Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
MODEL ADDIE
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 10
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU, 2017
Page | 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Rahmat, Karunia dan Hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat kami
susun guna memenuhi tugas mata kuliah Desain Pembelajaran Fisika sesuai dengan
yang diharapkan.Makalah ini kami susun dengan tujuan sebagai informasi serta untuk
menambah wawasan mengenai teori belajar dan pembelajaran dengan model
pembelajaran ADDIE yang mana materi ini sebagai model pembelajaran.
Akhir kata kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan.Untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami
harapkan.
Penyusun
Page | 2
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL..................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB IPENDAHULUAN..............................................................................................1
1.3. Tujuan.............................................................................................................3
BAB IIPEMBAHASAN................................................................................................4
3.1. Kesimpulan...................................................................................................15
3.2. Saran.............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................16
Page | 3
BAB I
PENDAHULUAN
Page | 1
dari 100 variasi yang berbeda ISD yang digunakan saat ini, dengan hampir semua
yang berbasis pada model Addie generik, yang merupakan singkatan dari Analisa,
Desain, Pengembangan, Implementasi, dan Evaluasi; dengan setiap langkah atau fase
mengarah ke berikutnya seperti yang digambarkan di bawah ini: Analisis? Desain?
Development? Implementasi? Evaluasi Satu umumnya diterima perbaikan model
Addie bahwa hampir setiap orang menggunakan baik sadar atau tidak sadar, adalah
penggunaan apa yang sering disebut sebagai prototipe cepat yang mencoba untuk
menangkap cacat desain saat mereka masih mudah untuk memperbaikinya. Hal ini
dilakukan dengan menerima umpan balik seluruh fase dari model Addie dan membuat
perubahan saat bergerak maju.
Page | 2
1.3. Tujuan
Page | 3
BAB II
PEMBAHASAN
Page | 4
Gambar 1. Langkah-langkah Model Addie
1. Analisis
a) Analisis Kinerja
Analisis Kinerja dilakukan untuk mengetahui dan mengklarifikasi apakah
masalah kinerja yang dihadapi memerlukan solusi berupa penyelenggaraan
program pembelajaran atau perbaikan manajemen, Contoh ;
1) Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan menyebabkan rendahnya
kinerja individu dalam organisasi atau perusahaan, hal ini diperlukan
solusi berupa penyelenggaraan program pembelajaran.
2) Rendahnya motivasi berprestasi, kejenuhan, atau kebosanan dalam
bekerja memerlukan solusi perbaikan kualitas manajemen.Misalnya
pemberian insentif terhadap prestasi kerja, rotasi dan promosi, serta
penyediaan fasilitas kerja yang memadai.
b) Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan merupakan langkah yang diperlukan untuk menentukan
kemampuan-kemampuan atau kompetensi yang perlu dipelajari oleh siswa
untuk meningkatkan kinerja atau prestasi belajar.
2. Design
Pendesainan dilakukan berdasarkan apa yang telah dirumuskan dalam
tahapan analisis. Tahapan desain adalah analog dengan pembuatan silabus.
Dalam silabus tersebut harus memuat informasi kontak, tujuan-tujuan
Page | 5
pembelajaran, persyaratan kehadiran, kebijakan keterlambatan pekerjaan, jadwal
pembelajaran, pengarahan, alat bantu komunikasi, kebijakan teknologi, serta
desain antar muka untuk pembelajaran. Langkah-langkah dalam tahapan ini
adalah membuat silabus yang di dalamnya termasuk: memilih standar
kompetensi (goal) yang telah dibuat dalam tahapan analisis; menentukan
kompetensi dasar (objektive); menentukan indikator keberhasilan; memilih
bentuk penilaian; menentukan sumber atau bahan-bahan belajar; menerapkan
strategi pembelajaran; membuat storyboard; dan mendesain antar muka (Fadli,
2012). Desain merupakan langkah kedua dari model desain sistem pembelajaran
ADDIE. Langkah ini merupakan sebagai berikut;
a. Inti dari langkah analisis karena mempelajari masalah kemudian menemukan
alternatif solusinya yang berhasil diidentifikasi melalui langkah analisis
kebutuhan.
b. Langkah penting yang perlu dilakukan untuk, menentukan pengalaman
belajar yang perlu dimilki oleh siswa selama mengikuti aktivitas
pembelajaran.
c. Langkah yang harus mampu menjawab pertanyaan, apakah program
pembelajaran dapat mengatasi masalah kesenjangan kemampuan siswa?
Contoh pernyataan kesenjangan kemampuan:
3. Development
Development dalam model ADDIE berisi kegiatan realisasi rancangan
produk. Dalam tahap desain, telah disusun kerangka konseptual penerapan
model/metode pembelajaran baru. Dalam tahap pengembangan, kerangka yang
masih konseptual tersebut direalisasikan menjadi produk yang siap
Page | 6
diimplementasikan. Sebagai contoh, apabila pada tahap design telah
dirancang penggunaan model/metode baru yang masih konseptual, maka
pada tahap pengembangan disiapkan atau dibuat perangkat pembelajaran
dengan model/metode baru tersebut seperti RPP, media dan materi
pelajaran.Tahapan ini merupakan tahapan produksi dimana segala sesuatu yang
telah dibuat dalam tahapan desain menjadi nyata. Langkah-langah dalam tahapan
ini diantaranya adalah: membuat objek-objek belajar (learning objects) seperti
dokumen teks, animasi, gambar, video dan sebagainya; membuat dokumen-
dokumen tambahan yang mendukung (Fadli, 2012). Pengembangan merupakan
langkah ketiga dalam mengimplementasikan model desain sistem pembelajaran
ADDIE.Langkah pengembangan meliputi kegiatan membuat, membeli, dan
memodifikasi bahan ajar. Dengan kata lain mencakup kegiatan memilih,
menentukan metode, media serta strategi pembelajaran yang sesuai untuk
digunakan dalam menyampaikan materi atau substansi program (Alik, 2010).
Dalam melakukan langkah development, ada dua tujuan penting yang perlu
dicapai. Antara lain adalah :
1) Bahan ajar seperti apa yang harus dibeli untuk dapatdigunakan dalam
mencapai tujuan pembelajaran?
2) Bahan ajar seperti apa yang harus disiapkan untuk memenuhi kebutuhan
siswa yang unik dan spesifik?
Page | 7
3) Bahan ajar seperti apa yang perlu dibeli dan dimodifikasi sehingga
daapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan siswa yang unik
dan spesifik?
4) Bagaimana kombinasi media yang diperlukan dalam menyelenggarakan
program pembelajaran? (Kombinasi media yang dipilih tentunya
harus dapat memenuhi standar efektifitas pada sekolah tempat aktivitas
pembelajaran berlangsung).
4. Implementation
Pada tahapan ini sistem pembelajaran sudah siap untuk digunakan oleh
siswa. Kegiatan yang dilakukan dalam tahapan ini adalah mempersiapkan dan
memasarkannya ke target siswa (Fadli, 2012). Implementasi atau penyampaian
materi pembelajaran merupakan langkah keempat dari model desain sistem
pembelajaran ADDIE. Tujuan utama dari langkah ini antara lain sebagai berikut.
1) Membimbing siswa untuk mencapai tujuan atau kompetensi.
2) Menjamin terjadinya pemecahan masalah/ solusi untuk mengatasi
kesenjangan hasil belajar yang dihadapi oleh siswa.
3) Memastikan bahwa pada akhir program pembelajaran, siswa perlu memilki
kompetensi pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang diperlukan.
Pertanyaan-pertanyaan kunci yang harus dicari jawabannya oleh
seorang perancang program pembelajaran pada saat melakukan langkah
implementasi yaitu sebagai berikut :
5. Evaluation
Page | 8
Evaluasi dapat dilakukan dalam dua bentuk evaluasi yaitu formatif dan
sumatif.Evaluasi formatif dilakukan selama dan di antara tahapan-tahapan
tersebut.Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk memperbaiki sistem pembelajaran
yang dibuat sebelum versi terakhir diterapkan.Evaluasi sumatif dilakukan setelah
versi terakhir diterapkan dan bertujuan untuk menilai keefektifan pembelajaran
secara keseluruhan. Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan dalam tahapan
evaluasi adalah: apakah tujuan belajar tercapai oleh siswa?; bagaimana perasaan
siswa selama proses belajar? suka, atau tidak suka; adakah elemen belajar yang
bekerja dengan baik atau tidak baik?; apa yang harus ditingkatkan?; apakah
informsi dan atau pesan yang disampaikan cukup jelas dan mudah untuk
dimengerti?; dan apakan pembelajaran menarik, penting, dan memotivasi? (Fadli,
2012).
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari model desain sistem
pembelajaran ADDIE. Evaluasi adalah sebuah proses yang dilakukan untuk
memberikan nilai terhadap program pembelajaran. Evaluasi terhadap program
pembelajaran bertujuan untuk mengetahui beberapa hal, sebagai berikut.
1) Sikap siswa terhadap kegiatan pembelajaran secara keseluruhan.
2) Peningkatan kompetensi dalam diri siswa, yang merupakan dampak dari
keikutsertaan dalam program pembelajaran.
3) Keuntungan yang dirasakan oleh sekolah akibat adanya peningkatan
kompetensi siswa setelah mengikuti program pembelajaran.
Beberapa pertanyaan penting yang harus dikemukakan perancang program
pembelajaran dalam melakukan langkah-langkah evaluasi, antara lain :
a) Apakah siswa menyukai program pembelajaran yang mereka ikuti
selama ini?
b) Seberapa besar manfaat yang dirasakan oleh siswa dalam
mengikuti program pembelajaran?
c) Seberapa jauh siswa dapat belajar tentang materi atau
substansi pembelajaran?
d) Seberapa besar siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan,
ketrampilan,dan sikap yang telah dipelajari?
Page | 9
e) Seberapa besar kontribusi program pembelajaran yang
dilaksanakanterhadap prestasi belajar siswa?
Kekurangan model desain ini adalah dalam tahap analisis memerlukan waktu
yang lama.Dalam tahap analisis ini pendesain/ pendidik diharapkan mampu
menganalisis dua komponen dari siswa terlebih dahulu dengan membagi analisis
menjadi dua yaitu analisis kinerja dan alisis kebutuhan. Dua komponen analisis ini
yang nantinya akan mempengaruhi lamanya proses menganalisis siswa sebelum tahap
pembelajaran dilaksanakan. Dua komponen ini merupakan hal yang penting karena
akan mempengaruhi tahap mendesain pembelajaran yang selanjutnya.
Page | 10
2.3. Rancangan Model Pembelajaran ADDIE
Page | 11
Beberapa desain proses pembelajaran sistematis telah dianjurkan. Semua
proses mengikuti unsur-unsur penting dalam pembelajaran, yaitu: digunakan untuk
menganalisis permasalahan dari keperluan rancangan solusi sampai pada penilaian,
melalui desain dapat mencapai sasaran hasil belajar yang telah ditetapkan,
mengembangkan kegiatan eksperimen yang telah direncanakan, menerapkan atau
mencari bukti ilmiah yang berkaitan dengan hipotesis yang telah dikembangkan, dan
mengevaluasi pelaksanaan kegiatan sebagai bahan revisi hipotesis yang telah
ditetapkan.
Peranan guru dalam proses pembelajaran begitu penting. Ketika ilmu
pengetahuan masih terbatas, ketika penemuan teknologi belum berkembang sampai
sekarang ini, maka peranan utama guru di sekolah adalah menyampaikan ilmu
pengetahuan sebagai warisan kebudayaan masa lalu yang dianggap berguna sehingga
harus dilestarikan.Sehingga guru disebut sebagai sumber belajar (learning resources)
bagi siswa. Siswa akan belajar apa yang keluar dari mulut guru. Oleh karena itu, ada
pepatah yang menyebutkan bagaimanapun pintarnya siswa, maka tidak mungkin
dapat mengalahkan pintarnya guru.Namun, dalam abad teknologi dan informasi
sekarang ini, pepatah tersebut sudah mengalami anomali, karena siswa dapat
mempelajari ilmu pengetahuan.
Namun demikian, bagaimanapun hebatnya kemajuan teknologi, peran guru
akan tetap diperlukan. Perkembangan teknologi informasi yang notabene bisa
memudahkan manusia mencari dan mendapatkan informasi dan pengetahuan, tidak
mungkin dapat mengganti peran guru.Peran guru yang mesti dilaksanakan adalah
sebagai sumber belajar, fasilitator, pengelola, demonstrator, pembimbing, motivator,
dan evaluator.
Page | 12
itu, terjadinya proses perubahan tingkah laku merupakan suatu misteri, atau para ahli
psikologi menamakannya sebagai kotak hitam (black box). Namun demikian,
perubahan ini dapat diamati apakah seseorang telah belajar atau belum, yaitu dengan
membandingkan kondisi sebelum dan sesudah proses pembelajaran berlangsung,
seperti Gambar.
Page | 13
Gambar 3. Komponen Sistem Pembelajaran
Page | 14
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Page | 15
DAFTAR PUSTAKA
Hannafin, M.J. & Peck, K.L. (1988). The design, development, and evaluation Of
instructional software. New York: Mc Millan Publishing Company.
Pribadi, Benny A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT. Dian
Rakyat.
Page | 16