ini bisa digunakan
apabila faktor-faktor yang berpengaruh tersebut dapat diabaikan atau situasi
kegiatan dalam keadaan normal.
Pengukuran denyut jantung dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain :
1. Merasakan denyut jantung yang ada pada arteri radial pada pergelangan
tangan.
2. Mendengarkan denyut jantung dengan stetoskop.
3. Menggunakan ECG (Electrocardiograph), yaitu mengukur signal elektrik
yang diukur dari otot jantung pada permukaan kulit dada.
Peningkatan denyut nadi mempunyai peran yang sangat penting didalam
peningkatan cardio output dari istirahat samapi kerja maksimum (Rodahl, 1989),
didefinikan sebagai Heart Rate Reserve (HR Reserve). HR Reserve tersebut
diekspresikan dalam presentase yang dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut.
Di mana denyut nadi maskimum adalah 220 dikurangi usia untuk laki-laki dan
200 dikurangi usia untuk wanita. Dari perhitungan %CVL tersebut, kemudian
akan dibandingkan dengan klasifikasi yang telah ditetapkan sebagai berikut.
Bentuk regresi hubungan energi dengan kecepatan denyut jantung secara umum
adalah regresi kuadratis dengan persamaan sebagai berikut.
Di mana,
Y : Energi (kilokalori/kkal per menit).
X : kecepatan denyut jantung (denyut per menit).
Di mana,
KE : Konsumsi energi untuk suatu kegiatan kerja tertentu (kkal / menit).
Et : Pengeluaran energi pada saat waku kerja tertentu (kkal / menit).
Ei : Pengeluaran energi pada saat waktu istirahat (kkal / menit).
Jika denyut jantung dipantau selama istirahat, maka waktu pemulihan untuk
beristirahat meningkat sejalan dengan beban kerja. Dalam keadaan yang
ekstrim, pekerja tidak mempunyai waktu istirahat yang cukup sehingga
mengalami kelelahan yang kronis. Formulasi untuk menentukan waktu istirahat
(Time Rest) sebagai kompensasi dari pekerjaan fisik adalah sebagai berikut.
Di mana,
TR = Waktu istirahat yang dibutuhkan (menit).
T = Total waktu kerja (menit).
S = Pengeluaran energi cadangan yang direkomendasikan (kkal / menit),
biasanya 4 atau 5 kkal / menit.
K= konsumsi energi selama pekerjaan berlangsung (kkal/mnt).
Sedangkan rumus untuk mengukur waktu kerja (Time Work) sendiri adalah
sebagai berikut.
Di mana,
TK = Waktu kerja (menit).
K= konsumsi energi selama pekerjaan berlangsung (kkal/mnt).
Kerja Mental
Kerja mental merupakan kerja yang melibatkan proses berpikir dari otak kita.
Pekerjaan ini mengakibatkan kelelahan mental bila intensitas kerja ini relatif
tinggi. Hal ini bukan diakibatkan oleh aktifitas fisik secara langsung, melainkan
akibat kerja otak kita.
Beban kerja mental merupakan perbedaan antara tuntutan kerja mental dengan
kemampuan mental yang dimiliki oleh pekerja yang bersangkutan.
Beban kerja yang timbul dari aktivitas mental di lingkungan kerja antara lain
disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut.
Keharusan untuk tetap dalam kondisi kewaspadaan tinggi dalam waktulama
Kebutuhan untuk mengambil keputusan yang melibatkan tanggung
jawabbesar
Menurunnya konsentrasi akibat aktivitas yang monoton
Kurangnya kontak dengan orang lain, terutama untuk tempat kerja yang
terisolasi dengan orang lain.
Beban kerja mental dapat diukur dengan pendekatan fisologis, karena
terkuantifikasi dengan dengan kriteria obyektif, maka disebut metode obyektif.
Kelelahan mental pada seorang pekerja terjadi akibat adanya reaksi fungsional
dari tubuh dan pusat kesadaran. Pendekatan yang bisa dilakukan antara lain
sebagai berikut.
Pengukuran variabilitas denyut jantung.
Pengukuran selang waktu kedipan mata (eye blink rate).
Flicker Test.
Pengukuran kadar asam saliva.
2. DEFINISI Konsumsi energi merupakan faktor utama dan tolok ukur yang
dipakai sebagai penentu besar/ringannya kerja fisik yang dilakukan