Vous êtes sur la page 1sur 6

Coriolis

fenomena
tersebut
Biasanya
atau terjadi
keseimbangan
karena
tekanan
berkaitan
laut
kali adanya
geostrofik
melingkar
perairan
Upweeling.
merupakan
melibatkan
motion
dan
air
ke yang
arah
signifikan
kandungan
tertentu
adalah
keseimbangan
terjadi
adanya
yang
airdalam
dan
oleh
Arus
di
dalm
maka
akan yang
perairan
dapat
Biasanya
permukaan
fenoma
kejadian
berkaitan
integrasi
sirkulasi
jutaan
dari
Gerakan
karena dapat
arus
yang
kaya
kejadian
naiknya
vertikal
integrasi
horizontal.
lebih
stratifikasi
penambahan
menurun
lain,
nutrien karena
mendatar/horizontal
yang
diseimbangkan
bergerak,
dengan
ini
dari
kecil
dengan
mengakibatkan
menggerakkan
secaraseperti
meningkat
kedalaman.
demikian
massa air
menimbulkan dan gradien
bergerak
di dalam
parameter-parameter
suatu perairan dan
oleh
maka
yang
adalah
Gerakan
dari
densitas
yang
vertikal.
kandungan
semakin
adanya
Dengan
terhadap
arus
karena
gradien
mendatar/horizontal
tekanandiseimbangkan
bergerakgaya
geostrofik
suatu
geostrofik
Upweeling
Upweeling.
Upwelling
merupakan
oseanografi
melibatkan
driven
kuat, nutrien
arus
penambahan
suhu
mengakibatkan
densitas
untuk
massa
vertikal.
faktor atauyang
yang
kali efek
nutrien
vertikalyang
bergerak,
Coriolis
melingkar
suatu
parameter-parameter
fenomena
diketahui.
dingin arus
motion perairan
tersebut
ini
wind-
dan
laut.
dengan
naiknya
bagian
dari
laut
lebihke
horizontal.
stratifikasi
dengan
air
menurun laut
meningkat
menggerakkan
airLaut
lain,
semakin secara adanya
yang
gaya
suatu
geostrofik
diketahui.
Upweeling
Upwelling
wind-driven
kuat,
permukaan akan dalm
dingin
nutrien
laut.
gerakan
sirkulasi
suhubagian
arus
yang
yang
juga
seperti
nutrien kaya
arah
ini
kecil
danini
vertikal
air
densitas
massa
Laut laut
air
juga
gerakan
meningkat
kedalaman.
demikian
gerakan
menimbulkan
kandungan
terhadap
kedalaman
merupakan
oseanografi
melibatkan
driven
kuat,
akan
massa
faktordingin
permukaan
fenoma
kejadian
berkaitan
adalah
integrasi
sirkulasi
jutaan
dari
Gerakan
arus
adanya
karena
gerakan
yang
air
dan
oleh
Arus motion
nutrien
penambahan
suhu atau
yang
kali adanya
massa
signifikan
wind-
yang
menggerakkan
vertikal.
kandungan
yang
dapat air
menimbulkan
terhadap
kedalaman
terjadi Laut
lain,
semakin
meningkat
kedalaman.
demikian yang
dan
dengan
naiknya
bagian
dari
laut
lebih
vertikal
mengakibatkan
densitas
untuk secara
massa
signifikan
arus
keseimbangan
karena
diseimbangkan
gaya
bergerak
di suatu bergerak,
fenomena
perairan
Biasanya
geostrofik
Upweeling
Upweeling.
Upwelling Dengan
yang
laut.
ke kaya
horizontal.
stratifikasi
dengan
air
menurun laut
meningkat arah
juga
seperti
nutrien
adanya
Dengan
Coriolis
geostrofik
dalam melingkar
suatu
parameter-parameter
dalm
maka ini
kecil
dan
air
efek
nutrien
tertentu
gradien
mendatar/horizontal
tekanan perairan
tersebut
diketahui.
arus
ini
tertentu. air
efek
nutrien
tertentu
Arus geostrofik adalah arus yang terjadi karena adanya
keseimbangangeostrofik yang terjadi karena adanya gradien tekanan
mendatar/horizontal yangbekerja pada massa air yang bergerak, dan
diseimbangkan oleh gaya Coriolis.Arus geostrofik bergerak melingkar di dalam
suatu perairandengan mengetahui parameter-parameter dalm suatu perairan
maka fenomenayang timbul pada perairan tersebut dapat diketahui. Biasanya arus
geostrofik iniseringkali terjadi Upweeling. Upweeling merupakan Upwelling
merupakanfenomena oseanografi yang melibatkan wind-driven motion yang kuat,
dingin danbiasanya membawa massa air yang kaya akan nutrien ke arah
permukaan laut.Upwelling adalah fenoma atau kejadian yang berkaitan dengan
gerakan naiknyamassa air laut. Gerakan vertikal ini adalah bagian integrasi dari
sirkulasi lauttetapi ribuan sampai jutaan kali lebih kecil dari arus horizontal.
Gerakan vertikalini terjadi akibat adanya stratifikasi densitas air laut karena
dengan penambahankedalaman mengakibatkan suhu menurun dan densitas
meningkat yangmenimbulkan energi untuk menggerakkan massa air secara
vertikal. Laut jugaterstratifikasi oleh faktor lain, seperti kandungan nutrien yang
semakin meningkatseiring pertambahan kedalaman. Dengan demikian adanya
gerakan massa airvertikal akan menimbulkan efek yang signifikan terhadap
kandungan nutrienpada lapisan kedalaman tertentu. (Brown et al., 1989).

Sirkulasi atau dinamika pada air laut selalu terjadi secara kontinu.
Sirkulasi dapat terjadi di permukaan maupun di kedalaman. Salah satu
bentuk dari sirkulasi tersebut adalah arus laut. Arus laut adalah pergerakan
massa air laut secara horizontal maupun vertikal dari satu lokasi ke lokasi
lain untuk mencapai kesetimbangan dan terjadi secara kontinu. Gerakan
massa air laut tersebut timbul akibat pengaruh dari resultan gaya-gaya
yang bekerja dan faktor yang mempengaruhinya. Berdasarkan gayagaya
yang mempengaruhinya (Brown et al., 1989), arus laut terdiri dari : arus
geostropik, arus termohalin, arus pasang surut, arus ekman dan arus
bentukan angin. Arus geostrofik adalah arus yang terjadi di permukaan laut
akibat pengaruh gaya gradien tekanan mendatar dan diseimbangkan oleh
gaya coriolis (Brown et al., 1989). Gaya tekanan mendatar menggerakkan
arus dalam arah horizontal dan dalam pergerakannya akan dipengaruhi
oleh gaya coriolis yang timbul akibat rotasi bumi. Arus geostropik tidak
dipengaruhi oleh pergerakan angin (gesekan antara angin dan udara),
sehingga arus geostropik digolongkan ke dalam arus tanpa gesekan (Pick
dan Pond, 1983). Satelit altimetri adalah satelit yang berfungsi untuk
memantau topografi dan dinamika yang terjadi di permukaan laut.
Penggunaan teknologi satelit altimetri telah dimulai sejak t satelit altimetri
sebagai suatu teknik penginderaan jauh selama kurun waktu beberapa
dasawarsa terakhir dapat memberikan informasi yang signifikan dalam
pengembangan penelitian terkait fenomena dan dinamika yang terjadi di
laut. Satelit altimetri dapat digunakan untuk pengamatan mengenai
perubahan arus permukaan secara global (Digby, 1999). Dengan
beroperasinya beberapa satelit altimetri dapat diperoleh data-data yang
diperlukan untuk kegiatan penelitian terkait dinamika laut seperti
permukaan laut, arus geostropik, angin di permukaan laut dan gelombang
laut. Data dipublikasi untuk digunakan oleh komunitas internasional.
Arus geostropik di permukaan laut terdiri dari komponen utama yaitu u
dan v. Untuk menentukan kecepatan dan arah arus geostropik dihitung
resultan dari komponen u dan v menggunakan rumus : 2 2 R = u + v R :
resultan dari vektor u dan vektor v (m/s). u : kecepatan arus geostropik
dalam arah x (m/s) v : kecepatan arus geostropik dalam arah y (m/s)
Dengan memperhatikan arah arus geostropik yang dihasilkan dapat
ditentukan fenomena arus eddy ditinjau dari pusaran arus yang terbentuk
pada wilayah kajian. Analisis selanjutnya, arus eddy yang terjadi dalam
wilayah kajian dapat menimbulkan dampak terjadinya fenomena upwelling
atau downwelling sesuai arah yang ditimbulkannya dan dilengkapi dengan
analisis dari data p tinggi permukaan laut. Untuk menduga wilayah atau
zona potensi penangkapan ikan (ZPPI) menurut McGillicuddy et al. (1998)
ditinjau dari dua kejadian arus eddy dengan arah yang berlawanan (siklonik
dan antisiklonik), disertai dengan kejadian fenomena dua arus eddy
tersebut berasosiasi dengan pertemuan anomali tinggi permukaan laut
yang positip dengan negatif pada lokasi yang sama, maka zona pertemuan
tersebut diduga sebagai zona potensi penangkapan ikan
. Prinsip Satelit Altimetri Konsep dasar dari satelit altimetri, yaitu
mengukur jarak R dari satelit ke permukaan laut (Fu & Cazenave, 2001).
Satelit Altimetri mengirim sinyal gelombang pendek yang kuat ke
permukaan laut. Sinyal tersebut mengenai permukaan laut yang kemudian
dipantulkan kembali ke penerima sinyal pada satelit altimetri. Satelit
altimetri juga dilengkapi dengan pencatat waktu yang sangat teliti. Jarak R
dari satelit ke permukaan laut diestimasi dari perjalanan sinyal dan waktu
tempuh dapat ditunjukan dengan persamaan berikut : = j R R Rj (1)
dimana : 2 . c t R = jarak yang dihitung dengan mengabaikan refraksi
pada kecepatan cahaya R , j = 1,....... j adalah koreksi yang terdiri dari
beberapa komponen refraksi atmosfer dan bias permukaan laut Jika H
merupakan tinggi satelit terhadap bidang referensi ellipsoida, dan R
merupakan jarak antara muka laut dan satelit, maka h merupakan
perbedaan muka laut dengan bidang referensi ellipsoida. (gambar 2) h = H
R = + j h H R Rj (2) Penentuan ketelitan dari tinggi orbit H
merupakan bagian dari penentuan tinggi muka laut h. Tentu saja, kemajuan
dalam menentukan ketelitian dari orbit akan meningkatkan ketelitan dari
hasil pengamatan satelit altimetri. Estimasi ketelitian R dan H belum cukup
untuk aplikasi yang terkati dengan oseanografi. Tinggi muka laut h pada
persamaan (2) masih merupakan tinggi terhadap permukaan bidang
referensi ellipsoida yang dipengaruhi oleh efek geofisika. Efek geofisika dari
arus laut geostropik merupakan kajian yang menarik dalam aplikasi
oseanografi. Tinggi muka laut (sea-surface height) h dipengaruhi oleh
undulasi geoid terhadap bidang ellipsoida hg, variasi tinggi pasang surut hT
dan pengaruh permukaan laut terhadap tekanan atmosfer ha. Pengaruh
tersebut harus dimodelkan dan dihilangkan dari h dalam rangka untuk
menyelidiki pengaruh arus geostropik pada tinggi muka laut. Tinggi muka
laut dinamik dapat diestimasi menggunakan persamaan berikut : hd = h
hg hT ha g a j hd = H R + Rj h h h (3) Altimeter yang di
tempatkan pada satelit mempunyai frekuensi tertentu yang dipancarkan ke
permukaan laut. Pemancaran gelombang elektronik dilakukan dengan
memancarkan pulsa demi pulsa. Lama waktu pemancaran disebut lebar
pulsa (pulse-width). Pulsa yang dikirimkan oleh satelit mempunyai sudut
pancaran tertentu yang disebut lebar berkas pancaran (beam width). Lebar
pulsa dan lebar berkas pancaran ini akan menentukan besarnya jejak
(footprint) yaitu daerah yang tercakup pada permukaan laut
Brown et al. 1989. Ocean Circulation. New York. Pergamon Press.
Digby, S. 1999. Use of Altimeter Data. Jet Propulsion Laboratory,
California Institute of Techology,
Pasadena, California.
Martono. 2009. Karakteristik dan Variabilitas Bulanan Angin Permukaan
di Perairan Samudera Hindia.
Makara Sains Vol. 13 No. 2, hal 157-162.
McGillicuddy, D. J.jr. et al. 1998. Influence of mesoscale eddies on new
production in the Sargasso Sea.
Nature, 394, 263266.
Pond and Pickard. 1983. Introductory Dynamical Oceanography.
Pergamon Press, Oxford.
Stewart, R. H. 2002. Introduction to Physical Oceanography. Dept. of
Oceanography Texas A & M University.
Abidin, H.Z. 2001. Geodesi Satelit. PT. Pradnya Paramita, Jakarta
Basith, A. 2001. Model pemrosesan data satelit altimetri Topex/Poseidon
untuk analisis harmonik pasut. Thesis Magister. Program Studi
Oseanografi dan Saint Atmosfer. Pascasarjana ITB, Bandung
Fu,l.l. and A. Cazenave. 2001. Satellite Altimetry and Earth Sciences-
Handbook of Technique and Application. International Geophysics
series. Academic Press, San Diego.
Naeije, M., E. Doornbos, L. Mathers, R. Scharroo, E. Scharama, P. Visser.
2002. Radar Altimeter Database System. Final Report. DEOS/TUDelft.
Netherlands

Vous aimerez peut-être aussi