Aquascape adalah seni dan kerajinan mengatur serta
meletakkan komponen-komponen seperti tanaman air, batu-batuan , kayu apung didalam aquarium secara estetis yang memberi nuansa alami dan indah serta memberikan efek seakan-akan kita berkebun didalam air. Dewasa ini seni aquascape semakin banyak diminati oleh banyak pecinta alam bawah laut. Dari survey yang dilakukan rata- rata ternyata banyak berawal dari kegemaran memelihara ikan hias, hal ini menjadi pengaruh besar dari pemilik ikan hias untuk membuat akuariumnya jauh lebih indah dan terkesan hidup. Membuat aquascape sebenarnya dilakukan sesuai dengan selera dan keinginan dari masing-masing aquascapist. Tidak ada batasan, dalam seni menghias akuarium kita bebas berkreasi dengan tujuan agar akuarium terkesan menakjubkan jika dipandang mata. Namun kali ini agar aquascapiist lebih paham akan dekorasi akuarium sebagai panduannya akan saya sampaikan macam- macam jenis teknik aquascape yang digunakan.
Berikut adalah macam-macam jenis teknik aquascape yang
digunakan pada umumnya : 1. Nature style Nature style sentuhan alami yang dibawakan dalam seni aquascape dipopulerkan oleh Takashi amano pada tahun 1980-an. Konsep utama nature style ini didasarkan dari konsep kebun wabi sabi di jepang. Dalam menciptakan struktur dan point focus dari nature style kita bisa menggunakan beberapa contoh seperti penggunaan driftwood dan rocks. Hardscape yang umum disebut aquascaper dalam menyusun berbagai ukuran dan jenis dari driftwood dan rock. Untuk menciptakaan keseimbangan hidup di dalam Nature style perlu adanya schooling fish. Umum nya nature style aquarium hanya berisi 3-5 jenis tanaman. Masalah pada minggu-minggu awal timbul pada algea, berbeda jika penanaman awal sangat padat. Solusi untuk membasmi algea adalah dengan algea eater seperti amano shrimp atau ottocinclus. Tutorial dan cara lengkap Natural style
2. El Natural Style
El Natural Style Konsep ini lebih mengacu pada ekosistem asli
atau tempat tinggal dari penghuninya. Didalam buku Ecology of the planted aquarium yang dipopulerkan oleh diana walsted menyinggung mengenai el natural style.
Kelebihan teknik ini adalah kita dapat menciptakan aquarium
tumbuhan yang mudah, murah tanpa mengorbankan banyak uang dan waktu. Teknik ini pada umumnya menggunakan tanah (potting soil) dan gravel sebagai pengganti substrate, tanaman dan ikan. Prinsip kerja konsep ini yaitu tanaman digunakan sebagai filter biologis untuk membersihkan air. Karena tidak ada filter yang digunakan maka powerhead dibutuhkan untuk menciptakan arus diaquarium. Kotoran ikan memproduksi nutrisi untuk tanaman tumbuh, jadi tidak perlu lagi adanya fertilasi dan CO2 tambahan. Pencahaayaan untuk el natural pada umumnya cukup rendah, lampu PL dengan 1-2 watt per gallon (0.4-0.6 watt/liter) atau penggunaan cahaya matahari langsung juga cukup umum. Sedangkan kelemahan teknik ini adalah keterbatasan jenis tanaman dan ikan yang bisa kita pelihara. Pada umumnya tanaman jenis stem di aquarium membutuhkan cahaya medium to high lightning dan membutuhkan level CO2 dan nutrisi yang cukup tinggi. Tutorial dan cara lengkap El Natural style
3. Iwagumi Style
Iwagumi style konsep ini didasarkan pada kekuatan formasi dari
batu-batuan. Dipopulerkan oleh Takashi amano tahun 1980an. Ada 4 jenis style dari iwagumi style yaitu Oyaishi, fukuishi, soeishi dan suteishi. Teknik ini menciptakan suasana yang terkesan real rock bottom. Dimana kesan kuat dan kokoh yang ditampilkan oleh teknik iwagumi style ini. Tutorial dan cara lengkap Iwagumi style 4. Dutch style Dutch style konsep ini dipopulerkan oleh bangsa Belanda sejak tahun 1930 an. Dimana memiliki ciri khas yaitu tanaman yang digunakan antara 10-12 spesies.
Formasi tanamannya cenderung bergerombol. Warna antara
tanaman disusun sedemikian rupa sehingga terlihat kesan serasi dengan tanaman sekitarnya. Latar belakang di balik Dutch Style aquascape yaitu mengunakan banyak jenis tanaman, terutama tanaman stem tidak lebih dari 10-12 jenis untuk membentuk susunan yang padat. Pengunaan tanaman stem di Dutch style adalah paling dominan dengan mengelompokan dan menanam dari belakang ke depan. Ketika menciptakan Dutch style harus diperhatikan dalam pemilihan jenis tanaman dengan ukuran berebeda, warna daun dan texture. Tutorial dan cara lengkap Dutch style
5. Collectoritis Style
Collectoritis Style konsep ini merupakan yang paling umum
digunakan untuk pemula aquascape. Konsep ini mengusung kebebasan dari aquascaper dalam menyusun tanaman air.
Penganut tipe collectoritis ini yang menjadi trend hobby
aquascaper zaman modern ini. Aliran ini mengusung konsep yang simple dan mudah dipraktekan tanpa membutuhkan jam terbang yang tinggi dalam membuatnya. Prinsip utama konsep style ini adalah memperbanyak jumlah tanaman yang ditumbuhkan. Biasanya dalam satu aquarium terdapat kisaran 15 atau lebih jenis species. Meskipun memiliki banyak variasi konsep ini harus dibedakan dengan aliran dutch style. Dutch style mengunakan jenis stem yang di atur rapi dalam gerombolan. Berbeda dengan collectoritis , tipe ini memiliki aneka jenis tanaman dari stem, ferns, anubis moss, crypt dan bebas dalam mengatur peletakkannya. Tutorial dan cara lengkap collectoritis style