Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pengertian Ijarah
Akad sewa menyewa antara pemilik majur (objek sewa) dan mustajir (penyewa) untuk
mendapatkan imbalan atas objek sewa yang disewakannya.
Dalam Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan Indonesia (Bank Indonesia menjelaskan
pengertian yang berkaitan dengan Ijarah) sebagai berikut :
Ijarah
Sewa menyewa Akad perpindahan hak guna (manfaat atas suatu barang atau jasa dalam waktu
tertentu melalui pembayaran sewa atau upah, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan
barang itu sendiri).
Akad sewa menyewa antara pemilik objek sewa dan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas
objek sewa yang disewakannya dengan opsi perpindahan hak milik objek sewa pada saat
tertentu sesuai dengan akad sewa.
Rukun Ijarah
1) Mustajir (penyewa)
5) Ijab Qabul
Syarat Ijarah
Dalam PSAK 107 tentang Akuntansi Ijarah dijelaskan beberapa pengertian yang dipergunakan
dalam transaksi Ijarah sebagai berikut :
Asset Ijarah
Adalah asset baik berwujud maupun tidak berwujud, yang atas manfaatnya disewakan.
Ijarah
Adalah akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu asset dalam waktu tertentu dengan
pembayaran sewa (ujrah) tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan asset itu sendiri.Sewa
yang dimaksud adalah sewa operasi (operating lease).
Adalah ijarah dengan waad perpindahan kepemilikan asset yang di-ijarah-kan pada saat tertentu.
Nilai Wajar
Adalahjumlah yang dipakai untuk mempertukarkan suatu asset antara pihak-pihak yang
berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai dalam suatu transaksi dengan wajar (arms
length transaction).
Obyek Ijarah
Adalah sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait
dengan kepemilikan asset.
Umur Manfaat
Adalah suatu periode dimana asset diharapkan akan digunakan atau jumlah produksi/unit serupa
yang diharapakan akan diperoleh dari asset.
Waad
Adalah janji dari satu pihak kepada pihak lain untuk melaksanakan sesuatu.
Dalam pelaksanaan Akuntansi Ijarah ada beberapa subyek yang melaksanakan akad Ijarah
diantaranya :
1) LKS (Lembaga Keuangan Syariah) sebagai Lessor yaitu pihak yang menyediakan obyek
ijarah sekaligus menyewakan obyek ijarah.
2) Nasabah atau Lessee sebagai pihak yang menyewa obyek ijarah dari LKS (Lembaga
Keuangan Syariah).
Ijarah biasa yaitu Sewa menyewa Akad perpindahan hak guna (manfaat atas suatu
barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa atau upah, tanpa diikuti
dengan pemindahan kepemilikan barang itu sendiri).
Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT) yaitu Akad sewa menyewa antara pemilik objek
sewa dan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas objek sewa yang disewakannya
dengan opsi perpindahan hak milik objek sewa pada saat tertentu sesuai dengan akad
sewa.
Kedua pelaksanaan akad tersebut diilustrasikan suatu akad ijarah yang dilaksanakan
langsung antara Penyewa sebagai Lessee dengan LKS sebagai Lessor tanpa perantara karena
LKS telah melakukan pengadaan asset sendiri dan telah dimiliki sendiri.
Juga akan diilustrasikan suatu akad ijarah yang dilaksanakan melalui perantara antara
Penyewa (Lessee) yang menginginkan penyewaan obyek ijarah yang dimiliki seseorang yang
memiliki asset ijarah tetapi menggunakan LKS sebagai lembaga yang membiayai leasing
tersebut.
Disini, LKS Multi Guna mempunyai dua penyewa yakni Aset Ijarah dan Aset Ijarah Muntahiyah
Bittamlik.
Pada tanggal 1 Januari 2010, LKS Multi Guna membeli 2 buah mobil diantaranya Kijang Inova
dan Toyota Avanza, dengan harga masing-masing mobil sebesar Rp. 177.000.000.ke sebuah
dealer mobil.
Zulfa : Begini pak, saya ingin membeli dua buah mobil diantaranya Kijang Inova
Pribadi : Baik bu, kalau begitu pembeliannya dilakukan secara kredit atau tunai ?
Zulfa : Dari pihak LKS saya menginginkan pembelian langsung dilakukan secara tunai.
Pribadi : Ini bu bukti pembayaran 2 buah mobil diantaranya Kijang Inova dan Toyota
Avanza.
Zulfa : Baik pak, ini sebuah cek sebesar Rp. 354.000.000.
Pribadi : Terimakasih bu saya terima ceknya. Dan barang akan kami antar secepatnya.
Atas pembelian 2 mobil diantaranya Kijang Inova dan Toyota Avanza tersebut oleh LKS Multi
Guna mencatat jurnal :
Tanggal 5 Januari, LKS Multi Guna membayar biaya balik nama, BPKB dan surat-surat lainnya
masing-masing mobil sebesar Rp. 3.000.000.
Atas pengeluaran biaya-biaya tersebut, LKS Multi Guna sebagai pemilik obyek Ijarah mencatat
jurnal :
Pada tanggal 1 Januari, LKS Multi Guna melakukan perhitungan harga sewa sebagai berikut:
Pada tanggal 10 Januari 2010 Penyewa mendatangi LKS Multi Guna guna melakukan akad
Ijarah dengan menyewa sebuah mobil Kijang Inova.
Pribadi : Assalamualaikum.
Zulfa : Waalaikumsalam. Selamat siang pak, ada yang bisa sayabantu ?
Pribadi : Selamat siang bu, saya ingin menyewa sebuah mobil Kijang Inova
dengan akad Ijarah kepada LKS Multi Guna.
Zulfa : Untuk jangka waktu berapa tahun bapak melakukan sewa Ijarah ?
Pribadi : Saya ingin menyewa mobil selama 1 tahun bu.
Zulfa : Baik pak ini semua persyaratan untuk akad Ijarah dapat dilaksanakan, bisa bapak
baca dan bisa ditanda tangani disini ya pak. Setelah itu bapak bisa melakukan
pembayaran uang muka untuk beberapa bulan kedepan sesuai dengan keinginan
bapak sendiri. Dan angsuran tiap bulan untuk sewa sebesar Rp. 3.600.000. Dan
membayar biaya administrasi sebesar Rp. 500.000.
Pribadi : Iya bu, ini saya akan membayar uang muka untuk 6 bulan kedepan sebesar
Rp. 21.600.000 beserta biaya administrasi Rp. 500.000. Dan saya akan melunasi
sisanya setelah 6 bulan kedepan.
Zulfa : Baik pak, ini tanda terima untuk akad sewa Ijarah. Silahkan kunci mobilnya pak,
bapak bisa langsung membawa mobil yang bapak sewa.
Pribadi : Iya bu, terimakasih. Assalamualaikum.
Zulfa : Waalaikumsalam.
Pembayaran harga sewa dilakukan penyewa setiap tanggal 10 dalam tiap bulannya.
Pada saat jatuh tempo tiap tanggal 10bulan Januari dan selama 6 bulan kedepan LKS Multi Guna
mengakui pendapatan Ijarah:
Pada saat jatuh tempo tiap tanggal 10 bulan Januari dan selama 6 bulan kedepan Penyewa
mengakui Beban Sewa Ijarah:
Pada tanggal 10 Juli, Penyewa melakukan pembayaran sewa kepada LKS Multi Guna sebesar
Rp. 3.600.000.
Penerimaan harga sewa bulan ke-7 (Juli) dari Penyewa dicatat oleh LKS Multi Guna:
Pembayaran sewa pada bulan ke-7 (Juli) oleh Penyewa kepada LKS Multi Guna :
Pihak LKS mencatat jurnal atas pembayaran uang ganti rugi perbaikan rem mobil:
Pada bulan Agustus Oktober Penyewa tidak melakukan angsuran sewa Ijarah kepada LKS
Multi Guna dan baru membayar angsuran sewa Ijarah pada bulan November 2010.
Atas penunggakan tersebut, LKS Multi Guna mencatat jurnal sebagai berikut:
Bulan Agustus
Piutang Pendapatan Sewa Rp. 3.600.000
Pendapatan Sewa Rp. 3.600.000
Bulan September
Piutang Pendapatan Sewa Rp. 3.600.000
Pendapatan Sewa Rp. 3.600.000
Bulan Oktober
Piutang Pendapatan Sewa Rp. 3.600.000
Pendapatan Sewa Rp. 3.600.000
Bulan Agustus
Beban Sewa Ijarah Rp. 3.600.000
Hutang Sewa Ijarah Rp. 3.600.000
Bulan September
Beban Sewa Ijarah Rp. 3.600.000
Hutang Sewa Ijarah Rp. 3.600.000
Bulan Oktober
Beban Sewa Ijarah Rp. 3.600.000
Hutang Sewa Ijarah Rp. 3.600.000
Pada tanggal 10 November 2010, Penyewa membayar sewa Ijarah atas harga sewa mobil Kijang
Inova kepada LKS Multi Guna.
Pribadi : Assalamualaikum.
Zulfa : Waalaikumsalam. Selamat siang pak ada yang bisa sayabantu?
Pribadi : Begini bu. Saya hendak melunasi tunggakan sewa Ijarah mobil Kijang Inova
yang saya sewa pada bulan Januari lalu.
Zulfa : Oh iya, dengan bapak Pribadi. Begini pak, catatan beban sewa yang telah bapak
bayar menunjukkan bahwa bapak telah membayar beban sewa selama 7 bulan.
Dan sekarang tunggakan bapak selama 3 bulan sebesar Rp. 10.800.000 dan juga
pembayaran angsuran bulan ini (November) sebesar Rp. 3.600.000.
Pribadi : Iya bu, saya telah menunggak pembayaran sewa Ijarah selama 3 bulan dan
sekaligussaya akan melakukan pembayaran sewa Ijarah bulan November.
Dan ini uangnya mohon diterima.
Zulfa : Baik pak, akan saya buatkan tanda terima uang pembayaran sewa dari bapak.
Mohon tunggu sebentar.
Pribadi : Iya bu.
Zulfa : Silahkan pak, ini tanda terima pembayaran sewa Ijarah.
Pribadi : Iya bu terima kasih. Assalamualaikum.
Zulfa : Waalaikumsalam.
Pada tanggal 10 Desember Penyewa melunasi sisa pembayaran sewa mobil Kijang Inova sebesar
Rp. 3.600.000.
Pribadi : Assalamualaikum.
Zulfa : Waalaikumsalam pak. Ada yang bisa saya bantu ?
Silahkan duduk pak.
Pribadi : Begini bu, saya akan melunasi sisa pembayaran sewa Ijarah yang saya sewa
selama 1 tahun sebuah mobil Kijang Inova sebesar Rp. 3.600.000. Dan ini
uangnya bu.
Zulfa : Iya pak saya buatkan bukti pembayarannya.
Ini pak bukti pembayaran pelunasan sewa Ijarah.
Pribadi : Iya bu, terimakasish.
Pada tanggal 10 Januari 2010 Penyewa mendatangi LKS Multi Guna guna melakukan akad
Ijarah Muntahiyah Bittamlik dengan menyewa sebuah mobil Toyota Avanza.
Ana : Assalamualaikum.
Dian : Waalaikumsalam. Selamat siang bu, ada yang bisa sayabantu ?
Ana : Selamat siang, saya ingin menyewa sebuah mobil Toyota Avanza
dengan akad Ijarah Muntanhiyah Bittamlik (IMBT)kepada LKS Multi Guna.
Dian : Untuk jangka waktu berapa tahun ibu melakukan sewa Ijarah IMBT?
Ana : Saya ingin menyewa mobil selama 2 tahun bu.
Dian : Baik bu ini semua persyaratan untuk akad IMBT dapat dilaksanakan, bisa ibu
baca dan bisa ditanda tangani disini ya bu. Setelah itu ibu bisa melakukan
pembayaran uang muka untuk beberapa bulan kedepan sesuai dengan keinginan
ibu sendiri. Dan angsuran tiap bulan untuk sewa sebesar Rp. 9.000.000. Dan
membayar biaya administrasi sebesar Rp. 500.000.
Ana : Iya bu, ini saya akan membayar uang muka untuk 6 bulan kedepan sebesar
Rp. 54.000.000 dan saya akan melunasi sisanya setelah 6 bulan kedepan beserta
Biaya administrasinya Rp. 500.000.
Dian : Baik bu, ini tanda terima untuk akad sewa Ijarah. Silahkan kunci mobilnya bu,
bisa langsung membawa mobil yang ibu sewa.
Ana : Iya bu, terimakasih. Assalamualaikum.
Dian : Waalaikumsalam.
Atas transaksi sewa Toyota Avanza tersebut, LKS Multi Guna mencatat uang muka sewa sebesar
Rp. 54.000.000 (selama 6 bulan harga sewa)
Pada saat jatuh tempo tiap tanggal 10 bulan Januari dan selama 6 bulan kedepan LKS Multi
Guna mengakui pendapatan Ijarah IMBT:
Pada saat jatuh tempo tiap tanggal 10 bulan Januari dan selama 6 bulan kedepan Penyewa
mengakui Beban Sewa Ijarah IMBT:
Pencatatan penyusutan asset IMBT tiap bulan yang dicatat oleh pihak LKS Multi Guna:
Pada tanggal 10 Juli, Penyewa melakukan pembayaran sewa IMBT kepada LKS Multi Guna
sebesar Rp. 9.000.000 dengan membayar angsuran untuk 2 bulan kedepan.
Penerimaan harga sewa bulan Juli dari Penyewa dicatat jurnal oleh pihak LKS Multi Guna :
Pembayaran sewa pada bulan Juli oleh Penyewa kepada LKS Multi Guna:
LKS mengakui pendapatan atas Sewa Diterima Dimuka pada bulanJuli yang lalu:
Bulan Agustus
Sewa Diterima Dimuka IMBT Rp. 9.000.000
Pendapatan Sewa IMBT Rp. 9.000.000
Bulan September
Sewa Diterima Dimuka IMBT Rp. 9.000.000
Pendapatan Sewa IMBT Rp. 9.000.000
Penyewa mengakui Beban Sewa atas Sewa Dibayar Dimuka pada bulan Juli yang lalu:
Bulan Agustus
Beban Sewa IMBT Rp. 9.000.000
Sewa Dibayar Dimuka Rp. 9.000.000
Bulan September
Beban Sewa IMBT Rp. 9.000.000
Sewa Dibayar Dimuka Rp. 9.000.000
Pada bulan September Penyewa mengeluarkan biaya perbaikan obyek Ijarah sebesar
Rp. 500.000. Atas pengeluaran biaya tersebut Penyewa mencatat jurnal:
Beban pemeliharaan rutin IMBT Rp. 500.000
Kas Rp. 500.000
Pada bulan Oktober Penyewa tidak melakukan pembayaran sewa sehingga LKS mencatat jurnal:
Pada bulan November, penyewa membayar angsuran sewa IMBT kepada pihak LKS Multi
Guna:
Ana : Assalamualaikum.
Dian : Waalaikumsalam. Selamat siang bu, ada yang bisa saya bantu?
Ana : Iya saya mau membayar angsuran sewa selama 2 bulan ini dan sebulan kedepan.
Dian : Baik bu, berarti total angsuran sewa IMBT selama 2 bulan ini sebesar
Rp. 18.000.000.dengan angsuran bulan Desember sebesar Rp. 9.000.000
Ana : Iya bu, ini uang pembayaran sewa IMBT sebesar Rp. 27.000.000.
Dian : Dan ini tanda terima pembayaran sewa IMBT selama 3 bulan.
Ana : Iya bu terimakasih, kalau begitu saya pamit. Assalamualaikum.
Dian : Waalaikumsalam.
Pada bulan Desember pihak LKS Multi Guna mengakui pendapatan Sewa Diterima Dimuka
IMBT sebesar Rp. 9.000.000.
Pada bulan ke-13, pihak Penyewa membayar angsuran bulan Januari sekaligus memindahkan
kepemilikan Aset IMBT dari pihak LKS Multi Guna.
Ana : Assalamualaikum.
Dian : Waalaikumsalam. Selamat siang bu, silahkan duduk.
Ada yang bisa saya bantu?
Ana : Saya ingin memindah alihkan kepemilikan mobil yang saya sewa setahun yang
lalu pada bulan ini.
Dian : Baik bu, kalau begitu ini rekapitulasi pembayaran sewa mobil tersebut, dan sisa
harga sewa yang belum dibayar sebesar Rp. 108.000.000. Apakah ibu mau
membayar seluruh sisa harga sewa mobil tersebut atau membayar dengan jumlah
tertentu ?
Ana : Saya menginginkan perpindahan kepemilikan mobil dengan membayar sebesar
Rp. 100.000.000.
Dian : Baik bu, akan saya proses. Mohon ditunggu sebentar.
Ana : Iya bu akan saya tunggu.
Dian : Ini berkas-berkasnya, tolong ditandatangani disini ya bu.
Ana : Iya bu. Dan ini uangnya sebesar Rp. 100.000.000.
Dian : Ini bukti tanda terimanya.
Ana : Terimakasih. Assalamualaikum.
Dian : Waalaikumsalam.
Atas transaksi tersebut, pihak LKS Multi Guna mencatat jurnal sebagai berikut:
Pada tanggal 5 April 2011, Nasabah LKS Maju Jaya membutuhkan kios milik bapak Pribadi
untuk pengembangan usahanya dan ia tidak memiliki cukup dana untuk membayar sewa kios.
Harga sewa kios milik bapak Pribadi sebesar Rp. 15.000.000 per tahun dan pembayarannya
harus dilaksanakan sekaligus dimuka untuk jangka waktu 3 tahun.
Untuk merealisasi keinginan tersebut, Penyewa mendatangi LKS Maju Jaya untuk membantu
menyewakan kios yang diperlukan, yang penyewa bersedia dan sepakat untuk membayar setiap
bulan dengan harga sewa yang diperhitungkan oleh LKS Maju Jaya. Keuntungan yang
diharapkan oleh LKS Maju Jaya setara dengan 30%.
LKS Maju Jaya saat melakukan pembayaran sewa ke bapak Pribadi sebagai pemilik Aset (kios)
mencatat jurnal:
Berdasarkan sewa yang dibayar kepada bapak Pribadi tersebut, LKS Maju Jaya melakukan
perhitungan sewa kepada penyewa sebagai berikut:
Disisi lain sewa yang telah dibayar kepada pemilik obyek Ijarah (bapak Pribadi) harus dilakukan
amortisasi selama jangka waktu sewa yang dilakukan, sehingga perhitungannya sebagai berikut:
Amortisasi beban sewa kios milik Bpk Pribadi yang dilakukan oleh LKS Maju Jaya adalah
sebagai berikut:
Pencatatan jurnal oleh pihak penyewa (nasabah) atas transaksi sewa Ijarah: