Pengendalian gulma picisan pada tanaman teh sangat penting
untuk dilakukan. Terlebih letak pembudidayaan tanaman teh yang umumnya berada di daerah pegunungan dangan tofografi berbukit- bukit serta menghendaki curah hujan yang tinggi dan merata setiap tahunnya. Kondisi demikian sangat cocok untuk perkembangan populasi berbagai jenis gulma termasuk gulma picisan (Polypodium mummularifolium).
Pertumbuhan gulma picisan yang tidak terkendali pada batang
dan ranting tanaman teh menyebabkan berbagai kerugian, antara lain memacu penyakit cacar pada daun teh, keroposnya bagian batang dan ranting serta menghambat laju pertumbuhan tunas baru.
Gulma picisan termasuk tumbuhan paku episit yang banyak
tumbuh didaerah banyak curah hujan. Gulma ini berkembangbiak dengan spora dan umumnya tumbuh pada bagian batang dan ranting pohon yang daunnya lebat.
Berdasarkan hasil pengamatan pengendalian gulma picisan
melalu pemangkasan dan herbisida. Pengendalian gulma secara manual seperti dilakukannya pemangkasan pada beberapa cabang menggunakan gergaji pangkas dan gaet setelah ploting menghasilkan efektivitas yang lebih baik dibandingkan pengendalian menggunakan cara atau metode lain eperti penggunaan herbisida.
Pengendalian gulma picisan ternyata juga mempengaruhi
pertumbuhan tanaman teh setelah pemangkasan. Pertumbuhan tanaman teh setelah pemangkasan dipengaruhi oleh tinggi dan rendah pangkasannya. Jumlah tunas primer per perdu cendrung mengalami peningkatan cukup baik setelah perlakuan pangkasan yang lebih tinggi. .