Vous êtes sur la page 1sur 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN KA

DENGAN ACUTE LIMPHOSYTIC LEUCEMIA (ALL)


DI RUANG PUDAK RSUP SANGLAH DENPASAR

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
TAHUN 2009
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN KA
DENGAN ACUTE LIMPHOSYTIC LEUCEMIA (ALL)
DI RUANG PUDAK RSUP SANGLAH DENPASAR

I. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : "KA
Tempat/Tgl Lahir : Karangasem/9 Mei 2000
Umur : 9 tahun 1 bulan 21 hari
Jenis Kelamin : Laki- laki
Bahasa yang dimengerti : Bahasa ndonesia dan Bahasa Bali
Nama ayah : SP
Pekerjaan : Pegawai swasta
Pendidikan : SLTA

II. KELUHAN UTAMA


Saat pengkajian, anak mengatakan badannya lemas dan mudah lelah setiap kali
beraktivitas, panas (-).

III. RIWAYAT KELUHAN SAAT INI


Lemas, nafsu makan menurun dan panas sejak 2 minggu SMRS.

IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


a. Prenatal
Ibunya mengatakan saat anak dalam kandungan rutin diperiksa ke dokter dan selama
kehamilannya ibu mengatakan tidak pernah sakit atau mengalami gangguan.

b. Perinatal dan Postnatal


Anak dilahirkan di tolong oleh dokter dengan cara Vacum karena Ibu tidak kuat
mengedan, lahir dalam keadaan sehat dengan berat badan lahir 2750 gram. Ibu
mengatakan anak tidak mengalami gangguan setelah kelahirannya.
c. Penyakit yang pernah diderita
Keluarga mengatakan anak tidak pernah menderita penyakit yang berat sebelum anak
sakit.
d. Hospitalisasi/tindakan operasi
Keluarga mengatakan anak tidak pernah dirawat di rumah sakit ataupun menjalani
tindakan operasi.
e. Injury/kecelakaan
Keluarga mengatakan anak tidak pernah mengalami kecelakaan atau suatu trauma.
f. Alergi
Keluarga mengatakan anak tidak mempunyai alergi terhadap obat ataupun makanan.
g. Imunisasi dan tes laboratorium
Ibu mengatakan anak mendapatkan imunisasi lengkap dan belum pernah tes
laboratorium sebelum sakit sekarang ini.
h. Pengobatan
Jika anak menderita sakit, misalnya demam, keluarga mengatakan anak diperiksakan
ke dokter umum.

V. RIWAYAT PERTUMBUHAN
Ibu mengatakan anak tidak mengalami gangguan pertumbuhan sebelumnya. Tinggi dan
berat badannya sesuai dengan teman sebayanya. Berat badan saat pengkajian adalah 29
kg dan tinggi badan 128 cm, lingkar kepala 50 cm. Berat badan ideal klien adalah 25 kg.

VI. RIWAYAT SOSIAL


a. Yang mengasuh : Ayah dan Ibu kandung.
b. Hubungan dengan anggota keluarga : baik.
c. Hubungan dengan teman sebaya : baik.
d. Pembawaan secara umum : anak tampak tenang, tabah, dan mudah bergaul.

VII. RIWAYAT KELUARGA


a. Sosial ekonomi
Keluarga SP merupakan keluarga yang mampu. Untuk biaya rumah sakit mereka
menggunakan ASKES.
b. Lingkungan rumah
Menurut ibu lingkungan di sekitar rumah merupakan tempat yang nyaman. Rumah
anak dekat dari rumah teman atau saudaranya.
c. Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang menderita sakit seperti anaknya.
Penyakit- penyakit lain yang memerlukan hospitalisasi juga tidak ada.

d. Genogram :
Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Orang yang tinggal serumah

: Anak

Penjelasan :
KA adalah anak laki-laki pertama dari 2 orang bersaudara. Umur anak sekarang 9
tahun. Dalam keluarga, tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang
sama dengan anak. Anak tinggal serumah dengan kedua orang tuanya dan adik laki-
lakinya.

VIII. PENGKAJIAN TINGKAT PERKEMBANGAN SAAT INI


Anak tidak mengalami gangguan dalam perkembangan dalam personal sosial, adaptif
motorik halus, bahasa dan motorik kasar. Form DDST tidak digunakan karena usia anak
sudah lebih dari 6 tahun. Sejak sakit 2 minggu lalu anak harus menjalani rawat inap di
RSUP Sanglah sehingga anak tidak bisa sekolah. Anak juga tidak bisa bermain seperti
sebelum sakit dengan teman-temannya.

IX. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN KLIEN SAAT INI


a. Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan
Anak merasa kesehatannya saat ini menurun karena harus menjalani pengobatan di
rumah sakit tetapi anak mengatakan akan terus menjalani pengobatan sampai
sembuh.
b. Nutrisi
Saat pengkajian anak mengatakan saya makan habis 1 porsi. Ibu mengatakan
selama di rumah sakit anak sering minta dibelikan nasi di luar karena kadang merasa
bosan dengan menu rumah sakit.
c. Cairan
Anak minum 5-6 gelas sehari berupa air putih. Saat ini anak diberikan cairan
parenteral berupa IFVD D5 NS 12 tetes/ menit.
d. Aktivitas
Anak terlihat lebih sering tidur dan kadang kadang berbincang bincang dengan
perawat atau pasien lain. Anak mengatakan cepat lelah dan lemas setiap kali
beraktivitas.
e. Tidur dan istirahat
Anak mengatakan dapat tidur dengan nyenyak baik siang maupun malam hari. Anak
mengatakan tidak mengalami gangguan tidur.
f. Eliminasi
Anak mengatakan bab 1 kali perhari dengan konsistensi faeces lembek warna kuning.
Bak 6- 8 kali sehari warna putih kekuningan jernih. Keluhan sakit saat bab/bak tidak
ada.
g. Pola hubungan
Anak mengatakan selama di rumah sakit lebih sering ditunggu oleh ibu dan ayahnya.
Anak tidak rewel kalau ditinggal sebentar oleh ibunya ataupun ayahnya.
h. Koping
Anak mempunyai koping yang positif karena tidak putus asa dengan penyakitnya.
Anak mengatakan ingin cepat sembuh, bisa kembali sekolah dan bermain dengan
teman-temannya.
i. Kognitif dan persepsi
Anak mempunyai tingkat kognitif dan persepsi yang cukup baik, bersikap kooperatif
dan mampu menjawab semua pertanyaan perawat selama pengkajian.
j. Konsep diri
Anak mengatakan kadang - kadang merasa sedih karena tidak bisa bersekolah dan
bermain seperti teman sebayanya.

X. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum
1. Tingkat kesadaran : compos mentis.
2. Nadi : 104 x/mnt, Suhu : 36 0 C, RR : 21 x/mnt.
3. Respon nyeri : Klien mengeluh nyeri pada perutnya
4. BB : 29 Kg, TB : 128 cm, LK : 50 cm
B. Kulit : Kulit tampak bersih dan lembab. Ekimosis, petechie, memar tanpa
sebab tidak ada.
C. Kepala : Kulit kepala bersih, rambut tebal berwarna hitam, tidak ada masa dan
pembengkakan.
D. Mata : Konjungtiva pucat, tampak anemis, ikterus (-), reflek pupil +/+
E. Telinga : Telinga bersih , tidak ada cairan keluar dari telinga.
F. Hidung : Hidung bersih, sekret tidak ada, epistaksis tidak ada, napas cuping
hidung tidak ada.
G. Mulut : Lidah bersih berwarna merah muda, gigi putih tidak berlubang,
mukosa bibir pucat, gusi berwarna merah muda, tidak ada stomatitis.
H. Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar.
I. Dada : Bentuk dada simetris, tidak ada retraksi otot dada.
J. Payudara : Bentuk dan besar normal, tidak ada masa.
K. Paru-paru : Nafas vesikuler, suara nafas tambahan tidak ada, tidak ada ronchi,
tidak ada wheezing.
L. Jantung : S1S2 tunggal reguler murmur (-).
M. Abdomen : Tidak ada distensi, tidak ada defans muskuler, BU(+)N
Hepar : Hepatomegali (1/3-1/3 permukaan rata, teraba kenyal, tepi tajam)
Lien : Tidak teraba
N. Genetalia : Tidak ada kelainan.
O. Anus dan rektum : Tidak ada kelainan.
P. Muskuloskeletal : Bentuk tulang normal, kekuatan otot normal di semua
extremitas, nyeri sendi dan tulang tidak ada.
Q. Neurologi : Keluhan kesemutan, sakit kepala, kaku kuduk tidak ada.

XI. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PENUNJANG


a. Hasil pemeriksaan laboratorium darah lengkap pada tanggal 16 Juli 2009
WBC : 3,01 (Normal : 4,5-13,0) 10e3/L
RBC : 3,80 (Normal : 4,10-5,3) 10e6/L
HGB : 11,4 (Normal : 12-16) g/dL
Hct : 33,9 (Normal : 36-49) %
PLT : 38 (Normal : 140-440) 10e3/L
Neutropil : 1,77 (1,8 8,0) %
Lymphosit : 0,75 (1,2- 5,8)

b. Hasil laboratorium kimia klinik tanggal 10 Juli 2009


Ast : 13 IU/L ( n. 11-33 )
Alt : 14 IU/L (n. 11-50 )
BUN : 20 mg/dL (Normal : 6-20)
Creatinin : 0,50 mg/dL (normal : 0,5-1,2)
Natrium : 134,5 mmol/L (Normal :135-137)
Kalium : 2,81 mmol/L (Normal : 3,5-5,5)
Chlorida : 108,2 mmol/L (Normal : 94-110)

XII. ANALISA DATA


TGL/JAM DATA FOKUS MASALAH PENYEBAB
16 Juli DS : Perut saya terasa sakit Nyeri akut Hepatomegali
2009 (Skala: 4)
Pk. 11.00 DO: Hepatomegali
(1/3-1/3 permukaan rata, teraba
kenyal, tepi tajam), anak
tampak meringis
16 Juli DS : Saya merasa lemas dan cepat Intoleransi aktivitas Gangguan sistem
2009 sekali capek setiap kali bergerak transpor oksigen
Pk. 11.00
DO : Anak tampak lemah, keletihan
akibat aktivitas.
16 Juli DS : - Risiko tinggi Penurunan sistem
2009 DO: Hasil Lab tgl 16 Juli 2009 : infeksi pertahanan tubuh
Pk. 11.00 WBC : 3,01 (Normal : 4,5-13,0)
10e3/L
Hct : 33,9 (Normal : 36-49) %
Neutropil : 1,77 (1,8 8,0) %
Lymphosit : 0,75 ( 1,2- 5,8)

XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS


1. Nyeri akut berhubungan dengan adanya pembesaran organ intraabdominal
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan gangguan sistem transpor oksigen sekunder
3. Risiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh,
prosedur invasive, malnutrisi dan penyakit kronis.

XIV. RENCANA KEPERAWATAN


No Dx Tujuan & Intervensi Rasional Nama/
Keperawatan Kriteria Hasil TTD
1 2 3 4 5 6
1 Nyeri akut Setelah diberikan 1. Kaji keluhan 1. mempermudah
berhubungan tindakan perawatan nyeri dengan intervensi dan
dengan adanya selama 3x24 jam skala nyeri (0 observasi
pembesaran diharapkan klien 10) terhadap
organ merasa nyaman, keluhan nyeri
intraabdominal nyeri berkurang klien

Kriteria hasil : 2. Monitor vital 2. Mengetahui


Nyeri berkurang sign dan kaji efektivitas
(Skala = 0-1) ekspresi non tindakan
Klien tidak verbal klien terhadap
tampak keluhan nyeri.
meringis
/menangis 3. Beri aktivitas 3. Untuk
Tidak terjadi bermain mencegah
hepatomegali dan kebosanan dan
splenomegali menarik diri

4. Atur dan 4. Mengurangi


pertahankan perasaan tidak
posisi yang nyaman dan
nyaman nyeri

5. Lakukan 5. Meningkatkan
perubahan sirkulasi
posisi secara jaringan dan
periodik mobilitas
sendi

2 Intoleransi Setelah diberikan 1. Observasi 1. Untuk


aktivitas b/d tindakan kolaborasi tanda keletihan, merencanakan
gangguan sistem perawatan selama postur loyo, istirahat yang
transpor oksigen 3x24 jam gerakan lambat tepat
sekunder diharapkan klien dan tegang,
mampu melakukan tidak dapat
aktivitas secara mentoleransi
bertahap sesuai aktivitas
kemampuan tambahan

1 2 3 4 5 6
Kriteria Hasil : 2. Antisipasi dan 2. Untuk
Klien mampu bantu dalam mencegah
duduk, berjalan aktivitas sehari- kelelahan
bertahap hari di luar
Berpartisipasi batas toleransi
pada aktivitas anak
yang diinginkan. 3. Mengetahui
Menurunnya 3. Monitor vital tingkat
kelemahan & sign aktivitas yang
keletihan dapat
ditoleransi.
Tanda vital dalam
batas normal
4. Pemenuhan
selama aktivitas
4. Berikan kebutuhan
bantuan dalam perawatan diri
aktivitas tanpa
perawatan diri mempengaruhi
sesuai indikasi. stres miokard/
Selingi periode kebutuhan
aktivitas oksigen
dengan periode berlebihan
istirahat

3 Risiko tinggi Setelah diberikan 1. Tempatkan 1. Untuk


terjadi infeksi tindakan perawatan pada ruang menjaga klien
berhubungan selama 3x24 jam khusus dan dari agent
dengan diharapkan tidak batasi patogen yang
penurunan daya terjadi infeksi pengunjung. dapat
tahan tubuh, menyebabkan
prosedur Kriteria Hasil : infeksi.
invasive, WBC dalam
malnutrisi dan batas normal 2. Mencegah
penyakit kronis (4,5-13,0) 2. Lakukan protap infeksi silang
Tidak terjadi pencucian
demam tangan bagi
Tanda vital dalam setiap orang
batas normal yang kontak
dengan klien
3. Progresive
3. Monitor vital hipertermia
sign sebagai
pertanda
infeksi atau
demam
sebagai efek
dari
pemakaian
kemotherapi
maupun
tranfusi

4. Untuk
4. Jaga integritas mencegah
kulit, luka yang infeksi local.
terbuka dan (Luka
kebersihan biasanya tidak
kulit dengan bernanah
pembersih
1 2 3 4 5 6
antibakteri akibat
rendahnya
kadar
granulosit).

5. Lakukan
tindakan
kolaborasi:
- Blood test - Penurunan WBC
count : merupakan
WBC dan kesimpulan dari
Neutrofil. proses penyakit
dan efek
samping dari
pengobatan
kemoterapi.

- Lakukan - Untuk
pemeriksaa mengetahui
n darah perkembangan
lengkap penyakit.

- Pemberian - Untuk mencegah


antibiotik infeksi
sesuai order.

- Kemotherapi - Indikator dari


perkembangan
kondisi klien.

XV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


No No. Tgl/ Implementasi Evaluasi Formatif Paraf
Dx jam
1 2 3 4 5 6
1 1 16 Juli 1. Mengkaji keluhan nyeri S : Perut saya terasa sakit
2009 dengan skala nyeri (0 10) (Skala: 4)
Pk. 09.00 O : Hepatomegali (1/3-1/3
permukaan rata, teraba
kenyal, tepi tajam),
anak tampak meringis

1,3 2. Memonitor vital sign S: -


O : N =104 x/mnt, S=360
C, RR : 21 x/mnt

1 3. Mengatur dan S : Perut saya nyeri kalau


mempertahankan posisi yang ditekan
nyaman O: Anak dalam posisi
berbaring

1 2 3 4 5 6
4. Visite dokter Therapi :
IVFD D5 NS 12
tts/mnt
Dexamethasone 3x2mg
Prospan syr 3x1 cth
Cek DL
Bila hasil DL baik,
rencana masuk MTX 12
mg + 1 mg dexa.
1 5. Melakukan perubahan posisi S : Keluarga mengatakan
secara periodik. akan selalu merubah
posisi tidur anaknya.
O: Klien tampak lebih
nyaman dengan posisi
berbaring.

3 6. Melakukan pemeriksaan S : -
darah lengkap O: Hasil pemeriksaan DL
WBC : 3,01 (Normal :
4,5-13,0) 10e3/L
Hct : 33,9 (Normal :
36-49) %
Neutropil : 1,77 (1,8
8,0) %
Lymphosit : 0,75 ( 1,2-
5,8)
Pk. 10.00 7. Memberikan obat oral S : -
Dexamethasone 2 mg, O: Obat sudah diminum
prospan syr 1 cth.

Pk.14.00 8. Memberikan obat oral S : -


Dexamethasone 2 mg, O: Obat sudah diminum
prospan syr 1 cth.

1,3 Pk.16.00 9. Mengukur vital sign


S : -
O : N =100 x/mnt, S=36,50
C, RR : 20 x/mnt
2 3 17 Juli 1. Menempatkan anak pada S : -
2009 ruang khusus dan batasi O: N =104 x/mnt, S=360
Pk.09.00 pengunjung C, RR : 21 x/mnt

3 2. Menganjurkan mencuci S: Keluarga mengatakan


tangan bagi setiap orang yang akan selalu mencuci
kontak dengan klien. tangan setiap kali
kontak dengan pasien
O : Keluarga melaksanakan
anjuran perawat
3. Visite dokter
Therapy :
Program vincristin 1,3
mg dilarutkan dlm 10 cc
NaCL 0,9% habis dalam
4 15 mnt, setelah itu bolus
1 2 3 5 6
dengan NaCL 0,9% 10
cc.
Dexamethasone 3x2 mg

2 4. Observasi tanda keletihan S: Saya merasa lemas dan


cepat sekali capek
setiap kali bergerak
O: Anak tampak lemah,
keletihan akibat
aktivitas
Pk.10.00 5. Memberikan obat oral S : -
Dexamethasone 2 mg, O: Obat sudah diminum
prospan syr 1 cth

1,3 6. Mengukur vital sign S : -


O : N =100 x/mnt, S=370
C, RR : 20 x/mnt

Pk 13.00 7. Visite dokter Therapy :


Tunda MTX
Besok masuk vincristin
Cek DL ulang tanggal
19 Juli 2009 sebelum
doxorubicin.

Pk.15.00 8. Memberikan obat oral S : -


Dexamethasone 2 mg, O : N =100 x/mnt, S=370
prospan syr 1 cth. C, RR : 20 x/mnt

1,3 Pk.16.00 9. Mengukur vital sign S : -


O : N =100 x/mnt, S=36,80
C, RR : 20 x/mnt

3 1 18 Juli 10. Mengkaji keluhan nyeri S : Perut saya masih sakit


2009 dengan skala nyeri (0 10) (Skala: 3)
Pk.09.00 O : Hepatomegali (1/3-1/3
permukaan rata, teraba
kenyal, tepi tajam),
anak tampak meringis

2 11. Memberikan aktivitas S:Saya senang main


bermain robot-robotan.
O: Anak tampak asyik
bermain robot-robotan.

12. Visite dokter Therapy :


Program kemotherapi
vincristin 1,3 mg
dilarutkan dalam 10 cc
NaCL 0,9% habis dalam
15 menit, setelah itu
bolus dengan NaCL
0,9% 10cc
Dexamehasone 3x2mg
1 2 3 4 5 6
Cek DL tanggal 19 Juli
2009-07-20 Rencana
masuk doxorubicin bila
hasil DL normal

1,3 Pk.10.00 13. Mengukur vital sign S : -


O : N =108 x/mnt, S=36,90
C, RR : 24 x/mnt

Pk. 10.00 14. Memberikan obat oral S : -


Dexamethasone 2 mg, O : N =110 x/mnt, S=370 C,
prospan syr 1 cth RR : 20 x/mnt

3 Pk.13.00 15. Delegatif pemberian S : -


kemoterapi vincristin 1,3 mg O: Obat sudah masuk
dicampur 10 cc NaCL melalui intravena per
set.

XVI. EVALUASI KEPERAWATAN


No. TGL/Jam No.Dx. Evaluasi Sumatif Paraf
1 18 Juli 2009 1 S : Perut saya masih sakit (Skala : 3)
Pk.13.00 O : Hepatomegali (1/3-1/3 permukaan rata, teraba
kenyal, tepi tajam), anak tampak meringis
A: Tujuan belum tercapai
P:
Atur dan pertahankan posisi yang nyaman
Lakukan perubahan posisi secara periodik

2 18 Juli 2009 2 S: Saya merasa lemas dan cepat sekali capek


Pk.14.00 setiap kali bergerak
O: Anak tampak lemah dan hanya berbaring di
tempat tidur.
A : Tujuan belum tercapai
P:
Antisipasi dan bantu dalam aktivitas
sehari-hari di luar batas toleransi anak
Beri aktivitas bermain
Berikan bantuan dalam aktivitas perawatan
diri sesuai indikasi. Selingi periode
aktivitas dengan periode istirahat

3 18 Juli 2009 3 S : -
Pk.14.30 O : N =108 x/mnt, S=36,90 C, RR : 24 x/mnt,
tidak ada demam.
A : Tujuan tercapai
P : Pertahankan kondisi

Vous aimerez peut-être aussi