Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pencegahan osteoporosis melibatkan perubahan kebiasaan dari sejak masih kecil sampai
remaja dan dewasa muda. Perubahan ini akan membantu dalam menurunkan resiko
terjadinya osteoporosis di masa tuanya.
Kebutuhan kalsium:
Kebutuhan kalsium yang ada disesuaikan dengan usia.
Usia 1-3 tahun perlu 500 mg/per hari.
Usia 4-8 memerlukan 800 mg/per hari
Usia 9-18 perlu 1.300 mg/per hari.
Usia 19-50 butuh 1.000 mg/per hari.
Usia >50 tahun butuh sekitar 1.200 mg/per hari.
Syarat Diet
1. Meningkatkan asupan kalsium. Kalsium merupakan mineral utama yang diperlukan
pada waktu pembentukan tulang, dan diperlukan asupan yang cukup untuk
memaksimalkan kepadatan tulang.
2. Meningkatkan asupan vitamin D dari makanan
3. Jika terdapat intoleransi laktosa, pertimbangkan pemberian suplemen laktase
4. Jika diet tetap tidak memadai kendati sudah diberikan penyuluhan pada pasien,
berikan suplemen untuk memenuhi kebutuhan 1200-1500 kalsium per hari dan 400 IU
vitamin D per hari bagi wanita
5. Tingkatkan olahraga seperti renang, jalan, senam, aerobik, dayung, dll.
6. Jelaskan kepada pasien mengenai manfaat perubahan diet yang postif secara dini
dalam kehidupannya
7. Anjurkan untuk mengurangi kebiasaan minum kopi dan makan protein yang
berlebihan; kebiasaan ini dapat meningkatkan kehilangan kalsium dalam urine.
Bahan makanan sumber kalsium: susu dan produknya, bayam, ikan salmon, tahu,
kacang almond, brokoli, turkey, jeruk, kailan, roti, pisang, daging sapi. Zat gizi lain yang
diperlukan untuk membantu meningkatkan kadar kalsium di darah adalah vitamin D.
Vitamin D mempunyai peran dalam meningkatkan penyerapan kalsium di usus dan juga
penyerapan kembali kalsium di ginjal. Selain itu diperlukan fosfor.
Fosfor merupakan mineral yang diperlukan juga dalam pembentukkan tulang, diperlukan
asupan yang cukup dari fosfor untuk memaksimalkan massa tulang. Akan tetapi
konsumsi fosfor terlalu tinggi, misalnya fosfor yang terdapat pada soft drink, dapat
meningkatkan pengeluaran kalsium melalui urine.
Demikian juga dengan konsumsi protein hewani yang terlalu tinggi, akan meningkatkan
pengeluaran kalsium melalui urine. Akan tetapi hubungan antara asupan protein dengan
resiko terjadinya osteoporosis masih belum jelas.
Protein tetap diperlukan karena protein merupakan komponen penting dari tulang,
protein juga diperlukan untuk menjaga produksi hormon dan faktor pertumbuhan yang
diperlukan dalam pembentukkan tulang. Kekurangan protein akan meningkatkan resiko
terjadinya patah tulang karena osteoporosis. Protein dari hewani kaya akan sulfur yang
memberikan suasana asam di tubuh, untuk menetralisirnya dikeluarkan kalsium dari
tulang. Akan tetapi bila asupan kita juga mengandung sayur, buah-buahan dan juga
protein nabati, makanan tersebut akan memberikan suasana basa sehingga tubuh tidak
perlu mengambil kalsium dari tulang untuk menetralisirnya.
Berdasarkan penelitian, asupan yang mengandung kalium, magnesium, buah, sayur, dan
protein nabati berhubungan dengan Body Mass Density yang tinggi. Akan tetapi hati-hati
dengan asupan garam yang tinggi, karena akan meningkatkan pengeluaran kalsium
melalui ginjal. Untuk itu sebaiknya makanan yang kita konsumsi tidak mengandung
tinggi garam. Selain garam, kafein juga mempunyai efek negatif terhadap kalsium.
Hubungan negatif antara kafein dengan kehilangan massa tulang terjadi pada wanita
yang sudah menopause dengan asupan kalsium di bawah 800 mg/hari dan kopi yang
dikonsumsi lebih dari 2 cangkir. Kafein mempunyai efek meningkatkan pengeluaran
kalsium melalui urine dan menghambat pernyerapan kalsium di usus.
Sebagai kesimpulan, nutrisi merupakan salah satu hal yang penting untuk diperhatikan,
untuk membantu menurunkan resiko terjadinya osteoporosis. Nutrisi yang dikonsumsi
sebaiknya mengandung cukup berbagai zat gizi yang dibutuhkan, baik sumber kalsium,
protein, vitamin D, kalium, magnesium, fosfor. Makanan yang dikonsumsi sebaiknya
mengandung cukup sumber protein baik hewani maupun nabati, sayur dan buah.
Sebaiknya kita membatasi asupan alkohol, soft drink, makanan yang terlalu asin dan
kafein.
Disarankan untuk tetap mengkonsumsi makanan dengan kandungan gizi yang lengkap,
cukup asupan protein juga mengkonsumsi makanan yang berasal dari nabati.
Menu Osteoporosis
Menu 1900 kalori
Protein : 76,21 gr Lemak : 31,3 gr
Karbohidrat : 446,79 gr
Snack Nagasari
Tepung beras 50 gr 8 sdm
Pisang Ambon 40 gr 1 bh
Santan 5 gr 1 sdm
Gula Pasir 20 gr 2 sdm
13.00 Nasi
Nasi 100 gr gls
Daging bumbu cincang Daging sapi 35 gr 1 ptg
Sayur asam
Daun melinjo 15 gr 1 sdm
Terong 25 gr gls
Kacang panjang 25 gr gls
Jagung pipil kng 10 gr 1 sdm
21.00
Nasi
Ikan Bakar
Jus Pepaya Nasi 100 gr gls
Gabus 50 gr 1 ptg
Kecap 2,5 gr 2,5 sdm
Pepaya 100 gr 1 ptg
Gula Pair 10 gr 1 sdm
Snack Buah Pisang Ambon 100 gr 1 bh
Untuk 2 porsi
Nilai Gizi
Energi : 121 kkal Protein : 11.5 gr
Lemak : 6 gr Karbohidrat : 6.455 gr
Nutrisi Osteoporosis
Osteoporosis
Dini
http://dini-nutrisi.blogspot.co.id/2010/10/nutrisi-osteoporosis_28.html