Vous êtes sur la page 1sur 3

Acerophagus papayae

Ormyrus orientalis

ima

Gambar 1. Cecopet (Chelisoches morio)

Siklus Hidup / Perkembang Biakan Semut Rang Rang

Semut rang rang adalah salah satu jenis serangga yang berkembang biak dengan cara
bermetamorfose sempurna. Yaitu dengan siklus dari telur - larva - pupa - imago - adult atau
dewasa. Siklus perkembang biakan semut tersebut terjadi dalam kurun waktu 15 - 20 hari.

Sebelum berkembang biak semut biasanya menyiapkan sarang dengan menyatukan beberapa
daun untuk di jadikan sarang, sebagai tempat perlindungan. Sarang di buat pada pohon yang
tinggi dengan maksud untuk menghindari gangguan dan mencari daun pucuk yang lebih
lentur dan dapat bertahan lama, tidak segera rontok.

Semut rangrang (Oecophylla) termasuk serangga dalam ordo Hymenoptera, family


Formicidae. Terdapat dua spesies semut rangrang yaitu O. smaragdina yang tersebar di India,
Asia Tenggara sampai Australia dan O. longinoda yang tersebar di benua Afrika (Holldobler
& Wilson, 1990 dalam Harlan, 2006). Oecophylla dicirikan dengan ukuran tubuh yang besar
memanjang, berwarna cokelat kemerahan atau hijau, dan tidak memiliki sengat. Semut ini
merupakan serangga sosial, hidup dalam suatu masyarakat yang disebut koloni. Koloni
Oecophylla terdiri atas kasta reproduktif dan nonreproduktif. Ratu dan jantan merupakan
anggota kasta reproduktif. Ratu berukuran 15-16 mm dan jantan berukuran 8-10 mm,
keduanya memiliki sayap. Pekerja merupakan betina kasta nonreproduktif, tidak bersayap
dan berukuran 5 mm (Kalshoven, 1981; Borror et al., 1982 dalam Harlan, 2006). Semut ini
bersifat predator dan agresif,karena sifatnya ini Oecophylla sering digunakansebagai agens
pengendali hayati.

Sebagai serangga sosial, Oecophylla memiliki aktivitas harian, antara lainmeliputi perilaku
menelisik (grooming),trofalaksis, pencarian makan, danpemindahan koloni. Aktivitas
pencarian makanberhubungan dengan daerah teritori.Teritori dapat bersifat absolut dan
spatiotemporal. Teritori absolut yaitu daerahyang dipertahankan dari penyusup
sepanjangwaktu. Oecophylla, Formica rufa, Iridiomyrmex purpureus merupakan
semutdengan teritori absolut (Holldobler & Wilson, 1990 dalam Harlan, 2006).Teritori
spatiotemporal yaitu daerah tertentuyang hanya dipertahankan dari penyusuppada waktu
tertentu. Prenolepis imparis, Myrmecosytus dan Pheidole merupakansemut dengan teritori
spatiotemporal. Bentuk teritori dapat bersifatdua dimensi dan tiga dimensi. Teritori
Oecophylla umumnya bersifat tiga dimensi (Holldobler & Wilson, 1990 dalam Harlan, 2006).

Aktivitas pencarian makan dipengaruhioleh tiga faktor yaitu kebutuhan internal,sumber


makanan dan lingkungan fisik.Kebutuhan internal dipengaruhi oleh faktorlapar dan produksi
larva (Howard &Tschinkel, 1980), sedangkan lingkungan fisikdipengaruhi oleh perubahan
kelembapan,temperatur dan panjang hari (Porter & Tschinkle, 1987).Makanan Oecophylla
dapat berupa seranggadan cairan gula. Cairan gula ini didapatkan Oecophylla melalui
simbiosis dengan kutu daun. Oecophylla tidakmemiliki pola aktivitas harian yang jelas
antaradiurnal dan nokturnal (Tsuji et al., 2004).Tetapi, Dejean (1990) melaporkan
aktivitasdiurnal O. longinoda lebih besar dibandingkandengan aktivitas nokturnalnya. yaitu
antarapukul 15.00 dan 19.00 merupakan waktu yangpaling banyak digunakan Oecophylla
untukpencarian maka

MACAM MACAM PATOGEN SERANGGA HAMA

Jamur Beauveria bassiana (Bb) ( WHITE MUSCARDINE


FUNGUS )
Beauveria bassiana, Kelas Hyphomycetes
Jamur Beauveria bassiana menyerang banyak jenis serangga, di antaranya kumbang, ngengat,
ulat, kepik dan belalang. Jamur ini umumnya ditemukan pada serangga yang hidup di dalam
tanah, tetapi juga mampu menyerang serangga
pada tanaman atau pohon. Memang ada jenis Bb yang menyerang hama tertentu. Misalnya,
Bb GB 1 menyerang Helopeltis pada tanaman teh dan dianjurkan untuk mengendalikannya.
Jamur Beauveria bassiana berwarna putih , dan biasanya cukup kelihatan pada badan
inangnya. Jika dilihat dengan kaca pembesar, spora jamur ini ternyata tumbuh berkelompok,
sehingga berupa bola-bola spora.
Daur hidup
Jamur Beauveria bassiana tumbuh pada serangga, kemudian membuat spora (semacam biji).
Spora lepas dari jamur dan dibawa angin atau air ke tempat lain. Jika spora kena serangga,
bisa tumbuh menjadi jamur lagi.
Gambar Serangga yang diserang oleh Jamur Beauveria
bassiana

Jamur Trichoderma ( TRICHODERMA FUNGUS )


Trichoderma koningii, T. harzianum dan T. viride, Kelas Hyphomycetes
Jamur Trichoderma telah banyak dikembangkan untuk pengendalian penyakit jamur akar.
Trichoderma koningii umumnya dapat diisolasi dari tanah yang diambil di lapangan,
sehingga dapat dikembangkan dan digunakan pada tempat itu juga.
Spora jamur ini sangat cepat berkembang pada suhu 22-230 C. Kumpulan spora Trichoderma
mulanya berwarna putih
jernih kemudian menjadi kehijauan dan akhirnya berwarna hijau gelap. Trichoderma tidak
mematikan secara
langsung jamur penyebab penyakit tetapi mengusir dari tanah sekitarnya. Hal ini terjadi
karena pertumbuhan spora
Trichoderma lebih cepat dibandingkan pertumbuhan spora jamur penyebab penyakit. Jamur
Trichoderma lebih
efektif digunakan untuk pencegahan penyebaran penyakit pada tanaman teh yang berada
disekitar tanaman yang
sudah terserang berat atau mati akibat jamur.n.

Vous aimerez peut-être aussi