0 évaluation0% ont trouvé ce document utile (0 vote)
41 vues33 pages
Dokumen tersebut membahas tentang analisis kualitas dan sifat batubara, meliputi parameter kimia seperti kadar lengas, abu, zat terbang, karbon tetap, dan kandungan unsur C, H, N, S, O; sifat fisika seperti densitas dan porositas; sifat bakar seperti nilai kalor dan fusibilitas abu; serta klasifikasi batubara menurut beberapa standar.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis kualitas dan sifat batubara, meliputi parameter kimia seperti kadar lengas, abu, zat terbang, karbon tetap, dan kandungan unsur C, H, N, S, O; sifat fisika seperti densitas dan porositas; sifat bakar seperti nilai kalor dan fusibilitas abu; serta klasifikasi batubara menurut beberapa standar.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis kualitas dan sifat batubara, meliputi parameter kimia seperti kadar lengas, abu, zat terbang, karbon tetap, dan kandungan unsur C, H, N, S, O; sifat fisika seperti densitas dan porositas; sifat bakar seperti nilai kalor dan fusibilitas abu; serta klasifikasi batubara menurut beberapa standar.
UGM Pengertian Kualitas batubara: sifat kimia & fisika batubara yang dapat mempengaruhi potensi penggunaannya. Ditentukan oleh kandungan maseral dan mineral serta peringkat Diketahui dengan analisa kimia & fisika batubara Secara sederhana batubara terdiri dari batubara (material organik), air lengas (moisture) dan mineral Lengas (moisture) terdiri dari lengas eksternal/permukaan (surface moisture) dan lengas kimiawi/internal/senyawa (chemically bounded moisture). Geologi Batubara - Hendra Amijaya - UGM Basis Perhitungan/Pelaporan
(Ward, 1984)
Geologi Batubara - Hendra Amijaya -
UGM Basis Perhitungan/Pelaporan
(Thomas, 2002)
Geologi Batubara - Hendra Amijaya -
UGM Sifat kimia batubara
Geologi Batubara - Hendra Amijaya -
UGM Kadar Lengas (Moisture) Surface moisture Lengas bukan asli pada batubara Dapat dihilangkan dengan pengeringan temperatur rendah (~40oC) Lengas yang tersisa disebut air-dried moisture Total moisture Kadar lengas total pada batubara. Dapat dihilangkan dengan pengeringan agresif(~130oC selama 30 menit pada kondisi vakum/atmosfer nitrogen)
Geologi Batubara - Hendra Amijaya -
UGM Kadar Lengas (Moisture) Air-dried moisture Kadar lengas yang tersisa setelah dikeringkan udara. Dapat dihilangkan dengan pengeringan agresif As received/as delivered moisture Kadar lengas pada batubara pada saat diserahkan ke laboratorium. Total moisture + Air dried moisture
Geologi Batubara - Hendra Amijaya -
UGM Kandungan Abu (Ash Content) Residu inorganik setelah batubara dibakar (ashing) Dipanaskan secara bertahap 30 menit pada maks. 500oC kemudian 30-60 menit pada maks. 815oC (DIN) Dipanaskan 1 jam pada 500 oC dan 2 jam pada 750oC (ASTM)
Geologi Batubara - Hendra Amijaya -
UGM Kandungan Zat Terbang (Volatile Matter) Komponen batubara (kecuali air lengas) yang terlepas pada temperatur tinggi pada kondisi tanpa udara. Berasal dari fraksi organik dan juga sedikit dari mineral. Batubara ditempatkan pada wadah tertutup, dipanaskan pada 950oC selama 7 menit.
Geologi Batubara - Hendra Amijaya -
UGM Kandungan karbon tertambat (Fixed carbon)
Kandungan (karbon) pada material residu
yang tertinggal setelah pelepasan zat terbang. FC ad = 100% - moisture ash volatile matter FC dmmf = 100% - volatile matter
Geologi Batubara - Hendra Amijaya -
UGM Gray King Assay
Untuk mengetahui perilaku batubara saat proses
karbonasi (dipanaskan tanpa oksigen) Batubara dipanaskan sd 600oC (atau 900oC) dalam sebuah wadah (retort) silica. Kemudian diamati temperaturnya pada saat : - muncul uap hidrokarbon cair (minyak) - muncul gas - keluarnya air secara signifikan
Geologi Batubara - Hendra Amijaya -
UGM Analisa Ultimat Penentuan kandungan C, H,N, S, O. C&H Melalui proses combustion (batubara dibakar pada pada 850 - 900oC bersama oksigen) terjadi gasifikasi Gas dilewatkan katalis CuO yang dipanaskan untuk mengabsorpsi CO2 dan H2O, C & H dihitung berdasarkan perbedaan berat absorbent N Batubara dicampur asam sulfur dan potassium sulfat untuk mendapatkan garam amonium, kemudian didistilasi Bisa juga dengan cara combustion untuk mendapatkan N2
Geologi Batubara - Hendra Amijaya -
UGM Analisa Ultimat S Dalam bentuk S organik, S inorganik (piritik), inorganik sulfat (-SO4) Untuk mengetahui total S adalah melalui proses combustion untuk mendapatkan sulfat yang kemudian dihitung dengan cara gravimetrik atau volumetric Cara sederhana mengetahui total S dikenal dengan Eschka Method. Batubara dicampur MgO dan Na2CO3, kemudian dipanaskan untukMgSO4 dan Na2SO4 yang kemudian diekstraksi dan dihitung secara gravimetric. S piritik diperoleh dari perhitungan jumlah FeS2 yang dilarutkan dengan HCl dan NaCl. Inorganik sulfat diperoleh dengan melarutkannya dengan air bromida kemudian dipresipitasikan dengan BaCl2 sehingga menghasilkan BaSO4 yang kemudian diekstraksi dan dihitung secara gravimetric.
Geologi Batubara - Hendra Amijaya -
UGM Analisa Ultimat O Hasil pengurangan unsur yang lain: %O = 100 (%C + %H + %N + %Sorg)
Geologi Batubara - Hendra Amijaya -
UGM Sifat Bakar (Thermal/Combustion) Nilai kalor (calorific value/heating value/heat content) Jumlah panas per unit massa batubara saat dibakar Gross CV: pengukuran dengan kandungan air tetap dalam bentuk cair Net CV: pengukuran saat kandungan air telah menguap MJ/kg Net CV = Gross CV 0.212H 0.024M Kcal/kg Net CV = Gross CV 50.7H 5.83M Btu/lb Net CV = Gross CV 91.2H 10.5M H = Hydrogen %, M = Moisture % Diukur dengan kalorimeter
Geologi Batubara - Hendra Amijaya -
UGM Sifat Bakar (Thermal/Combustion) Kapasitas panas (Heat capacity) Panas yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur sebesar 1o untuk 1 unit massa (cal/gr. oC) Dapat ditulis berupa rasionya dengan kapasitas panas air pada 15oC
(Speight, 2005)
Geologi Batubara - Hendra Amijaya -
UGM Sifat Bakar (Thermal/Combustion) Ash fusibility (Ash fusion temperature) Reaksi abu terhadap panas tinggi Abu yang dicetak dipanaskan 1000-1600oC, ditentukan berapa temperatur untuk terjadi perubahan bentuk
IT = Initial deformation temp.
ST = Softening (sphere) temp. HT = Hemisphere temp. FT = Fluid temp.
Geologi Batubara - Hendra Amijaya -
UGM Sifat Bakar Caking Test Free swelling Index Pengukuran penambahan volume batubara saat dipanaskan pada kondisi tanpa udara Dipanaskan pada 800oC (1 menit)
Geologi Batubara - Hendra Amijaya -
UGM Sifat Bakar Caking Test Dilatometer test Untuk mengetahui swelling property dari batubara. Yang umum digunakan adalah Audibert-Arnu test. Bubuk batubara dicetak seperti pensil kemudian dimasukkan dalam tabung dengan ukuran yang sama dan dipanaskan. Secara periodic diukur pertambahan panjang ukurannya.
Geologi Batubara - Hendra Amijaya -
UGM Sifat Bakar Caking Test Agglomerating Index Karakteristik residu batubara saat penentuan volatile matter. Apakah residu tsb menggumpal atau tidak. Kadang juga ditentukan dengan Roga test. Dimana campuran batubara yang ditest dengan antrasit standart dipanaskan (karbonisasi), hasilnya kemudian dites abrasi.
Geologi Batubara - Hendra Amijaya -
UGM (Speight, 2005)
Geologi Batubara - Hendra Amijaya -
UGM Sifat Fisik Density Porosity
(Speight, 2005)
(Speight, 2005)
Geologi Batubara - Hendra Amijaya -
UGM Sifat Fisik (Mekanik) Strength Grindability (Hardgrove Grindability Index)
Geologi Batubara - Hendra Amijaya -
UGM Karakteristik Batubara Berbagai Peringkat
(Speight, 2005)
Geologi Batubara - Hendra Amijaya -
UGM Kandungan Mineral Amerika: Rumus Parr MM = 1.08A + 0.55S Rumus Parr (modifikasi) MM = 1.13A + 0.47Spyr+Cl Inggris: Rumus BCURA MM = 1.10A + 0.53S + 0.74CO2 0.36 Rumus KMC MM = 1.13A + 0.5Spyr + 0.8CO2 2.8Ash + 2.8SSulph + 0.3Cl Australia: Rumus SSA MM = 1.10A Geologi Batubara - Hendra Amijaya - UGM Klasifikasi Batubara ASTM
Geologi Batubara - Hendra Amijaya -
UGM Klasifikasi Batubara Internasional Klasifikasi Batubara Seyler
Geologi Batubara - Hendra Amijaya -
UGM Klasifikasi Batubara Seyler
(Thomas, 2002)
Geologi Batubara - Hendra Amijaya -
UGM Klasifikasi British Coal
(Thomas, 2002)
Geologi Batubara - Hendra Amijaya -
UGM Klasifikasi Batubara UNECE
(Thomas, 2002)
Geologi Batubara - Hendra Amijaya -
UGM Klasifikasi Batubara Australia Perbandingan Klasifikasi