Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
LANDASAN TEORITIS
berespons pada realitas. Klien tidak dapat membedakan rangsang internal dan
mampu memberi respons secara akurat, sehingga tampak perilaku yang sukar
terganggu yaitu fungsi kognitif dan proses fikir, fungsi persepsi, fungsi emosi,
fungsi motorik dan fungsi sosial. Gangguan pada fungsi kognitif dan persepsi
yang tampak dari perilaku non verbal (ekspresi muka, gerakan tubuh) dan
terkait dengan fungsi otak maka gangguan atau respons yang timbul disebut
perilaku klien dan hal-hal lain. Gejala yang sering menjadi alasan keluarga
7
2
komunikasi.
Dalam laporan asuhan keperawatan jiwa ini akan kita bahas lebih
B. Pengertian Halusinasi
stimulus is present. They may involve any of the senses; sight, sound, smell,
dari luar diri (external). Halusinasi dapat berupa halusinasi dengar, lihat, hidu
suara yang kacau balau yang tidak dapat dibedakan secara tegas dan phonema,
suara-suara yang terbentuk suara yang jelas seperti yang berasal dari manusia,
rangsang dari luar yang tidak nyata dan meskipun rangsangan tidak ada,
akibat adanya dua macam faktor, yaitu faktor predisposisi dan faktor
1. Faktor Predisposisi
a. Biologis
gangguan seperti :
b. Psikologis
pengasuh atau teman yang bersikap dingin, cemas, tidak sensitif atau
c. Sosial Budaya
2. Faktor Presipitasi
Respon klien atau gejala dan tanda yang dapat dideteksi dari berbagai
respon yang terkait dengan fungsi otak yaitu kognisi, persepsi, emosi,
perilaku dan sosialisasi, yang juga saling berhubungan, dapat dilihat pada
bagan rentang respon dibawah ini (Stuart & Sundeen, 1998 : 300)
5
diatas, sehinnga kita dapat menilai apakah respon tersebut adaptif atau
maladaptif. Respon adaptif ditandai dengan pikiran logis, persepsi akurat, emosi
respon berada diantara rentang respon adaptif dan maladaftif ditandai dengan
perilaku ganjil atau tak lazim, menarik diri. Sedangkan pada respon klien yang
Keperawatan Jiwa RSJP Bogor dikutip oleh RSJP Banjarmasin 2001: 96-98)
yaitu :
6
ilusi, reaksi emosional yang berlebihan atau berkurang, perilaku aneh dan
tidak biasa.
klien dapat berhubungan dengan orang lain secara baik, berpikir logis,
7
berinteraksi sosial.
F. Jenis Halusinasi
menjadi :
1. Halusinasi Pendengaran
Mendengar suara, paling sering suara orang, berkisar dari suara sederhana
percakapan antara dua orang atau lebih tentang orang yang sedang
mendengarkan dengan penuh perhatian pada orang lain yang sedang tidak
berbicara atau kepada benda mati, terlibat percakapan dengan benda mati
2. Halusinasi Penglihatan
3. Halusinasi Penciuman
Membau busuk, amis dan bau yang menjijikkan seperti darah, urin, atau
4. Halusinasi Pengecapan
Merasakan sesuatu yang busuk, amis dan menjijikkan seperti rasa darah,
5. Halusinasi Perabaan
Mengalami rasa sakit atau tidak enak tanpa stimulus yang terlihat.
6. Senestetik
Merasakan fungsi tubuh seperti darah mengalir melalui vena dan arteri,
Tahap II :
Secara umum Pengalaman sensori bersi- Peningkatan sistem saraf
halusinasi fat menjijikkan dan mena- otonom yang menunjukkan
menjijikkan kutkan; orang yang ber- ansietas mis ; peningkatan
halusinasi mulai merasa nadi, pernafasan dan TD.
kehilangan kendali dan Penyempitan kemampuan
mungkin berusaha untuk konsentrasi.
menjauhkan dirinya dari Dipenuhi dengan
sumber yang dipersepsi- pengalaman sensori dan
kan; individu mungkin mungkin kehilangan
merasa malu karena pe- kemampuan untuk
ngalaman sensorinya dan membedakan antara
menarik diri dari orang halusinasi dengan realitas.
lain ( nonpsikotik ).
Tahap III :
Pengalaman Orang yang berhalusinasi Lebih cenderung mengikuti
sensori menjadi menyerah untuk melawan petunjuk yang diberikan
penguasa pengalaman halusinasi oleh halusinasinya daripada
dan membiarkan menolaknya.
halusinasi menguasai Kesulitan dalam
dirinya; isi halusinasi berhubungan dengan orang
dapat berupa permohonan; lain.
individu mungkin Rentang perhatian hanya
mengalami kesepian jika beberapa menit atau detik.
pengalaman sensori Gejala fisik dari ansietas
tersebut berakhir berat, seperti berkeringat,
( psikotik ) tremor, ketidakmampuan
untuk mengikuti petunjuk.
Tahap IV :
Secara umum Pengalaman sensori Perilaku menyerang teror
halusinasi mungkin menakutkan jika seperti panik.
menjadi bebih individu tidak mengikuti Sangat potensial melakukan
rumit dan saling perintah ; halusinasi bisa bunuh diri atau membunuh
terkait dengan berlangsung dalam orang lain.
10
H. Penatalaksanaan
terapi psikomotor, terapi rekreasi, terapi tingkah laku, terapi seni, terapi
halusinasi, memfokuskan pada gejala dan minta klien untuk menjelaskan apa
yang terjadi, mengidentifikasi apakah klien sebelumnya telah minum obat atau
alkohol, jika klien bertanya, nyatakan secara sederhana bahwa anda tidak
membandingkan halusinasi saat ini dan yang baru saja dialami, mendorong
berhubungan dengan halusinasi (saat ini maupun yang lalu), membantu klien
1998: 330-333)
Halusinasi Dengar
1. Deskripsi
2. Pengkajian
dimiliki klien. Data dikumpulkan dari berbagai sumber data yaitu sumber
data primer (klien), sumber data sekunder seperti keluarga, teman dekat
klien, tim kesehatan, catatan dalam berkas dokumen medis klien dan hasil
a. Identitas klien
Apa penyebab klien masuk RS, apa yang telah dilakukan untuk
c. Faktor predisposisi
baik itu dilakukan, dialami, disaksikan oleh klien, apakah ada anggota
menyenangkan.
13
Ukur tanda vital, TB, BB. Tanyakan apakah ada keluhan fisik yang
dirasakan.
e. Aspek psikososial
1). Genogram
a) Citra tubuh
b) Identitas diri
perempuan.
c) Peran
d) Ideal diri
tugas/peran.
e) Harga diri
kehidupan klien.
masyarakat.
4). Spiritual
f. Status mental
pagi, siang, sore, malam hari atau pada saat klien sedang sendiri.
sedasi, stupor.
berkonsentrasi, berhitung.
h. Mekanisme koping
j. Pengetahuan
k. Aspek medik
Pohon Masalah
Perubahan persepsi
Defisit perawatan diri
sensori; halusinasi
Perilaku kekerasan
Isolasi sosial; menarik Menurunnya motivasi
diri perawatan diri
Tidak efektifnya
penatalaksanaan
regimen terapeutik Gangguan konsep diri;
harga diri rendah
3. Daftar masalah
h. Berduka disfungsional.
i. Perilaku kekerasan.
4. Diagnosa Keperawatan
(Keliat, 1998).
menarik diri.
rendah.
perawatan.
disfungsional.
pribadi klien tidak akan diberitahukan kepada orang lain yang tidak
berkepentingan.
mengekspresikan perasaannya.
beri pujian.
halusinasi.
terjadi.
sempat muncul.
sendiri.
bertahap.
22
halusinasinya.
halusinasi.
kunjungan rumah) :
halusinasi.
bersama.
lain.
obat.
23
manfaatnya.
6. Evaluasi
a. Klien mampu :
2). Melakukan kegiatan hidup sehari-hari sesuai jadwal yang dibuat klien.
b. Keluarga mampu :
kegiatan klien.
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
pertemuan.
e. Jujur dan menepati janji.
f. Tunjukan sikap empati
dan menerima klien apa
adanya.
g. Beri perhatian kepada
klien dan perhatikan
kebutuhan dasar klien.
TUK 2 : 2.1.Klien dapat 2.1.1. Adakan kontak sering dan
Klien dapat mengenal menyebutkan waktu, singkat secara bertahap.
halusinasinya. isi, frekuensi 2.1.2. Observasi tingkah laku klien
timbulnya terkait dengan halusinasi-
halusinasi. nya; bicara dan tertawa
tanpa stimulus, memandang
kekiri/kanan/depan seolah-
seolah ada teman bicara.
2.1.3. Bantu klien mengenal
halusinasinya.
a. Jika menemukan klien
yang sedang halusinasi-
nya, tanyakan apakah
ada suara yang didengar.
b. Jika klien menjawab
ada, lanjutkan; apa yang
dikatakan.
27
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
c. Katakan bahwa perawat
percaya klien mendengar
suara itu, namun perawat
sendiri tidak
mendengarnya (dengan
nada bersahabat tanpa
menuduh atau
menghakimi).
d. Katakan bahwa klien
lain juga ada seperti
klien.
e. Katakan bahwa perawat
akan membantu klien.
2.1.4. Diskusikan dengan klien :
a. Situasi yang menimbul-
kan/tidak menimbulkan
halusinasi.
b. Waktu dan frekuensi
terjadinya halusinasi
(pagi, siang, sore dan
malam atau jika sendiri,
jengkel/sedih)
2.2.Klien dapat 2.2.1. Diskusikan dengan klien apa
mengungkapkan yang dirasakan jika
perasaan terhadap terjadinya halusinasi
28
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
halusinasinya. (marah/takut, sedih, senang)
beri kesempatan
mengungkapkan perasaan.
TUK 3 : 3.1.Klien dapat 3.1.1. Identifikasi bersama klien
Klien dapat mengontrol menyebutkan cara tindakan yang
halusinasinya. tindakan yang dilakukan jika terjadi
biasanya dilakukan halusinasinya (tidur, marah,
untuk menyibukan diri, dll).
mengendalikan 3.1.2. Diskusikan manfaat dan cara
halusinasinya. yang digunakan klien, jika
bermanfaat beri pujian.
3.2.Klien dapat 3.2.1. Diskusikan cara baru untuk
menyebutkan cara memutus/mengontrol
baru. timbulnya halusinasi :
a. Katakan saya tidak mau
dengar kamu (pada saat
halusinasi terjadi)
b. Menemui orang lain
(perawat/teman/anggota
keluarga) untuk
bercakap-cakap atau
mengatakan halusinasi
yang didengarnya.
c. Membuat jadwal
kegiatan sehari-hari agar
29
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
halusinasi tidak sempat
muncul.
d. Meminta
keluarga/teman/perawat
menyapa jika tampak
bicara sendiri.
3.3.Klien dapat memilih 3.3.1. Bantu klien memilih dan
cara mengatasi melatih cara memutus
halusinasi seperti halusinasi secara bertahap.
yang telah
didiskusikan dengan
klien.
3.4.Klien dapat 3.4.1. Beri kesempatan untuk
melaksanakan cara melakukan cara yang telah
yang telah dipilih dilatih. Evaluasi hasilnya
untuk dan beri pujian jika berhasil.
mengendalikan
halusinasinya.
3.5.Klien dapat 3.5.1. Anjurkan klien mengikuti
mengikuti terapi terapi aktivitas kelompok,
aktivitas kelompok. orientasi realita, stimulasi
persepsi.
TUK 4: 4.1.Keluarga dapat 4.1.1. Anjurkan klien untuk
Klien dapat dukungan membina hubungan memberi tahu keluarga jika
dari keluarga dalam saling percaya mengalami halusinasi.
30
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
mengonrol dengan perawat.
halusinasinya.
4.2.Keluarga dapat 4.2.1. Diskusikan dengan keluarga
menyebutkan (pada saat keluarga
pengertian, tanda berkunjung/pada saat
dan tindakan untuk kunjungan rumah).
mengendalikan a. Gejala halusinasi yang
halusinasi. dialami klien.
b. Cara yang dapat
dilakukan klien dan
keluarga untuk memutus
halusinasi.
c. Cara merawat anggota
keluarga yang halusinasi
dirumah; beri kegiatan,
jangan biarkan sendiri,
makan bersama,
bepergian bersama.
d. Beri informasi waktu
follow up atau kapan
perlu mendapat bantuan;
halusinasi tidak
terkontrol dan resiko
mencederai orang lain.
31
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
TUK 5 : 5.1.Klien dan keluarga 5.1.1. Diskusikan dengan klien dan
Klien dapat dapat menyebutkan keluarga tentang dosis,
memanfaatkan obat manfaat, dosis dan frekuensi dan manfaat obat.
dengan baik. efek samping obat.
5.2.Klien dapat 5.2.1. Anjurkan klien minta sendiri
mendemonstra-sikan obat pada perawat dan
penggunaan obat merasakan manfaatnya.
dengan benar.
5.3.Klien dapat 5.3.1. Anjurkan klien bicara
informasi tentang dengan dokter tentang
manfaat dan efek manfaat dan efek samping
samping obat. obat yang dirasakan.
5.4.Klien memahami 5.4.1. Diskusikan akibat
akibat berhentinya berhentinya minum obat-
minum obat tanpa obat tanpa konsultasi.
konsultasi
5.5.Klien dapat 5.5.1. Bantu klien menggunakan
menyebutkan prinsip obat dengan prinsip 5 (lima)
5 benar penggunaan benar.
obat.
2. Perubahan persepsi- TUM :
sensorik; halusinasi Klien dapat
dengar berhubungan berinteraksi dengan
dengan menarik diri. orang lain sehingga
tidak terjadi halusinasi.
32
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
TUK 1 : 1.1. Ekspresi wajah 1.1.1. Bina hubungan saling
Klien dapat membina bersahabat, percaya dengan
hubungan saling menunjukkan rasa mengungkapkan prinsip
percaya. senang, ada kontak komunikasi terapeutik :
mata, mau berjabat a. Sapa klien dengan
tangan, mau ramah, baik verbal
menyebutkan nama, maupun nonverbal.
mau menjawab b. Perkenalkan diri dengan
salam, klien mau sopan.
duduk c. Tanyakan nama lengkap
berdampingan klien dan nama
dengan perawat, panggilan yang disukai
mau mengutarakan klien.
masalah yang d. Jelaskan tujuan
dihadapi. pertemuan.
e. Jujur dan menepati janji.
f. Tunjukkan sikap empati
dan menerima klien apa
adanya.
g. Beri perhatian kepada
klien dan perhatikan
kebutuhan dasar klien.
TUK 2 : 2.1 Klien dapat 2.1.1. Kaji pengetahuan klien
Klien dapat menyebutkan tentang perilaku menarik
menyebutkan penyebab penyebab menarik diri dan tanda-tandanya.
33
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
menarik diri. diri yang berasal 2.1.2.1 Berikan
dari : kesempatan pada klien
- Diri sendiri untuk mengungkapkan
- Orang lain perasaan penyebab menarik
- Lingkungan diri atau tidak mau bergaul.
2.1.3. Diskusikan bersama klien
tentang perilaku menarik
diri, tanda-tanda serta
penyebab yang muncul.
2.1.4. Berikan pujian terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaannya.
TUK 3 : 3.1.Klien dapat 3.1.1. Kaji pengetahuan klien
Klien dapat menyebutkan tentang manfaat dan
menyebutkan keuntungan keuntungan berhubungan
keuntungan berhubungan dengan dengan orang lain.
berhubungan dengan orang lain. 3.1.2. Beri kesempatan pada klien
orang lain dan kerugian untuk mengungkapkan
tidak berhubungan perasaan tentang
dengan orang lain keuntungan berhubungan
dengan orang lain.
3.1.3. Diskusikan bersama klien
tentang manfaat
berhubungan dengan orang
34
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
lain.
3.1.4. Beri reinforcement positif
terhadap kemampuan
mengungkapkan perasaan
tentang keuntungan
berhubungan dengan orang
lain.
3.2. Klien dapat 3.2.1. Kaji pengetahuan klien
menyebutkan tentang kerugian tidak
kerugian tidak berhubungan dengan orang
berhubungan dengan lain.
orang lain. 3.2.2. Beri kesempatan kepada
klien untuk mengungkapkan
perasaan tentang kerugian
bila tidak berhubungan
dengan orang lain.
3.2.3. Diskusi bersama klien
kerugian tidak berhubungan
dengan orang lain.
3.2.4. Beri reinforcement positif
terhadap kemampuan
mengungkapkan perasaan
tentang kerugian tidak
berhubungan dengan orang
lain.
35
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
4.1.6. Motivasi klien untuk
mengikuti kegiatan harian.
4.1.7. Beri reinforcement positif
atas kegiatan klien di
ruangan.
TUK 5 : 5.1.Klien dapat 5.1.1. Dorong klien untuk
Klien dapat mengungkapkan mengungkapkan
mengungkapkan perasaannya setelah perasaannya bila berhu-
perasaannya setelah berhubungan dengan bungan dengan orang lain.
berhubungan dengan orang lain untuk : 5.1.2. Diskusikan dengan klien
orang lain - Diri sendiri tentang perasaan manfaat
- Orang lain berhubungan dengan orang
lain.
5.1.3. Beri reinforcement positif
terhadap kemampuan klien
mengungkapkan perasaan
manfaat berhubungan
dengan orang lain
TUK 6 : 6.1. Keluarga dapat : 6.1.1. Bina hubungan saling
Klien dapat - Menjelaskan percaya dengan keluarga :
memberdayakan sistem perasaannya. - Salam, perkenalkan diri.
pendukung atau - Menjelaskan cara - Sampaikan tujuan.
keluarga mampu merawat klien - Buat kontrak.
mengembangkan menarik diri. - Eksplorasikan perasaan
kemampuan klien - Mendemon- keluarga.
37
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
untuk berhubungan strasikan cara 6.1.2. Diskusikan dengan anggota
dengan orang lain perawatan klien keluarga tentang :
menarik diri. - Perilaku menarik diri.
- Berpartisipasi - Penyebab perilaku
dalam perawatan menarik diri.
klien menarik - Akibat yang akan terjadi
diri. jika perilaku menarik diri
tidak ditanggapi.
- Cara keluarga klien
menghadapi klien
menarik diri.
6.1.3. Dorong anggota keluarga
untuk memberi dukungan
kepada klien untuk
berkomunikasi dengan orang
lain.
6.1.4. Anjurkan anggota keluarga
secara rutin dan bergantian
menjenguk klien minimal
satu kali seminggu.
6.1.5. Beri reinforcement positif
atas hal-hal yang telah
dicapai oleh keluarga
38
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
. adanya.
g. Beri perhatian kepada
klien dan perhatikan
kebutuhan dasar klien.
TUK 2 : 2.1. Setelah 4x 2.1.1. Diskusikan kemampuan dan
Klien dapat pertemuan klien aspek positif yang dimiliki
mengidentifikasi dapat klien.
kemampuan dan aspek mengidentifikasi 2.1.2. Setiap bertemu klien
positif yang dimiliki kemampuan dan dihindari memberi penilaian
aspek positif yang negatif.
dimiliki : 2.1.3. Utamakan memberi pujian
- Aspek intelektual yang realistis.
- Aspek sosial
budaya.
- Aspek fisik.
- Aspek
emosional/ke-
pribadian klien.
TUK. 3 : 3.1. Setelah 6X 3.1.1. Diskusikan dengan klien
Klien dapat menilai pertemuan klien kemampuan yang masih
kemampuan yang dapat menyebutkan dapat digunakan selama
digunakan kemampuan yang sakit.
dapat digunakan. 3.1.2. Diskusikan kemampuan
yang dapat dilanjutkan
penggunaannya.
40
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
Klien dapat pertemuan klien pada keluarga tentang cara
memanfaatkan sistem dapat memanfaatkan merawat klien dengan harga
pendukung yang ada. sistem pendukung diri rendah.
yang ada di keluarga. 6.1.2. Bantu keluarga memberikan
dukungan selama klien
dirawat.
6.1.3. Bantu keluarga menyiapkan
lingkungan di rumah.
4. Gangguan konsep diri; TUM :
harga diri rendah Klien mampu
berhubungan dengan meningkatkan harga
koping individu tak dirinya
efektif
TUK 1 : 1.1.Klien dapat 1.1.1.Buat kontrak dengan klien,
Klien dapat mengungkapkan lakukan pendekatan dengan
mengungkapkan perasaannya memperhatikan prinsip
perasaan yang hubungan terapeutik
berhubungan dengan perawat pasien
keadaan emosinya 1.1.2.Anjurkan klien untuk
mengungkapkan
perasaannya, dengarkan
dengan penuh perhatian
dengan berespon dengan
tenang
1.1.3.Amati perilaku verbal dan
42
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
non verbal klien saat bicara,
buat kontrak untuk
pertemuan selanjutnya
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
dengan orang lain
3.1.5.Beri umpan balik positif atas
kemampuan klien dalam
berhubungan dengan orang
lain
TUK 4 : 4.1.Klien dapat 4.1.1. Bantu klien dalam proses
Setelah 3 kali mendemonstrasi-kan pemecahan masalah dengan
pertemuan klien dapat strategi koping menggunakan koping
mendemonstrasikan adaptif dalam adaptif
strategi koping adaptif mengatasi masalah 4.1.2. Identifikasi alternatif koping
dalam mengatasi yang mungkin menunjukkan
masalah adaptasi yang positif
4.1.3. Diskusikan keuntungan dan
konsekuensi dari setiap
alternatif
4.1.4. Seleksi alternatif yang
paling sesuai
4.1.5. Evaluasi keefektifan dari
alternatif yang paling dipilih
TUK 5 : 5.1. Klien mendapat 5.1.1. Perkenalkan diri pada
Setelah 4 kali dukungan dari keluarga, diskusikan dengan
pertemuan klien keluarga dalam keluarga tentang perubahan
mendapat dukungan proses pemecahan perilaku klien dan
dari keluarga dalam masalah hubungannya dengan
proses pemecahan kejadian atau peristiwa yang
44
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
masalah dialami
5.1.2. Jelaskan pada keluarga
tentang pentingnya
dukungan keluarga dalam
membantu klien mengatasi
masalah
5.1.3. Beri umpan balik positif atas
keterlibatan keluarga dalam
proses pemecahan masalah.
5. Penatalaksanaan regimen TUM :
terapeutik inefektif Keluarga dapat
berhubungan dengan merawat klien yang
koping keluarga inefektif mengalami gangguan
(Ketidakmampuan). jiwa sehingga
penatalaksanaan
regimen terapeutik
efektif.
TUK 1 : 1.1. Keluarga dapat 1.1.1. Bina hubungan saling
Keluarga dapat mengidentifikasi percaya dengan keluarga
mengenal masalah masalah pencetus - Sapa keluarga dengan
yang dapat klien kambuh, yang ramah.
menyebabkan klien dipengaruhi oleh - Jelaskan tujuan
kambuh. sikap keluarga, perawatan dan perannya
masyarakat dan klien selama bersama klien.
sendiri. - Dorong keluarga untuk
45
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
mengungkapkan
masalah.
1.1.2. Kaji persepsi keluarga
tentang perilaku klien yang
maladaptif
1.1.3. Diskusikan dengan keluarga
beberapa masalah yang
dapat menjadi faktor
penyebab klien kambuh,
seperti :
- Tidak menghargai klien.
- Mengisolasi klien.
- Tidak memperhatikan
klien/tidak memberi
kegiatan selama dirumah.
1.1.4. Diskusikan dengan keluarga
tentang sikap yang harus
dilakukan oleh keluarga,
masyarakat dan individu
terhadap perilaku maladaptif
dari klien.
1.1.5. Bantu keluarga mengenal
sikap dan perilakunya yang
dapat memicu dan dapat
menyebabkan klien kambuh.
46
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
TUK 2 : 2.1. Keluarga dapat 2.1.1. Diskusikan dengan keluarga
Keluarga dapat mengambil bahwa keluarga merupakan
mengambil keputusan keputusan yang tepat penanggung jawab utama
dalam melakukan dalam merawat dalam merawat klien di
perawatan terhadap klien. Dapat rumah
klien menyebutkan akibat 2.1.2. Jelaskan kepada keluarga
bila klien tidak bahwa keluarga merupakan
dirawat dengan tepat. pengambil keputusan dalam
keperawatan keluarga.
2.1.3. Jelaskan pada keluarga
akibat bila masalah tidak
ditangani dengan cepat
2.1.4. Motivasi keluarga untuk
memutuskan hal yang
menguntungkan klien.
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
dilakukan keluarga
- Dengarkan keluhan yang
dirasakan klien.
- Berikan jalan keluar
setiap klien mengalami
masalah.
- Beri reinforcemen positif
bila klien dapat
melakukan tugasnya.
3.1.2. Diskusikan dengan keluarga
tentang pentingnya klien
minum obat secara teratur.
TUK 4 : 4.1. Keluarga mampu 4.1.1. Identifikasi dengan keluarga
Keluarga dapat menjelaskan support tentang support sistem yang
mengidentifikasi sistem yang ada di ada di dalam keluarga.
support sistem yang dalam keluarga, 4.1.2. Diskusikan dengan keluarga
ada di dalam keluarga misalnya : tentang pentingnya
- Sikap keluarga partisipasi aktif dari support
yang positif sistem dalam perawatan
- Doa klien.
4.1.3. Diskusikan dengan keluarga
pentingnya keluarga dalam
menghargai nilai positif
klien
4.1.4. Anjurkan keluarga untuk
48
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
menerima apa adanya
(kelemahan dan kekurangan
yang klien dimiliki klien
tidak ditampilkan).
- Identifikasi bersama
keluarga tentang kondisi
dan lingkungan keluarga
yang dapat mendukung
kesehatan klien
- Ciptakan suasana
keluarga yang tenang dan
nyaman bagi klien
TUK 5 : 5.1.Keluarga dapat 5.1.1. Beri reinforcement positif
Keluarga dapat menyediakan pada keluarga tentang
memodifikasi lingkungan yang fasilitas kesehatan yang ada
lingkungan yang terapeutik dalam di masyarakat dan dapat
terapeutik dalam mendukung proses digunakan keluarga sebelum
merawat klien. keperawatan klien. klien dibawa ke rumah sakit
jiwa bila kambuh.
5.1.2. Diskusikan dengan keluarga
pentingnya pemanfaatan
fasilitas tersebut serta tahu
prosedur yang harus
dilakukan keluarga
5.1.3. Anjurkan keluarga untuk
49
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
memanfaatkan fasilitas
yang ada di dekat rumah,
sebagai alternatif pemecahan
masalah bila klien kambuh.
TUK 6 : 6.1. Keluarga dapat 6.1.1. Kaji pandangan keluarga
Keluarga dapat mengunjungi tentang keberadaan puskes-
memanfaatkan fasilitas fasilitas kesehatan mas dalam perawatan klien
kesehatan yang ada di yang ada di 6.1.2. Dorong keluarga untuk
masyarakat untuk masyarakat dalam memanfaatkan Puskesmas
merawat kesehatan mengoptimalkan dalam perawatan klien.
klien. perawatan klien di
rumah seperti :
- Tempat yang
dapat dikunjungi
keluarga bila klien
kambuh atau
kontrol kesehatan.
- Keluarga tahu
waktu
pelaksanaan-nya
- Keluarga mengerti
cara serta
prosedur yang
dilakukan
50
CATATAN KEPERAWATAN
Jumat I TUK 3 1. Pada hari yang sama jam 17.00 S : - Aku kada handak dangar
54