Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Bagian-bagian lidah adalah: (1) anterior body atau oral portion, dan (2) posterior
root atau pharyngeal portion.
Lidah mengandung kuncup pengecap berbentuk seperti bawang kecil, terletak
pada permukaan epitelium dan pada tonjolan-tonjolan kecil (papila) pada permukaan
atas lidah. Kuncup pengecap juga dijumpai walaupun sedikit pada langit-langit
rongga mulut.
Papila lidah ada 4 macam, yaitu: (1) Papila circumvalata, papilla yg terbesar
pada lidah, berbentuk V, terdapat pada pangkal lidah, (2) Papila fungiformis,
bentuknya seperti cendawan (jamur), terdapat pada ujung dan pinggir lidah, (3)
Papila filiformis, menutupi 2/3 anterior dari lidah, bentuknya seperti ujung jarum, dan
(4) Simple papilla, bentuknya lebih besar, terdapat pada mukosa dorsal (bagian
bawah) lidah.
Pembagian daeah lidah berdasarkan fungsi perasa makanan yaitu: (1) pahit,
dirasakan pada pangkal lidah, (2) asam, dirasakan pada pinggir lidah belakang, (3)
asin, dirasakan pada pinggir lidah depan, dan (4) manis, dirasakan pada ujung lidah.
Fungsi lidah sebagai alat penolong dalam mengunyah dan mengisap,
mengandung organ pengecap, peraba dan juga berbicara.
2. Faring
Merupakan saluran yg panjangnya sekitar 12 cm, terletak pada dasar tengkorak
yang bergabung ke dalam esofaus setinggi kartilago krikoidea. Fungsi merupakan
saluran lewat makanan dan terlibat dalam proses menelan.
3. Esofagus
Saluran yg menghubungkan faring dengan lambung, panjang kira-kira 25 cm,
lebar 2 cm. Terletak dibelakang trachea, didepan tulang punggung. Mempunyai 3
tempat penyempitan yaitu (1) penyempitan spinchter setinggi kartilago krikoidea,
fungsinya menutup pintu masuk ke esofagus, diameter 14 mm, (2) penyempitan di
tengah (aortik), disebabkan esofagus disilang oleh arcus aorta, dan (3) penyempitan
paling bawah (diafragmatik), terletak di hiatus esofagus diafragma.
Fungsi: menyalurkan makanan dari faring ke lambung dengan gerakan
peristaltik.
4. Lambung
Terletak dalam rongga perut sebelah kiri atas di bawah diafragma. Bentuk seperti
kantong yang mencembung ke arah kiri.
Bagian-bagian lambung adalah:
(1) Kardia lambung, adalah lanjutan dari muara esofagus, mempunyai spinchter
cardia (cincin otot polos) yg berfungsi untuk mencegah agar bolus (makanan
yang telah dikunyah dan bercampur saliva) yg telah masuk ke lambung tidak
kembali lagi ke esofagus (reflux tidak terjadi),
(2) Fundus gastrikus, bagian yang membesar disebelah kiri,
(3) Korpus lambung, bagian utama lambung/badan lambung, yg melanjutkan diri
menjadi pars pilorika yg berdilatasi membentuk antrum pilorika, dan berakhir
sebagai
2. Faring
Terjadi mekanisme menelan yaitu:
(1) fase buccal, perpindahan bolus dari rongga mulut ke dalam faring dgn cara lidah
mendorong ke belakang atas pengaruh otot intrinsik lidah,
(2) fase faringeal, bolus terdorong dari faring ke esofagus dgn cara konstraksi otot
faring (rongga faring menyempit, epiglottis menutup laryng, makanan akan
terdorong ke esofagus). Gerakan kontraksi otot faring dirintah atas saraf sensorik
N. IX (Glassopharyngeus), X (Vagus) dan XI (Acessorius),
(3) fase esofageal, gerakan peristaltik esofagus.
3. Esofagus
Terjadi gerakan mendorong makanan ke lambung dengan bantuan gerakan
peristaltik dan gaya berat bolus. Peristaltik adalah gerakan kontraksi dan relaksasi
secara bergantian pada suatu saluran pencernaan yg bertujuan mendorong
makanan ke arah distal. Gerakan peristaltik atas koordinasi dari saraf otonom
simpatik dan parasimpatik.
4. Lambung
Terjadi gerakan mengaduk (mencampur) dan mendorong makanan oleh lapisan
muskularis yang dibentuk otot polos sirkular, longitudinal dan oblique (serong)
sehingga makanan bercampur dengan asam lambung dan enzim lambung. Gerakan
mengaduk atas pengaruh saraf otonom (simpatik dan parasimpatik). Lambung akan
kosong 3-4 jam setelah makan. Kecepatan pengosongan lambung tergantung pada
jenis makanan yg ditelan. Makanan karbohidrat cepat meninggalkan lambung jika
dbandingkan dgn makanan jenis protein dan lemak, makanan protein lebih lambat
meninggalkan lambung dari lemak.
SUMBER PUSTAKA:
1. J. Corwin, E, 2001, Buku Saku patofisiologi, Jakarta: EGC.
2. Soewolo, Basoeki, S, dan Yudani, T, 1999, Fisiologi Manusia, FMIPA Universitas
Negeri Malang.
3. Martini, Frederic, 2001, Fundamentals Of Anatomy & Phsyology, Edisi Ke 5, Prentice
Hall Inc, New Jersey, USA.
SUMBER PUSTAKA:
4. J. Corwin, E, 2001, Buku Saku patofisiologi, Jakarta: EGC
5. Soewolo, Basoeki, S, dan Yudani, T, 1999, Fisiologi Manusia, FMIPA Universitas
Negeri Malang.
6. Martini, Frederic, 2001, Fundamentals Of Anatomy & Phsyology, Edisi Ke 5, Prentice
Hall Inc, New Jersey, USA