Vous êtes sur la page 1sur 1

-Tujuan artikel adalah untuk memahami audit untuk pengukuran nilai wajar

dengan memadukan dua dimensi: (1) penekanan pada kebutuhan auditor untuk
memahami bagaimana FVM dipersiapkan, dan (2) langkah dan prosedur audit yang
diperlukan untuk memverifikasi dan membuktikan FVM, termasuk kesadaran akan potensi
bias yang melekat pada Mengaudit FVM. Akan tetapi disini auditor kurang paham terkait
dengan valuta,harga pasar (investasi pada pasar) sedangkan auditor mengukur FVM yang
berisikan informasi yang penting yang tercermin dalam pertukaran pasar serta penerapan
input pasar

-Motivasi penelitian ini adalah peneliti percaya bahwa auditor tidak dapat menjalankan
prinsip kehati-hatian dalam audit FVM tanpa pemahaman menyeluruh tentang teknik
penilaian dan input yang mendasarinya yang digunakan dalam menilai FVM

-Penelitian terdahulu misalnya AAA FASC 1998, 2000, 2005 dan secara umum
menyimpulkan bahwa FVM berdasarkan masukan dari pasar yang diperdagangkan secara
aktif lebih andal dikaitkan dengan harga saham daripada FVM yang berasal dari harga Pasar
yang diperdagangkan atau input spesifik entitas (AAA FASC 2005). Meskipun penelitian ini
secara informatif untuk penyelesaian standar pelaporan keuangan (bandingkan, Holthausen
dan Watts 2001), namun tidak secara langsung menangani masalah yang dihadapi oleh
auditor, yang cenderung lebih memperhatikan kebenaran FVM daripada relevansinya atau
hubungannya dengan Harga saham

-Standar yang digunakan adalah FASB dan SAS No.101

-Bias dan eror dalam proses estimasi

Pada bagian sebelumnya, kami berpendapat bahwa pemahaman menyeluruh tentang proses
estimasi nilai wajar merupakan langkah awal yang diperlukan dalam audit FVM. Bias dan
keterbatasan ini dapat disengaja atau tidak disengaja, dan upaya auditor harus berfokus pada
aspek proses estimasi klien yang paling rentan terhadap masalah ini. Dalam sisa bagian ini,
kami meninjau penelitian yang harus membantu auditor mengidentifikasi aspek yang
beresiko dari proses estimasi nilai wajar klien mereka.

1. Overconfidence and Information Quantity

2. konfirmasi yang bias

3. Motivated Reasoning

4. Reiteration Effects

Vous aimerez peut-être aussi