Vous êtes sur la page 1sur 11

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

PEMBATASAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT


SERTA PENGATURAN NUTRISI BAGI PENDERITA GAGAL GINJAL
PADA MAHASISWA PSIK SEMESTER 7 STIKES INDRAMAYU

SAP
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Pendidikan Dalam Keperawatan

Di Susun Oleh :
Alvian Pristy Windiramadhan
R.10.01.003

YAYASAN INDRA HUSADA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
2013
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

1. Pokok Bahasan : Gangguan Sistem Perkemihan


2. Sub Pokok Bahsan : Pembatasan cairan tubuh
3. Tempat : Ruang Kelas C PSIK STIKes Indramayu
4. Sasaran : Mahasiswa PSIK Semester 7 STIKes
Indramayu
5. Waktu Pertemuan :
Hari / Tanggal : Rabu 23 Oktober 2013
Pukul : 10.00 - 10.30 WIB
6. Media : Power point, Infocus
7. Metode : Ceramah, Tanya jawab, Diskusi
8. Tujuan :
a. Tujuan Instruksional Umum :
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran Mahasiswa PSIK Semester
7 STIKes Indramayu mengerti dan memahami tentang keseimbangan
cairan tubuh
b. Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan Mahasiswa PSIK Semester
7 STIKes Indramayu dapat:
1. Menyebutkan tentang pengertian komposisi dan pembatasan
cairan tubuh dengan benar
2. Menyebutkan tentang terapi cairan parenteral dengan benar
3. Menyebutkan tentang prinsip diet penderita GGK dengan benar
4. Menyebutkan makanan-makanan yang sebaiknya dibatasi bagi
penderita GGK
5. Menyebutkan dengan benar tentang hal yang harus diperhatikan
dalam pola makan penderita GGK
KEGIATAN PENYULUHAN

Tahap
Kegiatan Pemateri Kegiatan Mahasiswa Media
Kegiatan
Pembukaan Membuka kegiatan Menjawab salam Ceramah
(5 menit) dengan Mendengarkan
mengucapkan salam keterangan penyaji
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan
dan manfaat dari
penyuluhan
Menyebutkan materi
yang akan
disampaikan
Menggali
pengetahuan klien
tentang materi yang
akan disampaikan
(reinforcement)
dengan cara
mengajukan
pertanyaan
Penyajian Menyebutkan Memperhatikan dan Ceramah
( 15 menit ) tentang komposisi mendengarkan Tanya jawab,
dan pembatasan keterangan penyaji Powerpoint,
cairan tubuh. infocus
Menyebutkan Memberi pertanyaan
tentang terapi cairan tentang hal-hal yang
parenteral. belum dimengerti
Menyebutkan yang bergubungan
tentang diet penderita dengan materi yang
GGK disampaikan
Menyebutkan
tentang hal-hal yang
harus diperhatkan
untuk diet penderita
GGK
Penutup Menanyakan pada Mendengarkan dan Tanya jawab,
( 10 menit ) klien tentang materi bertanya serta menjawab powerpoint
yang telah pertanyaan
disampaikan dan
berikan rewards
kepada klien yang
telah menjawab
pertanyaan
Memberi kesimpulan
Membagikan leaflet
Mengucapkan
terimakasih atas
peran serta klien
Mengucapkan salam
Penutup
PEMBATASAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
SERTA PENGATURAN NUTRISI BAGI PENDERITA GAGAL GINJAL

A. Komposisi dan Pembatasan Cairan Tubuh


Air adalah komponen pembentuk tubuh yang paling banyak jumlahnya. Pada
orangdewasa kurang lebih 60 % dari berat badan adalah air (air dan
elektrolit), 2/3 bagian berada di intrasel, dan 1/3 bagian berada di ekstrasel.
60 % berat badan tubuh adalah :
a. Cairan intrasel (CIS) 40 % dari berat badan
b. Cairan ekstrasel (CES) 20 % dari berat badan yang terdiri dari cairan
intravaskuler (plasma) 5 % dari berat badan, dan cairan interstisil 15 %
dari berat badan.
Elektrolit utama
a. Dari CES : Natrium (N = 135 - 147 mEq/liter), Klorida (N = 100 - 106
mEq/liter)
b. Dari CIS : Kalium (N = 3,5 - 5,5 mEq/liter), Phospat (N = 3 - 4,5
mg/liter)
Pembatasan asupan cairan sampai 1 liter perhari sangat penting karena
meminimalkna risiko kelebihan cairan antar sesi hemodialisa. IDWG yang
dapat ditoleransi oleh tubuh adalah 1,0-1,5 Kg atau 3 % dari berat kering.
Berat kering adalah berat tubuh tanpa adanya kelebihan cairan yang
menumpuk diantara dua terapi hemodialisa. Berat kering ini dapat disamakan
dengan berat badan orang dengan ginjal sehat setelah buang air kecil. Berat
kering adalah berat terendah yang dapat ditoleransi
oleh pasien sesaat setelah terapi dialysis tanpa menyebabkan timbulnya gejala
turunnya tekanan darah, kram atau gejala lainnya yang merupakan indikasi
terlalu banyak cairan dibuang.

B. Terapi cairan parenteral


Kebutuhan cairan
a. Masukan + haluaran orang dewasa per 24 jam
Masukan Haluaran
Cairan oral: 1100-1400 mL Urin: 1200-1500 mL
Air dalam makanan: 800-1000 mL Feses: 100-200 mL
Air hasil metabolisme: 300 mL Paru: 400 mL
Kulit: 500-600 mL
Total: 2200-2700 mL Total: 2200-2700 mL

b. Menghitung kebutuhan cairan/hari


Metode 1:
10 kg pertama : kalikan dengan 100 mL cairan
10 kg berikutnya : kalikan dengan 50 mL cairan
Setiap tambahan/ kg : kalikan 15 mL cairan

Metode 2:
Dewasa normal :30-35 mL/kg BB
Dewasa berusia 55-75 tahun : 30 mL/kg BB
Dewasa berusia > 75 tahun : 25 mL/kg BB

C. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit :


1 Dehidrasi (isotonic, hipernonik, hipotonik)
2 Edema
2 Intoksikasi air
3 Stage syock hipovolemik

D. Prinsip diet penderita gagal ginjal kronis


1. Diet lunak atau biasa
2. Sebagai sumber karbohidrat: gula pasir, selai, sirup, dan permen.
3. Cukup energi dan rendah protein
4. Sebagai sumber protein, diutamakan protein hewani, misalnya: susu, sapi,
daging, dan ikan. Banyaknya sesuai dengan kegagalan fungsi ginjal
penderita.
5. Sebagai sumber lemak, diutamakan lemak tidak jenuh, dengan kebutuhan
sekitar 25 persen dari total energi yang diperlukan.
6. Untuk kebutuhan air, dianjurkan sesuai dengan jumlah urine 24 jam;
sekitar 500 mililiter melalui minuman dan makanan.
7. Untuk kebutuhan kalium dan natrium dengan keadaan penderita.
8. Untuk kebutuhan kalori, sekitar 35 Kkal/Kg berat badan/hari.
9. Membatasi asupan garam dapur jika ada hipertensi(darah tinggi) atau
edema (bengkak).
10. Dianjurkan juga mengonsumsi agar-agar karena selain mengandung
sumber energi juga mengandung serat yang larut.
E. Makanan yang sebaiknya dibatasi
a. Sumber karbohidrat seperti: nasi, jagung, kentang, makaroni, pasta,
hevermout, ubi.
b. Protein hewani, seperti: daging kambing, ayam, ikan, hati, keju, udang,
telur.
c. Sayuran dan buah-buahan tinggi kalium, seperti: apel, alpukat, jeruk,
pisang, pepaya dan daun pepaya, seledri, kembang kol, peterseli, buncis

F. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pola makan penderita


Gagal Ginjal:
a. Cairan
Pembatasan asupan cairan perlu dilakukan seiring dengan menurunnya
kemampuan ginjal. Karena jika pasien penyakit ginjal kronik
mengkonsumsi terlalu banyak cairan, maka cairan yang ada akan
menumpuk didalam tubuh sehingga dapat menyebabkan edema
(pembengkakan). Oleh sebab itu agar tidak terjadi penumpukan cairan
maka jumlah cairan yang boleh dikonsumsi dalam satu hari yaitu sebanyak
: 500 cc + jumlah urin dalam satu hari.
Perlu diingat juga bahwa makanan yang berkuah seperti sup,ice cream,
susu, sirup, yoghurt juga dihitung sebagai cairan.
Penderita gagal ginjal telah berkurang fungsi pengolahan cairannya,
sehingga jumlah cairan harus dibatasi. Cairan yang masuk ke dalam tubuh
harus sama dengan cairan yang dikeluarkan dari tubuh. Seringkali
penderita gagal ginjal memerlukan tambahan diuretic untuk mengeluarkan
kelebihan cairan dari dalam tubuh.
Pantangan besar:
- Air kelapa
- Minuman Isotonik
Dengan perhatian khusus:
- Kopi, Susu, Teh, lemon tea
b. Natrium
Di dalam tubuh, natrium dibutuhkan tubuh bekerjasama dengan kalium
untuk mengatur tekanan darah. Terlalu banyak mengkonsumsi makanan
yang mengandung tinggi natrium menyebabkan kita menjadi banyak
minum, padahal asupan cairan pada pasien penyakit ginjal kronik perlu
dibatasi. Asupan garam yang dianjurkan sebelum dialysis antara 2,5 5 gr
garam/hari. .
Pantangan besar:
Makanan dan minuman kaleng (Na Benzoat)
Manisan dan asinan
Keripik
MSG/ Vetsin/ Moto (Mono Natrium Glukamat)
Ikan asin dan daging asap
Perhatian khusus:
Garam (makanan tidak boleh terlalu asin)
c. Kalium
Kadar kalium darah harus dipertahankan dalam batas normal. Pada
beberapa pasien , kadar kalium darah meningkat disebabkan karena asupan
kalium dari makanan yang berlebih atau karena obat-obatan yang
diberikan.Pembatasan asupan kalium dianjurkan bila kadar kalium dalam
darah > 5,5 meq. Asupan kalium yang dianjurkan adalah 40
mg/kgBB/hari.
Pantangan:
- Pisang,mangga
- Tomat, bayam
- Umbi-Umbian
Dengan perhatian khusus:
- Sayuran rebus, Timun, Jamu
- Kacang dan produk olahannya
Relatif aman:
- Pare, Lobak, Bawang merah, Bawang putih
- Selada, Seledri, Tauge
- Pepaya, Apel dan Pir
d. Phospate
Pada penderita gagal ginjal akan terjadi penumpukan phosphate dalam
darah. Dokter akan memberi pengikat phosphate untuk mengurangi
penumpukan phosphate. Diet phosphate sangat berbeda-beda untuk
masing-masing individu. Dan diet phosphate tidak boleh terlalu ketat
karena dapat menyebabkan kekurangan protein. Dalam hal diet phosphate
ini anda harus berkonsultasi dengan dokter anda. Namun secara umum diet
phosphate ini adalah:
Dengan perhatian khusus:
Susu (maksimal 150 ml/ hari)
Jeroan, hari, ginjal
Kerang, ikan kering, dan ikan asin
Coklat dan kacang
Relatif aman:
Ikan segar
Daging tanpa lemak
e. Saran-saran umum dalam diet penderita Gagal Ginjal
- Hindari makanan dengan rasa yang kuat (pedas, dan asin)
- Kurangi Gula
- Makan makanan segar non awetan
- Waspadai penurunan berat badan
f. Cara pengontrolan rasa haus pada penderita Gagal Ginjal
Cara mengontrol rasa haus dalam menjalani pengurangan asupan cairan
antara lain dengan mengurangi makanan asin yang dapat merangsang rasa
haus, minum air secara perlahan dengan gelas berukuran kecil, bekukan
minuman dalam bentuk es batu berukuran kecil dan kunyah secara
perlahan
DAFTAR PUSTAKA

Bote, 2009. Keseimbangan cairan tubuh. http://botefilia.com/index.php/


archives/2009/01/11/. Diakses tanggal 28 Mei 2013.
Hanifa Wikyasastro (1997), Faal Tubuh. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo, Jakarta.
Mansjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media
Aesculapius
Moore, Lisa MD, 2005. Keseimbangan cairan tubuh. www.e-medicine.com.
Diakses tanggal 28 Mei 2013.
Sarwono Prawirohardjo, 1994. Faal. Jakarta, Yayasan Bina Pustaka.

Vous aimerez peut-être aussi