Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Metalurgi yang
sejatinyaberkaitandenganduniapertambangandimanametalurgimerupakanilmupe
ngetahuanuntukmendapatkanlogamdaribijihnyadanmenjadikanlogamsebagaiprod
uk yang mempunyainilaiguna.Sebagaimanadiketahuisalahsatu proses
pertambanganadalahpengolahan,
baikpengolahanbahangalianlogammaupunbahangalian non logam. Salah
satubahangalianlogamadalahnikel.Sebagaisalahsatusumberdaya yang
memilikibanyakkegunaanmakanikelpentinguntukdilakukanpengolahan agar
bermanfaatdanbernilaiguna.
Dari aspekyuridis yang berlaku di Indonesia
bahwauntukkeperluanekspormakabahangalianlogammaupun non
logamharusdiolahterlebihdahulusebabpadaumumnyakadar mineral di Indonesia
berkadarrendah. Sumberdayaalam Indonesia yang melimpahmenuntut para
teknisitambangmaupunpengolahanbahangalianuntukterusmengembangkanberba
gaimacamteknologi.Hal tersebutdenganmaksud agar
kesejahteraandankemakmuran Indonesia tercapai.
1.2 MaksuddanTujuan
1.2.1 Maksud
Mengenalnikelsertamengetahui proses pengolahannikelmenjadiferonikel.
1.2.2 Tujuan
Tujuandarimakalahdenganjudulpengolahannikeliniadalahsebagaiberikut:
Mengetahuidefinisinikel.
Mengetahui proses pengolahannikel.
Mengetahuipenambangannikel.
Mengetahuimanfaatdandampakdarikeberadaannikel.
Mengetahuisebarannikel di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Nikel
Nikel ditemukan oleh A. F. Cronstedtpada tahun 1751 dalam mineral yang
disebut kupfernickel (nikolit). Nikel memiliki unsur kimia metalik dalam tabel
periodik yang memiliki simbol Ni dan nomor atom 28. Dalam keadaan murni,
nikel bersifat lembek, tetapi jika dipadukan dengan besi, krom, dan logam
lainnya, dapat membentuk baja tahan karat yang keras. Nikel termasuk logam
berwarna putih keperak-perakan yang berkilat, keras dan mulur, tergolong dalam
logam peralihan, sifat tidak berubah bila terkena udara, tahan terhadapoksidasi
dan kemampuan mempertahankan sifat aslinya di bawah suhu yang ekstrim
(Cotton danWilkinson, 1989).
Nikel adalah salah satu elemen utama dari inti bumi yang diperkirakan
sebagian besar terbuat dari campuran nikel dan besi. Nikel logam yang sangat
keras dan putih mengkilap ditemukan dalam kerak bumi di mana merupakan
unsur ke dua puluh dua yang paling berlimpah.Kebanyakan nikel yang
ditambang untuk keperluan industri ditemukan dalam bijih seperti pentlandit
(Ni,Fe)S, garnierite (n NiSO3 mHgSiO3.H2O), dan limonit. Nikel juga ditemukan
dalam meteorit di mana ia sering ditemukan dalam hubungannya dengan besi.
Deposit nikel terbesar ada di Kanada diperkirakan berasal dari meteorit raksasa
yang jatuh ke bumi ribuan tahun yang lalu.Pada umumnya bijih nikel dibedakan
sesuai dengan mineralnya menjadi;
Produsen nikel terbesar adalah Rusia, Kanada, dan Australia. Deposit nikel
lainnya ditemukan di Kaledonia Baru, Cuba, Indonesia
2.2 Karakteristik Nikel
Adapun karakteristik nikel sebagaiberikut;
Tabel 2.1
Karakteristik Nikel
No Karakteristik Keterangan lain
1 Nama Nikel
2 Lambang Ni
3 Nomor atom 28
4 Deret kimia Logam transisi
5 Golongan VIII B
6 Periode 4
7 Blok d
8 Penampilan Kemilau, metalik
9 Massa atom 58,6934(2) g/mol
10 Konfigurasi electron [Ar] 3d8 4s2
11 Jumlah electron tiap kulit 2 8 16 2
12 Volume Atom 6.6 cm3/mol
13 Struktur Kristal fcc
Sumber : www.serambigeologi.com
Feromagnetik
TL : 1420C, TD : 2900C
1) Millerit, NiS
2) Smaltit (Fe,Co,Ni)As
3) Nikolit (Ni)As
4) Pentlandite (Ni, Cu, Fe)S
5) Garnierite (Ni, Mg)SiO3.xH2O
Nikel terbentuk bersama dengan belerang dalam millerite (NiS), dengan
arsenik dalam galian nikolit (NiAs), dan dengan arsenik dan belerang dalam
(nikel glance). Nikel juga terbentuk bersama-sama dengan chrom dan platina
dalam batuan ultrabasa, seperti peridotit, baik termetamorfkan ataupun tidak.
Terdapat dua jenis endapan nikel yang bersifat komersil, yaitu:
a) Sebagai hasil konsentrasi residual silika dan pada proses pelapukan batuan beku
ultrabasa.
b) Sebagai endapan nikel-tembaga sulfida, yang biasanya berasosiasi dengan pirit,
pirotit, dan kalkopirit.
Unsur nikel berhubungan dengan batuan basa yang disebut norit. Nikel
ditemukan dalam mineral pentlandit, dalam bentuk lempeng-lempeng halus dan
butiran kecil bersama pyrhotin dan kalkopirit. Nikel biasanya terdapat dalam
tanah yang terletak di atas batuan basa. Nikel adalah bahan galian golongan A,
yang dimana bahan galian yang tergolong strategis. Minyak bumi dan batubara
juga sama dalam bahan galian golongan A. Pada umumnya bahan galian
golongan A sangat dicari oleh investor investor yang bergerak dibidang
pertambangan dan usaha lainnya.
1) Pengeboran
3) Penggalian
Lapisan bijih nikel yang berkadar tinggi setebal 5-10 meter dan dibawa ke
tempat pengolahan.
1) Crushing
Dimana proses ini bertujuan untuk reduksi ukuran dari ore agar mineral
berharga bisa terlepas dari bijihnya. Berbeda dengan pengolahan emas, dalam
tahap ini untuk nikel ore ini hanya dibutuhkan ukuran maksimal 30 mm sehingga
hanya dibutuhkan crusher saja dan tidak dibutuhkan grinder.
a) Serpentine
Reaksi dekomposisi dari serpentine adalah sebagai berikut:
3MgO.2SiO2.2H2O = 3 MgO + 2 SiO2 + 2 H2O
2) Bagi Kesehatan
Nikel dilepaskan ke udara oleh pembangkit listrik dan pembakar sampah
yang kemudian mengendap di tanah atau terserap tanah setelah reaksi dengan
air hujan. Nikel juga dapat berakhir di air permukaan saat menjadi bagian limbah
sungai.
Konsentrasi nikel yang tinggi pada tanah berpasir dapat merusak
tanaman dan konsentrasi nikel yang tinggi di permukaan air dapat mengurangi
tingkat pertumbuhan alga. Mikro organisme berpotensi mengalami penurunan
pertumbuhan karena kehadiran nikel, meskipun mereka biasanya mampu
mengembangkan resistansi terhadap nikel setelah beberapa saat.Pada hewan,
paparan nikel berlebih berpotensi menyebabkan berbagai jenis kanker
Sumber : www.serambigeologi.com
Gambar 2.2
Komposisi Penggunaan Nikel dalam Industri
Nikel digunakan dalam berbagai aplikasi komersial dan industri, seperti :
kawat lampu listrik, katalisator lemak, pupuk pertanian, dan berbagai fungsi lain
1) Paduan Nikel
Nikel (Ni) adalah logam perak-putih yang ditemukan pada tahun 1751 dan
unsur paduan utama yang memberikan kekuatan, ketangguhan, dan ketahanan
korosi. Yang biasanya digunakan secara luas pada baja stainless dan paduan
berbasis nikel (yang biasa disebut superalloy). Paduan nikel digunakan pada
aplikasi temperatur tinggi (seperti komponen mesin jet, roket, dan pembangkit
listrik tenaga nuklir), dalam penanganan makanan dan peralatan pengolahan
kimia, koin, dan dalam perangkat kapal laut. Karena nikel mempunyai sifat
magnetik, paduan nikel juga digunakan dalam aplikasi elektromagnetik, seperti
solenoida. Penggunaan utama nikel yaitu sebagai logam untuk electroplating dari
part untuk permukaannya dan untuk peningkatan ketahanannya terhadap korosi
dan keausan. Paduan nikel memiliki kekuatan tinggi dan tahan korosi pada
temperatur tinggi. Pemaduan unsur nikel kromium, kobalt, dan molibdenum. Sifat
paduan nikel dalam mesin, pembentuk, casting, dan pengelasan dapat
dimodifikasi dengan berbagai unsur paduan lainnya.
Berbagai paduan nikel, memiliki berbagai kekuatan pada temperatur yang
berbeda, telah dikembangkan .Meskipun nama dagang masih digunakan secara
umum, paduan nikel sekarang diidentifikasi dalam sistem UNS dengan huruf N.
Jadi, hastelloy G yang sekarang adalah N06007. Monel adalah paduan nikel-
tembaga. Inconel adalah paduan nikel-kromium dengan tegangan tarik hingga
1400 MPa.
b) Superalloy sangat penting untuk aplikasi temperatur tinggi, oleh karena itu,
mereka juga dikenal sebagai paduan tahan suhu panas atau tinggi. Superaloy
umumnya memiliki ketahanan yang baik terhadap korosi, kelelahan mekanis dan
termal, getaran mekanik dan termal, rambatan, dan erosi pada temperatur tinggi.
Aplikasi utama dari superalloy adalah untuk mesin jet dan turbin gas. Aplikasi lain
mesin torak, mesin roket, alat-alat dan cetakan untuk perlakuan panas logam,
nuklir, kimia, dan industri petrokimia. Secara umum, superalloy diidentifikasi
dengan nama dagang atau sistem penomoran khusus, dan mereka tersedia
dalam berbagai bentuk. Kebanyakan superalloy memiliki ketahanan suhu
maksimum sekitar 1000o C dalam aplikasi struktural. Suhu dapat setinggi 1.200o
C untuk komponen bantalan non beban.
c) Superaloy terdiri dari berbasis besi, berbasis kobalt, atau berbasis nikel:
dari 15 sampai dengan 22% Cr, dan 9-38% Ni. Paduan umum dalam
dari 19 menjadi 30% Cr, dan naik 35% Ni. Superalloy ini tidak sekuat
dan 20% paduan Co. Biasanya paduan dalam kelompok ini adalah
waspaloy.
d) Stainless Steeladalah baja dengan sifat ketahanan korosi yang sangat
tinggi di berbagai kondisi lingkungan. Nikel digunakan sebagai unsur
penstabil austenit, yang berarti penambahan nikel pada besi paduan
mempromosikan perubahan struktur kristal dari bcc (ferritic) ke fcc
(austenitic). Jadi nikel digunakan untuk menaikkan kekuatan, memperbaiki
sifat kelelahan dan meningkatkan keuletan besi. Penambahan nikel menunda
pembentukan fasa intermetalik yang merusak pada austenitic ss tetapi nikel
kurang efektif dibanding nitrogen pada DSS. Sruktur fcc membuat austenitic
e) Copper-Nikel-Silikon Alloys
Jika Nikel dan Silikon dalam perbandingan 4 : 1, yaitu 4 bagian Nikel dan
1 bagian Silikon dipadukan di dalam Copper (Tembaga) pada Temperatur tinggi
maka akan terbentuk sebuah unsur yang disebut Nikel Silicide (Ni2Si) dan pada
Temperatur rendah paduan ini akan sesuai untuk pengendapan dalam perlakuan
panas, dimana proses pelarutan akan diperoleh dalam proses Quenching dari
Temperatur 7000C dan akan diperoleh sifat paduan Tembaga yang lunak dan
ulet, kemudian dilanjutkan dengan memberikan pemanasan pada Temperatur
4500C maka akan meningkatkan kekerasan serta tegangan dari paduan
Tembaga tersebut. Persentase kadar Nikel dan Silikon ini disesuaikan dengan
kebutuhan dari sifat yang dihasilkannya, biasanya diberikan antara 1 % hingga 3
% . Paduan Tembaga Sehingga akan memiliki sifat Thermal dan electrical
Conductivity yang baik dan tahan terhadap pembentukan kulit dan oxidasi serta
dapat mempertahankan sifat mekaniknya pada Temperatur tinggi dalam jangka
waktu yang lama.
f) Nikel Silver
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nikel merupakan suatu bahan galian yang memiliki sifat tahan karat,
tetapi apabila dalam keadaan murni, nikel bersifat lembek. Jika dipadukan
dengan besi, krom, dan logam lainnya, dapat membentuk baja tahan karat yang
keras. Bijih laterit terjadi sebagai endapan yang massive di permukaan tanah
atau tidak jauh di dalam tanah. Bijih nikel laterit merupakan bijih dengan
karakteristik mineralogis yang cukup kompleks. Bijih nikel laterit banyak terdapat
di negara berkembang, seperti Indonesia, Filipina, Kaledonia Baru, dan
Dominika. Adapun manfaat dari nikel adalah sebagai bahan campuran dalam
pembuatan stainless steel, campuran pada besi baja, pembuatan koin, dan lain-
lain. Dampak negatif dari logam nikel adalah fume dari nikel merupakan iritan
dan bisa menyebabkan pneumonitis, pemaparan terhadap nikel bisa
menyebabkan sakit kulit eksim dermatitis dan dikenal sebagai nickel itch. Di
Indonesia Nikel ditambang dari daerah Sulawesi Tenggara (Soroako).
3.2 Saran
Demi kemajuan dalam proses belajar mengajar maka hal seperti ini harus
terus dilaksnakan dan dikembangkan. Agar setiap mahasiswa dapat melihat
proses pengolahan bahan galian.