Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
20154030127
KEMUHAMMADIYAHAN
Muhammadiyah didirikan di Yogyakarta pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H bertepatan
dengan tanggal 18 November 1912 oleh KH. Ahmad Dahlan. Nama kecil Beliau adalah
Muhammad Darwisy. Maksud dan tujuan Muhammadiyah didirikan ialah menegakkan dan
menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Muhammadiyah didirikan oleh KH.Ahmad Dahlan karena pendalaman Beliau terhadap Al
Quran terutama surat Ali Imron ayat 104, yang artinya :
104. dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar[217]; merekalah orang-orang
yang beruntung.
Selain itu KH. Ahmad Dahlan melihat bahwa pelaksanaan ajaran-ajaran Islam oleh umat
Islam sendiri sudah banyak menyimpang dari Al Quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.
Penyimpangan ini berupa maraknya Tahayul, Bidah dan Churofat (TBC). Tahayul adalah
kepercayaan terhadap perkara ghaib, yang kepercayaan itu hanya didasarkan pada kecerdikan
akal, bukan didasarkan pada sumber Islam, baik al-Quran maupun al-hadis. Bidah secara istilah
adalah mengada-adakan sesuatu dalam agama Islam yang tidak dijumpai keteranganya dalam al-
Quran dan al-Sunnah. Khurafat adalah suatu kepercayaan, keyakinan, pandangan dan ajaran
yang sesungguhnya tidak memiliki dasar dari agama tetapi diyakini bahwa hal tersebut berasal
dan memiliki dasar dari agama.
Sebagai gerakan Islam, Muhammadiyah juga dituntut untuk mengamalkan semua ajaran
Islam, sebagaimana dituntunkan di dalam Al Quran dan Sunnah. Berikut 3 tujuan yang hendak
digapai Muhammadiyah yang meliputi seluruh aspek kehidupan manusia :
1. Menegakkan keyakinan tauhid yang murni, sesuai dengan ajaran Allah s.w.t yang dibawa
oleh seluruh Rasul Allah sejak ajaran Nabi Adam a.s. hingga Nabi Muhammad s.a.w.
2. Menyebarluaskan ajaran Islam yang bersumber kepada Al Quran yaitu kitab Allah terakhir
yang diturunkan untuk umat manusia dan sunnah Rasul.
3. Mewujudkan amalan-amalan Islam dalam kehidupan perorangan, keluarga, dan masyarakat